520 likes | 1.06k Views
Diagram Fasa Zat Murni. Perubahan Fasa di Industri: Evaporasi. Long Tube Evaporator. Perubahan Fasa di Industri: Evaporasi. Perubahan Fasa di Industri: Kristalisasi. Diagram Fasa.
E N D
Perubahan Fasa di Industri: Evaporasi Long Tube Evaporator
Diagram Fasa • Diagram yang bisa menunjukkan, pada kondisi tertentu (tekanan, suhu, kadar, dll) zat tersebut berfasa (berwujud) apa
Dua jenis diagram fasa Zat pada umumnya Vuap > Vcair > Vpadat H2O dan sejumlah zat lain Vuap > Vpadat > Vcair
Titik tripel • Titik T pada gambar di slide terdahulu • Kondisi di mana zat bisa berupa padat, cair, uap, atau campurannya
Pendinginan pada P tetap (1) • Apa yang terjadi jika pendinginan dari titik A ke D? A-B = ? B = ? B-C = ? C = ? C-D = ?
Pendinginan pada P tetap (2) • Apa yang terjadi jika pendinginan dari titik E ke G? E-F = ? F = ? F-G = ?
Penekanan pada T tetap (3) • Apa yang terjadi jika pendinginan dari titik H ke K? H-I = ? I = ? I-J = ? J = ? J-K = ?
Penekanan pada T tetap (4) • Apa yang terjadi jika pendinginan dari titik L ke O? L-M = ? M = ? M-N = ? N = ? N-O = ?
Dua jenis diagram fasa Zat pada umumnya Vuap > Vcair > Vpadat H2O dan sejumlah zat lain Vuap > Vpadat > Vcair
Perhatikan: • Penekanan cenderung mendorong perubahan fasa ke arah volum yang lebih kecil
Kaidah umum • Jika terjadi perubahan kondisi, maka hal tersebut akan mendorong terjadinya proses-proses yang menghambat terjadinya perubahan kondisi tersebut • Contoh: Kenaikan suhu akan mendorong terjadinya proses-proses yang menyerap panas (endotermis)
Coba pikirkan: Apa yang sebaiknya dilakukan untuk proses penyerapan gas dengan suatu cairan (proses absorbsi): • Pada suhu tinggi atau rendah? • Pada tekanan tinggi atau rendah?
Contoh kasus 1: EVAPORATOR • Evaporator: alat untuk menguapkan sebagian air dari suatu larutan sehingga diperoleh larutan yang lebih pekat • Fakta: makin tinggi tekanan maka makin tinggi titik didih
Single Effect Evaporator STEAM LARUTAN ENCER LARUTAN PEKAT
Multiple Effect Evaporator FORWARD FEEDING
Multiple Effect Evaporator • Apa keuntungannya dibanding single effect? • Bagaimana T1, T2, T3? • Bagaimana P1, P2, P3?
Multiple Effect Evaporator BACKWARD FEEDING
Backward vs. Forward feeding • Apa keuntungan forward feeding? • Apa kerugian forward feeding? • Apa keuntungan backward feeding? • Apa kerugian forward feeding? • Bagaimana menggabungkan keuntungan keduanya dan mengeliminasi kekurangan keduanya?
Padatan amorf Kristal Contoh Kasus 2: Kristalisasi
Kristal produk industri Gula Ammonium Alum Ammonium magnesium sulfate Kristal es dalam proses freeze drying
Kristal di industri pangan Coba tebak: kristal apakah ini??
Contoh Kasus 2: Kristalisasi Pembentukan Inti Kristal (Nukleasi) Pertumbuhan Kristal PENDINGINAN
Pembentukan inti kristal Nukleasi Primer Sekunder Homogen/ Spontan Heterogen/ Induksi
Pertumbuhan Kristal • Merupakan proses difusi. • Difusi: perpindahan massa akibat beda konsentrasi. • Pertumbuhan kristal akan terus terjadi sampai konsentrasi larutan (yang mulanya lewat jenuh) mencapai konsentrasi jenuh.
Difusi ke permukaan kristal Daerah permukaan kristal: konsentrasi larutan C* (jenuh) Kristal Difusi berhenti pada saat C C* Bulk larutan: Konsentrasi C > C* (lewat jenuh)
Kejenuhan (1) • Jika solut ditambahkan ke dalam solven, akan tercapai suatu konsentrasi di mana solut yang ditambahkan tidak bisa larut lagi. • Konsentrasi maksimum ini disebut konsentrasi jenuh (sering disebut juga kelarutan).
