10 likes | 197 Views
24 Engel (1995) berpendapat bahwa perubahan dalam umur dalam berbagai sudut pandang akan menyebabkan adanya perubahan kebutuhan. Sehingga dalam penelitian ini umur digambarkan dalam satuan tahun, atau dalam jenjang tahapan tahun dengan model kategorikal. 2.2 Jenis Kelamin
E N D
24 Engel (1995) berpendapat bahwa perubahan dalam umur dalam berbagai sudut pandang akan menyebabkan adanya perubahan kebutuhan. Sehingga dalam penelitian ini umur digambarkan dalam satuan tahun, atau dalam jenjang tahapan tahun dengan model kategorikal. 2.2 Jenis Kelamin Tuhan telah menjadikan makhluk di muka bumi ini secara berpasang- pasangan. Jika mereka bersatu diharapkan menuju kepada kebahagiaan. Laki-laki maupun perempuan sama-sama membutuhkan kehidupan yang mapan dan nyaman. Mereka oleh Tuhan memang diciptakan berlainan dalam fisik maupun psikologis. Laki-laki identik sebagai pelindung bagi wanita, pria agresif, wanita lemah lembut, pria kuat secara fisik, wanita lebih lemah secara fisik. Begitu pula tugas-tugas dalam keluarga secara naluriah berbeda. Hal ini penting juga dibahas daal m proses penggunaan jasa oleh individu, karena kebutuhannya juga berlainan. Ada kebutuhan yang diperlukan oleh laki-laki tetapi tidak diperlukan oleh perempuan begitu pula sebaliknya. Dalam budaya kita masih ada strereotipe jika wanita lebih lemah dibandingkan dengan laki-laki (dalam Arivia, 2001). Koren Homey (dalam Masrun, 1975) seorang tokoh psikologi memandang manusia dari lingkungan sosialnya, jika lingkungan sosial memandang wanita sebagai seseorang yang lemah maka perkembangan rasa percaya diri wanita tidak berkembang sama dengan laki-laki. Begitu pula dalam aktualisasi diri juga akan berbeda. Dalam permasalahan ini aktualisasi diri diwujudkan dengan bagaimana merasakan kepuasan yang berhubungan dengan pelayanan jasa. Perbedaan jenis kelamin berpengaruh pada kepuasan (dalam Arivia, 2001).