530 likes | 1.1k Views
Departemen Pendidikan Nasional. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN yang EFEKTIF. Proses pembelajaran. inspiratif. menyenangkan. Proses pembelajaran. interaktif. menantang. memberikan ruang bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian (bakat, minat dan perkembangan fisik
E N D
DepartemenPendidikan Nasional MODEL-MODEL PEMBELAJARAN yang EFEKTIF
Proses pembelajaran inspiratif menyenangkan Proses pembelajaran interaktif menantang memberikan ruang bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian (bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta ) memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materI yang akan dipelajari menjelaskan tujuan pembelajaran Pelaksanaan Proses Pembelajaran PENUTUP KEGIATAN INTI KEGIATAN PENDAHULUAN
melibatkan peserta mencari informasi menggunakan beragam pendekatan pembelajaran Eksplorasi terjadinya interaksi antar peserta didik/Guru/Lingkungan membiasakan peserta didik dalam membaca dan menulis Elaborasi memfasilitasi memunculkangagasan baru baik secara lisan maupun tertuluis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut Konfirmasi Pelaksanaan Proses Pembelajatran KEGIATAN INTI
KEGIATAN INTI Elaborasi lanjutan memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi , baik lisan maupun tulisan, secara individu atau kelompok; memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan Elaborasi
memberikan umpan balik positif memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi memfasilitasi memperoleh pengalaman yang bermakna membantu menyelesaikan masalah berfungsi sebagai nara dan fasilitator memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi; memberi informasi untuk bereksplorasi lebih lanjut; memberi motivasi kepada peserta untuk bereksplorasi lebih lanjut. Konfirmasi
Pelaksanaan Proses Pembelajatran bersama mebuat rangkuman/kesimpulan pelajaran melakukan penilaian dan/atau refleksi memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil PENUTUP merencanakan kegiatan tindak lanjut meyampaikan pembelajaran berikutnya
Alternatif Model-model pembelajaran • Pendekatan Proyek Work • Quantum Teaching and Learning (QTL) • Contextual Teaching and Learning (CTL) • Menerapkan Multi Kecerdasan Dalam Strategi ”PAKEM”
Model Pembelajaran Program Produktif Pembelajaran berbasis kompetensi (Competency based Training/ CBT), Pembelajaran berbasis produktsi (production based training/PBT) model pembelajaran pendekatan tugas proyek (project work).
Project work adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik pada prosedur kerja yang sistematis dan standar untuk membuat atau menyelesaikan suatu produk (barang atau jasa), melalui proses produksi/ pekerjaan yang sesungguhnya.
Proses Perencanaan Pembelajaran Pendekatan Project Work Inventarisasi Standar Kompetensi Jenis Produk (Barang/Jasa) Sesuai Pembelajaran Inventarisasi Jenis Pekerjaan Bukti Hasil Belajar Inventarisasi Jenis Produk (Barang/Jasa) Evaluasi
Inventarisasi Standar Kompetensi • Standar Kompetensi yang ada pada Kurikulum/Silabus • SK1 …………………………………………………………… • SK2 ………………………………………………………….... • SK3 …………………………………………………………… • Dst …………………………………………………………… Inventarisasi Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan (job) yang ada di masyarakat( DuDi) P.1 ……………………………………………………………….. P.2 ...…………………………………………………………….. P.3 ……………………………………………………………….. Dst. ………………………………………………………………….
Tabel 1 Daftar Nama Produk setiap Bidang/jenis Pekerjaan Pr = Produk
Tabel 2. Analisis standar Kompetensi Terhadap Jenis Produk Pr = Produk SK = Standar Kompetensi
Pelaksanaan Model Pembelajaran Pendekatan Project Work Guru • menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai • menyampaikan strategi pembelajaran dengan pendekatan project work • menyampaikan alternatif judul/nama produk/jasa yang dapat dipilih peserta. • menyampaikan ruang lingkup standar kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta didik dalam setiap judul/nama produk/jasa • Menyusun dan menetapkan pedoman penilaian kompetensi sesuai dengan judul project work • memfasilitasi bimbingan kepada peserta didik dengan memanfaatkan lembar bimbingan.
Peserta didik • memilih salah satu judul/nama produk/jasa • menyusun proposal/rencana dengan lay out sebagi berikut: • LATAR BELAKANG • KEUNGGULAN DAN FUNGSI PRODUK/JASA. • SKETSA/GAMBAR KERJA (jika diperlukan) • BAHAN • FASILITAS/PERALATAN. • PROSES PRODUKSI (SISTEMATIKA KERJA) • RENCANA ANGGARAN BIAYA • SASARAN PASAR/PENGGUNA • JADWAL PELAKSANAN
melakukan proses belajar sesuai dengan proses produksi (sistematika kerja) yang telah direncanakan. • Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam proposal, dengan bimbingan dan pengawasan. Proses ini menekankan pada pencapaian standar kompetensi yang dibuktikan dengan bukti belajar (learning evidence) dan diorganisir dalam portofolio sebagai bahan verifikasi. • mengorganisasikan bukti belajar (evidence) sebagai portfolio, • melaksanakan kegiatan kulminasi, • menyusun laporan sesuai dengan pengalaman belajar yang diperoleh.
Penilaian hasil belajar dengan pendekatan project work • penilaian standar kompetensi Mencakup aspek • pengetahuan, • keterampilan, • sikap, • kesesuaian produk/jasa, • dan kesesuaian waktu
pelaksanaan Penilaian terintegrasi pada komponen: • penyusunan proposal, • pelaksanaan proses produksi, • laporan, • kegiatan, • dan kulminasi
batas lulus minimal kompetensi adalah nilai 7,00. • 7,00 (baik) = mencapai kompetensi sesuai kualitas standar minimal yang ditetapkan padaindikator dengan bantuan pembimbing; • 8,00(amat baik)= mencapai kompetensi sesuai kualitas standar minimal yang ditetapkan pada indikator secara mandiri, dan • 9,00 (istimewa) = mencapai kompetensi melebihi kualitas standar minimal yang ditetapkan pada indikatorsecara mandiri.
