950 likes | 1.99k Views
VARIABEL ACAK DAN NILAI HARAPAN. BAB II DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Random ( Acak ). Didefinisikan sebagai deskripsi numerik dari hasil percobaan . Variabel acak adalah variabel yang nilai - nilainya ditentukan oleh kesempatan
E N D
VARIABEL ACAK DAN NILAI HARAPAN BAB II DISTRIBUSI TEORITIS
Variabel Random (Acak) Didefinisikansebagaideskripsinumerikdarihasilpercobaan. Variabelacakadalahvariabel yang nilai- nilainyaditentukanolehkesempatan atauvariabel yang dapatbernilainumerik yang didefinisikandalamruangsampel. Variabelacakbiasanyamenghubungkannilai- nilainumerikdengansetiapkemungkinanhasilpercobaan.
Variabel Random (Acak) Misalnya, pelemparansebuahdadusebanyak 6 kali makamunculnyaangka 1 sebanyak 0, 1, 2, 3, 4, 5, atau 6 kali merupakansuatukesempatan.
Variabel Random (acak) dapatdibedakanatas : • Variabelacakdiskrit (hasilperhitungan) • VariabelAcakKontinu (hasilpengukuran)
Variabel Random (Acak) Diskrit • Variabel acak diskrit hanya dapat mengambil nilai-nilai tertentu yang terpisah, yg umumnya dihasilkan dari perhitungan suatu objek. • Variabel acak diskrit tidak mengambil seluruh nilai yang ada dalam sebuah interval atau variabel yang hanya memiliki nilai tertentu. • Nilainya merupakan bilangan bulat dan asli, tidak pecahan.
Variabel Random (Acak) Diskrit Variabelacakdiskritjikadigambarkanpadasebuahgaris interval, akanberupasederetantitik-titik yang terpisah. 1 2 3 4 5 6 0
Variabel Random (Acak) Diskrit Contoh: • Banyaknyapemunculansisimukaatauangkadalampelemparansebuahkoin (uanglogam). • Jumlahanakdalamsebuahkeluarga.
Contohsoal: Duabuahkotakmasing-masingberisi 4 bola yang berisikanangka 1,2,3,4. Dari kotak I dan II masing-masingdiambilsebuah bola secara random. Tentukannilaidarivariabel random yang menyatakanjumlahkeduaangkapada bola yang terambil! Penyelesaian: Dari pengambilan bola padakotak I dan II, diperolehtitiksampelsebanyak 16. Jika Y menyatakanjumlahkeduaangkapada bola yang terambilmaka: Y(1 , 1) = 2 Y(1 , 2) = 3 Y(1 , 3) = 4 danseterusnya. Sehingga, daerahhasildarivariabel random Y adalah Ry = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
Variabel Random (Acak) Kontinu VariabelAcakKontinuadalahvariabel random yang mengambilseluruhnilai yang adadalamsebuah interval, atauvariabel yang dapatmemilikinilai-nilaipadasuatu interval tertentu. Nilainyadapatberupabilanganbulatmaupunpecahan.
Variabel Random (Acak) Kontinu Variabelacakkontinujikadigambarkanpadasebuahgaris interval, akanberupasederetantitik yang bersambungmembentuksuatugarislurussbb : 0 6 Nilaivariabel random kontinudapatterjadidimanapun dalam interval itu
Variabel Random (Acak) Kontinu Contoh: • Usiapenduduksuatudaerah. • Panjangbeberapahelaikain.
Contohsoal: Pada label kawatbaja, tertulis diameter 2 ± 0,0005 mm. Tentukannilaidarivariabel random yang menunjukkan diameter kawattersebut! Penyelesaian: Diameter kawatbajatidakbolehkurangdari 2 – 0,0005 mm = 1,9995 mm dantidakbolehlebihdari 2 + 0,0005 mm = 2,0005 mm, sehinggadaerahhasildarivariabel random X adalah Rx = {X : 1,9995 ≤ x ≤ 2,0005, x bilangan real}.
PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS DISTRIBUSI TEORETIS. 1.Pengertian Distribusi Teoretis. Distribusi teoretis atau distribusi probabilitas teoretis adalah suatu daftar yang disusun berdasarkan probabilitas dari peristiwa-peristiwa bersangkutan, atau distribusi yang frekuensinya diperoleh secara matematis (perhitungan).
Contoh Distribusi Teoretis : Sebuah mata uang logam dengan permukaan I = A dan permukaan II = B dilemparkan ke atas sebanyak 3 kali. Buatkan distribusi teoretisnya dan gambarkan grafiknya.
