280 likes | 956 Views
NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA. PEMAKAI: 8 – 10 JUTA (INDONESIA) INDONESIA SEBAGAI PRODUSER ECSTASY NARKOBA NARKOTIKA OBAT BERBAHAYA PSIKOTROPIKA NAPZA NARKOTIKA+PSIKOTROPIKA ZAT ADIKTIF LAINNYA BUKAN NARKOTIK & PSIKOTROPIKA ALKOHOL, Z. MUDAH MENGUAP Z. PELARUT, TEMBAKAU
E N D
NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA PEMAKAI: 8 – 10 JUTA (INDONESIA) INDONESIA SEBAGAI PRODUSER ECSTASY NARKOBA NARKOTIKA OBAT BERBAHAYA PSIKOTROPIKA NAPZA NARKOTIKA+PSIKOTROPIKA ZAT ADIKTIF LAINNYA BUKAN NARKOTIK & PSIKOTROPIKA ALKOHOL, Z. MUDAH MENGUAP Z. PELARUT, TEMBAKAU NARKOTIKA: ZAT YG MENIMBULKAN PERUBAHAN PERASAAN SSP (OTAK) PSIKOTROPIKA: - OBAT ALAMIAH ATAU SINTESIS - BUKAN BERKASIAT PSIKOAKTIF - MENYEBABKAN PERUBAHAN MENTAL/PERILAKU - MENIMBULKAN ADIKSI
GOLONGAN NARKOTIKA (UU RI: No 22-1997) Golongan I: - Bertujuan untuk pengembangan iptek - Tidak untuk terapi/pengobatan - Berpotensi adiksi Misalnya: Papaverum somniverum+Produknya Erythroxylum coca + Produknya Canabis sativa + Produknya Golongan II: - Untuk Pengembangan iptek - Untuk Pengobatan - Berpotensi adiksi Misalnya: Morfin, Petidin, Metadon, Opium dihidro morfin Golongan III: - Untuk Pengembangan iptek - Untuk Pengobatan + banyak untuk terapi - Berpotensi adiksi ringan Misalnya: Kodein, ethyl morfin, acetyl hidrokodein, dihidro kodein
B. Psikotropika UU RI No5-1997 Golongan 1: - Belum/tidak mempunyai khasiat yang jelas - disalah gunakanmerugikan kesehatan - diawasi ketat penggunaannya - Hanya untuk iptekbukan therapi - berpotensi adiksi Contoh: - 3,4,methylen dioksi met-amphetamine (MDMA) - methylen dioksi ethyl amphetamin (MDEA) - methylen dioksi ampetamin (MDA) - lysegic acid diethylamid (LSD) - psilosibin Golongan II: - Mempunyai khasiat pengobatan jelas - disalahgunakan merugikan kesehatan - diawasi ketat - digunakan untuk pengobatan dan iptek - berpotensi adiksi Contoh: - ampetamin, met-ampetamin (shabu-shabu) - deksampetamin, fenetilin, pensiklidin (PCP) Golongan III: - Mempunyai khasiat pengobatan jelas - Disalahgunakan merugikan kesehatan - diawasi - Untuk pengobatan dan iptek - potensi sedang untuk adiksi Contoh: - amobarbital, butalbital, flumitrazepam - glutemide, pentobarbital, siklobarbital, katina Golongan IV: - mempunyai khasiat pengobatan jelas - disalahgunakan merugikan - diawasi - potensi ringan untuk adiksi Contoh: -alpazolam, barbital, bromazepam - fenobarbital, etinamat, flurazepam - klordiazepoksida, lorazepam - meprobamat, nitrazepam.
Derivat narkotika dan psikotropika • Canabis; - Marijuana • - Hashish • - Hash oil 2. Opioit/opiat: - Opium - Morfin - Heroin - Kodein - Metadon
Derivat • 3. Kokain: - Bentuk garam (mudah larut) • - Bentuk basa (di rokok) • 4. Amphetamin dan derivatnya: • Amphetamin • Metamphetamin : sabu-sabu) dsb • 5. Benzodiazepam dan derivatnya • Diazepam (valium) • Nitrazepam (pil BK, pil koplo, pil anjing) • 6. Halusinogenik • LSD • PCP • Meskalin
NARKOBA MENURUT ASALNYA • 1. BERASAL DARI TANAMAN: • Canabis sativa :marijuana, hashis, canabis, ganja • Papaverum somniverum: Morfin, heroin • Erythroxylum coca: cocain 2. Berasal dari sintesis kimia/obat - Ecstasy (MDMA)
Canabis sativa (Marijuana, Canabis) • Digunakan sebagai rokok dicampur tembakau/murni • bahan aktiv: delta-9-tetrahydro canabinol (THC) • efek adiktif: susah befikir, persepsi • Marijuana--bergantung pada---orang-----Individu, Jenis obat, dosis • Dosis rendah Rasa nyaman sulit diketahui • Dosis tinggi - Gangguan sensor saraf • bodoh, emosi labil • Halusinasi Sering dirokok -bronkhitis -empysema paru -asthma bronkheoli
Pengaruh THC pada otak Marijuana--THC----otak--- THC><reseptor protein VTA Nucleus acumbens serebelum hipocampus inkoordinasi saraf sistem memory menurun hilang keseimbangan Terminal dopamin Terminal GABA Post sinaptik (Reseptor dopamin) Produksi cAMP meningkat aktivitas neuron menurun VTA=Ventral Tegmental Area
Papaverum somniverum (Morfin dan heroin) (opioit) Digunakan:- sebagai sediaan injeksi iv - dihirup /snort - sebagai obat analgesik “Minimum efec concentrations (MEAC)”: sangat berbeda-beda - bergantung pada individu - variasi antar individu dapat mencapai 8X
Pengaruh morfin pada otak (opioit) Morfin Konsumen Saraf pusat Reseptor VTA Nucleus acumbens N. caudatus Thalamus terminal dopamin neurotransmiter analgesia GABA post sinaptik Dihambat Dopamin meningkat cAMP meningkat neuron terganggu adiksi hidup abnormal
Pengaruh lain dari morfin • 1. DIHISAP / • DIHIRUP : -FREKUENSI NAFAS MENURUN • PUPIL MENYEMPIT • MATA BERAIR • ANOREXIA • TREMOR---PANIK 2. INJEKSI IV: - Jangka pendek:- Perasaan tidak menentu - Kulit hangat - mulut kering - lemah saraf tak berfungsi - gangguan mental - malas - Jangka lama: - anorxia - tremor -berkeringat - kejang otot -susah tidur - suhu tubuh naik Penggunaan alat injeksi: - resiko HIV/AIDS
Erythroxylum coca (cocain) (Banyak terdapat di Amerika Selatan: Peru, Kolombia) • Bentuk garam cocain: - mudah larut, - dihirup • Bentuk basa: - tidak mudah larut • - dirokok
Pengaruh cocain pada otak Cocain Inhalasi saraf pusat (otak) VTA Nucleus acumbens Nucleus caudatus synapsis dopamin akumulasi dopamin reseptor dopamin naik cAMP naik (post sinaptik) perubahan sel metabolisme glukosa turun neuron kurang glukosa neuron kurang energi Pengaruh lain: - tekanan darah naik, denyut jantung naik, stroke - mual, sakit kepala, berkeringat - sesak nafas, susah tidur, anorexia - adiksi
Pathologi kokain Scaning otak, banyak glukosa digunakan (kiri) pada orang normal sedikit glukosa digunakan (kanan) pada orang kecanduan
Pathologi otak Otak mengalami perdarahan Infark cerebral