350 likes | 595 Views
KEPUTUSAN SEWA GUNA-BELI (LEASE-BUY DECISION). KELOMPOK 4 Supriyati 1122100642 Lailiya Hidayati Dini Yestikawati 1122100611 Kho Yunita A. S. Intan Pratiwi Arni 0822100417 . Pengertian.
E N D
KEPUTUSAN SEWA GUNA-BELI(LEASE-BUY DECISION) KELOMPOK 4 • Supriyati 1122100642 • LailiyaHidayati • DiniYestikawati 1122100611 • KhoYunita A. S. • IntanPratiwiArni 0822100417
Pengertian Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu,berdasarkan pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah di sepakati bersama.
Ciri-ciri Leasing • Biasanya ada hubungan jangka waktu lease dan masa kegunaan benda lease tersebut • Hak milik benda lease ada pada leasor • Benda yang menjadi obyek leasing adalah benda-benda yang di gunakan dalam suatu perusahaan.
Jenis-jenis Lease secara umum • Operating Lease • Service Lease • Financial lease
Ciri-ciri Service Lease • Pemeliharaan termasuk dalam biaya lease • Peralatan tidak boleh diamortisasi secara penuh • Lease dapat dibatalkan • Macam-macam service lainya boleh di sediakan
Ciri-ciri Financial Lease • Kewajiban yang pasti • Periode jangka panjang • Peralatan lease diamortisasi secara penuh • Keuntungan selama periode lease
Keuntungan Leasing • Fleksibel • Tidak diperlukan jaminan • Capital saving • Cepat dalam pelayanan • Pembayaran angsuran lease diperlakukan sebagai biaya operasional • Sebagai pelindung terhadap inflasi • Adanya kepastian hukum • Terkadang leasing merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan aktiva bagi suatu perusahaan.
Persoalan –persoalan yang berhubungan dengan keputusan leasing Cast outlay Biaya leasing yang tinggi biaya leasing pada umumnya lebih mahal karena Keuntungan lessor Pembayaran atas keahlian Bertalian dengan pelayan 3 persoalan pentahapan pembelanjaan 4 Akibat terhadap kemampuan meminjam 5 Risiko keusangan 6 Pembebasan dari investasi yang buruk 7 Kebebasan dana untuk pemanfaatan yang lebih menguntungkan
Bentuk- bentuk Leasing Terdapat dua bentuk financial lease : • Stright lease Tipe lease ini mewajibkan perusahaan membayar sewa selama masa pelayanan yang diharapkan dari aktiva itu. 2. Modified lease Tipe lease ini memberikan beberapa kemungkinan pilihan-pilihan bagi lessee selama masa lease.
Rencana Penyewaan Yang Sama Rencana penyewaan yang sama adalah straight lease yang mewajibkan perusahaan untuk membuat serangakaian pembayaran yang besarnya sama selama masa pelayanan aktiva. Jumlah pembayaran tahunan diselesaikan dengan rumus anuitas : PMT = PV x i 1-1/(1+i)ⁿ
Pilihan Untuk Mengakhiri Pilihan untuk mengakhiri memberikan kepada lessee untuk memperoleh suatu pembebasan dari persetujuan lease sebelum tanggal jatuh tempo. Sebagai ganti dari pilihan ini, pembayaran sewa dapat dipengaruhi oleh satu atau kedua cara berikut ini : • Menaikkan jumlah penyewaan total Jumlah total dari penyewaan aktiva dapat dinaikkan sebagai biaya pemeberian suatau pilihan untuk mengakhiri. 2. Pembayaran-pembayaran yang dipercepat Suatu persetujuan lease mungkin menetapkan pembayaran-pembayaran yang lebih besara pada awal tahun pertama dari lease itu yang menunjukkan suatu percepatan aliran kas bagi lessor.
Pilihan Untuk Membeli Pilihan untuk membeli memberikan kepada lessee suatu hak untuk membeli aktiva pada suatu harga yang menurun setelah tiap-tiap tahun dari periode lease itu. Hal ini sering ditawarkan sebagai suatau gabungan dengan bentuk-bentuk rencana penyewaan yang sama atau pilihan untuk mengakhiri. Lebih lama lessee menunggu sebelum meleksanakan pilian itu, pengeluaran mula-mula (cash outlay) aktiva itu lebih besar, sebab harga beli pembebasan turun pada suatu tingkat yang lebih rendah daripada akumulasi pembayaran sewa.
