370 likes | 801 Views
PELAPORAN AUDIT. Pedoman Pembuatan Laporan. Memahami empat standar pelaporan Memahami kata dan kalimat dalam laporan bentuk standar, serta kondisi yang harus dipenuhi untuk menerbitkan laporan bentuk standar.
E N D
Pedoman Pembuatan Laporan • Memahami empat standar pelaporan • Memahami kata dan kalimat dalam laporan bentuk standar, serta kondisi yang harus dipenuhi untuk menerbitkan laporan bentuk standar. • Memahami jenis-jenis penyimpangan dari laporan bentuk standar, serta masing-masing kondisi yang menyebabkan penerbitan laporan yang menyimpang dari bentuk standar.
Jenis Bentuk Laporan Auditor • Laporan Bentuk Standar (Standard Report) • Pada saat pendapat auditor WAJAR TANPA PENGECUALIAN • Laporan menggunakan kalimat dan paragraf standar • Penyimpangan dari Laporan Bentuk Standar • Pada saat pendapat auditor selain WAJAR TANPA PENGECUALIAN. • Laporan TIDAK MENGGUNAKAN kalimat standar dan terdapat paragraf tambahan untuk penjelasan.
Adaempatkemungkinanpernyataanpendapat auditor, yaitu: • Auditor menyatakanpendapatwajartanpapengecualian (unqualified opinion); • Auditor menyatakanpendapatwajardenganpengecualian (qualified opinion; • Auditor menyatakanpendapattidakwajar (adverse opinion); • Auditor menyatakantidakmemberikanpendapat (disclaimer of opinion atau no opinion).
pendapatwajartanpapengecualian (unqualified opinion) • Pendapat ini hanya dapat diberikan bila auditor berpendapat bahwa berdasarkan audit yang sesuai dengan standar auditing, penyajian laporan keuangan adalah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU), tidak terjadi perubahan dalam penerapan prinsip akuntansi (konsisten) dan mengandung penjelasan atau pengungkapan yang memadai sehingga tidak menyesatkan pemakainya, serta tidak terdapat ketidakpastian yang luar biasa (material).
WTP/unqualified opinion Dibuatbilakondisiberikutterpenuhi : • Semualaporanneraca,laba-rugi,Laporansaldolabadanlaporanaruskassudahtercakupdalamlaporankeuangan. • Ketigastandarumum (standarumum, standarpekerjaanlapangan, standarpelaporan ) telahdiikutidalampenugasan . • Bahanbuktikompetentelahcukupdikumpulkansehinggamemungkinkanuntukdisimpulkanketigastandarpekerjaanlapangantelahdiikuti . • Laporankeuangandisajikansesuaidenganstandarakuntansi yang berlakuumum. • Tidakterdapatkondisi yang memerlukanpenambahanparagrafpenjelasanataumodifikasikata-katadalamlaporan .
Kondisi yang MenyebabkanPenyimpangandariPendapatWajarTanpaPengecualian Terdapatduakategori yang menyebabkanlaporankeuangantidakmendapatkanunqualified opinion /WTP yaitu : 1. Laporan yang menyimpangdarilaporanwajartanpapengecualian yang disebabkantigakondisi : • Pembatasanruanglingkuppemeriksaan auditor yang disebabkanolehkliendanolehkendala lain diluarkekuasaan auditor maupunklien . • Laporankeuangantidakdisajikansesuai GAAP • Auditor tidakindependen 2. Laporan WTP denganparagrafpenjelasanataumodifikasikata/kalimat .
pendapatwajardenganpengecualian (qualified opinion) • Pendapat ini diberikan apabila auditor menaruh keberatan atau pengecualian bersangkutan dengan kewajaran penyajian laporan keuangan, atau dalam keadaan bahwa laporan keuangan tersebut secara keseluruhan adalah wajar tanpa kecuali untuk hal-hal tertentu akibat faktor tertentu (pembatasan ruang lingkup atau tidak ditaatinya standar akuntansi yang berlaku umum )yang menyebabkan kualifikasi pendapat (satu atau lebih rekening yang tidak wajar)
pendapattidakwajar (adverse opinion) • suatu pendapat bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan hasil operasi seperti yang disyaratkan dalam Prinsip Akuntansi Berlaku Umum(PABU). Hal ini diberikan auditor karena pengecualian atau kualifikasi terhadap kewajaran penyajian bersifat materialnya (terdapat banyak rekening yang tidak wajar)
tidakmemberikanpendapat (disclaimer of opinion atau no opinion) • diberikan jika auditor tidak berhasil meyakinkan dirinya, karena kurangnya pengetahuan auditor, bahwa keseluruhan laporan keuangan yang disajikan secara tidak wajar . Penolakan ini timbul karena pembatasan ruang lingkup dan karena auditor tidak independen
Bagian- bagiandarilaporan audit standar Terdiridari 7 bagianutamayaitu : • Judullaporan, harusmemuatkataindependen, yang menegaskanketidaktergantungan/independensipihak auditor terhadapauditee 2. Alamat yang ditujudalamlaporan audit,biasanyaperusahaan yang bersangkutan, pemegangsahamataudewandireksinyatergantungkepadasiapalaporanhasil audit ditujukan 3. Paragrafpendahuluan, ditujukanuntukmenunjukkantigahalmeliputi: • bahwa KAP bersangkutantelahmelaksanakansuatu audit . • mencantumkanlaporankeuangan yang diaudittermasuktanggaldanperiodenya. • menyatakanbahwalaporankeuanganadalahtanggungjawabmanajemensedangkantanggungjawab auditor adalahmenyatakansuatupendapatataslaporantersebutberdasarkan audit .
