100 likes | 238 Views
CIVIC EDUCATION film “ Wakil Rakyat “. Hajat Purnomo 20110520153 Kelas D.
E N D
CIVIC EDUCATIONfilm “ Wakil Rakyat “ Hajat Purnomo 20110520153 Kelas D
Film inisengajadibuatmenjelangpemilu 2009, dalam film wakilrakyatdiceritakantentangbagaimanademokrasi Indonesia ketikaseorangBagio yang samasekalitidakmengertitentangpolitiktetapibisamenjadiwakilrakyat yang hanyabermodalkemauan/tekadsajasertabermodalpopularitas.
Keadaansepertiitulah yang menggambarkandemokrasidi Indonesia sekaranginidimanasemuakalanganbaikdarikalanganatassepertiparaelitpolitikdenganbanyakuangsampaikalangan bawah seperti cleaning service pun/premanpasarjugabisamencalonkandiridalampemiluasalmemenuhipersyaratan yang telahditentukanwalaupunsebenarnyacalontersebutkurangmemilikikemampuandantidakmengertidibidangpolitikpemerintahan
Tanpamemperhitungkanbagaimanapengalaman,pengetahuandankemampuanseorangcalonterhadappolitikbahkanseorangartispunikutmeramaikanduniapolitikdi Indonesia saatinidenganhanyabermodalpopularitassaja. Hal tersebutbisamerusakpemerintahan yang adadi Indonesia karenadiisi/dipegangolehorang yang tidakmemilikikapsitasdankapabilitasdalamberpolitikuntukmenjalankansistempemerintahannegara.
PadasaatBagiomelakukankampanyedisebuahdesaterpencildiamengalamikesulitanuntukmendapatkansimpatidandukungandarimasyarakattersebutdiaberpikirulangkembalitentangbagaimanacaranya agar masyarakatbisabersimpatikepadadirinya. AkhirnyaBagiomemperolehideuntukmendapatkansimpatidarimasyarakattersebutdengancaramembagi-bagikanminumanberupasususecarageratisdanberharapcaratersebutakanberhasil.
Keadaansepertiitulah yang mengilustrasikan/menggambarkankeadaanpolitik Indonesia dimanaparacalon-calonwakilrakyatketikamasakampanyemencobamendapatkansimpati/dukungandenganmembagi-bagikansembako,bahkanberupauangtunai (politikuang) sebagaipengikatperjanjiantehadapmasyarakatuntukmemilihcalontersebutpadawaktupemiluberlangsung.
Keadaantersebutmenggambarkanbahwacalonwakilrakyat yang menghalalkansegalacara agar bisamenempatijabatan yang tertinggi. Disinisangatjelasterlihatbahwasannyarakyat/masyarakathanyadibutuhkanpadasaatpemilusaja,setelahituberakhirtidakadahubunganantararakyatdanwakilnyakarenakebanyakanwakilrakyat yang sudahterpilihbiasanyalupaatasjanji-janji yang dikatakanpadawaktukampanye.Itulahkeadaanbagaimanaburuknyaperpolitikandi Indonesia.
Para penguasa / elit-elitpolitiksekaranginicenderungmementingkankepentingankelompok/partainya, tidak pro-rakyat/tidakmendengaraspirasidarimasyarakatdanhanyamembutuhkanmasyarakat (butuhsuara/dukungan) ketikapemilusajadanketikasudahmenjadipemimpindiamelupakanamanahdarirakyat.