1.05k likes | 1.88k Views
RADIO FARMASI. Fakultas Farmasi UAD Sumarno. Daftar pustaka Radio Farmasi. Marcia Hartman, M.S. 2005, University of California. Davis Medical Center The Role of the Medical Physicist in Preparing for Radiation Disasters
E N D
RADIO FARMASI Fakultas Farmasi UAD Sumarno
Daftar pustaka Radio Farmasi • Marcia Hartman, M.S. 2005, University of California. Davis Medical Center The Role of the Medical Physicist in Preparing for Radiation Disasters • Williams and Wilkins. 1994, The Essential Physics of Medical Imaging, Baltimore • IAEA 2007,training material on radiation protection in diagnostic and interventional radiology, X ray production • Nahla S. Barakat 2008,Design and safety handling,College of Pharmacy, King Saud University • Abdul Jalil Amri Arma 2004, Zat Radio Aktif Dan Penggunaan Radio Isotop Bagi Kesehatan • Hobart H, Lyne L,M.Jr.John A.D, Frank. A.S.Jr. 1988 Instrmental Method of Analysis, Radiochemical Methods, (398-4210, Ward Wood Publishing co. USA.
Materi Kuliah Radio Farmasihari ini (Ke I dan ke II) A PENDAHULUAN: B. PELURUHAN SINAR RADI AKTIF C. CIRI SINAR RADIOAKTIF GAMMA D. KECEPATAN PELURUHAN RA E. SINAR X F. SATUAN AKTIVITAS RADIOAKTIF G. PENGAKTIVAN SUMBER RADIO AKTIF
A. PENDAHULUAN • Radiofarmasi adalah senyawa radio aktif yang digunakan untuk diagose, pengobatan, terhadap penyakit manusia dan untuk kepentingan analisis • Untuk mengenal radiofarmasi harus diketahui tentang radio aktif dan radio isotop, sehingga didefinisikan bahwa radio isotop adalah senyawa atau unsur yang dapat memancar kan partikel atau radiasi elektromagnetik dari inti melalui peluruhan radioaktif. • Dikenal juga dengan radionuclide, karena memang spesifik memancarkan proton atau elektron dari dalam inti suatu elemen atau unsur.
- + Netron Proton Elektron A A X X Z Z I N T I Bagian Atom : Jumlah proton (Z) sama dengan jumlah elektron Jumlah netron (N) Jumlah Nukleon A = Z + N, sehingga dapat ditulis atau
Simbol A • Simbol • Biasanya ditulis N diiringi simbol kimia dan N,A adalah jumlah massa, dari nukleus, Z adalah jumlah proton dalam nukleus, sedangkan simbol kimia (nama unsur) N adalah jumlah netron dalam nukleus. • Contoh 126C6, artinya atom C jumlah massa =12 (BA), dan proton 6, dan neutron 6, tetapi isotop radio aktif C-14, dapat ditulis 146C8, atau juga ditulis 14C. • Nuklei dengan jumlah proton sama tetapi jumlah netron bervariasi disebut isotops, contoh isotop adalah C-11, C-12, C-13, dan C-14. Dengan proton masing 6, 6, ;7 dan 8, Z
Istilah Dalam Atom • Isoton • Adalah unsur(nuklei) yang mempunyai neutron sama, tetapi protonya bervariasi. Contoh helium 32He1, dan isotop hidrogen 21H1, (deuterium). • Isobars • Adalah nuklei yang berisi proton mapun netron dengan jumlah yang sama. Misalnya 3He dan 3H. (tritium). juga antara 14C dan 14N. • Beberapa unsur atau nuklei mempunyai berbagai isotop seperti yang terjadi pada atom karbon, terlihat dalam tabel berikut.
