360 likes | 650 Views
Dilema Rohingya: Lingkaran Setan dalam Dunia (yang katanya) Beradab. Modifikasi dari presentasi Abdul Hamid M.V. Musa Ali & UNIROD Malaysia Arakan, Burma. Anak-Anak Pengungsi Rohingya di penampungan Pathum Thani Bangkok Oktober 2009. Latar Belakang.
E N D
Dilema Rohingya: Lingkaran Setan dalam Dunia (yang katanya) Beradab Modifikasi dari presentasi Abdul Hamid M.V. Musa Ali & UNIROD Malaysia Arakan, Burma
Anak-Anak Pengungsi Rohingya di penampungan Pathum Thani Bangkok Oktober 2009
LatarBelakang Sebelumpendudukan Burma atasArakanpada 1784 : • Diperintaholeh Hindu, Budha, dan Muslim • Kesultanan Muslim bermulapadatahun 1430 danberlangsungselamalebihdari 350 tahun • Sampaidiserbudandidudukioleh Raja Burma, BodawPaya, padatahun 1784
Peta Arakan (tempo dulu) Peta ini menunjukkan pembagian budaya di Asia Tenggara pada abad ke-15 sebagaimana dimuat dalam The Time Atlas of World History. Peta ini mengindikasikan Arakan sebagai Islamic Stale by Geoferry Banadough P-133 Banadough P-133
Pada tahun 1824, Inggris mengokupasi Arakan dan menempatkannya dibawah India • Pada tahun 1937, Arakan berpisah dari British India • Arakan menjadi propinsi independen di Burma pada 1948
PenganiayaanterhadapMinoritas • Pada tahun 1962, terjadi kudeta yang dipimpin oleh Jenderal Nay Win • Nay Win menyita properti milik orang India dan menasionalisasikannya, kemudian menargetkan orang-orang China sebagai sasaran berikutnya • Nay Win kemudian mengalihkan target kepada orang-orang Rohingya • Saat ini, kekejaman rezim ini mencapai puncaknya
Permasalahan yang dihadapipendudukRohingya • Mereka terusir paksa dari tanah air mereka • Melalui penganiayaan, penyiksaan, pembantaian, dan pelecehan dengan cara yang paling tidak manusiawi • Ini adalah masalah penganiayaan agama dan politik • Juga eliminasi sistematis terhadap komunitas muslim etnis dari tanah air mereka sendiri (yaitu Arakan)
Operasi Militer terhadap warga Rohingya • Operasi Militer (Rejimen Burma ke-5) pada November 1948 • Operasi Burma Territorial Force (BTF) pada 1949-1950 • Operasi Militer (Rejimen Darurat Chin ke-2) pada Maret 1951-1952 • Operasi Mayu pada Oktober 1952-1953 • Operasi Mone-Thone pada Oktober 1954 • Operasi Tentara dan Gabungan Imigrasi pada Januari 1955
Operasi Polisi Militer Gabungan pada 1955-1958 • Operasi Kapten Htin Kyaw pada 1959 • Operasi Shwe Kyi pada Oktober 1966 • Operasi Kyi Gan pada Oktober-Desember 1966 • Operasi Ngazinka pada 1967-1969 • Operasi Myat Mon pada Februari 1969-1971 • Operasi Mayor Aung Than pada 1973
Operasi Sabe pada Februari 1974-1978 • Operasi Nagamin pada Februari 1978-1979 • Operasi Shwe Hintha pada Agustus 1978-1980 • Operasi Galone pada 1979 • Operasi Pyi Thaya pada 1991-1992 • Operasi Na-Sa-Ka (pasukan keamanan di perbatasan) mulai1992 s.d sekarang
Operasi Na-Sa-Ka Markasnya berada di perbatasan kota Maungdaw dengan tujuan sebagai berikut : • Melemahkan sosial ekonomi penduduk Rohingnya • Mengontrol pertumbuhan penduduk Rohingya • De-muslimisasi Arakan melalui pembersihan etnis • Penyebaran ajaran Budha dan kebudayaan Budha-Burma di Arakan
Mekanisme yang dipakai • Extra judicial killing: Sejak tahun 1989, ribuan remaja dan murid madrasah dibantai • Penangkapan sewenang-wenang dan pemerasan: merupakan tugas sehari-hari dari Na-Sa-Ka dan polisi. Lebih populer dengan sebutan Kalar Hmu • Penyitaan properti: penyitaan terhadap tanah dan sapi penduduk kemudian membagikannya kepada “perkampungan contoh” di Burma • Saat ini terdapat 100 perkampungan contoh, dimana setiap perkampungan terdiri dari 70-100 rumah tangga. Setiap rumah tangga diberikan tanah seluas 4 ha dan dua pasang sapi