Pembelian Dengan Pembayaran Angsuran Untuk menentukan suatu keputusan sewa-beli dengan benar, perusahaan harus membandingkan leasing dengan alternatif pembelian. Pemeriksaan pembayaran dengan angsuran (pembelian) yang terjadi apabila pabrika atau lembaga keuangan meminjamkan uang untuk membali mesin yang bersifat khusus.
Ciri-ciri Pembayaran Dengan Angsuran Ciri-ciri berikut ini pada umumnya akan diterapkan pada penetapan pembelian : • Uang muka • Aktiva yang dibeli sebagai jaminan • Pembayaran angsuran • Aktiva dan hutang diakui di dalam pembukuan perusahaan • Aktiva dimiliki oleh pemilik
Skedul Pengurangan Pokok Pinjaman Secara Tetap Metode pengurangan pokok pinjaman atas pembayaran kembali suatu hutang memerlukan suatu pembayaran yang mengurangi pokok pinjaman dengan jumlah yang sama selama masing-masing periode. Bunga juga dibayarkan dengan masing-masing pembayaran. Oleh karena bunga diperhitungkan dari saldo pinjaman yang belum terlunaskan tiap periode, maka bunganya menurun sambil dilunasinya pokok pinjaman. Jadi dengan demikian pembayaran angsuran menurun tiap-tiap tahunnya.
Skedul pembayaran angsuran yang sama Bentuk kedua dari pembayaran angsuran jangka panjang menyangkut suatu metode pembayaran yang sama atas pembayaran pokok pinjaman dan bunganya. Pembayaran tetap agaknya menyesatkan karena dua alasan : • Tingkat bunga variabel, karena kebanyakan hutang dibuat dengan beban bunga yang berubah-ubah pada bunga dasar atau beberapa indikator lain, maka pembayaran-pembayaran tidaklah serupa • Pembayaran yang diperbesar, karena banyak pinjaman-pinjaman untuk suatu periode jangka pendek, sementara masa pelayanan dari sebuah mesin lebih lama, makin bertambah kita melihat adanya pembayaran yang diperbesar pada akhir pembayaran angsuran.
MEMBELI ATAU LEASING • Kita akan mengansumsikan tingkat pajak 0 dan menganalisis aspek-aspek keuangan antara keputusan leasing dan pembelian. • Misal suatu perusahaan mempertimbangkan untuk menglease atau membeli suatu peralatan. • Biaya operasi dan penghasilan yang akan didatangkan peralatan itu tidak akan mempengaruhi apakah peralatan tersebut akan dilease atau dibeli. • Jadi keputusan menglease atau membeli akan menyangkut banyak aliran kas yang sudah umum yaitu aliran kas yang digabungkan dengan pembelian dan aliran kas yang digabungkan dengan leasing.
Misal suatu peralatan seharga Rp. 10.000.000 • Kita dapat meminjam uang Rp. 10.000.000 dengan biaya 5% • Atau kita dapat menglease sebesar Rp. 2.820.100 • Peralatan mempunyai masa pelayanan 4 tahun
Nilai sekarang dari pengeluaran kas dengan leasing adalah sama dengan Rp. 2.820.100 dikalikan dengan annuitas faktor diskon nilai sekarang selama 4 tahun dengan menggunakan tingkat bunga 5% : PV = Rp. 2.820.100 x 3,5460 = Rp. 10.000.000 Nilai sekarang pengeluaran kas dengan pembelian juga sama dengan Rp. 10.000.000 dan pada situasi seperti ini tidak ada perbedaan antara leasing dengan pembelian.