Kadar isotops • Kadar isotops, berbedatergantung pada elemennya: Contoh atom karbon isotop 12C dan 14C, masing-masing dengan kadar 98,9 %, dan 1.11%., 2H, dan 1H, (99,9% dan 0,1%),14N, dan 15N ( 99,64 % dan 0,36%) Oksigen 16O, dan 17O,dan 18O, 99,8, 0,04,dan 0,02%) • Isotop 14C, dapat diproduksi dengan jumlah sangat kecil menggunakan bombardemen, demkian pula 3H. Unsur yang penting dalam kepentingan biologis adalah 40K, dan ternyata ditemukan 0,01%, isotop K ditemukan dalam sistem kehidupan. • Radio isotop untuk kepentingan penelitian biologis, pengobatan maupun diagnose dapat dibuat sintetik.
Tabel persentase senyawa isotop dan massa relatif terhadap 12 C
B. PELURUHAN RADIO AKTIF • Peluruhan RA, dan dengan segala tipenya sangat berguna untuk kepentingan analisis maupun diagnostik dan penelitian yang menggunanakan larutan yang encer. Peluruhan dibedakan menjadi: • a. Peluruhan alfa. Peluruhan tipe ini terjadi pada usnsur yang berat seperti uranium dan thorium. Partikel alfa, merupa kan tiruan helium karena mempunyai dua neutron dan dua elektron, yang daya tembusnya kecil. • Radiasi alfa dapat dibedakan dengan radiasi beta, dengan cara filtrasi yang mengabsorbsi sianar alfa tetapi membiarkan sinar beta untuk diukur.
Peluruhan Sinar alfa • Pelepasan alfa = pelepasan helium 23892U 23490Th + 42He, • Thorium yang dihasilkan massa turun 4, dan dengan nomer atom turun 2 unit. Sinar mudah diukur karena massa dan muatan besar. • Sifat yang lain sinar alfa ini sulit menetrasi kedalam material karena masa dan muatannya. Sehingga pancarannya tak terus menerus,atau dapat dihalangi • Identifikasi sinar alfa dapat dengan mengukur lamanya atau panjanggya penetrasi kedalam sebuah meterial terutama dalam udara. • Sinar alfa tak efektif untuk menghasilkan radio isotop yang lain, karena daya penetrasi rendah.
Peluruhan sinar beta • b. Peluruhan beta • Partikel beta mempunyai energi elektronik yang tinggi (positron), bila radiasi bermuatan negatif dinamakan negatron, merupakan hasil peluruhan dari neutron yang menghasilkan proton, negatron dan antineutron. • Persamaan: N P + - e. (peluruhan negatron) Negatron seperti halnya orbital elektron, berada setelah melepaskan tenaga kinetiknya yang kemudian akan bersinggungan dengan ion positif sebagai orbital elektron. Emisi negatron terlihat sebagai berikut: 32P - + 32S (peluruhan negatron) Radio aktif stabil.
Peluruhan beta dapat terjadi pada • 13N+ + 13C RA stabil • Positron telah dilepaskan dan telah melepaskan energi kinetiknya kemudian berinteraksi dengan elektron yang menghasilkan satu jenis sinar beta dengan tenaga 0,51 MeV. • Negatron adalah penting dalam perhitungan scintilation (kedipan atau tetesan ) cairan. • Dalam sistem biologis, radionukleitide yang penting adalah 3H, dan 14C, keduanya dapat melepaskan sinar beta.
Radionukleid • Negatron dan neutron,yang melepaskan sinar beta mempunyai energi yang dapat dihitung dan dikarakterisasikan sebagai radio nukleid. • Spektrum dari energi sinar beta dapat diukur dalam ploting antara besarnya tenaga yang dipancarkan dengan jumlah elektron. 100 - 80 - 60 - 40 - 20 - 0.0- 3 H 14 C Jumlah relatif partikel beta . . . . . . 0.0 0.02 0,04 0,06 0,08 0,10 Energi beta (MeV)
Keterangan • Spektrum peluruhan14C terlihat pada gambar diatas, bahwa Emaks (jumlah terbesar) untuk peleruhan beta dari 3H berbeda dengan Emaks untuk 14C. Sehingga dapat digunakan untuk karakterisasi. • Emaks untuk 3H= 0,019 MeV, untuk 14 C =0,048, MeV sedangkan untuk 38Cl =0,481 MeV. • Braking radiation, adalah fenomena peluruhan sinar beta, bila negatron melewati ion positif terjadilah interaksi elektrostatik dan tenaga kinetik negatron hilang yang dipancarkan sebagai sinar
Massa sinar beta • Pancaran sinar beta menghasilkan partikel dengan yang terus menerus, diudara tak tertahan dengan energi terlihat dari nol sampai puncak maksimumnya sehingga dapat digunakan untuk identifikasi unsur.(slide 13) • Massa beta hanya sebesar 1/7000, dari partikel alfa, sehingga lebih mudah membus udara, karena itu tak mudah untuk dianalisis jalannya sinar. • Sinar beta diudara sulit diukur karena cepatnya dan mungkin terjadi penyebaran perambatan. Sehingga dapat diketahui dengan material penyerabnya seperti aluminium, untuk menhentikan pancaran sinar beta yang dinyatakan mg/cm2.
