530 likes | 1.19k Views
Psikologi Sosial dan Intervensi Psikologi Pertemuan 1 & 2. Matakuliah : Psikologi Sosial dan Intervensi Psikologi Tahun : 2009/2010. Gambaran Umum.
E N D
Psikologi Sosial dan Intervensi PsikologiPertemuan 1 & 2 Matakuliah : Psikologi Sosial dan Intervensi Psikologi Tahun : 2009/2010
Gambaran Umum • Matakuliah Psikologi sosial dan intervensi psikologi ini membahas mengenai teori-teori yang ada di dalam psikologi, khususnya psikologi sosial sebagai alat intervensi • Mahasiswa akan dapat melaksanakan • melaksanakan - langkah dan Strategi Intervensi sosial melalui perpekstif psikologi • Mahasiswa akan dapat menerangkan - langkah dan Strategi Intervensi sosial melalui perpekstif psikologi • Mahasiswa akan dapat mendiskusikan langkah-langkah dan strategi intervensi sosial dalam psikologi • Mahasiswa akan dapat menghubungkan masalah dan perubahan sosial yang ada melalui kacamata psikologi dan mengintervensikannya
Silabus • Review Psikologi Sosial • Intervensi Sosial • Psycho Educational model • social cognitive theory • Psikologi kritis dan Representasi Sosial • The Five C's: Cause, Change agency, change target, channel, and change strategy • Strategi-strategi di dalam perubahan sosial • Perubahan dan Masalah Sosial • Konflik dan resolusi konflik • Perencanaan, Program, dan Evaluasi Perubahan Sosial
Referensi • Athonie Davies. (2000). Managing for changing. Intermediate technology. London. • Sarlito Wirawan Sarwono. (2002). psikologi sosial. Edisi 3. balai pustaka. jakarta. • Fraser. Mark W., Richman, Jack M., Galinsky, Maeda J.&Day, Steven H.. (2009). Intervention Research: Developing Social Programs. oxford press. london. • McNiff, Jean, Lomax, Pamela & Whitehead, Jack.. (1996). You and Your Action Research Project. Hyde Publications. London. • Zaltman, Gerald, Kottler, Phillip, Kottler, & Kaufman, Ira (eds). (1997). Creating social change. Holt, Rinehart and Winston Marketing Series. • Levin, Jack, Innis, Kim Mac, Carrol, Walter F., & Bourne, Richard. (2000). Social Problem. Roxbury publishing company. California.
Bandura, Alber. (1999). Social cognitive theory. Asian Journal of Social Psychology. • Gough, Ian, & Mcgregor, Allister. (2007). Wellbeing in Developing Countries; From Theory to Research. UK. Cambridge University press. • Bandura, Albert. (1986). Social Foundations of Thought and Action: a Social cognitive theory. Prentice-Hall. New Jersey. • Moscovici, Serge. (2001). Social Representations. New York University Press. New York. • Eagly, Alice H., Baron, Reuben M., & Hamilton, V. Lee. (2004). The social psychology of group identity and social conflict. APA. Washington. • Feldman, Philip. (1993). The Psychology of Crime. Cambridge University Press. Cambridge. • Fof, Dennis, & Prilleltensky, Isaac. (2005). psikologi kritis. Daras. Jakarta.
Zuber-Skerritt, Ortrun (ed). (1996). New Directions in Action Research. The Falmer Press. London. • Andrews, Jac J.K., Saklofske, Donald H., & Lanzen, Henry L.. (2001). Handbook of Psychoeducational assesment: Ability, Acvhievement, and Behvior in Children . Academic Press. • Flick, Uwe (ed). (1998). The Psychology of Social. Cambridge University Press. UK. • Ibanez, Thomas, & Iniguez, Lupucinio. (1997). Critical social psychology. Sage. London.
