170 likes | 474 Views
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO. (Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness). Jakarta, 21 Mei 2011. PENDAHULUAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL KLASTER INDUSTRI HILIRISASI PRODUK AGRO DAYA SAING ENABLING ENVIRONMENT
E N D
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO (Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness) Jakarta, 21 Mei 2011
PENDAHULUAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL KLASTER INDUSTRI HILIRISASI PRODUK AGRO DAYA SAING ENABLING ENVIRONMENT UPAYA DALAM RANGKA PENINGKATAN DAYA SAING PENUTUP DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN Kondisi Produksi Komoditi Unggulan (2010): • Negara kepulauan terbesar di dunia • Daratan + 2 juta km2 • Lautan +5,8 juta km2 • Garis Pantai +81 ribu km • Iklim : Tropik Basah suhu 23-28°C • Curah hujan : rata-rata 1.600 mm/tahun • Jumlah penduduk 237,5 juta orang (Sensus 2010) • PDB + US$700 milyar dengan pendapatan per kapita +US$ 3.000 (2010) 3
SISTEM AGROBUSINESS – AGROINDUSTRY * Kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya 4
INDUSTRI PENGOLAHAN BERBASIS AGRO Industri Pengolahan Hasil Hutan dan Perkebunan Industri Pengolahan Mamintem Industri Pengolahan Hasil Laut 5
PERAN PDB SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL 25,8% PERAN INDUSTRI AGRO TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN SEBESAR 34,7% KONTRIBUSI INDUSTRI AGRO TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL SEBESAR 8,95% Sumber: BPS, 2010 6
2. KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL a. Visi 2025 ‘’Indonesia Menjadi Negara Industri Tangguh di Dunia’’ b. Misi • Wahana pemenuhan kebutuhan masyarakat • Dinamisator pertumbuhan ekonomi • Pengganda kegiatan usaha produktif • Wahana memajukan teknologi nasional; • Wahana modernisasi kehidupan • Pilar penopang pertahanan dan keamanan negara • Andalan pembangunan industri yang berkelanjutan c. Sasaran • Industri manufaktur telah mencapai taraf Industri Kelas Dunia • Seimbangnya sumbangan IKM dan industri besar terhadap PDB • Kuatnya jaringan kerjasama (networking) antara IKM dan industri besar, serta industri di dunia. Sumber : Perpres 28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional 7
TUJUAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TujuanJangkaMenengah TujuanJangkaPanjang Mampumemberikannilaitambahbagiperekonomiandanmenyeraptenagakerja. Mampu menguasai pasar dalam negeri dan meningkatkan ekspor. Membangunindustridengankonseppembangunanberkelanjutan yang didasarkanpada : pembangunanekonomi, pembangunansosial, dan pembangunanlingkunganhidup. Mampumendukungperkembangansektorinfrastruktur Mampumemberikansumbanganterhadappenguasaanteknologinasional Mampumeningkatkanpendalamanstrukturindustridanmendiversifikasijenis-jenisproduksinya. TumbuhmenyebarkeluarPulauJawa. 8
INDUSTRI ANDALAN MASA DEPAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR PETRO KIMIA SEMEN BAJA DLL TPT SEPATU ELEKTRONIK DLL INDUSTRI BARANG MODAL INDUSTRI KOMPONEN (BASIS UKM) SDA TERBARUKAN SDA TIDAK TERBARUKAN SUMBERDAYA MANUSIA RESEARCH & DEVELOPMENT DAYA KREATIF BANGUN INDUSTRI NASIONAL INDUSTRI AGRO INDUSTRI TELEMATIKA INDUSTRI ALAT ANGKUT 9
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL • Dalam rangka mewujudkan visi industri nasional tahun 2025, pengembangan industri dilakukan dengan pendekatan klaster industri. TOP DOWN Pengembangan 35 KlasterIndustri Prioritasyang dipilih berdasarkan kemampuan nasional untuk bersaing di pasar domestik dan internasional PengembanganindustripengolahankomoditiunggulandaerahmenujuKompetensiIntiIndustriDaerah(core competency/distinctive competence) BOTTOM UP 10
3. KLASTER INDUSTRI Klaster Industri “Aglomerasi perusahaan industri inti yang terkonsentrasi secara regional maupun global yang saling berhubungan atau berinteraksi sosial secara dinamis, baik dengan industri terkait, industri pendukung maupun jasa penunjang, infrastruktur ekonomi dan lembaga terkait dalam peningkatan efisiensi, menciptakan aset secara kolektif dan mendorong terciptanya inovasi, sehingga tercipta keunggulan kompetitif” Pada dasarnya pengembangan klaster adalah peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang ditandai dengan peningkatan kompetensi inti (distinctive competence) di semua rantai nilai 11
MODEL KLASTER INDUSTRI Hard Infrastructure Listrik Air Soft Infrastructure SDM Pendukung Serikat Pekerja Universitas Perusahaan Jasa layanan Finansial Pelabuhan Jalan Pemda Asosiasi Pemasok R & D Sekolah (Vocational) Konsultan Bandara Kereta Api 12
DUKUNGAN KEBIJAKAN PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI AGRO Strategi Prsh & Persaingan • Mengurangi hambatan utk bersaing • Menarik investasi • Fokus pada peningkatan ekspor dan substitusi impor • Mengorganisasikan instansi pemerintah yg relevan di sekitar industri Agro Kondisi Faktor (Input) Kondisi Permintaan • Menciptakan standar kebijakan yg dapat mendukung industri agro • Mengurangi ketidakpastian • Mendorong inovasi produk & proses untuk meningkatkan nilai tambah • Memenuhi persyaratan regulasi pasar dalam dan luar negeri • Mengoptimalkan layanan pengujian, sertifikasi produk, rating yg independen • Menciptakan program diklat • Melakukan riset pada PT • Mendukung pengumpulan & kompilasi data • Membangun infrastruktur Industri pendukung & terkait • Mensponsori forum koordinasi • Berupaya utk menarik pemasok & penyedia jasa dari daerah lain • Membangun free trade zones, industrial parks, or supplier parks yg berorientasi industri Agro 13
KLASTER INDUSTRI AGRO TERCAPAINYA SASARAN PERTUMBUHAN KLASTER MENINGKATNYA DAYA SAING INDUSTRI AGRO INDUSTRI KELAPA INDUSTRI KAKAO SAWIT INDUSTRI FURNITURE INDUSTRI BUAH FOKUS INDUSTRI KARET INDUSTRI KELAPA RENCANA AKSI PENGUATAN INDUSTRI PULP INDUSTRI PENGEMBANGAN KERTAS TEMBAKAU KLASTER 12 KLASTER AGRO INDUSTRI HASIL INDUSTRI KOPI LAUT INDUSTRI OLAHAN SUSU INDUSTRI GULA 14