Peluruhan sinar gamma • c. Peluruhan gamma • Peluruhan sinar gamma ditandai dengan pelepasan proton dengan tenaga tinggi atau dengan panjang gelombang yang pendek. • Sinar gamma dalam kondisi tepat dapat diukur dengan cara perhitungan scintillations, • Sinar gamma ini dapat diinterferensi oleh sinar alfa maupun sinar beta, tetapi dapat diatasi dengan filtrasi menggunakan lempeng tipis dari aluminium. • Sinnar gamma dapat digunakan untuk analysis berba gai senyawa kimia terutama logam. • Gelombang sinar gamma hampir mendekati sinar X, dan sinar gamma lebih kecil lamdanya.
Pembeda sinar radio aktif Plat bermutan • Gambar pancaran RA Plat bermutan Saluran panjang Logam Pb Dibuat dalam sistem tertutup dan hampa
C. CIRI SINAR RADIOAKTIF GAMMA • Sinar gamma mempunyai daya penetrasi yang tinggi, berbeda dengan sinar alfa dan beta bila menumbuk materi akan kehilangan tenaganya, dan kembali ke tingkat dasar. Sedang sinar gamma dapat menembus mater/logam dan dapat melepas kan sinar gamma dari logam bersangkutan • Artinya sinar gamma dapat dihasilkan oleh peluruhan alfa dan beta yang kembali ke tingkat dasar (relaksasi nukleus), sehingga berbeda dengan sinar X, yang merupakan hasil relaksasi dari elektronik • Seperti halnya sinar gamma masing-masing unsur sangat khusus sehingga dapat digunakan untuk identifikasi.
Compton effect • Sinnar gamma yang berinteraksi dengan material, dapat kehilangan energinya dengan tiga cara: • a). Tenaga sinar gamma akan hilang terabsorbsi oleh elektrom atom yang terkena sinar gamma, misalnya pada K terutama untuk sinar gamma berenergi rendah, sehingga menimbulkan fotoelektrik • b). Semua tenaga sinar gamma dikonsumsi oleh elektron yang terradiasi tetapi tidak ikut memnambah energi elektron sehingga dinamakanCompton effect • c). Bila sinar gamma foton, mempunyai energi yang cukup tinggi (minimal 1,02 MeV), akan memungkinkan terjadi sepasang elektron dan positron dalam lingkungan sekitarnya.
Stabilitas RA • Kapan suatu isotop stabil, dan mengapa ada yang tidak stabil? • Radioaktiisotope Akirnya dapat jadi Isotop yang stabil • “RULES” • Semua inti yang > 84 protons tidak stabil,(nukleus terlalu besar,terlalu banyak proton) • Sangat Stabil: Atom dengan jumlah elektron 2, 8, 20, 50, 82 or 126 • Isotopden gan Proton=Neutron lebih stabil Belt of stability 80 0 unstable # of neutrons unstable # of protons
D. KECEPATAN PELURUHAN RA • Kecepatan peluruhan nukleus adalah tetap dan kataristik untuk setiap nukleus. • Proses kimia kecepatan peluruhan tak tergantung pada suhu, aturan aksi masssa, dan parameter lain yang umumnya berpengaruh pada perubahan kimia dan fisika senyawa kimia • Peluruhan RA mengikuti order pertama, sepeerti kecepatan RA tergantung dari kadar nukleus RA yang dirumuskan: dN — = N (2) dt
Proses Peluruhan • 32P = 14.3 hari 128I (25 menit) ` - -1,71 MeV -2,12 MeV 32 S 128Xe 24Na(15,0) Hr. 56 Mn(2,58Hr) - - -2,75MeV -2,85 MeV 50% 1,811 MeV 29% 2,110 MeV 15% -1,39MeV 1,37MeV 56 Fe 24Mg
Tabel t1/2 elemen yang penting dalam Biologis • Tabel • T1/2 untuk yang pendek dapat digunakan pengukuran peluruhan mengukur satu pereiode.