Review Psikologi Sosial Materi Review Psikologi Sosial • Apakah Psikologi Sosial • Metodologi • Teori • Histori • Daftar jurnal • Psikologi Sosial di Indonesia
Apakah Psikologi Sosial? • Definisi Psikologi Sosial: • The scientific investigation of how the thoughts, feelings and behaviors of individuals are influenced by the actual, imagined or implied presence of others (Allport, 1935) • Penyelidikan ilmiah tentang bagaimana pikiran, perasaan dan perilaku individual dipengaruhi oleh keberadaan orang lain, baik secara aktual, diimajinasikan, maupun secara tidak langsung (Allport, 1935)
Psikologi Sosial Mempelajari: • Perilaku manusia: • Bukan perilaku hewan • Karena teramati dan terukur • Bisa berupa aktivitas motorik yang besar (meloncat), bisa juga kecil (angkat alis), bicara, menulis dsb. • Publicly verifiable • Maknanya tergantung pada perspektif teori, latar belakang budaya dan interpretasi pribadi. • Feelings,thoughts, beliefs, attitudes, intentions, goals dsb. • Disimpulkan (infered) dari perilaku • Menghubungkan aspek-aspek psikologi sosial dari perilaku sosial dengan proses dan struktur kognitif yang lebih mendasar
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan karena: • Psikologi sosial menggunakan metode-metode ilmiah untuk menyusun (konstruk) dan menguji teori-teorinya. • Validitas teori ditentukan oleh fakta dalam realita • Teori disusun berdasarkan data
Psikologi Kognitif Linguistik Bahasa Komunikasi Psikologi Individual Psikologi Sosial Antropo- Logi sosial Sosiologi Hubungan Psikologi sosial dengan berbagai disiplin lain
Apa yang mebedakan Psikologi Sosial dari lainnya? • Topik-topik yang dibahas dalam Psikologi Sosial Konformitas, persuasi, kekuasaan, pengaruh, ketaatan, prasangka, diskriminasi, stereotipi, seksisme, rasisme, kelompok kecil, hubungan antar kelompok, perilaku kelompok, konflik sosial, kepemimpinan, komunikasi, bahasa, pembuatan keputusan, frustrasi, keluarga, cinta, kekerasan dsb. • Topik-topik tsb. bukan monopoli ilmu sosial • Kesalahan penekanan bisa mengubah PSos menjadi sosiologi, ilmu komunikasi atau yang lainnya. • Yang membedakan Psikologi sosial dari disiplin yang lain adalah kombinasi antara apa yang dipelajarinya, bagaimana mempelajarinya dan tingkat analisis-nya.
Metodologi • Sebagai ilmu, Psikologi Sosial berfungsi membuktikan hipotesis. • Yang membedakan Psikologi Sosial dari ilmu lainnya adalah metodenya, bukan orangnya. • Jika faktor otoritas seseorang lebih menentukan dari pada metode yang digunakan, namanya bukan ilmu, melainkan dogma atau rasionalisme.
Konfir- masi Kepercayaan Pada teori meningkat Dugaan Berdsr Pengal. Teori Perilaku sosial Uji empirik Hipote- sis Kepercayaan Pada teori berkurang Diskon- firmasi Tolak teori Modifi- kasi Teori Model Metode Ilmiah dalam Psikologi Sosial
Metode - Metode • Eksperimental: • Variabel dependent dan independent • Variabel independent direkayasa untuk melihat hasilnya pada variable dependent • Dilakukan dalam laboratorium: • Harus ada Validitas • External: mundane realism • Internal: experimental realism • Kemungkinan bias karena: • Efek subyek (participants) • Efek eksperimenter • Field experiment: • Validitas eksternal sangat tinggi, kemungkinan bias subyektif lebih rendah, tetapi variable tidak sepenuhnya terkontrol
Non-eksperimental: • Studi arsip/dokumen • Studi kasus • Survey • Studi lapangan
Etika Penelitian • Tidak boleh membahayakan secara fisik • Hati-hati dalam mengguanakan “desepsi” (pura-pura, tipuan, dll. Contoh: eksperimen Milgram). • Informed consent untuk melindungi hak individu • Debriefing: dilakukan untuk menghilangkan kesan-kesan yang tidak diharapkan dari eksperimen yang baru dilakukan.
Teori – Teori Psikologi Sosial • Behaviorism: • Radical behaviorist: menjelaskan dan memprediksikan perilaku hanya melalui teori reinforcement. • Neo-behaviorist: sudah memasukkan unobservable intervening constructs (beliefs, motives, feelings): • Reinforcement-affect model of interpersonal attraction (Lott, 1961) • Social Exchange theory (Kelley & Thibaut, 1978) • Social modeling (Bandura, 1977) • Drive theory (Zajonc, 1965)
Cognitive psychology: fokusnya pada bagaimana orang secara aktif menginterpretasikan dan mengubah lingkungannya, melalui proses dan representasi kognitif: • Gestalt, Koffka & Kohler, 1930an • Field Theory, Lewin, 1953 • Cognitive consistency theory, Abelson, 1968 • Attribution theory, Hewstone, 1989 • Social cognition, Fiske & Taylor, 1991: • Cognitive processes (categorization) • Cognitive representations (schemata)
Evolutionary social psychology: • Teori Darwinian dan sosiobiologi (Wilson, 1965, 1968): perilaku sosial berakar pada masa lalu species manusia. • Kurang bisa menjelaskan perilaku dengan konteks sosial dan budaya • Bisa menjelaskan perilaku yang a-kontekstual: agresi, ketertarikan interpersonal, perilaku pro-sosial, perilaku spatial dan perilaku non-verbal.
