700 likes | 1.13k Views
Pendidikan Tinggi , Kemandirian dan Daya Saing Bangsa. Nizam Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi Sarasehan APTIKOM, 14 April 2011. Paparan. Peluang dan tantangan Daya Saing Bangsa Kerjasama Internasional. Global & Na s ional. Peluang dan tantangan. Tantangan Global.
E N D
PendidikanTinggi,KemandiriandanDayaSaingBangsa Nizam SekretarisDewanPendidikanTinggi Sarasehan APTIKOM, 14 April 2011
Paparan • Peluangdantantangan • DayaSaingBangsa • KerjasamaInternasional
Global & Nasional Peluangdantantangan
Tantangan Global • Perkembangan teknologi, terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi merubah metode dan jangkauan pembelajaran • Internasionalisasi & Globalisasi: • Perdagangan barang dan jasa lintas negara • Mobilitas manusialintas negara • Meningkatnya kompetisi antar negara dan antar institusi • Perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan, masyarakat berbasis pengetahuan
Tantangan Global • Internasionalisasi dan globaslisasi juga merubah lingkungan kerja: dibutuhkan ketrampilan baru, multi-bahasa, kemampuan komunikasi, negosiasi, pemahaman budaya dan aturan antar negara glocalcitizen • Standar kualifikasi dan kompatibilitas kualifikasi lintas negara • Kualitas tenaga kerja (ditentukan oleh kualitas pendidikan dan pelatihan) menentukan daya saing negara
Tantangan Global • Kebutuhan akan kualifikasi yang makin tinggi untuk memasuki lapangan kerja modern meningkatnya kebutuhan akan pendidikan (tinggi) • Perubahan lapangan kerja yang sangat dinamis baik di dalam negeri terlebih lintas negara kebutuhan retraining/continuous learning/life-long learning (new skills, new technology, new business environment)
Tantangan Dalam Negeri • Transformasi demokrasi dan reformasi di segala bidang • Desentralisasi dan otonomi daerah • Persatuan dan kesatuan bangsa • Pengikisan karakter, jati-diri, budaya bangsa akibat pengaruh global dan bias informasi • Harapan masyarakat pada pendidikan sebagai kunci kemajuan dan mobilisasi sosial • Harapan pada perguruan tinggi sebagai kekuatan moral
Tantangan Dalam Negeri • Tuntutan masyarakat akan kualitas dan relevansi pendidikan, serta ketersediaan, kesetaraan akses memperoleh pendidikan • Pendanaan publik (pemerintah) yang terbatas dan harus bersaing dengan sektor lain • Tingkat pengangguran yang tinggi
Tantangan Dalam Negeri • Peran Pendidikan bagi pembangunan daerah, pembanguan nasional, pembangunan ekonomi dan sosial • Tantangan pembangunan manusia dan pencapaian MDGs • Perguruan tinggi sebagai ujung tombak daya saing bangsa dalam masyarakat berbasis pengetahuan • Kesenjangan geografis, sosial, akses, mutu
DayaSaingBangsa(Indonesia Country competitiveness) Global Competitiveness Report (2009, 2010, 2011)
Dibutuhkan terobosan! GCI Indonesia (2010) Global Competitiveness Report 2009
2010-2011 PerkembanganDayaSaing Indonesia Periode 2009/2010-2010/2011(Global Competitiveness Report 2010-2011, World Economic Forum 5.78 4.18 2009-2010 5.20 3.91 KomponenPendidikanmengalamikenaikandanmemberikankontribusisignifikanterhadappeningkatandayasaing Indonesia selamaperiode 2009/2010-2010/2011
Pilar Daya Saing Bangsa Source: Porter, 2010
Visi Indonesia Menjadi 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia (Demokrasi, PertumbuhanBerkesinambungan, KeadilanMerata) PDB nominal:$26,678B PB per kapita:$78,478 (Demokrasi, Pembangunan PertumbuhanTinggi, Keadilan) PDB nominal: $4,977B PDB per kapita:$17,240 (Demokrasi, Pembangunan PertumbuhanMenengah,Berkeadilan) PDB nominal:$1,406B PDB per kapita: $$5,551 Sumber: Menko Perekonomian, 2010
Indonesia Memiliki Bonus Demografi di Masa Depan ..merupakan modaldasarbagipeningkatan produktivitas ekonomi dan pengembanganpasardomestik... "Bonus Demografi" Catatan: Semakinkecilangka Dependency Ratio semakinbesarproporsiusiaproduktif semakintinggiproduktivitasekonomi "Bonus demografi" periodeinilebihberkualitaskarenalebihbanyaktenagaterlatih asumsi: TINGKAT PENDIDIKAN HARUS LEBIH TINGGI Sumber: Menko Perekonomian, 2010
PerbandinganPiramidaKependudukanth 2030 USA Japan Malaysia Indonesia Golden opportunity!
