240 likes | 637 Views
Pemikiran dan manfaat memahami struktur sosial. Edi Susilo 14 November 2012. Proses Berpikir-1 . 1986: model analogi plankton untuk melakukan analisis tentang struktur sosial 1991: Resiprositas dan Struktur Sosial
E N D
Pemikirandanmanfaatmemahamistruktursosial Edi Susilo 14 November 2012
Proses Berpikir-1 1986: model analogi plankton untukmelakukananalisistentangstruktursosial 1991: ResiprositasdanStrukturSosial 1993: AsuransiSosial (Studilapangtentangdenganhasilkesalahanpemikiran) 1996- 1998: kelembagaanakomodatif (memperbaikikesalahan) strukturprogresif-integratif. 2004: Adaptor Sosial
Proses Berfikir-2 1995:2003-2005: 2007: AdaptasiManusiadaripertaniankeindustri 2003:2005 EnamKerangkaPemikirantentangAdaptasiManusia 2010: MenujuTeoriAdaptasiManusia
Proses Berikir-3 Sintesa pemikiran-1 dan pemikiran-2 denganpendekatan model analogi: evolusidanstruktursosial KerangkaKonseptualtentangKapasitasRuangdanTitikKritisStrukturSosial
Kegunaanberpikirtentangstruktursosial MelakukanAnalisisSituasi MembuatVisualisasi (SosiologiPerikanan) Dari studimikrokepemikiranmakro
1996-1998: 2004:Adaptor Sosial 1984:Populasi Zooplankton 1986:AnalisisEksploitasi 1993:Pedagang-Nelayan 1991:ResiprositasdanStruktur 1995:Adaptasimanusia (petani) 2003-2007AdaptasiManusia (Nelayan) 2008:KapasitasRuangdanTitikKritis PemikirandanPenelitianterdahulu: 1984 s/d 2007
2.1.1. Analisis Hubungan Eksploitatif (1986) A A’ PACEKLIK MUSIM IKAN B B’
Peningkatan Ketergantungan Nelayan pada Pedagang Analisis Eksploitasi tingkat ketergantungan E D C B A PACEKLIK MUSIM IKAN PACEKLIK MUSIM IKAN PACEKLIK MUSIM IKAN PACEKLIK MUSIM IKAN FASE II FASE III FASE I FASE IV Nelayan dengan ‘ketidakpastian’ hasil, identik pada posisi siap ‘dimangsa’ pedagang. Ketergantungan awal, pedagang berpeluang melakukan perjanjian jual beli kurang adil, tetapi kehadiran pedagang ikan memang diperlukan. Perjanjian jual beli tanpa harus melalui persetujuan nelayan. Nelayan harus tunduk pada kekuasaan, dan memenuhi segala permintaan padagang Jual-beli makin tidak adil, ketergantungan makin tinggi. Ketidakadilan dirasakan, tetapi tidak kuasa menghindari.
1996-1998 KELEMBAGAAN AKOMODATIF (ADAPTOR SOSIAL) 2.1.2. EksploitatifdanAsuransiSosial 2.1.3. Resiprositas dan Stuktur • 1993 : dua studi lapang (PDM) • Utara Jatim ada indikasi hubungan eksploitatif dari lapisan atas terhadap lapisan bawah • Selatan Jatim lebih ke arah asuransi sosial sebagai hubungan patron client • 1991 : studi lapang (tesis) • Resiprositas dan struktur • Resiproitas sebagai penggerak dan sekaligus perekat dinamika struktur Mempersempitkapasitasruangstruktursosial Upayamemperluaskapasitasruangstruktursosial
adaptor sosial PROGRAM KREDIT • INKUBATOR • PT • HNSI • BANK • PPL PATRON ----- KUD/Mina ----- PATRON CLIENT CLIENT CLIENT/ PATRON / CLIENT/ PATRON CLIENT CLIENT CLIENT CLIENT 2.1.4. Kelembagaan Akomodatif (Adaptor Sosial) (1996-1998) PEMERINTAH MASYARAKAT Mengintegrasikan struktur, meluaskan kapasitas ruang
CiriIndividu agribis-industri bertahan agraris CiriEkonomi adaptable adaftif 2.1.5. Adaptasi Manusia dari Agraris ke Industri (1995) PROSES INDUSTRIALISASI Lapisanatasdanbawahmampuber- adaptasi Lapisantengahtidaktertampungdalamlingkunganindustri, kecuali “turun” kelapisanbawah INDUSTRIAL AGRARIS TRANSISI Peluangkerja/usaha expelled Pembinaan Meluasnyakapasitasruangtidakmenjaminseluruhlapisanmasyarakatberintegrasikedalamstruktur
