1 / 15

NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA. PEMAKAI: 8 – 10 JUTA (INDONESIA) INDONESIA SEBAGAI PRODUSER ECSTASY NARKOBA NARKOTIKA OBAT BERBAHAYA PSIKOTROPIKA NAPZA NARKOTIKA+PSIKOTROPIKA ZAT ADIKTIF LAINNYA BUKAN NARKOTIK & PSIKOTROPIKA ALKOHOL, Z. MUDAH MENGUAP Z. PELARUT, TEMBAKAU

shilah
Download Presentation

NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA PEMAKAI: 8 – 10 JUTA (INDONESIA) INDONESIA SEBAGAI PRODUSER ECSTASY NARKOBA NARKOTIKA OBAT BERBAHAYA PSIKOTROPIKA NAPZA NARKOTIKA+PSIKOTROPIKA ZAT ADIKTIF LAINNYA BUKAN NARKOTIK & PSIKOTROPIKA ALKOHOL, Z. MUDAH MENGUAP Z. PELARUT, TEMBAKAU NARKOTIKA: ZAT YG MENIMBULKAN PERUBAHAN PERASAAN SSP (OTAK) PSIKOTROPIKA: - OBAT ALAMIAH ATAU SINTESIS - BUKAN BERKASIAT PSIKOAKTIF - MENYEBABKAN PERUBAHAN MENTAL/PERILAKU - MENIMBULKAN ADIKSI

  2. GOLONGAN NARKOTIKA (UU RI: No 22-1997) Golongan I: - Bertujuan untuk pengembangan iptek - Tidak untuk terapi/pengobatan - Berpotensi adiksi Misalnya: Papaverum somniverum+Produknya Erythroxylum coca + Produknya Canabis sativa + Produknya Golongan II: - Untuk Pengembangan iptek - Untuk Pengobatan - Berpotensi adiksi Misalnya: Morfin, Petidin, Metadon, Opium dihidro morfin Golongan III: - Untuk Pengembangan iptek - Untuk Pengobatan + banyak untuk terapi - Berpotensi adiksi ringan Misalnya: Kodein, ethyl morfin, acetyl hidrokodein, dihidro kodein

  3. B. Psikotropika UU RI No5-1997 Golongan 1: - Belum/tidak mempunyai khasiat yang jelas - disalah gunakanmerugikan kesehatan - diawasi ketat penggunaannya - Hanya untuk iptekbukan therapi - berpotensi adiksi Contoh: - 3,4,methylen dioksi met-amphetamine (MDMA) - methylen dioksi ethyl amphetamin (MDEA) - methylen dioksi ampetamin (MDA) - lysegic acid diethylamid (LSD) - psilosibin Golongan II: - Mempunyai khasiat pengobatan jelas - disalahgunakan merugikan kesehatan - diawasi ketat - digunakan untuk pengobatan dan iptek - berpotensi adiksi Contoh: - ampetamin, met-ampetamin (shabu-shabu) - deksampetamin, fenetilin, pensiklidin (PCP) Golongan III: - Mempunyai khasiat pengobatan jelas - Disalahgunakan merugikan kesehatan - diawasi - Untuk pengobatan dan iptek - potensi sedang untuk adiksi Contoh: - amobarbital, butalbital, flumitrazepam - glutemide, pentobarbital, siklobarbital, katina Golongan IV: - mempunyai khasiat pengobatan jelas - disalahgunakan merugikan - diawasi - potensi ringan untuk adiksi Contoh: -alpazolam, barbital, bromazepam - fenobarbital, etinamat, flurazepam - klordiazepoksida, lorazepam - meprobamat, nitrazepam.