Untuk senyawa yang t1/2 sangat panjang menggunakan persamaan 3. • Satuan lain yang lebih kecil dari Curie adalah: • Milli Curie ( mCi) =3,70 x 107, dps =2,220x109 dpm • Mikro Curie(Ci) = 3,7 0x104 dps =2,220x106 dpm • Nano Curie(nCi) = 3,7 0x101 dps =2,220x103 dpm • Piro Curie(pCi) = 3,7 0x10-2 dps =2,220x100 dpm • Piko Curie (pCi) sering dituliskan Ci, (mikro mikro Curi). • Satuan ini untuk menyatakan radioaktivitas yang sangat kecil misalnya air murni
E. SINAR X • Sinar X didefinisikan sebagai sinar elektro magnetik dengan gelombang pendek, yang dihasilkan decelation dengan elektron bertenaga tinggi, atau dengan terjadinya transisi elektronik bagian dalam ke orbital yang lebih luar, dan kembalinya ke orbital yang lebih dalam akan memancarkan sinar X • Panjang gelombang sinr X antara 10-5 sampai 100 A0 atau antara 0,1A0 sampai 25 A0 • Sumber Sinar X diproduksi secara terus menerus atau teputus-putus. • Spektra yang berkelanjutan dari sumber dengan pemanasan katode yang melepaskan dan menem- baki elektrode, yang besarnya sampai 100kV,
Terjadinya sinar X sinar X Tenaga
SpektrogramsinarX • Karena tabrakan tersebut tenaga dari berkas dapat terkonversi menjadi sinar X ang menjadi sinar yang tak putus (spektrum tak terputus) 12 - 8 - 4 - 0.0 50 kV 12 - 8 - 4 - 0.0 40 kV K K b a Intensitas relatif Intensitas relatif 35 kV 35 kV 30 kV 20 kV . . . . . 0,2 04 0,6 0,8 1.0 . . . . . 0,2 04 0,6 0,8 1.0 O O Panjang gelombang A Panjang gelombang A Radiasi sinar X dari tungstat Radiasi sinar X dari molibdenun
Rumus dari energi foton hasil pelepasan dari elektron ke kenitik nol, pada tumbukkan tunggal dirumuskan: hc h0= — = Ve (1) o Ve adalah tenga yang terjadi dipancarkan dan muatan elektron. Atau energi dari semua elektron dalam berkas elektron. h =tetapan Plank, c= kecepatan cahaya, 0 adalah frekuensi maksimum dari radiasi yang ditimbulkan pada tenaga sebesar V. Sedangkan o adalah panjang gelombang yang rendah pada radiasi dalam keadaan terkecil. (limit). Rumusan korelasi ini dinamakan Hukum Duane-Haunt. Kalau semua tetapan dimasukan maka o = 12398 Ao h0 0 o = c hc
Karasteritik dari sinar X • Pada slide 23, terlihat hasil bombardemen molibdenun, menghasilkan emisi garis pada 0,63 Ao dan 0,71A0. Juga terjadi pada panjang gelobang 4 sampai 6 A0. • Molibdenun adalah salah satu contoh unsur dengan no. Atom lebih besar dari 23, mempunyai dua seri sepektra. • Pada lambda pendek dinamakan seri K dan yang lain dinamakan seri L. Elemen yang mempunyai nomer atom lebih kecil dari 23 hanya akan menghasilkan emisi K, sedangkan yang lebih besar akan meng hasil kan seri K dan L. • Berbeda dengan wolframat atau tungstat (42), tak menghasilkan spektra dari 0,1-1,0 Ao, walaupun diberi tenaga 50 kV Tetapi akan muncul pada K (0,18-0,21) bila 70 kV. ( slide 23)
Tabel panjang gelombang sinar X beberapa elemen • Unsur No. Atom Tabel diatas bahwa Unsur Na, dan K, tidak menghasilkan sinar seri L, baik sinar seri alfa maupun seri beta. Sinar dari seri K dengan gelombang sinar pendek hanya bila elektron berenergi tinggi dari katode yang memindahkan elektron pada orbital yang paling dekat pada no atommya.