Manusia bagian integralekosistem Kesi-nam-bungan Sistem sosial Eko-sistem EnMaIn Tahapan evolusi sosio-budaya, sebagai proses adaptasi manusia yang bertang-gung jawab Instrumen ekonomi untuk pengelolaan pencemaran ADAPTAS I E VO L U S I • Daya dukung lingkungan berkurang (laut, tanah, padang gembala hutan) • Ekologi Laut dan tantangan negara bahari • Ekologi Daratan EnamKerangkaPemikiran Catatan: EnMaIn = Energi, Materi dan Informasi
Energi, Materi, Informasi Feed back habitat BERKEMBANG persepsi dampak 4 1 5 BERTAHAN ADAPTASI 3 MIGRASI perubahan habitat 2 perilaku PUNAH Feed back
PandanganPemerintahdanpengusahaterhadapsumberdayaalamsebagaibendaekonomisajaPandanganPemerintahdanpengusahaterhadapsumberdayaalamsebagaibendaekonomisaja Dieksploitasisecaramaksimal, tanpadilakukankonservasi yang memadai • DegradasiSumberdaya • Sistemnormalingkunganterkikis • Dayaadaptasimanusiaberkurang Disharmoni Kearifan Tradisonal Pandangan masyarakat terhadap sumberdaya alam, sebagai sumberdaya ekonomi sekaligus sebagai habitat Dieksploitasi secara berimbang dengan konservasi Intervensidantekananekonomi Harmoni MELANGGAR PRINSIP DASAR : PEMANFAATAN SDA OPTIMAL DAN LESTARI Disharmoni
PEMERINTAH Memperhatikan Kepentingan Nasional TURF TURF LPAC (Instansi Setempat) REMBUG PUSAT Adaptor Sosial TURF TURF Tidak melupakan kebutuhan lokal MASYARAKAT TURF
T1 T2 T3 Pengendalian Kerusakan Alam: Penyadaran, Pengawasan dan Pemulihan Habitat Alam Alam Alam Manusia Manusia Manusia PercepatanAdaptasiManusia: Menembuspembatassosial-budayadenganmenyeimbangkankekuatandanperubahankebijakan
B A A C D
2.1.6. Teorisasi Adaptasi Manusia (2003-2005, 2007) 3 Proposisi Utama Dukungan Lingkungan Sosial (Y1) Tingkat Kerusakan Habitat (Y6) Pengenda-lian Sosial (Y4) Nilai-Nilai Budaya Kemajuan / Kemunduran (X1) Modal Sosial (Y3) Daya Adaptasi Manusia Tingkat Keaneka-ragaman Pilihan (Y7) Sistem Pengelolaan Sumberdaya Perikanan secara bersama antara masyarakat dengan pemerintah (ko-manajemen) (Y5) Modal Material (Y2) Tingkat Kelenturan dan Egaliter Struktur Sosial (X2)
PROPOSISI SATU:Semakintingginilaibudayakemajuan, semakinterbentuksuatupengendaliansosial, akansemakinbaikkondisisistempengelolaansumberdaya, semakinkeciltingkatkerusakan habitat, akansemakinmeningkatkandayaadaptasimanusia. PROPOSISI DUA:Semakin tinggi dukungan sosial, akan meningkatkan modal material dan modal sosial, peningkatan modal sosial dan modal material akan meningkatkan sistem pengendalian sosial. PROPOSISI TIGA: Semakin tinggi sistem nilai budaya kemajuan, semakin tinggi tingkat kelenturan/ egaliter struktur sosial, dan semakin tinggi modal material, semakin tinggi tingkat keanekaragaman pilihan, maka semakin tinggi daya adaptasi manusia.
Titik Kritis KAPASITAS RUANG DAN TITIK KRITIS STRUKTUR SOSIAL Pembatas Adaptasi Ruang Pertukaran Sosial
titikkritis 1950 2008 1965 1975 1990 KapasitasRuangdanTitikKritis (aktual) KapasitasRuang Masa Isolasi Masa Terbuka-1 Masa Terbuka - 2 komunal individual
Titik Kritis Disintegrasi Maladaptasi Konflik GagalAkses KeterkaitanAntarkonsep StrukturSosial Obyektif Respon: (Komunal- Individual) KapasitasRuang Subyektif Akses Morfogenik Adaptasi Morfostatik Berkembang
1996-1998 1996 1993 1993 1991 1993 1998 1996 1996-1998 2003-2005 2007
ManfaatMempelajariStrukturSosial • PengembanganPemikiran (PengajarandanRiset): • StrukturProgresif –Integratif • Adiplas • PengabdianKepadaMasyarakat • CSR Tahun I • CSR Tahun II