Contoh Distribusi Teoretis : Penyelesaian: Dari pelemparantsb. akandiperolehruangsampeldengananggotasebanyak 8 (n = 8), yaitu: S = {AAA, AAB, ABA, BAA, ABB, BBA, BAB, BBB} Jika X merupakanjumlahmunculnyapermukaan I (A) maka; • Untuk AAA, didapat X = 3 • Untuk AAB, didapat X = 2 • Untuk ABA, didapat X = 2 • Untuk BAA, didapat X = 2 • Untuk ABB, didapat X = 1 • Untuk BBA, didapat X = 1 • Untuk BAB, didapat X = 1 • Untuk BBB, didapat X = 0 Dengandemikian: X = {0, 1, 2, 3}
Contoh Distribusi Teoretis : Jika setiap nilai X dicari nilai probabilitasnya, maka distribusi teoritisnya adalah seperti tabel berikut: Tabel 2.2 Hasil Pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak 3 kali Gambar 2.2 Grafik batang distribusi teoritis Pelemparan uang logam 3 kali
2. Jenis-Jenis Distribusi Teoretis • Berdasarkan bentuk variabelnya, distribusi teoretis dibedakan atas 2 jenis, yaitu : a. Distribusi Teoretis Diskrit. b. Distribusi Teoretis Kontinu.
a. Distribusi Teoretis Diskrit. • Distribusi teoretis diskrit adalah suatu daftar atau distribusi dari semua nilai variabel random diskrit dengan probabilitas terjadinya masing-masing nilai tersebut. • Contoh : Di dalam sebuah kotak terdapat 4 bola biru dan 2 bola kuning. Secara acak dimabil 3 bola. Tentukan distribusi probabilitas X, jika X menyatakan banyaknya bola kuning yang terambil.
Distribusi yang tergolong ke dalam distribusi teoretis diskrit antara lain : • Distribusi Binomial. • Distribusi Hipergeometrik • Distribusi Poisson.
b. Distribusi Teoretis Kontinu • Distribusi Teoretis kontinu adalah suatu daftar atau distribusi dari semua nilai variabel random kontinu dengan probabilitas terjadinya masing-masing nilai tersebut. • Distribusi probabilitas dari variabel random kontinu disebut juga densitas atau fungsi densitas (kepadatan) dari variabel random.
Distribusi yang tergolong distribusi teoretis kontinu, antara lain : • Distribusi Normal. • Distribusi X2 • Distribusi F • Distribusi t.
Nilai Harapan dan Varians dari Variabel Acak Diskrit • Nilai Harapan variabel acak diskrit adalah rata-rata tertimbang terhadap seluruh kemungkinan hasil dimana penimbangnya adalah nilai probabilitas yang dihubungkan dengan setiap hasil ( outcome ).
Nilai Harapan Variabel Acak Diskrit • E ( X )= x = xi.f (x) atau • E ( X )= x = (xi.P(x)) Dimana : Xi = nilai ke i dari variabel acak X P(xi) = probabilitas terjadinya xi
Contoh : X = banyaknya pesanan barang dalam satuan yang masuk selama 1 minggu. P(X) = probabilitas X = x. Hitung rata-rata banyaknya pesanan atau pesanan yang diharapkan.
Varians dan Simpangan Baku Dengan menggunakan nilai harapan ini maka varians atau simpangan baku dari distribusi teoretis dapat dihitung, yaitu : Var (X) = 2 = E(X2) ––(E(X))2 Var (X) = 2 = (x – ) 2. P(x) = Var (X)
Nilai Harapan dari Fungsi Probabilitas Bersama. E[h(x,y) = h(x,y) p(x,y) dimana : h(x,y) = sembarang fungsi dari X dan Y p(x,y) = probabilitas terjadinya X dan Y secara bersama-sama.
Contoh :Apabila diketahui p(x,y) sebagai berikut : • Carilah nilai E (X+Y) • Carilah nilai E (X) + E (Y) • Carilah nilai E (XY)
Kovarians • Kovarians adalah suatu pengukuran yang menyatakan variasi bersama dari dua variabel acak. • Kovarians antara 2 variabel acak diskrit X dan Y dinotasikan dengan xy dan didefinisikan sebagai berikut :
Persamaan Kovarians Dimana : Xi = nilai variabel acak X ke i Yi = nilai variabel acak Y ke i p(xi,yi) = probabilitas terjadinya xi dan yi i = 1, 2, 3, …., n
DISTRIBUSI BINOMIAL • Pengertian dan Ciri-ciri Distribusi Binomial. Distribusi Binomial adalah suatu distribusi teoretis yang menggunakan variabel random diskrit yang terdiri dari dua kejadian yang berkomplemen. Misal : Ya-tidak, Sukses-Gagal, Kepala-Ekor, Baik-Buruk.