F. SATUAN AKTIVITAS RADIOAKTIF • Curie (Ci) adalah satuan standard dari radoaktivitas, yang diadefisikan: Ialah jumlah elemen atau unsur radioaktif dapat menghasilkan 1 g radium 226 tiap sekon (detik). Pada th 1950, difinisi satu Curie adalah 3,700 x 1010 selama satu sekon (dps), atau 2,220 x 1012, (dpm), yang diadopsi dari Internasinal Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC), dan Internasional Union of Pure and Applied Physics (IUPAP). Satuan tersebut merupakan satuan mutlak dari proses disntregasi elemen (atau peluruhan RA).
Untuk senyawa yang t1/2 sangat panjang menggunakan persamaan 3. • Satuan lain yang lebih kecil dari Curie adalah: • Milli Curie ( mCi) =3,70 x 107, dps =2,220x109 dpm • Mikro Curie(Ci) = 3,7 0x104 dps =2,220x106 dpm • Nano Curie(nCi) = 3,7 0x101 dps =2,220x103 dpm • Piro Curie(pCi) = 3,7 0x10-2 dps =2,220x100 dpm • Piko Curie (pCi) sering dituliskan Ci, (mikro mikro Curi). • Satuan ini untuk menyatakan radioaktivitas yang sangat kecil misalnya air murni
Interaksi antara neutron dan elemen/unsur • Sumber neutron untuk aktivasi RA dapat diperoleh dari beberapa cara: • 1). Menggunakan peluruhan RA yang mempunyai t1/2 yang hanya mengeluarkan proton dan elektron. Dapat dilakukan dengan baik dalam reakstor bila mempunyai tenaga sebesar 1 keV. (untuk yang lamban), sedangkan yang cepat digunakan tenaga lebih besar hampir 0,5 MeV. • 2). Dengan penggunaan pemansan, neutron yang dikeluarkan sebesar 0,025 eV. Yang banyak digunakan, Terutama untuk kepentingan analisis, dengan arus sebesar 1011 sampai 1014 n/cm2secon. Dapat menganalisis unsur dengan kadar 10-3 – 10 g
Irradiasi unsur • Cara: memberikan irradiasi kedalam reaktor yang menggunakan larutan encer misalnya air, atau dutereum oksida. Sehingga terjadinya interaksi ada dua hal. • 1. Penangkapan neutron: • 2311Na + 10n 2411Na + dapat juga ditulis • 2311Na ( n, ) 2411Na , produk penangkapan ini tak stabil berubah jadi: • 2. Pelepasan Radiasi • 2411Na 2412Mg + -
CARA AKTIVASI RA (MENGHASILKAN RA) • Bila unsur atau elemen diekspose (irradiasi) pada sebuah aliran neutron maka kecepatan terjadinya unsur radioaktif dirumuskan: dN* ——= N ( 7) dt • dN*/dt adalah kecepatan pembetukan RA suatu elemen, dalam nukleus tiap sekon, N adalah target dari suatu atom, = fluks atau berkas aliran neutron purata tiap cm2/sekon. Dan kemampuan penang kapan dari target atom cm2/atom.