Teori personality: • Kepribadian dianggap sebagai faktor yang paling penting dalam perilaku sosial, misalnya kepemimpinan, prasangka, dan konformitas. • Kendala teori ini: • Tidak ada bukti empirik bahwa kepribadian bersifat permanen. • Kepribadian justru perlu dijelaskan dengan perilaku sosial, bukan menjelaskan perilaku sosial
Teori Kolektivis: • Manusia berperilaku berbeda ketika berada dalam kelompok • Disebut juga “top-down theories” perilaku individu ditentukan oleh kelompok, bukan sebaliknya (“bottom up theories”/personality tehories) • Teori Group Mind, Mc Dougall, 1920 • Social Identity Theory, Tajfell & Turner, 1979
Krisis Psikologi Sosial • Di akhir 1960an dan awal 1970an, Psikologi Sosial mengalami krisis kepercayaan karena: • Dianggap terlalu reduksionis: menghilangkan essensi pengalaman sosial mansuia • Dianggap terlalu positivistik: menjadi tidak ilmiah, distorsi, misleading
Tingkat Analisis • Masyarakat diterangkan dengan kelompok • Kelompok diterangkan dengan proses interpersonal • Proses interpersonal diterangkan dengan mekanisme kognisi intrapersonal • Kognisi diterangkan dengan neuropsikologi • Neuropsikologi diterangkan dengan biologi dst. Jika tingkat reduksi tidak sesuai dengan tingkat pertanyaan, maka masalah tetap tidak terjawab
Tingkat eksplanasi dalam Psikologi Sosial: • Intrapersonal: cognitive process • Interpersonal and situational: attribution research • Positional: research into power and social identity • Ideological: studies considering the role of cultural norms and values
Reduksionis • Reduksi diperlukan dalam science, yaitu untuk memungkinkan peneliti membuat kategorisasi dsb. Tetapi reduksi yang terlalu banyak menghilangkan esensi. • Psikologi sosial dikritik karena terlalu mereduksi gejala sosial menjadi proses kognitif dan motivasi intrapsikis yang a-sosial (misal:Moscovici, 1972; Pepitone, 1981; Sampson, 1977; Taylor & Brown, 1979) • Upaya mengatasinya adalah dengan mengembangkan teori di mana proses kognisi individual diartikulasikan ke dalam daya-daya sosial berskala besar untuk menjelaskan perilaku kelompok (misal: Tajfel & Turner, 1979; Group cohessivness, Hogg, 1992; teori atribusi, Hewstone, 1989)
Positivism • Menerima ilmu pengetahuan tanpa kritik, ilmu dianggap satu-satunya kebenaran, ilmu dianggap seperti agama. • Psikologi dikritik sebagai bukan science karena: • Tidak bisa mencapai obyektivitas seperti misalnya ilmu Kimia • Psikologi hanya bisa menjadi ilmu semu, bukan true science • Mekanisme dasar dalam psikologi sosial (kategorisasi,atribusi dll) hanya perkiraan terbaik saja, karena datanya bias.
Reaksi terhadap positivism: • Dehumanisasi manusia karena memperlakukan manusia sebagai obyek • Timbul alternatif terhadap psikologi sosial tradisional: • Social constructionism (Gergen, 1973) • Humanistic Psychology (Shotter, 1984) • Ethogenics (Harre, 1979) • Discursive psychology (Edwards, 1996, Potter & Whetherell, 1987) • Post structuralist perspectives (Henriques et al., 1984) • Ciri Psikologi Sosial alternatif: • Berbeda fokus, tetapi sama dalam memandang manusia sebagai subyek • In depth subjective analysis • Subyektivitas dianggap sebagai metode penelitian yang baik
Sejarah Psikologi Sosial • Berawal dari sebuah Jurnal di Jerman: Volkerpsychologie (Steinthal, Lazarus, 1860) • Jika Wundt mempelajari individual mind, folkpsychology mempelajari group mind. • Antara 1890-1900an teori group mind mendominasi: Gustave Le Bon (1896), McDougall (1920) • 1951 Asch: psikologi sosial harus memandang individu dalam konteks hubungan dalam kelompok.
