630 likes | 946 Views
Anggaran Berorientasi Pada Kinerja. Oleh Roy V. Salomo. Prinsip-Prinsip Penganggaran. 1. Demokratis Hal-hal yang berkaitan dengan Penerimaan dan Pengeluaran daerah haruslah mendapat persetujuan rakyat (wakil rakyat). 2 . Adil Pemerintah harus bersikap adil dalam
E N D
Anggaran Berorientasi Pada Kinerja Oleh Roy V. Salomo
Prinsip-Prinsip Penganggaran 1. Demokratis Hal-hal yang berkaitan dengan Penerimaan dan Pengeluaran daerah haruslah mendapat persetujuan rakyat (wakil rakyat). 2. Adil Pemerintah harus bersikap adil dalam mengusahakan penerimaan dan dalam membelanjakannya.
3. Transparan Pengaturan, pelaksanaan dan pertanggung- jawaban penerimaan dan pembelanjaanya harus diketahui dan diperdebatkan oleh rakyat. 4. Bermoral Tinggi Menjunjung tinggi keadilan, moral dan kejujuran dalam pengelolaan keuangan daerah, karena pemerintah beserta wakil rakyat hanyalah pengelola bukan pemilik.
(pertanggungjawabannya) 5. Berhati- hati Pengelola harus berhati-hati dalam mengelola uang negara (publik) dan tidak beresiko tinggi. 6. AccountablePengelolaan keuangan negara/ daerahharus dapat dipertanggungjawabkan kepada wakil rakyat dan rakyat.
7.Memenuhikriteria ‘the 3Es’, yaitu: Efisien, EfektifdanEkonomisdengan output yang terukur, danberorientasi padajangkamenengahdanpanjang 8. Berdasarkanskalaprioritas 9. Partisipatif 10. Responsif
Anggaran Kinerja • Berorientasi pada visi, misi, program dan hasil (policy results oriented) • Memakai result-measurements sebagai performance indicators yang disetujui bersama oleh eksekutif dan legislatif; • Menjawab mengapa sesuatu dianggarkan bukan apa yang dianggarkan; • Mengalokasikan resources pada program atau kegiatan/unit oganisasi
Performance budgeting mengkaitkan langsung antara biaya dan kinerja. • Menyediakan informasi yang memadai tentang biaya dari program yang dianggarkan. • Merupakan bagian dari strategic planning organisasi yang terkait.
Anggaran Kinerja, Rencana Strategis dan Ukuran Kinerja Strategic Planning Budget Development Performance monitoring Budget Implementation Mengembangkan target kinerja Develop Ukuran kinerja Assess kinerja Revise target &kinerja
Vision Mission Goals Objectives Policy-Program Review Results Commitments Resource Planning Human, Capital, IT Evaluation & Reporting Strategic Management Performance Management Budgeting & PEM Program & Service Delivery Leadership& Change Management
Performance Measurements InputOutput Impact (resources) (services produced) (What is achieved by producing services) Efficiency effectiveness relationship relationship
Tujuan Menetapkan Output Measurement Untuk dapat menghitung/memonitor: a. Economy (biaya terendah) b. Efektivitas (membandingkan output dan Impact) c. Effisiensi (membandingkan output dan input)
Dengan mengukur input, output dan impact maka pemerintah mengetahui manfaat dana (value for money) yang dikeluarkannya. Dengan demikian tingkat pencapaian dari policy outcomes dapat dimonitor terus sehingga hasilnya diharapkan lebih baik dengan cara yang lebih effisien.
Kegunaan Ukuran Kinerja 1. Lembaga Perwakilan Rakyat (DPRD) - Strategic planning (fungsi kebijakan) - Alokasi dana (fungsi anggaran) - mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang kinerja pemerintah (fungsi kontrol)
2. Top Management - Negosiasi ketingkat yang lebih tinggi atau ke DPRD - Mengontrol biaya dan hasil pelayanan - Menjadi alat peringatan dini (early warning system) jika terdapat masalah - Memperbaiki kebijakan untuk meningkatkan 3E pelayanan
3. Middle Manager - Memperbaiki effisiensi dan effektivitas pelayanan - Quality control - Perencanaan taktis - memperbaiki kinerja pegawai
4. Pegawai - Memperbaiki prestasi kerja - Memperbaiki motivasi kerja - Memperbaiki kondisi kerja - Memperbaiki insentif
5. Masyarakat Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan kepemerintahan (governance). Memberikan kejelasan tentang apa yang akan diperoleh, (dengan kualitas tertentu dan biaya tertentu) dari Pemerintah Daerah.