4. Paragrafruanglingkup,merupakanpenyataanfaktualmengenaiapa yang dilakukandalam audit danmenyatakanbahwa audit dirancanguntukdapatmemperolehkeyakinanbahwalaporankeuanganbebasdarisalahsaji material . Laporanharusmemuatkata “atasdasarpengujian”, yang berartibahwa yang dilakukanadalahujipetikdanbukan audit atassetiaptransaksidansetiapjumlahdalamlaporankeuangan, tergantungpelaksanaan audit dilapangan 5. Paragrafpendapat, pendapatinibukansuatupernyataanmutlakataujaminan, namunhanyalahopiniauidtorterhadappenyajianlaporankeuangan. Disiniterdapatistilah “ menyajikansecarawajar “ yang dihubungkandenganketaatanterhadapstandarakuntansi yang berlakuumum. 6. Tandatangannamadannomor register akuntanpublik, menunjukkannama partner yang akanbertanggungjawabsecarahukumdanjabatanatasmutuauditnyamenurutstandarprofesional . 7. Tanggallaporan audit,adalahtanggalsaat auditor telahmenyelesaikanbagianterpentingdariproses audit dilapangan (field audit).
Konsistensi dan komparability • Perubahan yang mempengaruhi konsistensi dan memerlukanparagraf penjelasan jika : • Perubahan prinsip akuntansi • Perubahan entitas pelaporan • Koreksi kesalahan yang melibatkan prinsip-prinsip
Perubahan yang mempengaruhi komparatiftetapi tidak konsistensi • Perubahan perkiraan • Kesalahan koreksi tidak melibatkan prinsip-prinsip • Variasi dalam format dan penyajian informasi keuangan • Perubahan karena secara substansial berbeda transaksi atau peristiwa
MATERIALITAS adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu
Kelompok Materialitas • Materialitas kuantitatif materialitas yang menggunakan ukuran kuantitatif tertentu seperti nilai uang, jumlah waktu, frekuensi maupun jumlah unit. • Materialitas kualitatif materialitas yang menggunakan ukuran kualitatif yang lebih ditentukan pada pertimbangan professional. Pertimbangan tersebut didasarkan pada cara pandang, pengetahuan dan pengalaman pada situasi dan kondisi tertentu.
Materialitasdibagimenjadi 2 golongan : • Materialitaspadatingkatlaporankeuangan • Materialitaspadatingkatsaldoakun
Materialitas pada tingkat laporan keuangan • Auditor dalam pemeriksaan laporan keuangan perlu menetapkan : 1. Planning materiality (material awal) : materialitas untuk tingkat keseluruhan laporan keuangan. 2. Tolerable Error/ TE (tingkat kesalahan yang tertoleransi) : materialitas terkait kelas-kelas transaksi, saldo akun dan pengungkapan.
Pedoman Kuantitatif Misal : • 5% hingga 10% darilababersihsebelumpajak (10% untuklaba yang lebihkecil, 5% untuklaba yang lebihbesar) • 0,5 % hingga 1 % dari total aktiva • 1% dariekuitas • 0,5 % hingga 1% daripendapatankotor • Suatupersentase variable berdasarkanmana yang lebihbesarantara total aktivaatau total pendapatan
Materialitas saldo akun (account balance materiality) adalah salah saji minimum yang dapat muncul dalam suatu saldo akun hingga dianggap mengandung salah saji material. Salah saji hingga tingkat tersebut dikenal sebagai salah saji yang dapat ditolerir (tolerable misstatement).
PENGERTIAN RISIKO AUDIT adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yangmengandung salah saji material.
Terdapat 3 unsurrisiko audit: • RisikoBawaan, adalahkerentanansuatusaldoakunataugolongantransaksiterhadapsuatusalahsaji material, denganasumsibahwatidakterdapatkebijakandanprosedurpengendalian intern yang terkait. • RisikoPengendalian, adalahrisikoterjadinyasalahsaji material dalamsuatuasersi yang tidakdapatdicegahataudideteksisecaratepatwaktuolehpengendalian intern entitas. • RisikoDeteksi, adalahrisikosebagaiakibat auditor tidakdapatmendeteksisalahsaji material yang terdapatdalamsuatuasersi.
HubunganantaraMaterialitas, Risiko Audit danBukti Audit Berbagaikemungkinanhubunganantaramaterialitas, bukti audit danrisiko audit sebagaiberikut: 1. Jika auditor mempertahankanrisiko audit konstandantingkatmaterialitasdikurangi, auditor harusmenambahjumlahbukti audit yang dikumpulkan. 2. Jika auditor mempertahankantingkatmaterialitaskonstandanmengurangijumlahbukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadimeningkat. 3. Jika auditor menginginkanuntukmengurangirisiko audit, auditor dapatmenempuhsalahsatudari 3 caraberikut: • menambahtingkatmaterialitas, sementaraitumempertahakanjumlahbukti audit yang dikumpulkan, • menambahjumlahbukti audit yang dikumpulkan, sementaraitutingkatmaterialitastetapdipertahankan, dan • menambahsedikitjumlahbukti audit yang dikumpulkandantingkatmaterialitassecarabersama-sama.
Laporan audit untuk masing-masing kondisi yang memerlukan pembedaan dari laporan standar tanpa pengecualian pada tingkat materialitas yang berbeda :