420 likes | 660 Views
PROSPEK EKONOMI ACEH PASCA PILKADA 2006. Prof. DR. R.Masbar, MSc. Dosen FE UNSYIAH. 1. Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth). Prospek ekonomi tidak terlepas dari estimasi pertumbuhan ekonomi pada masa yg akan datang
E N D
PROSPEK EKONOMI ACEHPASCA PILKADA 2006 Prof. DR. R.Masbar, MSc. Dosen FE UNSYIAH
1. Pertumbuhan Ekonomi(Economic Growth) • Prospek ekonomi tidak terlepas dari estimasi pertumbuhan ekonomi pada masa yg akan datang • Berbagai Teori Pertumbuhan membahas bagaimana perekonomian berkembang dgn berbagai penyebab (faktor) yg mendukungnya. Misalnya, Solow Growth Model dan Endogenous Growth Theory
Pertumbuhan Ekonomi • Solow Growth Model menunjukkan bagaimana tabungan (saving), pertumbuhan penduduk, dan kemajuan teknologi mempengaruhi tingkat output suatu perekonomian dan pertumbuhannya antar waktu • y = c + i dan c = (1-s)y sehingga y = (1-s)y+ i atau i = s.y
Nilai dan laju pertumbuhan PDB Indonesia menurut penggunaan 2004-2005
Nilai dan laju pertumbuhan PDRB Aceh menurut penggunaan 2003-2004
Nilai dan laju pertumbuhan PDB Indonesia menurut penggunaan 2004-2005
Nilai dan laju pertumbuhan PDRB Aceh menurut penggunaan 2003-2004
2. Investasi • Investasi di berbagai sektor merupakan faktor yg penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi • Investasi terdiri dari physical investment baik public maupun private dan human investment • Investasi yg bagaimana yg akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi?
3. Kebijakan ekonomi: MoU bidang Ekonomi • Aceh berhak memperoleh dana melalui hutang luar negeri • Aceh berhak utk menetapkan suku bunga berbeda dgn yg ditetapkan oleh Bank Sentral RI (BI) • Aceh berhak menetapkan dan memungut pajak daerah utk membiayai kegiatan-kegiatan internal yg resmi
MoU bidang Ekonomi • Aceh berhak melakukan perdagangan dan bisnis secara internal dan internasional serta menarik investasi dan wisatawan asing secara langsung ke Aceh • Aceh akan memiliki kewenangan atas sumberdaya alam yang hidup dilaut teritorial disekitar Aceh • Aceh berhak menguasai 70% hasil dari semua cadangan hidrkarbon dan sumberdaya alam lainnya yg ada saat ini dan dimasa mendatang di wilayah Aceh maupun laut teritorial sekitar Aceh
MoU bidang Ekonomi • Aceh melaksanakan pembangunan dan pengelolaan semua pelabuhan laut dan pelabuhan udara dalam wilayah Aceh • Aceh akan menikmati perdagangan bebas dgn semua bagian RI tanpa hambatan pajak, tarif ataupun hambatan lainnya • Aceh akan menikmati akses langsung dan tanpa hambatan ke negara-negara asing, melalui laut dan udara
MoU bidang Ekonomi • Pemerintah RI bertekad utk menciptakan transparansi dalam pengumpulan dan pengalokasian pendapatan antara Pemerintah Pusat dan Aceh dgn menyetujui auditor luar melakukan verifikasi atas kegiatan tersebut dan menyampaikan hasil-hasilnya kepada Kepala Pemerintah Aceh
MoU bidang Ekonomi • GAM akan mencalonkan wakil-wakilnya utk berpartisipasi secara penuh pada semua tingkatan dalam komisi yg dibentuk utk melaksanakan rekonstruksi pasca-Tsunami (BRR).
4. Potensi Ekonomi • Aceh adalah daerah pertanian (agraris) • Sebahagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian • Aceh memiliki sumberdaya alam baik gas maupun kelautan
Production Cengkeh, Cacoa and Tembacco Dalam 8 tahun terakhir • Produksi Kakao meningkat secara tajam (35,2%). • Produksi Cengkeh dan Tembakau menurun sangat tajam masing-masing 11,9% dan 17,4%.
Production, Rubber, Palm Oil and Coffee (ton) • Produksi kelapa mengalami kenaikan tetapi tidak terlalu tajam (4,4%) • Produksi Kopi mengalami staknasi, terlihat dari kurva yang tidak bervariasi (4,2%) (mendatar) • Hal yang dianggap perlu untuk dilakukan adalah bagaimana menampung hasil minyak sawit yang produksinya terus menerus meningkat sehingga tidak perlu lagi dijual dalam bentuk mentah. Perlu adanya pabrik CPO di Aceh.
