410 likes | 640 Views
STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN. MATEMATIKA S D. Oleh : Tim PPPPTK Matematika Yogyakarta. Latar belakang :. pencapaian tujuan pendidikan belum maksimal prestasi belajar siswa masih rendah pembelajaran kurang bervariasi dan terlalu abstrak
E N D
STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD Oleh : Tim PPPPTK Matematika Yogyakarta
Latar belakang : • pencapaian tujuan pendidikan belum maksimal • prestasi belajar siswa masih rendah • pembelajaran kurang bervariasi dan terlalu abstrak • pembelajaran kurang membangkitkan motivasi & kreativitas • pergeseran paradigma pendidikan
Mencermati hal tersebut di atas maka sudah saatnya diadakan pembaharuan, inovasi ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional salah satu diantaranya dengan mengupayakan mendesain model pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM)
Pengertian strategi : (2) Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus, sedangkan metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (KBBI;1998:203) Strategi pembelajaran adalah suatu siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah satu keadaan pembelajaran kini menjadi keadaan pembelajaran yang diinginkan (Soedjadi; 1999,101)
Lebih lanjut Soedjadi menyebutkan : “ ......untuk mengubah keadaan itu dapat ditempuh dengan berbagai pendekatan pembelajaran. Kemudian, dalam satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode, dan dalam satu metode dapat digunakan lebih dari satu teknik “ teknik metode pendekatan strategi
Pengertian Model Pembelajaran Pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran (Eggen dan Kauchak, 1988 : 9)
Salah satu tujuan penggunaan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar (Joyce B dan Weil M, 1992 : 2) • Berdasar pengalaman, tanpa model pembelajaran yang nyata, guru seringkali mengembangkan pola pembelajaran yang hanya didasarkan pada pengalaman masa lalu dan intuisinya. (Kutz ,1991 : 2)
Pemilihan Model Pembelajaran • Materi yg hendak disampaikan • Perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa • Kemampuan guru dlm mengelola sumber belajar • Waktu yang tersedia • Sarana/ prasarana
Beberapa Model Pembelajaran: • 1. Model Penemuan Terbimbing • 2. Model Pemecahan Masalah • 3. Model Pembelajaran Kooperatif • 4. Model Pembelajaran Kontekstual • 5. Model Missouri Mathematics Project • 6. Model Pengajaran Langsung
Model Penemuan Terbimbing Langkah-langkah: • Guru merumuskan masalah dengan data secukupnya • Siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data • Siswa menyusun konjektur • Guru memeriksa konjektur yg dibuat siswa • Jika sudah benar konjekturnya, verbalisasi konjektur oleh siswa • Mengerjakan soal latihan
Model Pemecahan Masalah Langkah-langkah: • 1. Orientasi siswa pd masalah • 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar • 3. Membimbing penyelidikan individual /kelompok • 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya • 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Beberapa kiat yg digunakan • 1. Membuat gambar/diagram • 2. Bergerak dari belakang • 3. Memperhitungkan setiap kemungkinan • 4. Mencoba pd soal yang lebih sederhana • 5. Membuat tabel • 6. Menemukan pola • 7. Memecah tujuan • 8. Berpikir logis • 9. Mengabaikan hal yang tdk mungkin • 10. Mencoba-coba
Model Pembelajaran Kontekstual • Di Belanda dikenal dengan sebutan RME (Realistic Mathematics Education), di AS dikenal dengan istilah CTL (Contextual Teaching and Learning in Mathematics)
Karakteristik Pembelajaran Matematika Kontekstual • Diajukannya masalah kontekstual sebagai titik awal pembelajaran • Dikembangkannya cara, alat, atau model matematis (gambar, grafik, tabel, dsb) sebagai jawaban informal ( matematisasi horisontal) • Terjadi interaksi antara : guru, siswa, atau pakar dalam suasana yang demokratis • Ada keseimbangan antara matematisasi vertikal dan horisontal • Pembelajaran tidak semata-mata menekankan masalah komputasi dan prosedural, tetapi juga pemahaman konsep dan pemecahan masalah. (Wardhani, 2002)
Langkah-langkah dalam Pembelajaran Matematika Kontekstual 1.Pendahuluan: • Mengajukan masalah riil/ kontekstual • Masalah terkait dgn tujuan pembelajaran 2.Pengembangan : • Siswa mengembangkan/menciptakan model matematis, simbolik • Interaksi. Alternatif pemecahan 3. Penutup: - Refleksi
Model Missouri Mathematics Project • Urutan langkah dalam Model MMP Langkah 1 : Review - meninjau ulang pelajaran yang lalu - membahas PR Langkah 2 : Pengembangan - Penyajian ide baru, perluasan konsep matematika terdahulu - Penjelasan, diskusi, demonstrasi dengan contoh konkret yang sifatnya piktorial dan simbolik
Langkah 3 : Latihan terkontrol - Siswa merespon soal - Guru mengamati - Belajar kooperatif Langkah 4 : Seatwork - Siswa bekerja sendiri untuk latihan - atau perluasan konsep pada langkah 2 Langkah 5 : PR - Tugas PR → soal review
Model Pengajaran Langsung • Untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif. • Langkah-langkah dalam Pengajaran Langsung : 1. Fase Persiapan 2. Demonstrasi 3. Pelatihan Terbimbing 4. Umpan Balik 5. Pelatihan lanjut (mandiri).