Radio aktif yang terbentuk dapat mengalami peluruhan yang dirumuskan: • -dN* ——= N* (8) dt • Persamaan tersebut berlaku dalam keadaan pancaran neutron yang seragam sehingga kalau digabungkan dengan partikel yang aktif terjadi persamaan: dN* —— = N (9) dt net Bila persamaan dalam diintregrasikan dari 0 dari t: N* =—— [ I-exp - t)] (10) NFs l
Faktor kejenuhan • Rumus baru: dengan cara masukan t1/2 = 0,693/ maka` • N* = 1-exp - (11) (slide 24) • Maka akir dari radiasi dari N* sesuai dengan N* = Kalau harga 1-exp - = S maka dapat dituliskan N* = NS S dinyatakan sebagai saturation factor (faktor kejenuhan). Maka keadaan aktivitas isotop yang dihasilkan dari radiasi dapat digambarkan sebagai berikut: 0,693t N l t 1/2 -dN* dt 0,693t t 1/2 fs
Efek dari aliran netron pada aktivitas sampel • Aliran netron tinggi Aliran netron medium Aktivitas A Aliran netron rendah ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Efek besarkecilnya aliran elektro yang diberikan terhadap aktivitas sampel tanap t 1/2
Unsur yang dapat diaktifkan • Unsur kimia yang dapat diaktifkan menjadi radio aktif untuk dianalisis maupun untuk penggunan lain terdapat 69 Unsur. Antara lain: • Logam alkali seperti Na, K, Rb, dan Cs. yang bervalensi 2. Mg, Ca, Sr, dan Ba. • Logam transisi seperti: Sc, Ti, V, Mn, Co, Ni, Cr, Zn, Zr, Nb, Mo, Ru, Rh, Pd, Ag, Cd, Hf, Ta, W, Re, Os, Ir, Pt, Au.Pb, Bi. Sb, Logam valensi III, Al, Ga, In, • Non metal : Si, Ge, Sn, P, As,, P, S, dan halogen sepeti F, Cl, Br, dan I masih banyak lagi (Skoog 1988)..
Unsur Lain seperti (Oksigen, Nitrogen, Carbon, Yetrium) dapat digunakan generator aktivasi netron cepat.. • Aktivasi metal ini dapat dilakukan dalam Alloys, archelogical (dalam tanah), semikonduktor dan sampel biologis, juga pada batuan, dan air. • Hasil aktivasi tersebut dapat juga digunakan analisis kimia forensik. Seperti keracunan As, Hg, Pb. • Cara ini tanpa melakukan distruksi senyawa, seperti halnya Atomic absorption Spectroskopy. Hal tersebut sangat bermanfaat. • Juga untuk uji kelumit logam dalam polusi.
G. PENGAKTIVAN SUMBER RADIO AKTIF • Analisis Pengaktifan Neutron Cepat (APNC) • a.) Teori Dasar • Teknik pengaktifan neutron cepat ditemukan pada tahun 1936 oleh George Hevesy, seorang ahli kebangsaan Hongaria ketika beliau mencoba menentukan impuritas disporsium dalam sampel ytrium dengan jalan menembaki sampel tersebut dengan neutron (Susetyo, 1988). • Analisis pengaktifan neutron cepat merupakan analisis unsur berdasarkan reaksi inti antara neutron dengan unsur tertentu yang stabil yang dapat menghasilkan unsur radioaktif yang memancarkan radiasi, dan umumnya radiasi gamma.
Energi gamma yang dipancarkan oleh radioisotop (inti tidak stabil) boleh jadi berasal dari jenis reaksi berikut : (n, p) adalah reaksi neutron menghasilkan proton. • Jenis (n, 2n) adalah reaksi neutron menghasilkan dua neutron; (n,γ) adalah reaksi neutron menghasilkan gamma. • Akibat iradiasi neutron pada cuplikan, maka akan terjadi reaksi nuklir pada cuplikan sehingga sebagian unsur dalam cuplikan menjadi berubah radioaktif, yang reaksi pengak tifannya adalah : • 125Pb + 1n → 126Pb • 126Pb → 126Pb + • Metode Analisis Pengaktifan Neutron Cepat (APNC) adalah salah satu metode analisis yang mempunyaikepekaan (sensitivitas) tinggi dan relatif sangat baik.
