130 likes | 360 Views
PUSTAKA. Boyd, C. E. 1990. Water quality in ponds for aquaculture. First Printing. Auburn University of Agriculture Experiment Station. Alabama. USA. 359 p. Cole, G.A. 1983. Textbook of limnology. Third Edition. Waveland Press, Inc. USA. 401 p.
E N D
PUSTAKA • Boyd, C. E. 1990. Water quality in ponds for aquaculture. First Printing. Auburn University of Agriculture Experiment Station. Alabama. USA. 359 p. • Cole, G.A. 1983. Textbook of limnology. Third Edition. Waveland Press, Inc. USA. 401 p. • Golterman, H.L. 1975. Physiological Limnology. Elsevies scientific Publishing co. NY. (chapter 4 & 17) • Lind, O. T. 1985. Handbook of Common Method in Limnology. Second Edition. Kendal/Hunt Publishing Company. Iowa. 199 p. • Ryding, SOP dan W. Rast. 1989. The control eutrophication lakes and reservoir. Man and the biosphere series, Vol I. The Parthenon Publishing Group. 314 p.
Turn Over number (P/B) : hasil bagi dari produksi tahunan dibagi dengan rata-rata biomassa tahunan
Gross Production: banyaknya bahan organik yang difotosintesis oleh tumbuhan selama jangka waktu dan dalam area atau volume tertentu (=produksi total) • Net production: kelebihan produksi setelah produksi total (gross production) dikurangi/digunakan untuk proses (respirasi & mineralisasi) NP = GP-R • Respirasi: oksidasi bahan organik oleh tumbuhan & hewan yang dikonversi menjadi energi, merupakan metabolisme aerobik dalam sel • Mineralisasi: dekomposisi aerobik atau pemecahan/ penguraian algae yang telah mati (bahan organik mati) secara oksidasi
Respirasi • P/R : rasio atau perbandingan antara fotosintesis total dengan respirasi total, atau GPP/R dari suatu komunitas • C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi (674 kcal) • Tiap 1 mol glukosa yang dibakar (dioksidasi) menghasilkan energi 674 kcal maka :
Blooming : perkembangbiakan yang sangat cepat dari fitoplankton dan/atau tumbuhan air lainnya di perairan. > Plankton dalam jumlah besar dapat merubah warna perairanRed tides > Dinoflagellata (Ceratium, Peridinium, dll) • Gonyaulax & Gymnodinium (Red tide) menghasilkan toxinkematian masal avertebrata & ikan • Saxitoxin yang dihasilkan dinoflagelataterakumulasi dalam siphon & hepatopancreas moluska (bivalva)bila termakan manusia dapat mengganggu pernapasan dan jantung terhenti • Red tides berkaitan dengan input nutrien (NO3, Fe, vitamin) dalam jumlah besar melalui upwelling, turbulensi pasang, atau masukkan nutrien dari daratan. • Keberadaan kista (cyst) di perairan & transportnya ke daerah kaya nutrien + peningkatan temepratur dapat menjadi penyebab red tides dinoflagelata
Eutrofikasi (OECD, 1982): • Pengayaan nutrien perairan yang dapat memicu terjadinya perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki (mengganggu kegunaan air) • Perubahan-perubahan tersebut: - Peningkatan produksi algae & tumbuhan - Penurunan kualitas air
Klasifikasi status trophic perairan (OECD, 1982) *nilai adalah hasil rata-rata atau nilai maximal tahunan
Respon terhadap Peningkatan Eutrofikasi • Fisika: - transparasi (Secchi berkurang) - Padatan tersuspensi (TSS meningkat) • Kimia: - nutrien meningkat - Klorofil a meningkat - DHL & TDS meningkat - O2 defisit di hypolimnion meningkat - lewat jenuh di epilimnion meningkat • Biologi: - frekuensi blooming algae meningkat - Keanekaragaman spesies algae menurun - Biomassa fitoplankton meningkat - vegetasi litoral meningkat atau menurun - Ikan meningkat - benthos (zoo) meningkat (bisa juga menurun) - Keanekaragaman benthos menurun - Produksi primer meningkat
Faktor-faktor yang mempengaruhi eutrofikasi A. Faktor alami: 1. Iklim: mempengaruhi temperatur, lama musim pertumbuhan, arah & kecepatan angin, curah hujan, struktur thermal perairan Hidrologi DAS, laju pembilasan, transport nutrien & sedimen ke perairan Produktivitas perairan 2. Hidrologi jumlah air & kecepatan aliran 3. Geologi & fisiografi DAS komposisi geologi, ukuran, dan topografi DAS komposisi kimia danau/perairan B. Faktor antropogenik (manusia): 1. Point sources: saluran masukan limbah/nutrien 2. Tata guna lahan & faktor “non-point source” (hutan x pertanian- pemupukan)
Faktor/karakteristik perairan danau 1. Morfologi cekungan (kedalaman) danau ( hypolimnion x epilimnion) 2. Sedimen dasar danau sebagai sumber nutrien (P) 3. “Flushing rate”: laju penggelontoran Q = debit (m3/th) V= volume danau (m3) * Bila laju pertumbuhan < D fitoplankton terbawa keluar perairan sebelum blooming * Bila tw (hydraulic residence time) > 3 hari pertumbuhan fitoplankton berlebihan 4. Biological control-grazing oleh zooplankon (Daphnia, rotifera, copepoda) • Perikanan jaring apung/ karamba • Penelitian di Swedia: tiap ton ikan diproduksi meyebabkan input 85-90 kg P & 12-13 kg N ke perairan D (l/th)= Q/V
O2 CO2 Proses Eutrofikasi Bahan organik nutrien Kondisi aerob Bakteri aerob (dekomposisi) nutrien Kondisi anaerob Bakteri anaerob (dekomposisi) CH4 + H2S