170 likes | 343 Views
CAL DI INDONESIA _________________. Disampaikan oleh : Sjaiful DP. RENCANA AMANDEMEN UNDANG-UNDANG 13/ 2003 ___________________________. Pesangon dan PHK. Hubungan Kerja PKWT dan Outsourcing. Pengupahan. Perlindungan Kerja. Mogok Kerja. Harmonisasi Hubungan Industrial.
E N D
CAL DI INDONESIA_________________ Disampaikan oleh : Sjaiful DP
RENCANA AMANDEMEN UNDANG-UNDANG 13/ 2003 ___________________________ • Pesangon dan PHK. • Hubungan Kerja PKWT dan Outsourcing. • Pengupahan. • Perlindungan Kerja. • Mogok Kerja. • Harmonisasi Hubungan Industrial.
RENCANA AMANDEMEN DARI LIPI___________________________ • PKWT. • Outsourcing. • Pengupahan. • PHK dan Pesangon. • Istirahat Panjang. • Mogok Kerja. • Tenaga Kerja Asing.
TUJUAN OUTSOURCING _______________________________ • Effisiensi biaya (tenaga kerja, peralatan dan sebagainya). • Outsourcer fokus pada usaha utama. • Management tengah tidak di-intervensi oleh pekerjaan kecil-kecil. • Memanfaatkan sumber keahlian, peralatan dan modal pihak luar.
OUTSOURCING VERSI UNDANG-UNDANG 13/2003 _______________________________ • Pemborongan pekerjaan (Sub-Contracting). • Pelayanan jasa melalui Labor Supplier.
HUBUNGAN KERJA___________________________ • Hubungan antara Pengusaha dan Pekerja. • Ada Perjanjian Kerja. • Ada pekerjaan. • Ada upah. • Ada perintah.
PERJANJIAN KERJA ____________________________________ • Perjanjian antara Pengusaha dan Pekerja. • Memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. • Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). • Perjanjian Kerja Waktu Tak Tertentu (PKWTT).
P K W T___________________________ • Dibuat atas dasar kesepakatan, kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum, ada pekerjaan yang diperjanjikan, perjanjian tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, peraturan per-Undang-Undangan. • Jangka waktu. • Selesainya suatu perjanjian tertentu, sekali selesai, cepat selesai, musiman atau uji coba. • Paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang sekali paling lama 1 tahun. • Tidak untuk pekerjaan sifatnya tetap.
PEMBORONGAN PEKERJAAN – SUB-KONTRAK_________________________________________________ • Mengerjakan sebagian aktivitas dari main contractor (outsourcer). • Bukan dari kegiatan utama (Core). • Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung. • Kegiatan penunjang. • Tidak menghambat proses produksi. • Ditetapkan oleh main contractor – outsourcer berdasarkan alur proses produksi. • Dicatatkan pada Dinas Tenaga Kerja setempat. • Dapat terjadi diskriminasi upah. • Mudah di PHK. • Dapat PKWT maupun PKWTT.
PENYEDIA JASA TENAGA KERJA – LABOR SUPPLIER___________________________________ • Boleh mengerjakan bukan pekerjaan tetap (sifatnya penunjang). • Tidak boleh untuk pekerjaan tetap. • Umumnya terikat PKWT. • Upah sering masih dipotong. • Dapat PKWT atau PKWTT.
PERMASALAHAN DAN FAKTA LAPANGAN_______________________________ • Pemborongan pekerjaan sub-kontraktor. • Disektor manufaktur • bekerja didalam pabrik. • Alat/mesin milik outsourcer. • Terjadi perintah dari outsourcer. • Bobot kerja sama. • Dapat terjadi diskriminasi upah. • Dikembalikan pada sub-kontraktor • (back to contractor). • Pengawasan PPNS lemah. • Pemborongan pekerjaan tidak jelas.
Disektor Pertambangan___________________________ • Bekerja disatu lokasi. • Sukar membedakan “penunjang” dan tidak berpengaruh “terhadap jalannya proses produksi”. • Dapat terjadi diskriminasi upah.
Penyedia Jasa Tenaga Kerja (Labor Supplier)____________________________________ • Menerima “fee” pendaftaran dari pelamar kerja. • Umumnya bekerja untuk pekerjaan tetap padahal tidak boleh. • Diperintah langsung oleh outsourcer. • Upah rendah. • Upah sering dipotong untuk membayar jasa Labor Supplier. • Jarang diassuransi sosial-kan. • Sukar berserikat pekerja. • Pengawasan kurang berfungsi.