Rubber Production, Palm Oil, Coconut and Coffee (Ton) Dalam 8 tahun terakhir terlihat bahwa : • Produksi karet dari tahun ketahun terus meningkat sebanyak11,55% • Produksi minyak sawit merupakan produksi perkebunan yang paling besar di Aceh. Produksi nya meningkat terus hingga tahun 1997.Pada tahun 1998 mengalami sedikit penurunan, rata-rata peningkatanya sebesar (9,32%). • Produksi inti sawit juga terus menerus meningkat sebesar (11,04%)
The Number of poor Population in Aceh (NAD) Source: CBS Acheh, 2000 Note: 1. Data in February 1996 from Susenas 1996. Data in June 1998 ( Temporary number) Data in December 1998 from Susenas-type 1998 Data in February 1999 from Susenas 1999 Data in August 1999 from Susenas Mini 1999 Data in February 2000 from Estimated number
Porsi Bagi Hasil Sumber Penerimaan Sebelum NAD NAD Pusat Prov. PusatProv. • Minyak bumi 85 15 30 70 • Gas Alam 70 30 30 70 • PPh WP Pribadi 80 20 80 20 • PBB 10 90 10 90 • BPHTB 20 80 20 80 • Kehutanan 20 80 20 80 • Pertambangan Umum 20 80 20 80 • Perikanan 20 80 20 80
Alokasi Anggaran Pembangunan NAD Sumber Penerimaan • Minyak bumi 85 15 30 70 • Gas Alam 70 30 30 70 • PPh WP Pribadi 80 20 80 20 • PBB 10 90 10 90 • BPHTB 20 80 20 80 • Kehutanan 20 80 20 80 • Pertambangan Umum 20 80 20 80 • Perikanan 20 80 20 80
Labor Force • Demikian pula halnya dengan ketersediaan tenaga kerja. Dalam 8 tahun terakhir tenaga kerja di propinsi NAD labor force meningkat.
Unemployment • Tenaga kerja yang menganggur juga meningkat dari tahun ketahun. Ini memberikan gambaran adanya tenaga kerja potensial yang bisa digunakan untuk mencukupi keperluan untuk membuka bisnis baru
Job Seeker Based on Education Level • Yang terbanyak mencari kerja adalah yang berpendidikan SLTA, diikuti oleh sarjana penuh dan sarjana muda. • Ini merupakan tenaga kerja potensial
Value of Investment • Selama periode 1990 sampai dengan 1998 penanaman modal di Propinsi NAD mengalami peningkatan yang luar biasa. • Peningkatan investasi ini didominasi oleh Penanaman Modal Asing
Value Of Investment • Pada tahun 1993 penanaman modal asing meningkat drastis tetapi kemudian menurun dengan tajam pada tahun 1994 dan tahun 1995 • Pada tahun 1997 kenaikan yang sangat tajam terjadi kembali
Export, Import and BOP • Sampai dengan sekarang BOP NAD masih positif ini menandakan nilai Export masih lebih besar dari pada nilai Import
Non Oil and Gas Export • Dari Keseluruhan hasil export nonmigas, eksport hasil pertanian masih rendah sekali nilainya dibandingkan dengan ekspor Hasil Industri.
Non Oil and Gas Export • Hal ini memberikan gambaran bahwa ekport hasil pertanian masih mempunyai potensi untuk ditingkatkan
Agriculture Commodity Export • Dari keseluruhan Total eksport komoditas pertanian Kopi Robusta, Kopi Arabika dan Udang Segar merupakan ekspor andalan bagai propinsi NAD
Agricultural Commodity Export • Walaupun nilainya sekarang ini menurun, tetapi pada periode 1993-1998 pernah mengalami kenaikan yang sangat besar dengan puncaknya pada tahun 1997
5. Kesimpulan • Prospek perekonomian Aceh akan tumbuh secara signifikan jika dana investasi tersebut disalurkan atau dilaksanakan secara efisien • Diperkirakan hanya 30-40% dana tersebut akan berada di Aceh, sedangkan sisanya akan terjadi “capital outflow” • Setelah dua atau tiga tahun mendatang perekonomian Aceh akan lesu kembali seperti yang terjadi kawasan Lhok Seumawe, karena tidak adanya “economic base” di Aceh.