Keunggulan Pengukuran Kinerja 1. What Get Measured Gets Done 2. If you Don’t Measure Results, You Can’t Tell Success From Failure 3. If You Can’t See Success, You Can’t Reward It. 4. If You Can’t Reward Success, You Are Probably Rewarding Failure.
5. If You Can’t See Success, You Can’t Learn From It. 6. If You Can’t Recognize Failure, You Can’t Correct It. 7. If You Can Demonstrate Results, You Can Win Public Support
Manfaat (Manajerial) Pengukuran Kinerja • Membantu memperbaiki manajemen organisasi • Membantu proses penganggaran dan alokasi anggaran • Membantu untuk dapat lebih baik mengerti program yang dijalankan
4. Mudah untuk melakukan perbandingan (benchmarking) pada program yang sama, tetapi dengan lokasi atau unit organisasi yang berbeda. 5. Memperbaiki kualitas program/pelayanan 6. Sebagai alat bantu dalam berkomunikasi dengan publik, stakeholder, dan pelanggan.
7. Membantu organisasi untuk berorientasi dan memfokuskan diri pada hasil, tidak hanya pada input dan proses saja. 8. Merupakan bagian yang integral dari rencana strategis.
Elemen-Elemen Strategis Dalam Membangun Performance Budgeting • Misi: Misi organisasi/unit organisasi harus jelas, dan merupakan pernyataan tentang tujuan dari keseluruhan organisasi tersebut. • Sasaran: Sasaran strategis yang akan dicapai dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, berorientasi pada hasil yang terukur, dan berisi informasi tentang hasil yang diterima masyarakat dari Pemerintah .
Elemen-Elemen Praktis Dalam Membangun Performance Budgeting • Program • Aktivitas • Target Aktivitas (ukuran kinerja): * tuntutan pekerjaan (permintaan) * output * effisiensi
Membuat Program Organisasi Program adalah sebuah kumpulan kegiatan/aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan Organisasi untuk mewujudkan sebuah tujuan yang lebih besar dengan menetapkan hasil yg diinginkan (A Program is a set of activities undertaken in accordance with a plan of action organized to realize one common purpose with an identifiable end result)
Pertanyaan2 Penting Untuk Membuat Program • Apa tujuannya? • Apa yg ingin dicapai oleh program? • Mengapa program ada (muncul)? • Mandat mana yg dituju? • Faktor2 luar apa yang mempengaruhi keputusan? • Siapa ‘stakeholders’nya? • Apa tuntutan ‘stakeholders’? • Kegiatan2 utama apa yg hrs dilakukan untuk memenuhi tuntutan ‘stakeholders’? • Apa hasil yang diinginkan?
Membuat Tujuan Program • Pernyataan tujuan dari suatu program mengartikulasikan alasan keberadaan suatu program (A Program Purpose Statement articulates the reason why the program exist) • Karenanya dapat dipakai membantu membuat indikator kinerja.
Karateristik Program • Program suatu organisasi harus jelas dan dikaitkan dengan misi organisasi untuk memberikan arah pada pembuatan ukuran kinerja program. • Karenanya ia hrs merefleksikan benefit yang direncanakan untuk diterima oleh ‘stakeholders’.
Contoh • Tujuan program ‘PROMISE JOB’ adalah untuk menyediakan pekerjaan dan kesempatan training bagi penerima kesejahterahan agar mereka dapat mandiri setelah mendapatkan bantuan pemerintah
Contoh Rincian Tujuan Program 1. Tujuan: Program PROMISE JOB program 2. Adalah untuk menyediakan: Pekerjaan dan kesempatan untuk training pelayanan/produk 3. Kepada: Penerima bantuan kesejahteraan ‘stakeholders’ 4. Agar: dapat mandiri setelah dibantu pemerintah hasil yang direncanakan
Prinsip2 Agar Ukuran Kinerja Program Bermanfaat • Berorientasi pada hasil (outcome), jgn terlalu fokus pd output. • Konsentrasi pada hal-hal yang penting. • Berguna: merupakan hal yang berguna bagi kebijakan dan pengambil keputusan pada program. • Kuantitatif: sebaiknya diekspresikan dalam bentuk jumlah (tingkatan) atau persentase.
