390 likes | 1.04k Views
SISTEM PETERNAKAN SAPI DIBAWAH PERKEBUNAN KELAPA. Artharini I ,SPt.MP. Perkebunan Kelapa . Daerah dataran rendah : pesisir, semenanjung, dll Kondisi yg cocok : - suhu rata-rata 29 ° C - sinar matahari penuh - curah hujan : 1250 – 2250 mm/th
E N D
SISTEM PETERNAKAN SAPIDIBAWAH PERKEBUNAN KELAPA Artharini I ,SPt.MP
Perkebunan Kelapa • Daerah dataran rendah : pesisir, semenanjung, dll • Kondisi yg cocok : - suhu rata-rata 29° C - sinar matahari penuh - curah hujan : 1250 – 2250 mm/th - daerah produksi utama : 20 ° LU – 20 ° LS • Sangat cocok ditumpangsari/diintegrasikan dengan tan. Lain (nanas,coklat, kopi,dll)
Perkebunan kelapa tumpang sari • Bentuk kanopi daun kelapa sinar matahari bisa mencapai tanah • Akar pohon kelapa yang tidak dalam (30-120 cm) dg radius horizontal < 2 m • Jarak tanam 8 m 70 % dari lahan perkebunan kelapa tidak terpakai • Memungkinkan tanah di sekitar tanaman kelapa tidak ditumbuhi gulma
Figure 1. - Schematic representation of available intercropping area in coconut stands
Figure 2. - The three common planting systems or arrangements-square, rectangular and triangular (Magat, 1990).
Figure 3a. - Schematic representation of horizontal root distribution of a multiple intercropping system with coconut (Nelliat et al., 1974).
Figure 3b. Schematic representation of vertical root distribution of cacao intercropped with coconut (Nelliat et at. 1974).
Tan. Tumpang sari tan. HMT • Dilakukan menjelang tan. Kelapa berbuah (umur 6 tahun) Padang rumput Padang gembala 45 hari USAHA PETERNAKAN SAPI DG SIST. GEMBALA DI BAWAH PERKEBUNAN KELAPA
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sist. Peternakan sapi di bawah perkebunan kelapa • Varietas kelapa tinggi naungan Derajat naungan bervariasi tgt : - umur & tinggi kelapa - jarak tanam - kesuburan tanah & - ada korelasi + trans karakter kanopi cahaya dg produktv • Jenis tan. HMT disesuaikan dengan manajemen kelapa - dipilih yang tahan naungan - diselingi tan. Legum pemasok N tanah
Table 1. - Shade tolerance of some tropical forages Source: Wong, 1991 and Shelton et al., 1987a; (adapted and modified from Reynolds, 1978f; Eriksen and Whitney, 1982; Evans et al., 1992; Humphreys, 1981; Chen and Bong, 1983; and Wong et al., 1985b).
Figure 5. - Illustration of the underplanting potential of a palm plantation at different stages of development: • (a) very young plantation in which ample space between trees permits understorey cultivation; • (b) intermediate stage of plantation in which the canopies are well-developed but the trees are not very high, creating less than ideal conditions for underplanting; (c) a mature plantation in which sufficient light enters the understorey to make conditions again suitable for underplanting (redrawn from Nair, 1983).
Figure 6. - Spatial variation in relative light transmission (%) in oil palm measured near midday (Wilson and Ludlow, 1991, after Chen and Bong, 1983).
Keuntungan • pendapatan petani • prod. Pangan & gizi • stabilitas us. perkeb. kelapa diversifikasi • Perawatan thp tan.tumpang sari prod.Kelapa • Tan.tumpangsari umur pendek mengembalikan biaya awal menanam kelapa • Memanfaatkan tenaga kerja yang nganggur • Mengurangi bencana angin topan, hama penyakit tanaman
Keuntungan 8. Membantu menghemat devisa me – i impor produk pangan 9. Tan. Legum sbg tan. Tumpangsari dpt meningkatkan kesuburan tanah 10.kotoran sapi pupuk organik kesuburan tanah 11.lahan di bawah perkebunan kelapa baik u/ternak - meningkatkan produktivitas ternak 12. Ternak sapi berfungsi sbg : - sweepers (penyapu) rumput & gulma - sumber pendapatan kedua - ternak kerja, penghasil daging, susu - pemakan limbah tan. Pangan, dsb
Figure 7. - Thin Hereford steers used as weed “sweepers” on local pasture under coconuts.
Crop and livestock integration: cattle grazing under coconut trees (Sri Lanka)
Kerugian • Terjadi kompetisi (air,unsur hara, ruang tumbuh) • Hasil yg diperoleh dari tan. Tumpangsari menjadi berkurang bila jarak tanam kelapa makin rapat • Tan.tumpangsari dapat mendatangkan hama dan penyakit tan.kelapa • Pengolahan tanah u/ tan. Tumpangsari beresiko merusak akar kelapa • Tan. Tumpangsari meningkatkan keb. pupuk • Bbrp tan.tumpangsari mpy sifat tumbuh yang cukup menyulitkan dlm manajemen pemeliharaan & pemanenan tan. kelapa
Kerugian 7. Dg memelihara sapi, ada resiko merusak pohon kelapa, memadatkan tanah, erosi dan penurunan kesuburan.( Sapi bobot 300 kg 1 kali injakan setara dg 1,5kg/cm2 - dpt merusak tanah) 8. Membutuhkan ketrampilan ekstra 9. Mengusahakan petern. Sapi dibawah naungan pohon kelapa lebih membutuhkan ketrampilan teknik manaj. Ternak & padang gembala 10. Kotoran sapi tempat bersarangnya kumbang Rhinoceros (hama tan. Kelapa)
Manajemen pastura (padang gembala) • Manajemen selama penyiapan pastura a. grazing/pemotongan pertama : 2-3 bln stlh tumbuh (stocking rate : 15 ST/ha selama 1 hari) b. pad. Rumput tdk digunakan sebelum akar rumput kuat c. pengendalian gulma (manaj, mekanis,biologi, kimia) d. penggunaan pupuk (> 6 bln : 100 kg/ha super phosphat tgt tanah, iklim,kondisi setempat e. waktu sampai pastura siap : > 3 bln tk gembala sedang, > 6 bln tk gembala penuh
Manajemen pastura (padang gembala) 2. Manajemen setelah pastura siap Tujuan : a. hasil & nilai nutrisi hijauan dg biaya rendah & hasil kelapa tdk berkurang b. menjaga produktivitas pastura - keseimbangan rumput – legum legum minimum 30 %. - stocking rate / carrying capacity, tgt : jarak tanam & umur tan., komposisi botani pastura, iklim & musim, kesuburan tanah & pemupukan,jenis/tipe & umur ternak, sist, penggembalaan & kondisi pastura, ketersediaanpakan suplemen, tingkat manaj.
Sistem Padang Gembala Naungan P. Kelapa • Continous grazing systems Ternak digembalakan ke pad. Rumput scr bebasternak mpy akses bebas u/memilih pakan • Rotational grazing systems ternak digembalakan ke pad. Rumput scr berputar, dibuat petak-petak • Cut and Carry systems Padang rumput dipotong kemudian dibawa ke kandang u/ternak