Ciri-ciri Distribusi Binomial • Setiap percobaan hanya memiliki dua peristiwa. • Probabilitas satu peristiwa adalah tetap, tidak berubah setiap percobaan. • Percobaannya bersifat independen, artinya peristiwa dari suatu percobaan tidak mempengaruhi dalam percobaan lainnya. • Jumlah percobaan yang merupakan komponen percobaan binomial harus tertentu.
Contoh : Seorang mahasiswa menghadapi 6 pertanyaan pilihan berganda, setiap pertanyaan memiliki 5 alternatif jawaban. Jika dalam menjawab pertanyaan, mahasiswa tersebut berspekulasi, maka probabilitas menjawab pertanyaan adalah : - menjawab benar, P(B) = 1/5 - menjawab salah, P(S) = 1 – 1/5 = 4/5
2. Rumus Distribusi Binomiala. Rumus Binomial suatu peristiwa. Probabilitas suatu peristiwa dapat dihitung dengan mengalikan kombinasi susunan dengan probabilitas salah satu susunan. P(X = x) = b (x ; n, p ) = nCx . px . qn-x dimana : nCx =koefisien binomial x = banyaknya peristiwa sukses. n = banyaknya percobaan. p = probabilitas peristiwa sukses q = 1 – p ( probabilitas peristiwa gagal)
Contoh : Sebuah dadu dilemparkan ke atas sebanyak 4 kali. Tentukan probabilitas dari peristiwa berikut : a. Mata dadu 5 muncul 1 kali. b. Mata dadu genap muncul 2 kali. c. Mata dadu 2 dan 6 muncul 4 kali.
b. Probabilitas Binomial Kumulatif. Probabilitas binomial kumulatif adalah probabilitas dari peristiwa binomial lebih dari satu sukses.
Contoh : Sebanyak 5 mahasiswa akan mengikuti ujian sarjana dan diperkirakan probabilitas kelulusannya adalah 0,7. Hitunglah probabilitas : a. paling banyak 2 orang lulus. b. yang akan lulus antara 2 sampai 3 orang. c. paling sedikit 4 di antaranya lulus.
3. Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku Distribusi Binomial. • Rata-rata ( ) = n . p • Varians ( 2) = n . p . q • Simpangan Baku () =
DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK. • Pengertian Distribusi Hipergeometrik. Distribusi hipergeometrik juga termasuk distribusi teoretis yang menggunakan variabel diskrit dengan 2 kejadian yang berkomplemen, seperti distribusi binomial.
Perbedaan Distribusi Binomial dan Distribusi Hipergeometrik, adalah : Perbedaan utama antara distribusi binomial dan distribusi hipergeometrik adalah : • Pada distribusi binomial pengambilan sampel dilakukan dengan pengembalian. • Pada distribusi hipergeometrik pengambilan sampel dilakukan tanpa pengembalian.
2. Rumus Distribusi Hipergeometrik p(x)= probabilitas x sukses dalam n percobaan n = jumlah percobaan N = jumlah elemen dalam populasi r = jumlah elemen dalam populasi yang sukses
Contoh: Dari penelitian golongan darah mahasiswa pada sebuah universitas, diketahui bahwa dari 10 mahasiswa terdapat: 2 mahasiswa bergolongan darah A, 5 mahasiswa bergolongan darah B, 3 mahasiswa bergolongan darah O. Apabila diambil 5 orang mahasiswa, berapa probabilitas 1 orang bergolongan darah A, 2 orang B dan 2 orang O.
DISTRIBUSI POISSON1. Pengertian Distribusi Poisson • Distribusi Poisson termasuk distribusi teoretis yang memakai variabel random diskrit. • Distribusi Poisson adalah distribusi nilai-nilai bagi suatu variabel random X, yaitu banyaknya percobaan yang terjadi dalam suatu interval waktu tertentu atau di suatu daerah tertentu.
2. Rumus Distribusi Poisson Dimana : • = rata-rata distribusi = 0, 1, 2, 3, …. e = konstanta 2, 71828
3. Rata-rata, Varians, dan Simpangan baku distribusi Poisson • Rata-rata: E(X) = = = n . p • Varians: E(X - )2 = 2 = n . P • Simpangan Baku : = n . p