Propaganda Anti-Rohingya dan anti-Muslim: Junta menghasut komunitas penduduk dengan memberikan ijin distribusi buku atau video yang menghina Islam dan Muslim • Perkosaan: perkosaan terjadi dimana-mana. Ini merupakan strategi resmi untuk meneror dan memaksa rakyat Rohingya melarikan diri • Kerja Paksa:Meskipun kerja paksa sudah lazim di seluruh Burma, namun di Arakan Utara, hanya berlaku untuk rakyat Rohingya • Pembatasan Gerakan: Rakyat Rohingnya tidak diijinkan bepergian dari satu tempat ke tempat lain, meskipun di lokasi yang sama
Pembatasan atas Pernikahan: membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapat ijin menikah, bahkan harus menyuap. Beberapa pengantiin dipaksa untuk menjalani tes kehamilan. Pernikahan yang tidak sah dianggap kriminal dan diancam hukuman 4-7 tahun • Pembatasan Lapangan Kerja:sebagai non-warga negara, rakyat Rohingya terpaksa menganggur karena dilarang dari semua jenis pekerjaan • Pembatasan Pendidikan: Buta huruf sebesar 80%. Pendidikan dasar dan menengah diabaikan. Karena pembatasan gerakan, rakyat Rohingya dipaksa untuk tidak menempuh pendidikan tinggi
Larangandaripraktekberagama • Banyakmasjidsudahditutupdandihancurkan • Tidakadaijinuntukmerenovasimasjidmanapun, sedangmembangunmasjid yang barusamasekalidilarang • Iniberartibahwakurangdari 20 tahuntidakakanterlihatlagibangunan yang merupakansimbolislam • Kebanyakanmasjidinidibangundarikayudanbambu
Berlawanan dengan hal sebelumnya, tidak ada bukit di Burma tanpa pagoda di atasnya • 100 pembangunan Budha baru • Perubahan demografi Arakan menjadi penampilan/gaya Budha
Diskriminasidiluar Burma A. Bangladesh • Pengungsi diperlakukan tidak manusiawi • Tidak terjamah bantuan/donasi dari luar • Penghancuran rumah/pondok • Perkosaan terhadap pengungsi wanita • Tidak ada pendidikan bagi anak-anak • Tidak tersedia air
Pengungsian yang tidakterdaftardiKutupalong, Foto kamp pengungsian sebelum dihancurkan
Rumah/pondok ini telah dihancurkan • Pada 15 Juni 2009 melalui penindasan gabungan oleh polisi, ansar, dan departemen kehutanan
Foto Kamp Pengungsian setelah dihancurkan Dari sisi barat selatan
Wanita membangun pondok mereka karena tidak ada laki-laki dewasa di dalam keluarga
Perjalanan Berbahaya • Karenapenganiayaantakberujungdi Burma • Sikaptidakbersahabat (unwelcoming) darinegaratetangga Bangladesh • Mendorong banyak orang Rohingya untuk mencari perlindungan di tempat lain. • Di masalalu, rakyatRohingyamenggunakan (inggris;used) Saudi Arabia (UniEmirat Arab), namunkarena Bangladesh tidakmengeluarkanpaspor, halinimenjaditidakmungkin • Satu-satunyapilihansejak 2006 adalahmenempuhperjalananmenggunakanperahu yang sangatberesikomenuju Malaysia melalui Thailand
B. Di Thailand • Pada bulan Desember 2008 dan Januari 2009, karenasemakinbanyakrakyatRohingya yang mengungsimelaluiperahudanberhasilmencapaiperairan Thailand, pemerintah Thailand kemudiamerubahkebiijakanmeraka. • Pihakmiliter Thailand menyiksamerekadi sebuah pulau sepi,kemudianmenarikmerekakembalikelautlepasmemakaiperahutanpamesindenganhanyasedikitmakanandanminuman. Sebanyak 850 orangberhasildiselamatkandi India dan Indonesia, namunratusanlainnyatewasdilaut • Korbanselamatkini ditahan di Thailand, India dan Indonesia dan nasib mereka masih belum jelas.
