70 likes | 272 Views
Pelayanan Elektronik. On Kine Banking Semakin berkembangnya transaksi perdagangan / perekonomian serta semakin berkembangnya pasar uang baik domestik mapun internasional menyebabkan volume transaksi bank menjadi tinggi, baik antara sesama cabang bank pada bank yang sama atau transaksi antar bank
E N D
Pelayanan Elektronik • On Kine Banking • Semakin berkembangnya transaksi perdagangan / perekonomian serta semakin berkembangnya pasar uang baik domestik mapun internasional menyebabkan volume transaksi bank menjadi tinggi, baik antara sesama cabang bank pada bank yang sama atau transaksi antar bank • Dengan on line pada satu bank akan terjadi pelayanan yang lebih efisien karena nasabah dapat melakukan transaksi melalui Anjungan Tunai Mandiri (Automatic Teller Machine = ATM) dan terhindar dari antrian panjang pada counter desk • Pada Transaksi Antar Bank yang lazim disebut dengan “Kliring” proses elektronik merupakan upaya mendukung sistem pembayaran nasional yang lebih cepat, akurat, aman dan dapat diandalkan
Tujuan Sistem Kliring Elektronik antara lain : • Meningkatkan kualitas dan kapsitas layanan sistem pembayaran giral dengan prinsip lebih cepat, akurat, handal, murah, aman serta lancar, baik antara bank maupun dengan nasabahnya • Memenuhi kebutuhan informasi para peserta mengenai hasil perhitungan kliring yang lebih cepat, akurat, informatif dan tepat waktu • Meningkatkan efisiensi, efektifitas serta keamanan pelaksanaan dan pengawasan proses kliring
Sistem Kliring Elektronik • Sistem Kliring Elektronik (SKE) merupakan sistem kliring yang didasarkan atas Data Kliring Elektronik (DKE) yang dikirim oleh Peserta Langsung Aktif (PLA) dari Terminal Peserta Kliring (TPK) melalui jaringan data ke Sistem Pusat Kliring Elektronik (SPKE) dan diikuti dengan penyampaian dokumen / warkat kliring kepada penyelenggara (Bank Indonesia)
Tujuan SKE • Meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan sistem pembayaran giral lebih cepat, akurat aman dan lancar • Hasil perhitungan kliring lebih cepat, akurat dan informatif • Pengawasan sistem kliring lebih efisien, efektif dan aman
Peserta Kliring • Peserta Langsung Aktif (PLA) • Merupakan kantor induk dari bank peserta kliring • Peserta Langsung Pasif (PLP) • Merupakan kantor cabang bank peserta kliring • Mengirim warkat kliring dengan menggunakan identitas PLA namun menerima dengan identitas sendiri (PLP) • Peserta Tidak Langsung (PTL) • Merupakan cabang pembantu bank peserta kliring • Mengirim dan menerima warkat kliring dengan menggunakan identitas PLA atau PLP
Cap Kliring • Semua warkat kliring harus di “cap” yang memuat sebutan kliring dan mencantumkan kode kelompok peserta kliring • Pemberian kode kelompok dilaksanakan secara elektronik dan penyelenggara (BI) akan menyortir dengan menggunakan “Card Reader” • Cap kliring merupakan tanda keabsahan warkat kliring dan tanda pengenal peserta kliring • Warkat yang ditolak berarti dana yang tercantum dalam warkat tersebut tidak diterima • Pembatalan cap kliring harus dilakukan dengan memberi tanda cap pembatalan dan ditanda tangani
RTGS • Real Time Gross Setlement adalah transaksi antar bank dimana dana yang dipindahbukukan langsung diterima di rekening / cabang bank penerima pada saat transaksi dieksekusi pada bank pengirim • Transaksi lazimnya dalam jumlah besar sehingga nasabah tidak kehilangan waktu untuk pemanfaatan likuiditas dan dokmen diserahkan pada waktu kliring penyerahan