Kejenuhan (2) • Pada kondisi jenuh, jumlah senyawa yang larut sama dengan jumlah senyawa yang mengkristal. • Secara netto tidak ada perubahan jumlah senyawa dalam larutan dan padatan. • Hal ini disebut kesetimbangan termodinamis.
Kejenuhan (3) • Biasanya, kelarutan akan lebih besar pada suhu yang lebih tinggi.
Kejenuhan (4) • Perlu diperhatikan bahwa ada perkecualian untuk beberapa senyawa: kelarutan justru turun pada suhu yang makin tinggi. • Efek suhu terhadap kelarutan perlu diperhitungkan pada operasi heat exchanger untuk larutan senyawa yang dapat mengkristal.
Kondisi lewat jenuh • Disebut juga supersaturasi. • Mutlak diperlukan untuk memungkinkan terbentuknya kristal.
Interpretasi supersaturasi (1) • Misalkan suatu larutan A dalam air bersuhu TA adalah larutan tidak jenuh. • Kristalisasi baru bisa terjadi di daerah supersaturasi (di atas daerah jenuh) Daerah supersaturasi C Konsentrasi Daerah jenuh B A Tidak jenuh TA Suhu
Interpretasi supersaturasi (2) Ada dua kemungkinan mencapai supersaturasi: 1) Menaikkan konsentrasi pada suhu tetap TA (untuk mencapai titik C). 2) Menurunkan suhu pada konsentrasi yang sama (untuk mencapai titik B). Daerah supersaturasi C Konsentrasi Daerah jenuh B A Tidak jenuh TA Suhu
Kesetimbangan termodinamis Fasa 1 Fasa 2 Jumlah perpindahan dari fasa 1 ke fasa 2 sama dengan perpindahan dari fasa 2 ke fasa 1 sehingga jumlah senyawa di fasa 1 maupun fasa 2 tetap walaupun ada perpindahan antar fasa.
Menyatakan supersaturasi • Konsentrasi jenuh = C* • Konsentrasi larutan = C (C > C*) • Supersaturasi dapat dinyatakan sebagai: Driving force (C) = C – C* Rasio supersaturasi (S) = C/C*
Pengukuran supersaturasi • Diperlukan untuk mengontrol proses kristalisasi. • Cara pengukuran: - mengukur densitas (makin tinggi supersaturasi, densitas makin besar). - mengukur refractive index (makin tinggi supersaturasi, refractive index makin besar). - mengukur titik didih normal larutan (makin banyak zat terlarut, titik didih normal akan makin tinggi).
Cara mencapai supersaturasi • Penguapan • Pendinginan • Kombinasi antara penguapan dan pendinginan • Reaksi kimia
Kombinasi penguapan dan pendinginan • Contoh: Pabrik gula pasir • Dengan penguapan (A-B) : diperoleh larutan jenuh pada suhu T1. • B-C : Suhu diturunkan sampai T2 (< T1) sehingga diperoleh supersaturasi dan terjadi kristalisasi. C B Konsentrasi A Larutan jenuh T1 T2 Suhu
Pertanyaan • Apa yang terjadi jika penguapan dilakukan sampai tercapai supersaturasi di titik B’ ? B’ C B Konsentrasi A Larutan jenuh T1 T2 Suhu
Reaksi kimia (reactive crystallization) • Contoh: Pabrik amonium sulfat (ZA) Reaktor – Kristalisasi (sudah jenuh (NH4)2SO4) H2SO4(l) Kristal ZA Separator Suspensi kristal NH3(g) Reaksi: H2SO4 + NH3 (NH4)2SO4 Mother liquor
Contoh kasus 3 • Cairan A yang bertekanan 10 atm dan bersuhu 110oC diturunkan tekanannya dengan kran ekspansi sampai tekanannya menjadi 1 atm. Tekanan uap pada berbagai suhu dapat didekati dengan persamaan Kapasitas panas cairan 0,8 cal/g/K dan panas penguapan 300 cal/g (dianggap konstan). Hitung: 1. Suhu keluar kran ekspansi 2. % cairan yang menguap