Pertemuan Asian summit, Thailand • Gagal mengatasi masalah • Kebijakan “tidak mencampuri” membuat bangsa-bangsa di Asia tidak mampu berperan menyelesaikan masalah ini • Anehnya, Rohingya dicap sebagai imigran ilegal dan ditangkap di Laut Andaman • Level as Bangli and accept them if they can porbe Burmese Bangali (saya tidak mengerti maksud kalimat ini, afwan) • Mengapa Bangali? Mengapa tidak Rohingya? • Pikirkan!
C. Bagaimanadengan Malaysia? • Jika tertangkap akan dideportasi • Masalah pekerjaan • Tidak ada pendidikan bagi anak-anak • Tidak mengakui ke sekolah agama • Tidak ada fasilitas kesehatan
Permohonankamikepada : • Lembaga Internasional seperti PBB, Uni Eropa, ASEAN, OIC, NGOs • Negara seperti Inggris, Amerika, India, China, dan Australia • Mencari solusi permanen bagi permasalahan Rohingya • Dalam kerangka hukum internasional, pakta HAM, dan praktek internasional
Untuk menekan junta Burma : • 1. mengakui Rohingya sebagai etnis adat • 2. segera mengeluarkan kartu identitas nasional • 3. memberikan ijin membangun masjid dan lain-lain • 4. menyediakan fasilitas pendidikan tinggi • 5. menghentikan pembunuhan, pembantaian, perkosaan terhadap perempuan Rohingya, dan segala bentuk pelecehan
6. mengentikanpenangkapan, penyiksaan, danpemerasan • 7. membebaskansemuabentuklarangan • 8. menghentikantenagakerjabudak • 9. membebaskansegalalarangandalampernikahan • 10. menghentikanpenggusurandanperusakanrumah • 11. memberikankembalitanah yang disitasecarapaksakepadapemiliknya • 12. merubahkembalisemuadesapercontohanmenjadiaslinya
Permintaan kami kepada negara tuan rumah • Memberikan perlindungan sementara • Mengeluarkan dokumen • Memberikan kesempatan pendidikan • Memberikan ijin bekerja • Memberikan akses kesehatan
Permintaan kami kepada NGOs • Untuk menyoroti permasalahan Rohingya • Untuk membentuk sebuah tim kerja antara NGOs • Untuk bekerja secara kolektif • Untuk mencari jalan keluar • Untuk merumuskan mekanisme bagi solusi permanen • Untuk melakukan pendekatan kepada pemerintah
Acknowledgement ● Universal Justice Network ● Citizen International, Penang, Malaysia ● Islamic Human Rights Council, UK ● Honorable chairman, Dr. Muhideen Abdul Kader, Vice president, Consumer’s Associaton Penang. ● Ustaz Cikgu Mohd Azmi Abdul Hamid, President TERAS, and also Training Coordinator ● All staff members, for their hardworking