  4. Derivat narkotika dan psikotropika • Canabis; - Marijuana • - Hashish • - Hash oil 2. Opioit/opiat: - Opium - Morfin - Heroin - Kodein - Metadon

  5. Derivat • 3. Kokain: - Bentuk garam (mudah larut) • - Bentuk basa (di rokok) • 4. Amphetamin dan derivatnya: • Amphetamin • Metamphetamin : sabu-sabu) dsb • 5. Benzodiazepam dan derivatnya • Diazepam (valium) • Nitrazepam (pil BK, pil koplo, pil anjing) • 6. Halusinogenik • LSD • PCP • Meskalin

  6. NARKOBA MENURUT ASALNYA • 1. BERASAL DARI TANAMAN: • Canabis sativa :marijuana, hashis, canabis, ganja • Papaverum somniverum: Morfin, heroin • Erythroxylum coca: cocain 2. Berasal dari sintesis kimia/obat - Ecstasy (MDMA)

  7. Canabis sativa (Marijuana, Canabis) • Digunakan sebagai rokok dicampur tembakau/murni • bahan aktiv: delta-9-tetrahydro canabinol (THC) • efek adiktif: susah befikir, persepsi • Marijuana--bergantung pada---orang-----Individu, Jenis obat, dosis • Dosis rendah Rasa nyaman sulit diketahui • Dosis tinggi - Gangguan sensor saraf • bodoh, emosi labil • Halusinasi Sering dirokok -bronkhitis -empysema paru -asthma bronkheoli

  8. Pengaruh THC pada otak Marijuana--THC----otak--- THC><reseptor protein VTA Nucleus acumbens serebelum hipocampus inkoordinasi saraf sistem memory menurun hilang keseimbangan Terminal dopamin Terminal GABA Post sinaptik (Reseptor dopamin) Produksi cAMP meningkat aktivitas neuron menurun VTA=Ventral Tegmental Area

  9. Papaverum somniverum (Morfin dan heroin) (opioit) Digunakan:- sebagai sediaan injeksi iv - dihirup /snort - sebagai obat analgesik “Minimum efec concentrations (MEAC)”: sangat berbeda-beda - bergantung pada individu - variasi antar individu dapat mencapai 8X

  10. Pengaruh morfin pada otak (opioit) Morfin Konsumen Saraf pusat Reseptor VTA Nucleus acumbens N. caudatus Thalamus terminal dopamin neurotransmiter analgesia GABA post sinaptik Dihambat Dopamin meningkat cAMP meningkat neuron terganggu adiksi hidup abnormal

  11. Pengaruh lain dari morfin • 1. DIHISAP / • DIHIRUP : -FREKUENSI NAFAS MENURUN • PUPIL MENYEMPIT • MATA BERAIR • ANOREXIA • TREMOR---PANIK 2. INJEKSI IV: - Jangka pendek:- Perasaan tidak menentu - Kulit hangat - mulut kering - lemah saraf tak berfungsi - gangguan mental - malas - Jangka lama: - anorxia - tremor -berkeringat - kejang otot -susah tidur - suhu tubuh naik Penggunaan alat injeksi: - resiko HIV/AIDS

  12. Erythroxylum coca (cocain) (Banyak terdapat di Amerika Selatan: Peru, Kolombia) • Bentuk garam cocain: - mudah larut, - dihirup • Bentuk basa: - tidak mudah larut • - dirokok

  13. Pengaruh cocain pada otak Cocain Inhalasi saraf pusat (otak) VTA Nucleus acumbens Nucleus caudatus synapsis dopamin akumulasi dopamin reseptor dopamin naik cAMP naik (post sinaptik) perubahan sel metabolisme glukosa turun neuron kurang glukosa neuron kurang energi Pengaruh lain: - tekanan darah naik, denyut jantung naik, stroke - mual, sakit kepala, berkeringat - sesak nafas, susah tidur, anorexia - adiksi

  14. Pathologi kokain Scaning otak, banyak glukosa digunakan (kiri) pada orang normal sedikit glukosa digunakan (kanan) pada orang kecanduan

  15. Pathologi otak Otak mengalami perdarahan Infark cerebral

More Related