5. Realistis: Tetapkan ukuran yang mungkin untuk diukur. 6. Cost effective: Biaya untuk membuat ukuran kinerja tidak mahal. 7. Relevan: Secara logis dan langsung berhubungan dengan tujuan organisasi atau program. 8. Dapat di mengerti: Dapat dikomunikasikan dengan jelas dan mudah. 9. Comparable: merupakan ukuran kinerja antar waktu, standar, pada organisasi atau program yg sama. 10. Reliable: Dapat diandalkan krn dihasilkan oleh sistem yang mempunyai sistem kontrol dan verifikasi data.
Dimensi Ukuran Kinerja 1. Kuantitas 2. Kualitas 3. Waktu 4. Biaya
Jenis-Jenis Ukuran Kinerja Inputs resources/demand Process Activities Outputs Products/services Outcomes results Input measures Process measures Output measures Outcome measures Productivity measures Efficiency measures Quality measures
Ukuran Input • Jumlah sumberdaya yang diinvestasikan atau dipakai pada suatu program untuk menghasilkan output dan outcome tertentu. • Contoh: - total costs - jumlah guru pada sekolah tertentu - jumlah guru diseluruh SLTP Jakarta - Total operating expenses
Ukuran Proses • Waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam proses Contoh:- Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau pelayanan tertentu. - Biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau pelayanan tertentu.
Ukuran Output • Jumlah produk atau pelayanan yang dihasilkan (Apa yang dihasilkan, berapa banyak dihasilkan dan dengan kualitas seperti apa) Contoh: - Jumlah kelas yang diajar - Jumlah siswa yang sekolah - Jumlah siswa yang lulus - Nilai rata-rata siswa - Jumlah siswa yg diterima pada jenjang pendidikan berikutnya (outcome)
Ukuran Efisiensi • Perbandingan antara output yang dihasilkan dengan biaya yang dibutuhkan Contoh: - Jumlah siswa yang diajar dibandingkan dengan jumlah guru yang mengajar (ratio murid dan guru) - Biaya operasional/siswa
Ukuran Outcome • Pencapaian tujuan dari suatu kegiatan atau proses (efek yang dihasilkan oleh suatu output) Contoh: - Persentase siswa SLTP yang lulus yang diterima di SMU yang baik/favorit. - Persentase trainees yang diterima pada lapangan kerja
Ukuran Produktivitas • Mengkombinasikan ukuran efisiensi dengan output atau outcome dalam satu ukuran (indikator) kinerja Contoh: - Biaya satu orang siswa yang diterima pada SMU favorit. - Biaya satu orang pasien sakit jiwa yang sudah disembuhkan.
Ukuran Kualitas • Keberhasilan mencapai harapan/ekspektasi (the effectiveness of meeting expectations): reliability, accuracy, courtesy, competence, responsiveness and completeness associated with a product or service. Contoh: - Tingkat kesalahan dalam pembuatan KTP - Tingkat kepuasan pelanggan • Kualitas output Contoh: - Nilai rata-rata hasil ujian akhir siswa SLTP
Step By Step Membuat Indikator Kinerja • Tetapkan/definisikan hasil (dari suatu program) Misi, Tujuan (goals/objectives) sangat membantu menetapkan hasil yang harus ditetapkan, dirumuskan/didefinisikan. Contoh: Meningkatkan prestasi belajar murid SLTP di Jakarta.
Hasilnya: Meningkatkan prestasi belajar adalah menambah jumlah siswa yang lulus dan menambah nilai hasil belajar siswa SLTP dengan menggunakan hasil evaluasi yang tercantum dalam raport dan ‘evaluasi belajar tahap akhir’ (ujian akhir).
2. Tetapkan alur proses dari program yang (akan) dijalankan. Gambarkan bagaimana input diproses dalam berbagai aktivitas menjadi output dan outcomes, sesuai dengan logika model program bersangkutan: Input throughput output dalam proses belajar mengajar siswa SLTP di Jakarta.
3. Tetapkan Indikator Kinerja Indikator sangat berkaitan dengan misi atau tujuan yang spesifik. - Nilai rata-rata rapor selama satu tahun - Nilai rata-rata hasil ujian akhir siswa SLTP - Persentase rata-rata siswa SLTP yang lulus - Persentase rata-rata siswa SLTP yang diterima di SLTA (dengan rincian)
Contoh Anggaran Yang Berorientasi Pada Kinerja Program : Layanan Kebersihan Kegiatan: Pengangkutan Sampah Rumah Tangga secara teratur Tujuan Menyediakan layanan pengangkutan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Ukuran Kinerja: -jumlah sampah terangkut Target: 90% -jumlah RT yang dilayani Target: 100 ribu RT -frekuensi pengambilan sampah target: setiap hari. Jumlah Anggaran Rp xxxxxxxxxx,-