1.47k likes | 4.11k Views
TEKNOLOGI BETON. Pertemuan 10. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pengujian beton. BAHAN . Uji Tekan Uji Slump Interpretasi Hasil Pengujian Beton. SIFAT-SIFAT CAMPURAN BETON.
E N D
TEKNOLOGI BETON Pertemuan 10
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS • Mahasiswa dapat menjelaskan cara pengujian beton
BAHAN • Uji Tekan • Uji Slump • Interpretasi Hasil Pengujian Beton
SIFAT-SIFAT CAMPURAN BETON Campuran beton dikatakan mempunyai sifat yang baik bila memnuhi perysaratan utama campran yaitu mempunyai kemampuan kemudahan pengerjaan / Workability / Kelecakan Sifat KEMUDAHAN PENGERJAAN sukar untuk didefiniskan dengan tepat
KEMUDAHAN PENGERJAAN • Kemampuan untuk mudah dipadatkan (compactibility) • Kemampuan untuk mudah di alirkan (mobility) • Kemampuan untuk tetap dapat bertahan seragam (stability) : tidak terjadi segregasi dan bleeding
PENGUJIAN PEMADATAN • Metode Pengujian dikembangkan oleh Glanville dari Inggris tahun 1947 • Untuk mendapatkan derajat kepadatan suatu pekerjaan • Brrat beton yang disetengah padat dibandingkan berat beton setelah dipadatkan pada volume yang sama. • NIlai Rasion tersebut disebut FAKTOR PEMADATAN, nilainya selalu < 1. • Kemudahan pengerjaan berkurang jika faktor pemadatan naik
SLUMP TEST • Dikembangkan oleh Chppmant dari AS tahun 1913 • Metode paling murah dan mudah mengukur kekkentalan campuran • Alat Uji berbentuk kerucut terpancung dengan diameter atas 10 cm atau 4 “ diameter bawah 20 cm atau 8 “ dan tinggi 30 cm atau 12 “ • Nilai slump diperoleh dari selsih antara tinggi alat uji dengan penurunan kerucut benda uji. • Semakin besar penurunan, semakin besar nilai slump
slump 12” 1 2 3 4 SLUMP TEST • Layer 1: Fill 1/3 full. 25 stokes • Layer 2: Fill 2/3 full. 25 stokes • Layer 3: Fill full. 25 stokes • Lift cone and measure slump (typically 2-6 in.)
SLUMP TEST DAN UJI FAKTOR PEMADATAN • Terdapat korelasio antara slump test dan faktor pemadatan
SIFAT DAPAT BERTAHAN STABIL • Definisi : tidak terjadi perubahan terhadap keseragaman campuran aakibat terjadinya pemisahanbutirna agregat dengan pasta semen selama proses pengangkutan, pengecoran dan pemadatan. • Bila terjadi pemisahan dikatakan bahwa campuran tersebut tidak stabil • Fenomena beton tidak stabil adalah SEGREGASI dan BLEEDING
SEGREGASI • Beton dapat dianggap sebagai suatua massa dimana agergat kasar mengambang diatas kompenen agregat halus dan pasta semen, sehiangga terjadi pemisahan antara angegat halus, agergat kasar dan pasta. • Pemisahan tersebut terjasi jika daya kohesi adukan tidak mampu menahan butiran agregat untuk tidak mengambang • Jika kandungan air banyak, akan mudah dikerjakan, tetapi rentan segregasi. • Diatasi dengan mengurangi ukuran butir agregat, mengubah gradasi agregat dan additive
BLEEDING • Definisi : Pemisahan air dari campuran beton • TErjadi setelah pengecoran beton pada cetakan atau bekisting • Terjadi jika kadar semen terlalu kecil, banyak air yang tidak habis bereaksi dan menuju ke permukaan. • Terjadi juga jika adukan semen terlalu kental. • Beton dengan kualitas rendah pada permukaan beton • KAdar air harus dikurangi
SIFAT BETON SETELAH MENGERAS • Sifat beton segar hanya mempunyai arti yang penting / diperhatikan dalam waktu yang relatif singkat. • Stelah beton mengaras, sifat paling penting adalah KEKUATAN • Kekuatan beton diuji dengan cara menghitung berapa beban maksimum yang dapat dipikul oleh suatu penampang beton. • Benda uji berbentuk kubus atau silinder • Benda uji harus direndam sampai dengan sebelum pengujian
PARAMETER • Kuat Tekan • Kuat Tarik Belah • Kuat Lentur • Rangkak • Susut • Permeabilitas/Penyerapan
UJI TEKAN • Benda uji bisa berupa kubus 15 x 15 x 15 cm atau 20 x 20 x 20 cm atau silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cn
KUAT TARIK BELAH • Untuk gedung biasanya yang diperhitungkanhanya kekuatan tekan • Berguna untuk beton bagi jalan dan landasan pesawat terbang
P Concrete Cylinder Poisson’s Effect UJI TARIK BELAH
fr KUAT LENTUR P unreinforced concrete beam Mmax = P/2*a
RANGKAK • Jika tegangan dipertahankan tetap • Akan terjadi pertambahan regangan • Regangan tersebut merupakan fungsi dari waktu • Disebut CREEP atau RANGKAK
SUSUT • Berkurangnya voluem akibat keluarnya air pada beton • Disebut SUSUT / SRINKAGE