Buku-buku awal: • Buku-buku awal tentang psikologi sosial bukan dalam bahasa Inggris (Bunge, 1903; Orano, 1901), atau bukan dalam bidang psikologi sosial (Baldwin, 1897: perkembangan moral anak; Tarde, 1898: tingkat analisis psikologi sosial seharusnya “bottom up”, bukan seperti teori Durkheim yang “top down”) • 1908 terbit dua buku berjudul “Social Psychology”, yang masing-masing ditulis oleh seorang psikolog (McDougall) dan seorang Sosiolog (Ross)
Bangkitnya eksperimen: • 1898 Experimen Triplett • 1913 J.B. Watson mendeklarasikan bahwa psikologi harus berdasarkan perilaku yang teramati • Laboratorium psikologi berkembang pesat di AS • 1924 Allport menyatakan bahwa psikologi sosial akan berkembang hanya kalau berdasarkan studi empirik • 1931 & 1937 Murphy & Murphy menerbitkan buku
Perkembangan selanjutnya: • Skala sikap: Bogardus, 1925; Thurstone, 1928; Likert, 1932 (dua di antaranya diterbitkan dalam jurnbal sosiologi) • Studi tentang kelompok sosial: K. Lewin (bapak Psi Sos eksperimental, tentang proses dalam kelompok kecil); Lewin, Lippit & White, 1939: kepemimpinan dalam kelompok kecil; Roethlisberger & Dickson, 1939: psikologi industri
Penelitian dan program terkenal • 1935 Sherif: eksperimen tentang norm formation. • 1950 Adorno et al: authoritarian personality • 1951 Asch: group pressure • 1953 Hovalend & Yale University: Attitude change program (studi tentang propaganda) • 1955 Sherif & Sherif: competition and intergroup processes • 1957 Festinger: cognitive dissonance • 1963 Milgram: destructive obedience • Kontribusi Eropa: • European Sssociation of Experimental Psychology (menerbitkan jurnal-jurnal bahasa Inggris) • Henri Tajfel (1974) • Serge Moscovici (1961)
Jurnal-jurnal • S/d 1950 J of Abnormal and Social Psychology dan J of Personality • 1963 J of Social and Clinical Psy • British J of Soc Psy • 1965 J of Personality and Social Psychology • 1965 J of Experimental Psy • 1971 European J of Soc Psy • 1971 J of Appleid Soc Psy • 1975 Personality and Soc Psy Bulletin • 1979 Soc Psy Quarterly • 1982 Soc Cognition
Psikologi Sosial di Indonesia • Berdiri tahun 1968 • Kepala Bag. PSos pertama/pendiri: dra. Ny. Jusuf Nusyirwan • Kepala-kepala bagian berikutnya: • Dr. Suwarsih Warnaen • Dr. Sarlito W. Sarwono (1978-1980) • Drs. Zainul B. Biran (1981-1984) • Drs. M.E. Markum (1984-1986) • Prof. Dr. Sarlito W. Sarwono (1986-1994) • Dra. S.P. Brotowasisto (1994-1998) • Drs. Dradjat S. Sumitro (1998-2001) • Dra. Ratna D. Chaidir, Dipl. Psych. (2001-2005) • Dr. Harry Susianto (2005-2009)
Contoh penelitian di Bagian Psi Sos UI: • 1979 ASEAN Multi Media Mix • 1979 Laporan masyarakat terhadap isi dan produksi TVRI • 1980 Pengaruh iklan terhadap masyarakat di pedesaan • 1987 Remaja dan KB • 1987 Rumah susun dengan pendekatan Psi. Lingkungan dan arsitektur • 1988 Kebersihan lingkungan di Cipinang • 1989 Anak jalanan • 1989 Social Psychological aspect of Diarrhoeal Disease • 1991, 1993 Kirab Remaja I, II
1994. 1995, 1997 Model pembinaan tenaga kerja usia muda, Kel. Kapuk Muara • 1995 Kirab Remaja IV • 1997 Kerukunan antar umat beragama • 1997 Studi GNOTA • 1998 Motivational Gravity pada mahasiswa Teknik dan Psikologi UI • 1999 Konseling pada Youth Center Klinik PKBI Bandung • 2000 Identifikasi perilaku politik Suharto • 2003 Dampak penggunaan atribut STPDN
Disertasi • 1977 Suwarsih Warnaen: Stereotip etnik • 1978 Sarlito W. S. : Gerakan protes mahasiswa • 1998 Enoch Markum: Kepribadian mahasiswa beprestasi • 2004 S.P.. Brotowasisto: Cegah rokok pada remaja • 2004 Isti Wibowo: Perilaku membuang sampah • 2004 Zainal Abidin: Penghakiman massa • 2004 Hamdi Muluk: Ingatan Kolektif dan Rekonsialasi: Kasus Tanjung Priuk
Buku-buku • W.A. Gerungan, 1972 Psikologi Sosial: suatu ringkasan, Bandung: Eresco • Wibowo, Isti 1988 Materi Pokok Psikologi Sosial, UT • Mar’at, 1983: Pemimpin dan kepemimpinan, Jakarta: Ghalia • Sarlito W. Sarwono, 1987 Masalah-masalah kemasyarakatan di Indonesia, Jakarta: Sinar Harapan • Sarlito W. Sarwono, 1984, 1995, Teori-teori Psikologi Sosial, Jakarta: Rajawali • Sarlito W. Sarwono, 1992, Psikologi Lingkungan : Jakarta: Grasindo • Sarlito W. Sarwono, 1997, 1999, Psikologi Sosial, I dan II, Jakarta: Bala Pustaka