200 likes | 867 Views
Tabel Angka Ekivalen (AE). PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN. Hitung Daya Dukung Tanah (DDT). Gunakan Nomogram (CBR-DDT) – Lihat Lampiran B-1. Dari data jenis bahan lapis permukaan dan roughness ( kalau tersedia ) tetapkan indeks IP0 dari Tabel 4.4a.
E N D
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN • Hitung Daya Dukung Tanah (DDT). • Gunakan Nomogram (CBR-DDT) – Lihat Lampiran B-1. • Dari data jenisbahan lapis permukaandan roughness (kalautersedia) tetapkanindeks IP0 dariTabel 4.4a. • Denganmerencanakanbagaimanakondisipermukaanjalan, padaakhirumurrencanatetapkanIPt (Tabel 4.4b). • Selanjutnyadaripemilihan yang dilakukanpada ii dan iii, diatas, pilihnomogrammana yang sesuai (lihatLampiran B-2 s/d B-10), untukdipakaimencari ITP.
Dari pasanganharga DDT dan LER tarikgarislurussesuaiarahpetunjuk inset padaNomogram. Garisiniakanmemotongsuatuangkapadagarisvertikal ITP. Dari pasangan ITP dan FR (Lampiran B-2 s/d B-10) lakukanhal yang sama, sehinggamemotonggaris vertical ITP. Angka yang didapatadalahnilai ITP yang dicari. Selanjutnyagunakanrumus ITP =a1.D1 + a2.D2 +a3.D3………………(4.18) untukmencaritebalperkerasan, denganmenyesuaikan data jenisbahanuntukmendapatkanmasing-masingkoefisien relative (Tabel 4.7) danuntukmencaritebal LPB dalam alternative jalanbaru, ataukombinasitebal minimal LPA dan LPB untukmencaritebal overlay dari lapis permukaan.
Dari pasanganharga DDT dan LER tarikgarislurussesuaiarahpetunjuk inset padaNomogram. Garisiniakanmemotongsuatuangkapadagarisvertikal ITP. Dari pasangan ITP dan FR (Lampiran B-2 s/d B-10) lakukanhal yang sama, sehinggamemotonggaris vertical ITP. Angka yang didapatadalahnilai ITP yang dicari. Selanjutnyagunakanrumus ITP =a1.D1 + a2.D2 +a3.D3………………(4.18) untukmencaritebalperkerasan, denganmenyesuaikan data jenisbahanuntukmendapatkanmasing-masingkoefisien relative (Tabel 4.7) danuntukmencaritebal LPB dalam alternative jalanbaru, ataukombinasitebal minimal LPA dan LPB untukmencaritebal overlay dari lapis permukaan.
Tabel Indeks Permukaan pada awal UR (IP0) ≥ 4 3,9 – 3,5 3,9 – 3,5 3,4 – 3,0 3,9 – 3,5 3,4 – 3,0 3,4 – 3,0 2,9 – 2,5 2,9 – 2,5 2,9 – 2,5 2,9 – 2,5 ≤ 2,4 ≤ 2,4 *) Roughness diukur dengan alat ouhnessmeter NAASRA
Tabel 4.4b. Indeks Permukaan Akhir (IPT) Tabel 4.5 Faktor Regional CATATAN: Pada bagian jalan persimpangan dan pemberhentian atau tikungan tajam (jari-jari 30 m), FR ditambah dengan 0,5. Pada daerah rawa FR ditambah dengan 1,0
Tabel Batas Minimum Tebal Lapis Permukaan D1 Tabel Batas Minimum Tebal Lapisan Pondasi D2 Batas Minimum Tebal Lapisan Pondasi D3 = min 10 cm
Pelapisan Ulang : • Nilai ITP sisa struktur perkerasan lama, adalah : • ITPsisa = ∑ (a1.Di. NK) ………………………..(4.19) • Dimana : • Ai, Di seperti diatas • NK = nilai kondisi sisa lapisan (Tabel 4.8). • Tebal lapis permukaan untuk pelapisan ulang (overlay) didapat dari : • ITPperlu – ITPsisa • ∆ D = …………………………(4.20) • a1 • Dimana : • ∆ D = tebal lapis permukaan ulang • a1 = koeofisien kekuatan relative lapis permukaan (bahan lapis permukaan, harus sama dengan bahan struktur lama). • Konstruksi Bertahap : • Pada akhir tahap pertama, struktur perkerasan dianggap masih mempunyai nilai sisa 40%. Dengan kondisi seperti ini ITPtahap pertama dihitung berdasarkan beban lalu lintas LER = 1,67 LER1. • x.LER1 = LER1 + 40%.x.LER1 x = 1,67 • Konstruksi tahap pertama, tanpa penambahan konstruksi tahap kedua, akan mampu melayani 60% dari total masa layan. • y.LER2 = LER1 + LER2 = 60%.y.LER2 + LER2 y = 2,50 • ITP tahap pertama ditambah tahap kedua : ITP1+2 diperoleh dari nomogram dengan menggunakan LER = 2,5 LER2. • Nilai ITP tahap kedua adalah : ITP2 = ITP1+2 – ITP1.
Tabel Nilai Kondisi Perkerasan Jalan 90 – 100 70 – 90 50 – 70 30 – 50 90 – 100 70 – 90 70 – 90 50 – 70 30 – 50 70 – 100 80 – 100 90 – 100 70 – 90