Model Pembelajaran Kooperatif Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kerja kelompok : • Setiap anggota harus menjadi bagian dari tim dalam pencapaian tujuan • Setiap anggota harus menyadari masalah yang dipecahkan adalah masalah kelompok • Untuk pencapaian tujuan semua siswa harus bicara/diskusi satu sama lain • Kerja individu dalam kelompok mempunyai efek langsung terhadap keberhasilan kelompok
Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif : • Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa • Menyajikan informasi • Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar • Membimbing kelompok bekerja dan belajar • Evaluasi • Memberikan penghargaan
Beberapa jenis Kegiatan Kelompok • Circle Learning • Grup Penyelidikan (Investigation Group) • Co-op co-op • Jigsaw • Number Heads Together (NHT)
6.Student Teams-Achievement Division (STAD) 7.Team Assisted-Individualization atau Team Accelerated Instruction (TAI) 8.Teams Game-Tournament(TGT)
Kooperatif T.A.I (Team Assisted-Individualization atau Team Accelerated Instruction) • Belajar (mengerjakan tugas) secara individu • Hasil belajar individu dibawa ke kelompok (belajar secara kelompok) • Di kelompok: membahas hasil kerja tiap individu anggota, antar anggota saling mengoreksi • Cek pemahaman individu (dengan pertanyaan individu/kelompok, kuis individu/kelompok)
NHT (Number Heads Together) • Beri informasi terlebih dahulu • Beri kuis individual • Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa (kemampuan siswa heterogen), beri nomor 1,2,.. • Beri pertanyaan ke kelompok untuk dipecahkan secara bersama (dalam kelompok satu pemahaman bersama) • Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut nomor anggota kelompok, nomor yang ditunjuk yang akan menjawab) • Guru fasilitator/ mengarahkan/ memberikan penegasan/evaluasi
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 Salak Melon Durian Mangga Nanas NHT
Circle Learning / Learning Together(Belajar Bersama) • Bentuk kelompok beranggotakan 5-6 siswa (kemampuan siswa heterogen) • Beri tugas/permasalahan dalam kelompok untuk dipecahkan secara bersama (siswa bekerja dalam kelompok, saling bantu membantu) • Beri tes/kuis • Beri penghargaan per kelompok
Co-op co-op • Ada proyek/tugas bersama kelas yang ingin dipelajari, • Bagi proyek/tugas ke dalam beberapa topik mini untuk dipelajari oleh kelompok • Bentuk kelompok beranggotakan 5-6 siswa (kemampuan siswa heterogen) • Beri tugas pada masing-masing anggota dalam kelompok untuk ambil bagain dalam menyelesaiakan tugas • Masing-masing kelompok presentasi hasil penyelidikan/penemuannya (laporan) • Guru sebagai fasilitator/ mengarahkan/ memberikan penegasan/evaluasi
Co-op co-op Beri tugas pada masing-masing anggota dalam kelompok untuk ambil bagain dalam menyelesaiakan tugas Bagi proyek/tugas ke dalam beberapa topik mini untuk dipelajari oleh kelompok Masing-masing individu/kelompok presentasi hasil penyelidikan/penemuannya (laporan) Ada proyek/tugas bersama kelas yang ingin dipelajari Bentuk kelompok beranggotakan 5-6 siswa (kemampuan siswa heterogen)
JIGSAW • Ada kelompok asal yang kemampuannya heterogen • Ada kelompok ahli yang anggotanya terdiri wakil dari tiap kelompok asal • Di tiap kelompok ahli dibahas tentang suatu hal. Topik yang dibahas pada tiap kelompok ahli berbeda • Selesai bekerja di kelompok ahli, setiap siswa kembali ke kelompok asal masing-masing • Di kelompok asal, setiap siswa menularkan apa yang diperoleh atau dipelajari di kelompok ahli • Selesai belajar di kelompok ahli dan kelompok asal diadakan kuis individu dan ada penghargaan kelompok
1 2 3 4 5 40 siswa 5 materi/permasalahan • Aktivitas kegiatan dalam Jigsaw: • Membaca • Diskusi di kelompok ahli • Laporan ke kelompok asal • Tes • Penghargaan kelompok Kelompok Asal Kelompok Ahli
STAD Student Teams-Achievement Division • Beri informasi secara klasikal • Beri tes awal akan didapat skor awal • Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa (kemampuan siswa heterogen) • Diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali) • Beri tes/kuis individual • Beri skore dari nilai kuis individual • Beri penghargaan pada kelompok yang memperoleh skor peningkatan paling besar
STAD Beri informasi secara klasikal Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa dan diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali) Beri tes/kuis individual dan Beri skore dari nilai kuis individual tersebut Beri penghargaan pada kelompok yang memperoleh skor peningkatan paling besar
Contoh Penyekoran Kuis • Skor Kuis • nilai sempurna • lebih dari 10 point di atas skor awal • skor awal s.d. 10 point di atas skor awal • 1 s.d. 10 point di bawah skor awal • lebih dari 10 point di bawah skor awal • Nilai Peningkatan • 30 • 30 • 20 • 10 • 5
Skor Kuis • nilai sempurna • lebih dari 10 point di atas skor awal • skor awal s.d. 10 point di atas skor awal • 1 s.d. 10 point di bawah skor awal • lebih dari 10 point di bawah skor awal • Nilai Peningkatan • 30 • 30 • 20 • 10 • 5
TGT (Teams Game-Tournament) • Beri informasi secara klasikal • Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa (kemampuan siswa heterogen) • Diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali) • Permainan/turnamen (dalam setiap kelompok diwakili satu orang) • Beri soal untuk dilombakan • Beri penghargaan pada kelompok yang wakilnya dapat maju terus sampai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
TGT Beri informasi secara klasikal Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa dan diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali) Meja Turnamen Permainan/turnamen (dalam setiap kelompok diwakili satu orang untuk bertanding) Beri penghargaan pada kelompok yang memperoleh skor peningkatan paling besar
Team A Team B Team C Tinggi Sedang Kurang TGT Meja Turnamen 2 Meja Turnamen 3 Meja Turnamen 1 Meja Turnamen 4
Sekian, terima kasih