280 likes | 968 Views
Sosiolinguistik 2 Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan. Oleh: Sailal Arimi, S.S., M.Hum. Cara pandang terhadap kajian bahasa dan masyarakat. Bahasa mempunyai fasilitas yang berbeda dalam memperlakukan masyarakat penggunanya.
E N D
Sosiolinguistik 2Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan Oleh: Sailal Arimi, S.S., M.Hum
Cara pandang terhadap kajian bahasa dan masyarakat • Bahasa mempunyai fasilitas yang berbeda dalam memperlakukan masyarakat penggunanya. • Masyarakat pemakai bahasa memperlakukan anggota masyarakat lainnya secara berbeda dengan menggunakan bahasa.
1.Bahasa memperlakukan orang secara berbeda Jenis kelamin: variasi bhs laki2 Prp Usia ? Kelas sosial? Ltr pendidikan? Ltr agama? Ltr suku bangsa? …? …?
Bhs dan identitas • Bahasa membentuk, membangun, menentukan, memberi kecenderungan pada satu identitas. • Leksikon dan gramatika suatu bahasa memberi penanda untuk membedakan identitas. • Leksikon dan gramatika itu membentuk variasi bahasa tertentu. • Dalam konteks ini, bahasa menjadi dominan dan alat penentu (identitas). • Orang harus tunduk pada bahasa.
Dominasi bahasa pada pemakainya • Dominasi bahasa memunculkan relasi-relasi kesantunan, solidaritas, dan kekuasaan. • Secara eksplisit relasi ini terlihat dalam pemakaian sapaan.
Hubungan T dan V • T T Relasi solidaritas • V V Relasi Kesantunan 3a. T V Relasi Kekuasaan (subordinasi) b. T V Relasi Kekuasaan (dominasi) 1 dan 2 = resiprokal 3a-b =nonresiprokal
Bagan sistem sapaan bhs Inggris • Relasi solidaritas= hub kesetaraan rendah • Relasi kesantunan=hub kesetaraan tinggi • Relasi kekuasaan=hub dominasi dan subordinasi
Contoh Kasus Konteks: Malam perpisahan mhs Inggris yang belajar bhs Indonesia di Yogya. Seorang mhs menyampaikan pidato ucapan terima kasih kepada Gubernur DIY. Mhs: Selamat Malam. Yang saya hormati Bapak Gubernur DIY dan hadirin sekalian. Sebagai rasa penghargaan kami, perkenanlah saya menyampaikan terima kasih yang sedalam-sedalamnya karena telah diberi kesempatan dan fasilitas untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia di DIY ini. […]. Demikian, sekali lagi terima kasih atas kebaikanmu…..
Bentuk Tuturan lain • Penutur juga dapat menunjukkan relasi solidaritas atau kesantunan dengan bentuk tuturan lain. Contoh: Imperatif T T antara org yang akrab/dekat atau hub T V “Tolong, ambilkan handuk!” atau Jon, ambilkan handuk! Contoh: Interogatif dan deklaratif V V antarorang yang kurang akrab atau hub saling menghormati. “Ada handuk nggak di sana?” “Saya lupa nih bawa handuk.”
Penelope Brown (1980) tentang Kesantunan Kesantunan: • Kesantunan positif =berorientasi solidaritas (nilai dan perilaku yang sama) • Kesantunan negatif =berorientasi penghormatan (nilai dan perilaku berbeda/diperbedakan) Cat: Menjadi santun menurut Penelope Brown adalah memberi perhatian dengan cara tidak melukai orang lain.
2. Orang membedakan orang lain lewat bahasa • Berkat kemampuan pemakainya, bahasa dapat digunakan untuk membedakan orang lain. • Bahasa menjadi instrumen saja, sebaliknya orang menjadi dominan dan sentral. • Bahasa tunduk pada si pemakai. • Contoh, pemilihan kode bahasa pada situasi diglosia.
Situasi diglosia • Variasi bahasa dalam konteksnya dapat digradasikan ke dalam hub ragam T (Tinggi) dan R (Rendah). • Situasi diglosia adalah situasi yang menempatkan (variasi) bahasa tertentu dalam peran yang lebih tinggi daripada (variasi) bahasa yang lain. • Contoh: Bhs Ind T Bhs Daerah R Bhs Ind dialek Kota (Jkt) T Bhs Ind dialek Desa R
Diglosia, Alih kode, Campur Kode dan Interferensi T T (Gengsi) R R (akrab) TR TR (campur kode, interferensi) T R R T (alih kode)