731 likes | 2.11k Views
FERTILISASI IN VITRO. Sri Wahjuningsih Fakultas Peternakan UNIBRAW. Fertilisasi. Adalah proses peleburan antara 2 sel gamet (oosit dan spermatozoa) untuk membentuk sel tunggal yang disebut zigot Fertilisasi ada 2 Fertilisasi invitro Fertilisasi In vivo.
E N D
FERTILISASI IN VITRO Sri Wahjuningsih Fakultas Peternakan UNIBRAW
Fertilisasi • Adalah proses peleburan antara 2 sel gamet (oosit dan spermatozoa) untuk membentuk sel tunggal yang disebut zigot • Fertilisasi ada 2 • Fertilisasi invitro • Fertilisasi In vivo
Proses Fertilisasi(Hinsch et al, 1994) • Kontak dan pengenalan antara spermatozoa dan ovum • Regulasi masuknya spermatozoa ke ovum • Fusi materi genetik spermatozoa – ovum • aktivasi metabolisme zigot untuk mengawali perkembangan
Deskripsi Proses Fertilisasi(Parrish & First, 1993) • Menempelnya spermatozoa ke Zona Pelucida • Binding Zona Pellucida • Reaksi Akrosom dan Penetrasi ke Zona Pelucida • Fusi Membran plasma oosit dan spermatozoa • Aktivasi oosit untuk meiosis II • Reaksi Kortikal granul untuk memblok polispermia • Reaksi Zona ( hardening Zona • Swelling kepala spermatozoa • Dekondensasi kromatin spermatozoa - oosit • Singami dari 2 pronuklei
Tahapan Fertilisasi In Vitro • Koleksi oosit dari ovary • In Vitro Maturation (IVM) • Kapasitasi Spermatozoa • In Vitro Fertilisation (IVF) • In Vitro Culture (IVC)
Koleksi oosit dari ovary Ada dua cara : • Donor hidup dengan ovum pick up • Rumah Potong Hewan Metode : 1. Aspirasi 2. Slicing 3. Pengambilan tiap folikel
In Vitro Maturasi • Pematangan oosit secara in vitro Medium : 1. Medium Kultur 2. Serum (Fetal Bovine Serum) 3. Antibiotik 4. Hormon ( FSH+ LH) atau (PMSG + hCG) - Inkubasi dalam incubator 5% CO2 selama 24 jam
a b
Polar Bodi Oosit Setelah Maturasi In Vitro Selama 24 Jam
a b c d • . Oosit tahap GV c. Oosit tahap M I • . Oosit tahap GVBD d. Oosit tahap M II
Proses IVM Medium IVM Medium pencuci oosit Medium IVM Medium IVM Medium IVM = Parafin Oil Ekspansi kumulus Evaluasi IVM Transformasi inti oosit Proses IVF BO heparin BO heparin BO heparin BO heparin Evaluasi penetrasi sperma : • Oosit terpenetrasi • Polispermia
Definisi kapasitasi • Serangkaian proses yang melibatkan modifikasi dari fungsi biokimia dan biofisika yang membuat ejakulat mampu memfertilisasi oosit (Baldi et al., 2000).
KAPASITASI • Proses spermatozoa menjadi fertil • Terjadi didalam saluran kelamin betina (in vivo) • Terpisah dengan seminal plasma (secara in vitro dilakukan pencucian) • Spermatozoa setelah kapasitasi memungkinkan untuk memfertilisasi sel telur
Perubahan selama kapasitasi • modifikasi Ca intraseluler dan ion ion lain • perubahan distribusi dan komposisi : lipid dan fosfolipid fluiditas, merubah struktur dan komposisi membran perubahan rasio kolesterol dan fosfolipid permiabilitas membran terhadap Ca 2+, HCO3-, K+
REAKSI AKROSOM • Fusi 2 membran antara plasma membran spermatozoa dengan membran akrosom bagian luar • Keluarnya akrosin Memungkinkan spermatozoa melakukan penetrasi pada zona • Tampak segmen bagian equator untuk fusi dengan sel telur.
Proses pelepasan bahan-bahan pelapis membran spermatozoa secara bertahap, terutama pada bagian akrosom reseptor spermatozoa dpt berinteraksi dgn reseptor oosit (ZP)
Kapasitasi spermatozoa • Medium kapasitasi ( BO Cafein ) • Sentrifugasi 1500 Rpm ( 1 kali atau 2 kali) • Buang supernatannya
In Vitro Fertilisasi • Oosit setelah metafase II ( mature) dipertemukan dengan spermatozoa setelah dikapasitasi pada medium fertilisasi (BO Heparin) diinkubasi dalam inkubator CO2 5% selama 4 – 8 jam.
Keterangan a : Oosit terpenetrasi b : Sekelompok sel spermatozoa
Keterangan a : Oosit terpenetrasi b : Sel – sel kumulus terdestruksi oleh spermatozoa c : Sekelompok sel spermatozoa
In Vitro Culture • Setelah proses fertilisasi, oosit dimasukkan ke medium kultur. • Medium : 1. Medium kultur • 2. Serum (FBS) • 3. Antibiotik Inkubasi dalam inkubator C0 2 selama 24 jam kemudian amati pembelahannya.