160 likes | 555 Views
PENYUSUN. MAHFUD FAUZI 1201100202 DENTI AGUSTINA 1201100214 ISMI NURUL AINI 1201100212 PRAHESTI YULIANA DWI A 1201100227 DWIANI NUR F.P 1201100249 KELOMPOK 5 KELAS 1 E. TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKAN. TEORI BEHAVIORISSTIK. TEORI HUMANISME. TEORI GESTALT. TEORI MEDAN.
E N D
PENYUSUN • MAHFUD FAUZI 1201100202DENTI AGUSTINA 1201100214ISMI NURUL AINI 1201100212PRAHESTI YULIANA DWI A 1201100227DWIANI NUR F.P 1201100249 • KELOMPOK 5 KELAS 1 E
TEORI BEHAVIORISSTIK TEORI HUMANISME TEORI GESTALT TEORI MEDAN TEORI BELAJAR KOGNITIF TEORI OPERANT CONDITIONING TEORI BELAJAR KONSEP TEORI CLASSICAL CONDITIONING TEORI KONEKSIONISME
TEORI BEHAVIORISTIK • Perilaku terbentujk adanya ikatan asosiatifantara stimulus dan respon yang dapat berubah dan dapat diamati. Perilaku pada dasarnya ditentukan oleh lingkungan sesuai dengan pola stimulus respon yang terjadi. • Menurut teori Behavioristik komponen pokok yaitu stimulus, respon dan akibat. Stimulus adalah sesuatu yang datang dari lingkungan yang dapat membangkitkan respon individu. Respon menimbulkan perilaku jawaban atas stimulus. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang terjadi setelah individu merespon baik yang bersifat positiv dan negativ.
TEORI HUMANISME • Teori ini memandang bahwa perilaku manusia ditentukan oleh diri sendiri, oleh faktor internal dirinya dan bukan oleh lingkungan atau pengetahuan. Menurut teori ini, aktualisasi diri merupakan puncak perkembangan individu. • Teori ini yakin bahwa motifasi belajar harus datang dari dalam diri individu. Teori ini mengabaikan faktor intelektual dan emosional.Menurut teori ini proses belajar yang bermakna adalah belajar yang melibatkan pengalaman langsung, berpikir dan merasakan atas kehendak sendiri.
TEORI BELAJAR KOGNITIF • Proses kognitif turut ambil bagian selama proses berlangsung. Oleh karena itu, faktor perkembangan kognitif individu menjadi pertimbangan utama berlangsungnya proses belajar,karena aliran ini menyakini adanya tahap-tahap perkembangan kognitif individu yang sesuai dengan usianya. • Berdasarkan penelitian Jean Piaget membagi proses perkembangan fungsi-fungsi dan perilaku ke dalam empat tahapan utama yang memunculkan karakteristik yang berbeda-beda yaitu :
PERKEMBANGANN KOGNITIF PERIODE SENSORI MOTOR PERIODE PRAOPERASIONAL PERIODE OPERASIONAL KONKRET PERIODE OPERASIONAL FORMAL
TEORI BELAJAR KONSEP • Konsep-konsep yang dimaksud tidak lain dari kategori-kategori yang kita berikan dari stimulus-stimulus yang ada dilingkungan kita. Individu memperoleh konsep-konsep melalui formasi konsep dan asimilasi konsep. Formasi konsep diperoleh individu sebelum masuk ke sekolah. Formasi konsep merupakan proses pembentukan konsep secara induktif, melalui proses diskriminatif, abstraktif, dan differensiasi. Asimilasi konsep terjadi setelah anak sekolah.
TINGKATAN KONSEP TINGKAT KONKRET TINGKAT FORMAL TINGKAT IDENTITAs TINGKAT KLASIFIKATORI
TEORI KONEKSIONISME • Edward Lee Thorndike dikenal dengan teori stimulus-respon.Stimulus akan memberi kesan kepada pancaindra,sedangkan respon akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan, prinsipitulah yang disebut teori connectionisme. Thorndike adalah menghadapkan subjek pada situasi yang mengandung problem . Thorndike merumuskan hasil eksperimennya kedalam tiga hukum dasar sebagai berikut :
HUKUM DASAR MENURUT THORNDIKE HUKUM KESIAPAN (THE LAW OF READINESS) HUKUM LATIHAN HUKUM AKIBAT
TEORI CLASSICAL CONDITIONING • Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Ivan Petrovich Pavlon warga Rusia yang hidup pada tahun 1849-1936. Prinsip teori Pavlon adalah sebagi berikut : • Belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan antara perangsang yang lebih kurang dengan perangsang yang lebih lemah. • Proses belajar terjadi apabila ada interaksi antara organisme dengan lingkungan. • Belajar adalah membuat perubahan-perubahan pada organisme. • Setiap perangsang akan menimbulkan aktivitas otak. • Semua aktivitas susunan saraf pusat diatur oleh eksitasi dan inhibitasi.
TEORI OPERANT CONDITIONING • Teori ini dikemukakan oleh Burhus Frederic Skinner. Ia membedakan tingkah laku responden , yaitu tingkah laku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas.
TEORI GESTALT • Penemu Teori Gestalt yaitu Max Wertheimer. Penerapan teori Gestalt tampak pada kurikulum yang sekarang digunakan di dunia pendidikan. Kebaikan teori ini adalah peserta didik bisa belajar alamiah sesuai dengan prinsip persepsi Gestalt. Metode ini sesuai dengan tingkaat perkembangan anak, tidak mengganggu, serta tergantung pada proses persepsinya masing-masing.
TEORI MEDAN • Teori ini memandang bahwa tingkah laku dan atau proses kognitif adalah suatu fungsi dari banyak variabel yang muncul secara serempak. Kurt Lewin (1890-1947) menjelaskan bahwa tingkah laku manusia dalam suatu waktu ditentukan oleh keseluruhan jumlah fakta psikologis yang dialami dalam waktu tersebut.