Perbandingan produktivitas per kapita Diolah dari ADB, 2007
Komposisi Tenaga Kerja Indonesia Source: BPS, 2010
StrukturTenagaKerja & PenganggurandiIndonesia(BPS, Juli 2010) Source: BPS, 2010 24
Jumlah mahasiswa akan terus meningkat... Masuk ke PT
Perkembangan PT di Indonesia • PT pertama akhir abad 19 • Setelah kemerdekaan • UU Pendidikan 1961 : 23 PTN • Ekspansi signifikan terjadi sejak 1970an • 1975: 230,000 mahasiswa • 1985: 1,100,000 mahasiswa • 1995: 2,500,000 mahasiswa • 2001: 3.4 juta mahasiswa • 2010: 4.9 juta mahasiswa • (APK naik dari 2% th 1975 jadi ~19% th 2010) • Jumlah PT : • PTN : 83 (53 Univ) • PTS : 2936 (378 Univ) nizam 26
JumlahdanSebaranPerguruanTinggi 4.486 12.985 2.633 2.266 3.550 5.543 1.685 1.038 4.393 1.035 4.846 760.855 3.089 2.202 4.393 3.626 7.446 2.231 2.851 1.713 7.596 8.033 9.588 1.531 32.380 10.644 43.021 37.476 3.891 3.452 Legenda 4.679 4.496 Jumlah Perguruan Tinggi 3.016 Jumlah Penduduk (ribu jiwa) 237.348
JumlahdanSebaran Program Studi(semuabidang) dan Jumlah Penduduk 4.486 12.985 2.633 2.266 3.550 5.543 1.685 1.038 4.393 1.035 4.846 760.855 3.089 2.202 4.393 3.626 7.446 2.231 2.851 1.713 7.596 8.033 9.588 1.531 32.380 10.644 43.021 37.476 3.891 3.452 Legenda 4.679 4.496 Jumlah Program Studi 3.016 237.348 Jumlah Penduduk (ribu jiwa)
Pengembanganriset & inovasinasional Perguruan Tinggi LembagaLitbang Menghasilkaninovasiipteks yang berdayaungkittinggibagikemajuanmasyarakatdanbangsa Mengalirkanhasilrisetkepemerintah, duniausaha/industri, masyarakat • Menghasilkan lulusan yang produktif • Menghasilkaninovasi ipteks yang berdaya ungkit tinggi bagi kemajuan masyarakat dan bangsa • Mengalirkanhasilrisetkepemerintah, duniausaha/industri, masyarakat SISTEM INOVASI NASIONAL YG EFEKTIF
Indicator: Scientific publication (1996-2009) Source: Scimagojr, Journal & Country Rank
Sebagianbesarpublikasihasilkolaborasidengan author LN Sumber data : scimagojr; diolah: nizam, 2011 36
Publikasiinternasionalberdasarbidang Sumber data : scimagojr; diolah: nizam, 2011 37
Perkembanganpublikasiilmiahinternasionaldi4 negaraASEAN Sumber data : scimagojr; diolah: nizam, 2011
PublikasiilmiahInternasionaldalamIlmuKomputerperbandingan4 negaraASEAN Sumber data : scimagojr; diolah: nizam, 2011
Pendanaanriset • U Harvard (2008): 652 juta USD • U Stanford (2006): 700 juta USD • U Toronto (2008): 858 juta $ • U British Columbia (2008): 524 juta $ • U Aachen-Bonn-Cologne (2008): 550 juta EU • AnggaranRisetDikti (2011): l.k. 40 juta USD • AnggaranPenelitian UGM (2010): l.k. 20 juta USD 40
Indonesia - ICT readiness National network infrastructure provided by telecommunication industries Combining terrestrial and satellite connections Terrestrial: optical fiber, copper, digital micro wave; (wireless and on-wire) Pengguna Internet : 40juta Pelanggantelpseluler: 105 juta
TIK untuk menjembatani Kesenjangandalam: Sumberdaya, Kapasitas, Akses & jangkauan, Kualitas, Riset, Pendidikan, dan Manajemen Geographical barriers ICT To Bridge the Gaps
Pemanfaatan TIK di Pendidikan Tinggi BLUE PRINT INHERENT– Indonesia Higher Education & Research Network • TIK sebagai pilar Ekonomi Pengetahuan • Pemanfaatan telah dimulai sejak 1980an • Pengembangan intensif sejak 2006, untuk: • Riset, pendidikan, dan manajemen Pendidikan Tinggi • Resource sharing dalam riset, pendidikan, dan komunikasi akademik • Pengembangan aplikasi TIK inovatif (melalui berbagai hibah kompetisi TIK) • Meningkatkan akses pendidikan tinggi berkualitas • Dirancang sebagai intra-network yang scale free • Akhir 2007 di-link dengan Global Development Learning Network (GDLN) sehingga menjadi jejaring GDLN terbesar di dunia
Tujuan INHERENT • Langsung • Menjadi tulang punggung TIK bagi perguruan tinggi di Indonesia • Tak langsung • Meningkatkan kualitas dan akses Pendidikan Tinggi bermutu bagi masyarakat melalui TIK
Topologi “INHERENT” tahun 2010 Konfigurasi Zona Perguruan Tinggi
Status -2010 • Jumlah koneksi • 82 PTN (32 sebagai Local Nodes) • 224 PTS • 12 Kopertis • SEAMEO-Seamolec • Kapasitas bandwidth • Advance: 155Mbps • Medium: 8 Mbps • Basic: 2 Mbps • Self-funding: (leased line 512 – 1 M; wireless 11-55 M) • Network configuration: scale-free network • Cita-cita ke depan: Higher Education super corridor dengan dark fiber sehingga koneksi antar perguruan tinggi minimal 1 GBps dan backbone nasional 10 GBps (Thailand antar PT sudah 1-10 GBPs)