Quantum Teaching and Learning (QTL) Azas Utama Pembelajaran Quantum: ”Bawalah Dunia Mereka Ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita Ke Dunia Mereka “. Prinsip Pendekatan Pembelajaran Quantum:Segalanya Berbicara, Segalanya Bertujuan, Pengalaman Sebelum Pemberian Nama, Akui Setiap Usaha, Jika Layak Dipelajari, maka Layak Pula Dirayakan.
Filosofi Pendekatan Pembelajaran Quantum (TANDUR) T = Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan menunjukkan “Apakah manfaatnya bagiku, dan bagi kehidupanku” A = Alami, ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua peserta didik N = Namai, sediakan kata-kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebagai sebuah masukan D = Demonstrasikan, sediakan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan bahwa mereka tahu U = Ulangi, tunjukkan pada peserta didik cara mengulangi materi dan tegaskan bahwa “ Aku tahu bahwa aku memang tahu ini R = Rayakan, untuk mengakui hasil belajar peserta didik, baik dalam bentuk penyelesaian, partisipasi, perolehan keterampilan ataupun ilmu pengetahuan lainnya, maka akuilah dan rayakan
Suasana Yang Memberdayakan, bagaimana caranya ? • Bangun Ikatan Emosional . • Jalinlah Rasa Simpati & Saling Pengertian • Ciptakan Keriangan & Ketakjuban • Pengambilan Resiko • Rasa Saling Memiliki • Keteladanan
Landasan Yang Kukuh • Tujuan • Prinsip-prinsip • Yakinkan Kemampuan Peserta didik Dalam Belajar, dan Kemampuan Anda dalam Mengajar • Jagalah Agar Komunitas Kelas Tepat Berjalan
Lingkungan Yang Mendukung • beberapa gagasan/ide untuk menciptakan lingkungan yang mendukung • Poster Ikon, poster afirmasi, tujuan pembelajaran • Pengaturan bangkumemudahkan interaksi • Tumbuhan, aroma & unsur organik lainnyamemperkaya kesegaran ruangan kelas • Musik menata suasana hati meningkatkan hasil belajar
Contextual Teaching and Learning (CTL) keterlibatan penuh pembelajar, • adanya kerjasama murni, • adanya variasi dan keragaman dalam metode belajar, • adanya motivasi internal, • adanya kegembiraan dan kesenangan dalam belajar, • integrasi belejar yang lebih menyeluruh kesegenap kehidupan organisasi
pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta • Belajar adalah kegiatan aktif, • Belajar bukanlah suatu proses mengumpulkan sesuatu • Peserta didik mempunyai cara untuk mengerti sendiri
jika ditinjau dari sudut guru sebagai pengajar • Mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru kepeserta didik • Mengajar berarti berpartisipasi dengan peserta didik dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mempertanyakan kejelasan, bersikap kritis, mengadakan justifikasi. • Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator
Komponen Apa yang perlu diberikan dalam CTL • INQUIRY (merumuskan masalah) • QUESTIONING ( bertanya) • KONSTRUKTIVISME • LEARNING COMMUNITY (masyarakat belajar) • AUTHENTIC ASSESSMENT (penilaian yang sebenarnya) • MODELING (permodelan) • REFLECTION (refleksi)
Apa saja yang terbayang dalam pikiran Anda, bila mendengar kata Belajar Aktif/PAKEM? Apa indikator bahwa suatu kelas/sekolah telah menerapkan Belajar Aktif/PAKEM? ?
Siswa Sistem PBM • Kurikulum • Alat Bantu Belajar • Buku Lulusan PBM Lingkungan
peserta didik memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. dalam belajar
Kecerdasan Peserta didik dalam Belajar • Kecerdasan Linguistik (Lingustic Intellegence) • Kecerdasan Logika Matematika (Logical Mathematic Intellegence) • Kecerdasan Spasial (Spatial Intellegence) • Kecerdasan Kinestetik Tubuh (Bodily Kinesthetic Intellegence) • Kecerdasan Musik (Musical Intellegence) • Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intellegence) • Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intellegence)
Beberapa Metode dalam “Pakem” • Cooperative Script (Skrip kooperatif) • Problem Based Introduction (PBI) • Mind Mapping • Debate • Student facilitator and Explaining • Demonstration • Cooperative Learning (CL)
COOPERATIVE SCRIPT (DANSEREAU CS., 1985) Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari • Langkah-langkah : • Guru membagi siswa untuk berpasangan • Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan • Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. • Sementara pendengar : • Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap • Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya • Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas. • Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru • Penutup
PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) (PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH) • Langkah-langkah : • Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untukterlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. • Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.) • Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) (PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH) • Langkah-langkah : • Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya • Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
MIND MAPPING Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban • Langkah-langkah : • Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai • Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban • Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang • Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi • Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru • Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru
DEBATE • Langkah-langkah : • Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra • Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas • Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya. • Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan. • Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap • Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya • Langkah-langkah : • Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai • Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi • Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep. • Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa. • Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu. • Penutup
DEMONSTRATION (Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen) Langkah-langkah : • Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai • Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan • Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan • Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan. • Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya. • Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan. • Guru membuat kesimpulan.
Cooperative Learning (CL) proses belajar secara kelompok Hal penting di dalam pembelajaran kelompok : • Saling ketergantungan secara positif • Tanggung jawab perseorangan. • Komunikasi antar anggota • Evaluasi proses kelompok