190 likes | 492 Views
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA. KERUSAKAN FISIOLOGIS SAYURAN DAN BUAH SEGAR. Innaka Ageng R Nafi Ananda Utama. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA. PHYSIOLOGICAL DISORDERS (KERUSAKAN FISIOLOGIS). • Cacat (luka) internal atau eksternal
E N D
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA KERUSAKAN FISIOLOGIS SAYURAN DAN BUAH SEGAR Innaka Ageng R Nafi Ananda Utama
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA PHYSIOLOGICAL DISORDERS (KERUSAKAN FISIOLOGIS) • Cacat (luka) internal atau eksternal yang diakibatkan oleh lingkungan atau penanganan sebelum dan sesudah panen yang tidak sesuai. • Cacat (luka) yang bukan disebabkan oleh jamur, bakteri, virus atau hama. • Diistilahkan sebagai “physiological disorders”
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA TIPE KERUSAKAN FISIOLOGIS • Kerusakan (Disorders) yang disebabkan karena kondisi temperatur yang tidak sesuai • Kerusakan yang disebabkan karena tidak berfungsinya beberapa proses fisiologis pada kisaran temperatur normal bagi produk •Juga,kerusakan karena lingkungan yang toksik
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA TIPE KERUSAKAN FISIOLOGIS • Disorder akibat temperatur – Freezing injury – Chilling injury – High temperature injury •Temperatur •Energi Radiasi (sunburn/sunscald/luka terbakar)
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA TIPE KERUSAKAN FISIOLOGIS •Disorder akibat nutrisi – Defisiensi Kalsium #1 – Defisiensi Boron – Kelebihan Nitrogen
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA TIPE KERUSAKAN FISIOLOGIS •Disorder yang lain – Disorder akibat penyimpanan jangka panjang • Berhubungan dengan senesen – Disorder akibat Controlled atmosphere • O2 rendah atau CO2 tinggi – Disorder akibat senyawa toksik • Amonia, SO2, metil bromida, ozon, CaCl2 – Disorder akibat etilen
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY • Penurunan temperatur ruang sampai • di bawah titik beku (freezing point) • jaaringan • Gejala meliputi beberapa bagian jaringan • berair (water-soaked areas), dan mati • serta kerusakan pada epidermis • Temperatur rendah dapat terjadi baik • di lapangan maupun lingkungan • penyimpanan
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY • Penurunan Titik beku (Freezing point) • – Bahan terlarut dalam cairan sel akan • mengurangi titik beku jaringan tanaman • dibawah titik beku air murni. • – Penurunan titik beku ini, merupakan • fungsi osmolalitas larutan sel dan • berkisar dari lebih kecil 1°C sampai • beberapa°C
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA TITIK BEKU BEBERAPA MACAM BUAH DAN SAYURAN Komoditas Kisaran titik beku °C Apple -2.2 - -1.7 Asparagus -1.4 - -1.1 Cherry -4.3 - -3.8 Cucumber -0.9 - -0.8 Grape -5.3 - -2.9 Lettuce -0.6 - -0.3 Onion -1.3 - -0.9 Orange -2.3 - -2.0 Potato -1.8 - -1.7 Tomato -1.0 - -0.7
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY • Supercooling – Apabila temperatur jaringan tanaman turun sampai di bawah titik beku, kristal es tidak segera terbentuk karena jaringan tanaman mempunyai daya tahan sangat besar terhadap dingin(supercooling) – mis, larutan sel tetap berbentuk cair meskipun berada pada suhu di bawah titik beku
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY • Supercooling • –Dapat dikembalikan (reversible) • – Dapat merusak karena pembekuan • terjadi secara cepat pada saat larutan • sel (supercooled) akhirnya membeku, • baik akibat pemberian suhu rendah dalam • waktu lebih lama atau mengalami nukleasi • akibat vibrasi/getaran
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY •Nukleasi Es – Larutan sel (supercooled) akhirnya akan membeku secara lengkap, baik akibat pemberian suhu rendah dalam waktu lebih lama atau mengalami nukleasi (berbentuk seperti bintik-bintik=kristal) akibat getaran – Pembekuan sitoplasma dan cairan vakuola bersifat mematikan
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY • Extracellular freezing – Kristal es in the dilute wall liquid increase the VPD across the cell membrane – Ice crystals continue to grow at the expense of the liquid in the cell, which may become plasmolysed
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA EXTRACELLULAR FREEZING
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY • Extracellular freezing – Biasanya dapat balik (reversible) – Natural “freeze-drying” – Menurunkan titik beku cairan sel dengan meningkatkan osmolalitasnya, akan membuat jaringan lebih resisten (tahan) terhadap “intercellular freezing”
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY • Extracellular freezing – Dapat menyebabkan kematian sel akibat : – Dehidrasi membran plasma – Tertusuknya membran sel, apabila kristal es berkembang ke dalam ruang di bagian dalam dinding
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY • Gejala freezing injury – Jaringan tampak berair (Watersoaked) – Jaringan lemas dan lembek – Gejala sekunder meliputi perubahan warna (browning) dan rusak
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FREEZING INJURY