Metode APNC • Metode APNC mampu menganalisis banyak unsur kelumit dalam suatu cuplikan dalam satu kali pengukuran sampai pada orde ppm (1 x 10-6). • Untuk unsur-unsur tertentu pada orde ppb (1 x 10-9) dan mampu menganalisis unsur kelumit (trace element) suatu cuplikan secara multi unsur dalam satu kali pengukuran serta tidak terpengaruh oleh matriks (Susetyo, 1988). • Untuk dapat memahami prinsip kerja dari (APNC), diperlukan beberapa teori yang mendukung yaitu : • Reaksiintidanradioaktifitas • Reaksiintiadalahprosesinteraksiantaraintistabilalamiahdenganparikel-partikelsepertielektronsehinggadapatmembentukintibaru.
Reaksi inti • Reaksi inti • Dapat juga terbentuk oleh peluruhan isotop-isotop tidak stabil. Susunan sebuah inti dapat diubah dengan cara menembakkan partikel-partikel berenergi tinggi ke inti sasaran. • Tumbukan yang terjadi antara partikel-partikel berenergi tinggi dengan inti atom akan mengubah susunan inti tersebut sehingga terbentuklah inti baru yang berbeda dengan inti semula (inti sasaran). • Sedangkan radioaktivitas adalah gejala perubahan keadaan inti atom secara spontan yang disertai radiasi berupa partikel atau gelombang elektromagnetik. • Radioaktivitas mengacu pada parikel unsur yang dipancarkan dari inti sebagai hasil ketidakstabilan nuklir. Inti atom mengalami perubahan dari satu nuklida menjadi nuklida yang lain atau dari unsur satu menjadi unsur lain (Susetyo, 1988)
Definisi Neutron • Definisi Neutron adalah suatu partikel elementer penyusun inti atom tanpa muatan listrik. • Maka neutron dilambangkan dengan (0 n1) dan mempunyai massa diam m n hampir sama dengan massa sebuah proton yaitu sebesar 1,67492×10-24 gram. • Apabila neutron masuk ke inti dan tinggal didalamnya, maka akan menimbulkan berbagai reaksi inti, misalnya inti melepas partikel-γ sehingga akan terjadi reaksi inti (n, γ) artinya reaksi neutron menghasilkan gamma. • Besar kecilnya energi neutron juga sangat menentu kan macam interaksi yang terjadi dengan materi. Ditinjau dari kaitan energi neutron dan kemungkinan terjadinya interaksi, maka energi neutron digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :
Penggolongan Energi neutron • 1.Neutron cepat • Neutron cepat merupakan neutron yang dihasilkan dari pembelahan uranium yang mempunyai energi yang sangat tinggi pada orde di atas 0,5 MeV. Neutron cepat mempunyai tampang lintang serapan (cross section) paling kecil artinya hanya sedikit kemungkinan berinteraksi dengan materi. • 2.Neutron epitermal • Neutron epitermal adalah neutron yang memiliki energi pada orde antara 0,2 MeV sampai dengan 0,5 MeV. • 3.Neutron termal • Neutron termal adalah neutron yang berada pada orde di bawah 0,2 MeV. Neutron termal mempunyai tampang lintang serapan (cross section) terbesar artinya paling banyak berinteraksi (Susetyo, 1988).
Sumberneutron • Berdasarkan energi dan intensitas berkas neutron yang dihasilkan, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk memproduksi neutron, di antaranya : • Neutron dari reaktor atom • Pada umumnya bahan bakar reaktor atom adalah uranium. Dalam uranium alam terdapat dua isotop utama yaitu 235U dan 238U. • Inti 235U apabila menyerap neutron akan mengalami pembelahan menjadi dua inti baru sambil melepaskan 2 atau 3 neutron. • Tenaga yang dihasilkan dari pembelahan 235U berkisar antara 0,1 sampai dengan 20 MeV. Analisis menggunakan reaktor atom sebagai sumber neutron tidak dapat dipakai untuk menganalisis unsur-unsur ringan seperti oksigen dan nitrogen.