891 likes | 2.17k Views
PUISI LAMA. Septiaji Renata M RAFIF PANGESTU Adam Wahyudi Khansa Salsabila EP. Pengertian. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain : Jumlah kata dalam 1 baris Jumlah baris dalam 1 bait Persajakan (rima) Banyak suku kata tiap baris Irama.
E N D
PUISI LAMA Septiaji Renata M RAFIF PANGESTU Adam Wahyudi Khansa Salsabila EP
Pengertian • Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain : • Jumlah kata dalam 1 baris • Jumlah baris dalam 1 bait • Persajakan (rima) • Banyak suku kata tiap baris • Irama
Ciri Ciri • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
Mantra • Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. • Ciri-ciri: • Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde. • Bersifat lisan, sakti atau magis • Adanya perulangan • Metafora merupakan unsur penting • Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius • Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
Gurindam Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India) • Ciri-ciri: • a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.b. Berasal dari Tamil (India)c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.
Syair • Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.Ciri-ciri :a. Setiap bait terdiri dari 4 barisb. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku katac. Bersajak a – a – a – ad. Isi semua tidak ada sampirane. Berasal dari Arab
Pantun • Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Seloka • Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.Ciri-ciri:a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketigac. Dan seterusnya
Talibun • Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.Ciri-ciri: • Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi. • Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Karmina • Karmina merupakan jenis puisi lama yang berasal dari Indonesia.Karmina disebut juga pantun kilat. • Ciri-ciri:a. Setiap bait terdiri dari 2 barisb. Baris pertama merupakan sampiranc. Baris kedua merupakan isid. Bersajak a – ae. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Bidal • Bidal adalah jenis puisi lama dalam bentuk peribahasa dalam sastra Melayu lama yang kebanyakan berisi sindiran, peringatan, nasehat, dan sejenisnya • Ciri-ciri: • a. biasanya berupa kalimat singkat yang memiliki makna kiasan atau figurative yang bertujuan menangkis, menyanggah, dan menyindir
Masnawi • Adalah jenis puisi melayu lama yang berasal dari arab-parsi. Puisi ini berisi puji-pujian tentang tingkah laku seseorang yang mulia. • Ciri-ciri: • 1. Jumlah larik dan barisnya tergolong bebas • 2. Skema rima berpasangan (aa,bb,cc,…) • 3. Memuji-muji orang
Ruba’i • Yaitu puisi lama yang terdiri dari 4 baris sebait (sama dengan kuatrin). • Ciri-ciri: • Skema persajakannya adalah a a b a • Berisi tentang nasihat, puji-pujian atau kasih sayang.
Kit’ah • Yaitu puisi lama yang terdiri dari 5 baris sebait (sama dengan quin) • Ciri-ciri: • Setiap bait terdiri dari lima baris. • Sajaknya kurang beraturan • Kalimatnya panjang-panjang. • Lebih mirip syair.
Gazal • Yaitu puisi lama yang terdiri dari delapan baris sebait (sama dengan stanza atau oktaf) • Ciri-ciri: • Setiap baris terdiri dari delapan larik • Tiap lariknya berakhiran kata yang sama • Berisi seputar asmara
Nazam • Yaitu puisi lama yang terdiri dari 12 baris sebait • Ciri-ciri: • Terdiri atas 12 baris sebait • Rancak • Isinya lebih luas, biasanya berisi tentang hikayat dan anjuran • Isinya bebas tentang suatu kisah bukan perasaan • Satu-kesatuan (1 babak cerita) • Nazam lebih kreatif daripada syair • Kata-katanya boleh diulang
Realisme • Aliran sastra ini merupakan sastra yang melukiskan keadaan/peristiwa sesuai dengan kenyataan EKE apa adanya. Pengarang tidak menambah ataupun mengurangi suatu kejadian yang dilihatnya secara positif, yang diuraikan yang baik-baik saja.
Naturalisme • Aliran sastra ini melukiskan sesuatu secara apa adanya yang dijiwai adalah hal-hal yang kurang baik.
Neonaturalisme • Merupakan aliran baru dari aliran neturalisme. Aliran ini tidak saja mengungkapkan sisi jelek, namun juga memandang sesuatu dari sudut yang baik pula.
Ekspresionisme • Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada perasaan jiwa pengarangnya.
Impresionisme • Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada kesan sepintas tentang suatu peristiwa, kejadian atau benda yang ditemui atau dilihat pengarang. Dalam hal tersebut, engarang mengambil hal-hal yang penting-penting saja.
Determinisme • Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada kesan sepintas tentang suatu peristiwa, kejadian atau benda yang ditemui atau dilihat pengarang. Dalam hal tersebut, engarang mengambil hal-hal yang penting-penting saja.
Surelaisme • Yaitu aliran dalam sastra yang melukiskan sesuatu secara berlebihan sehingga sulit dipahami oleh penikmat atau pembaca.
Idealisme • Yaitu aliran dalam sastra yang selalu melukiskan cita-cita, gagasan, atau pendirian engarangnya.
Simbolisme • Yaitu aliran sastra yang menampilkan simbol-simbol (isyarat) dalam karyanya. Hal ini dilakukan pengarang untuk mengelabui maksud yang sesungguhnya.
Romantisme • Yaitu aliran dalam sastra yang selalu melukiskan sesuatunya secara sentimentil penuh perasaan.
Psikologisme • Yaitu aliran dalam sastra yang selalu menekankan pada aspek-aspek kejiwaan.
Didaktisme • Yaitu aliran dalam sastra yang selalu menekankan pada aspek-aspek kejiwaan.
Mistikisme • Yaitu aliran dalam sastra yang melukiskan pengalaman dalam mencari dan merasakan nafas ketuhanan dan keabadian.