1 / 11

Sistem Perwakilan Politik

Sistem Perwakilan Politik. Konstruksi demokrasi di sistem politik indonesia menggunakan sistem perwakilan (representative democracy) Yunani kuno : rakyat terlibat langsung dalam proses politik tanpa perwakilan

stan
Download Presentation

Sistem Perwakilan Politik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sistem Perwakilan Politik

  2. Konstruksi demokrasi di sistem politik indonesia menggunakan sistem perwakilan (representative democracy) • Yunani kuno : rakyat terlibat langsung dalam proses politik tanpa perwakilan • Citizens do not make decisions on political outcomes directly, rather political outcomes are decided by some group of representative (Brennan dan Alan Hamlin, 2000:156-7)

  3. Di awal kemerdekaan sitem perwakilan politik berwarnan demokratis, tapi tidak efektif dan efisien (instabilitas dalam pemerintahan) • Terdapat wakil rakyat yang ditunjuk (appointed) • Proses politik bercorak elitis kurang menunjukkan delegates representation (memperjuangkan kebijakan sesuai dengan konstituennya)

  4. Konsep Perwakilan • Romawi kuno • Berasal dari kata represantare meant simply to present or manifest or to present again • Abad pertengahan kata perwakilan dipakai oleh Gereja. The pope and cardinal were spoken of a reperesenting the person of chris an the apostles not as their agent, but as their image and embodiment, their mystical re-incorporation. • Seiring dengan berkembangnya lembaga-lembaga politik Eropa, khususnya setlah lahirnya lembaga parlemen

  5. Hannah Pitkin 1. delegate : para wakil semata-mata hanya mengikuti apa yang menjadi pilihan dari para konstituen (Madison) 2. trustee : para wakil mencoba untuk bertindak atas nama para wakil untuk memahami permasalahan yang dihadapai konstituen 3. politico : kontitum antara delegate dan trustee

  6. Hannah Pitkin (Kategori Perwakilan) • Perwakilan formal dua dimensi otorisasi dan akuntabilitas • Perwakilan deskriptif para wakil merefleksikan kelompok yang ada di dalam masyarakat, tetapi tidak secara inheren melakukan sesuatu untuk konstituen • Perwakilan simboliks para wakil merupakan simbol perwakilan dari kelompok yang diwakili.

  7. Jean Mansbridge (2003) Perwakilan • Promissory : penilaian terhadap wakil berdasarkan janji-janji pada saat kampanye • Anticipatory : lebih berpikir pemilu yang akan datang • Gyrodcopic : para wakil yang berangkat dari diri sendiri, pengalaman diri sendiri • Surrogacy : para wakil yang berusaha mewakili konstituensnya di luar daerah pemilihan

  8. Perwakilan ada 4 hal: • Ada sekelompok orang yang mewakili (organisasi, gerakan) • Sekelompok orang yang terwakili (konstituen/klien) • Sesuatu yang diwakili (pendapat, kepentingan, perspektif) • Konteks politik

  9. Penguatan Lembaga Perwakilan • Eksekutif Heavy • Legislatif hanya sebagai lembaga stempel (ORBA) • Check and Balances tidak ada • Pasca Reformasi Eksekutif dan Legislatif sebagai mitra • Fungsi Legislatif : legislasi, budgeting dan Controling • UU No. 5 Th 1974, UU No. 22 Th 1999, UU No.32 Th 2004

  10. Sistem Quasi Dua Kamar • ORBA : MPR lembaga tertinggi (DPR, Utusan Daerah, Utusan Golongan/TNI, POLRI) • REFORMASI : MPR tidak lagi menjadi lembaga tertiggi tp sejajar dengan Eksekutif dan Yudikatif • Eksekutif----Legislatif----Yudikatif MPR (DPR dan DPD)

  11. Perwakilan Kelompok Marginal

More Related