1 / 180

ALUR PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

ALUR PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN. DEFINISI BAKU. GT adalah g uru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun /mutasi/meninggal

neylan
Download Presentation

ALUR PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ALUR PERENCANAAN KEBUTUHAN GURUDIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

  2. DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitujumlah guru yang adadikurangijumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalahjumlahmurid/siswayang ada (untukproyeksitahunberikutnyadisesuaikanmenggunakan target APK) RSG adalahrasiosiswa guru. Untukjenjang SD menurut PP 74 tahun 2008 adalah 1:20 sedangkanmenurutpermendiknasnomor 15 tahun 2010 adalah 1:32 sedangkanuntukjenjang SMP menurutpermendiknasadalah 1:36 GB adalahjumlahkebutuhan guru padatingkatkabupaten/kota BK adalah jam tatapmukamatapelajaransesuaidenganstandarisiuntuksatuanpendidikandasardanmenengahkurikulumtingkatsatuanpendidikan

  3. DEFINISI BAKU BM adalahbebanmengajarguru dengan formula BK dikalikandenganJumlahrombelsesuai RSG dibagidengan Gmaxadalahkebutuhan guru maksimum yaitukebutuhanmaksimumdengan formula Rombongan belajar minimum = 20(batas minimum menurut PP 74 tahun 2008), beban mengajar minimum = 24 (kewajiban minimum menurut permendiknas no. 39/2009 tentang beban mengajar guru)) Gmin adalahkebutuhanguru minimumyaitukebutuhan minimum dengan formula Rombongan belajar maksimum= 32 (batas maksimum menurut permendiknas no. 15 tahun 2010 tentang SPM), beban mengajar sdmaksimum= 25 – 40 (kewajiban maksimum PP 74/2008 tentang guru)) Guru Ideal = GI (Rombongan belajar maksimum= 32 (batas maksimum menurut permendiknas no. 15 tahun 2010 tentang SPM), beban mengajar minimum = 24 ((kewajiban minimum menurut permendiknas no. 39/2009 tentang beban mengajar guru))

  4. PROSES TINGKAT KABUPATEN/KOTA PER MAPEL Guru Tersedia (GT) Jumlahsiswasesuai APK (JM) RasioSiswa Guru (RSG) Optimasi Beban Mengajar Redistribusi mapel yang samaantarsekolahjenjang yang sama BM > 30 Jam GI = GT tidak Hitung Rombel JR = JM / RSG Redistribusi mapel yang samaantarjenjang GB GI = GT PROYEKSI KAB/KOTA TH. 2012 S.D 2014 Hitung Guru Ideal Mapel GI = JR x BK 24 Jam tidak Redistribusi mapel yang berbedaantarsekolah Lebih/Kurang GI > GT GI = GT GI = GT (-0,25) kurang lebih tidak GI < GT ya Redistribusi antar Kab/Kota Rekrutmen Guru Baru untuk Kab/Kota ya G Minimum Kondisi Ideal

  5. PROSES TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SD KHUSUS GURU KELAS • SPM (permendiknas 15 thn 2010) • SD daerahkhusus 4 • SD lainnya 6 Guru Tersedia (GT) Jumlahsiswasesuai APK (JM) RasioSiswa Guru (RSG) Daerah Khusus? Hitung Rombel JR = JM / RSG tidak ya tidak ∑ Guru < 4 Rombel <= 6 ∑Guru = ∑ rombel ∑Guru > ∑ rombel Guru Ideal ya tidak tidak ya ya ∑Guru < 6 tidak ya Penuhisesuai SPM (4) Penuhisesuai SPM (6) Redistribusi antar sekolah jenjang yg sama Kondisi Minimal

  6. AGREGAT Kabupaten/Kota Proses redistribusiantarjenjangpendidikan TK IPA Matematika Kesenian SD Penjaskes Kebutuhan Guru Per Mata PelajaranNasional IPS SMP Mulok Guru Kelas Agama B. Indonesia SMA/SMK

  7. PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU SD SWASTA

  8. DAFTAR ISI

  9. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI NASIONAL

  10. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI NASIONAL

  11. RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI NASIONAL

  12. RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI NASIONAL

  13. RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI NASIONAL

  14. RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI NASIONAL

  15. RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI NASIONAL

  16. RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI NASIONAL

  17. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI DKI JAKARTA

  18. RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI DKI JAKARTA

  19. RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI DKI JAKARTA

  20. RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI DKI JAKARTA

  21. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI JAWA BARAT

  22. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI JAWA BARAT

  23. RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI JAWA BARAT

  24. RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI JAWA BARAT

  25. RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI JAWA BARAT

  26. RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI JAWA BARAT

  27. RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI JAWA BARAT

  28. RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI JAWA BARAT

  29. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH

  30. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH

  31. RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI JAWA TENGAH

  32. RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI JAWA TENGAH

  33. RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI JAWA TENGAH

  34. RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI JAWA TENGAH

  35. RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI JAWA TENGAH

  36. RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI JAWA TENGAH

  37. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI DI YOGYAKARTA

  38. RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI DI YOGYAKARTA

  39. RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI DI YOGYAKARTA

  40. RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI DI YOGYAKARTA

  41. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR

  42. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR

  43. RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI JAWA TIMUR

  44. RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI JAWA TIMUR

  45. RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI JAWA TIMUR

  46. RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI JAWA TIMUR

  47. RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI JAWA TIMUR

  48. RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI JAWA TIMUR

  49. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI ACEH

  50. RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI ACEH

More Related