Tingkat bunga yang membuat nilai sekarang aliran-aliran kas itu sama dengan 0 adalah 5%
Sekarang anggaplah pembayaran lease sebesar Rp. 2.900.000 per tahun, dan pinjaman dibayar kembali pada akhir tahun ke 4 Perhitungan aliran kas dua alternatif pembiayaan
Hasil dari aliran kas investasi dari leasing ini kira-kira 3% dan seharusnya perusahaan meminjam dan membeli daripada lease, karena hasil 3% adalah tidak layak untuk suatu investasi apabila biaya peminjaman adalah 5% • Dengan tingkat hasil 3% : 3,7171 x - Rp. 2.400.000 = - Rp. 8.921.000 0,8885 x + 10.000.000 = + 8.885.000 - Rp. 36.000 • Nilai sekarang dari membeli dan meminjam : 3,5460 x Rp. 500.000 = Rp. 1.773.000 0,8227 x 10.000.000 = 8.227.000 Rp.10.000.000 • Nilai sekarang dari leasing : 3,5460 x Rp. 2.900.000 = Rp.10.283.000
Dengan membandingkan dua nilai sekarang tersebut, perusahaan dapat melihat bahwa biaya pinjaman lebih murah daripada biaya leasing (asumsi pembayaran tiap tahun Rp. 2.900.000) dan karenanya apabila aktiva itu dimiliki seharusnya dibeli bukan dengan leasing. • Berdasarkan contoh diatas dapat disimpulkan,jika pembayaran lease tiap tahun adalah Rp.2.820.100 selama 4 tahun,maka tidak ada keuntungan atau kerugian biaya pembelanjaan leasing,karena nilai sekarang pembayaran-pembayaran lease pada tingkat diskon 5% adalah sama dengan jumlah yang harus di pinjam untuk membelanjai pembelian peralatan itu dengan pinjaman. • Apabila pembayaran lease lebih besar dari Rp.2.820.100,katakanlah Rp.2.900.000 maka lease itu akan mempunyai suatu kerugian biaya pembelanjaan.
Tahap 1 : Membelidenganuangmuka 20% sampai 30% PEMBELI Pabrikmenahanhakmiliksampaidilunasi Tahap 2 : Peralatandikirim Pembelian di bawah kontrak bersyarat Tahap 2 : Menyerahkankontrakpenjualan Bank atau Perusahaan Keuangan Membayarangsuran Tahap 4 : Pembayaran 70% sampai 80% darihargabeli
HIPOTIK BARANG YANG BERGERAK Perbedaannyadengankontrakpenjualan bersyarat : • Hakatasaktivasegeradipindahkan • Semuaalirankasmelaluilembagakeuangan
Skema suatu hipotik barang yang bergerak Tahap 1 : Membeliaktivatanpauangmuka PEMBELI PABRIK Tahap 4 : Peralatandanhakmilikdikirimkan Pembayaran-pembayaranangsuran Tahap 3 : Pembayaran 100% aktivaitu Bank atau Perusahaan Keuangan Tahap 2 : Membayaruangmukadanmenandatanganiutang (mortgage)
Sewa atau Membeli dengan Memperhatikan Pajak Misalkan Pajak pendapatan = 40% Biaya bunga dikenakan pajak sehingga digunakan tingkat diskon sesudah pajak. Tingkat diskon = 5%, maka tingkat diskon sesudah pajak = (1-0,40) x 5% = 3%
- Biaya peralatan = Rp. 20.000.000,-- Perusahaan meminjam dana utk membelanjai pembelian peralatan tsb.- Tingkat bunga = 5% per tahun, maka pembayaran per thn = Rp. 5.640.200,- selama 4 thn.- Aliran kas sesudah pajak = (1-0,40) x Rp. 5.640.200,- = Rp. 3.384.200,-- Nilai sekarang pembayaran = 3,7171 x Rp. 3.384.200,- = Rp. 12.579.400,-
Anggap perusahaan membayar bunga Rp. 1.000.000,- per thn. Bunga sesudah pajak = Rp. 1.000.000,- x (1-0.40) = Rp. 600.000,- Nilai sekarang : 3,7171 x Rp. 600.000,- = Rp. 2.230.200,- 0,88849 x Rp. 20.000.000,- = Rp. 17.769.800,- Rp. 20.000.000,-
Memperhitungkan Depresiasi Jika barang dibeli : Bila pajak 40% maka depresiasi akan menghemat Rp. 0.40,- Jika depresiasi dibebankan berdasarkan Metode Garis Lurus selama 4 tahun, maka Nilai penghematan pajak = 0,40 x Rp. 5.000.000,- = Rp. 2.000.000,- Nilai sekarang = 3,7171 x Rp. 2.000.000,- = Rp. 7.434.200,- Nilai sekarang pembayaran = Rp. 20.000.000 – Rp. 7.434.200 = Rp. 12.565.800
Jika barang dileasekan : Rp. 12.579.400,- Nilai sekarang pembayaran utk pinjam beli lebih rendah daripada lease.
Terima Kasih Kami persilahkan untuk sharing atau pertanyaan Anda..