630 likes | 1.13k Views
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN. Perjalanan Ruang dan Waktu. ?????. IT Age. Industrial Age. Agrarian Society. 18 th. 20 th. Late 20 th. Century. 21. 1903. Moving People, Goods, Services, Knowledge, Disaster relief, Communicable diseases, around the world…. Kitty Hawk.
E N D
Perjalanan Ruang dan Waktu ????? IT Age Industrial Age Agrarian Society 18th 20th Late 20th Century 21
1903 Moving People, Goods, Services, Knowledge, Disaster relief, Communicable diseases, around the world…. Kitty Hawk Th 2006: Airbus A380
PERUBAHAN PARADIGMA SCIENCE AS A PRODUCT SCIENCE AS PROCCESS SKILLS KNOWLEDGE-BASED COMPETENCE-BASED CONSTRUCTIVISTIC/ HUMANISTIC BEHAVIORISTIC TEXTBOOK CONTEXTUAL/ SALINGTEMAS TEACHER-CENTERED LEARNER-CENTERED
Pendekatan-Metode-Teknik • Pendekatan: seperangkat asumsi yang berhubungan dengan belajar dan mengajar • Metode: Suatu rencana untuk penyajian yang sistematis berdasarkan pada pendekatan yang telah dipilih • Teknik: kegiatan khusus yg dilakukan di kelas yang mengacu pada metode tertentu
Dua Aliran Psikologi yg ber-pengaruh dlm model pembelj Behaviorisme Konstruktivisme Humanisme Kognitivisme TEORI BELAJAR
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME p b m Study tentang Tingkah laku teramati Latihan berulang/drill Motivasi ekstrinsik Belajar: S - R • Hasil belajar: • Well-structured knowldge • Basic skills • Belajar jika: • ada stimulus • siap mental • Teacher-centered • Direct instruction/Active teaching/ • Mastery teaching
Tokoh-tokoh Behaviorisme • J.B. Watson, • E.L. Torndike, • B.F. Skiner, • Gagne, dan • Pavlov
Watson • Behavior berarti tindakan (action) yang dapat dilihat dan diamati dengan cara yang obyektif • Hub S-R kontiguitas (dibuat ada bersama TL tertentu) • belajar adalah proses membentuk hubungan S-R • Kekuatan hub S-R tergantung pada frekuensi ulangan adanya S-R • Pentingnya drill dalam pembelajaran
Torndike • Hub S-R diperkuat oleh reinforcement (pujian/ganjaran) • Dalam menjelaskan suatu konsep, guru hendaknya mengambil contoh yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. • Metode pemberian tugas dan metode latihan (drill and practice) akan lebh cocok. • Dalam kurikulum, materi disusun dari yang mudah-sedang-sukar sesuai dengan tingkat kelas, dan tingkat sekolah.
Skinner • teori operant conditioning • tingkah laku tidak hanya respon dari stimulus, tetapi suatu tindakan yang disengaja
Tokoh-tokoh konstruktivisme • Kognitivisme: Koffka, Kohler, Wetheimer, Ausubel, Piaget, Bruner, dan Dienes; • Humanisme: Vygotksy
Pandangan Konstruktivisme: • Belajar adalah: • proses aktif dan konstruktif yang terjadi di lingkungan luar kelas • mengubah informasi menjadi proses mental • membangun pengetahuan dan pengertian dari pengalaman pribadi • mengaitkan pengetahuan baru dg pengalaman lama (asimilasi) • membangun penget. baru dr fenomena lama (akomodasi) • proses kognitif untuk memecahkan masalah dunia nyata, menggunakan alat yang tersedia dalam situasi pemecahan masalah. • bersifat situasional, interaktif • bekerja dengan teman dalam konstruksi sosial yang berarti bagi dirinya • proses pribadi terus-menerus untuk memonitor kemajuan belajar
Pandangan Konstruktivisme (lanjutan): Pengetahuan: - merupakan interpretasi manusia terhadap pengalamannya tentang dunia - bersifat perspektif, konvensional, tentatif, evolusioner - ada di dalam pikiran manusia (bukan di buku teks) - pengetahuan/konsep baru dibangun: + bertahap dari waktu ke waktu + dalam konteks sosial + interaksi dengan konten + dengan mengintegrasikan info lama dg info baru + dengan kesadaran ttg apa yang dipelajari (metakognisi)
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME p b m Studi tentang • Hasil belajar: • Perkemb. struktur kognitif • Life skills • Adult role behaviors • Self-regulated learning Proses/perub. kognitif Belajar: interaksi/adaptasi dg lingkungan Belajar: Asimilasi – Akomodasi – Ekuilibrium • Pembelajaran: • Konstruktivisme • Diskoveri-inkuiri, • PBL • Kontekstual/STS/Salingtemas Perkembangan kognitif
Teori Gestalt: Koffka, Kohler, Wetheimer • Hukum pragnanz: organisasi psikologis selalu cenderung untuk bergerak ke keadaan penuh arti. • Hukum kesamaan: hal-hal yang sama cenderung akan membentuk Gestal (kesatuan) • Hukum keterdekatan: hal-hal yang saling berdekatan cnderung membentuk kesatuan • Hukum ketertutupan: hal-hal yang tertutup cenderung membentuk kesatuan • Hukum kontinyuitas: hal-hal yang kontinyu atau berkesinambungan akan cenderung membentuk kesatuan
Ausubel (Meaningful instruction – pembelajaran bermakna) • Bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami jika bahan itu dirasakan bermakna bagi siswa • Kebermaknaan: sesuai dengan struktur kognitif, sesuai struktur keilmuan, memuat keterkaitan • Seluruh bahan (ihtisar/resume/rangkuman/ringkasan/bahan/peta) • Peta konsep adalah bagan / struktur tentang keterkaitan seluruh konsep secara terpadu / terorganisir (herarkhis, distributive/menyebar)
Jean Piaget (Teori Perkembangan Kognitif) • merupakan teori konflik sosiokognitif yang berkembang menjadi aliran konstrukstivistik • kemauan belajar anak banyak ditentukan oleh karsa individu • keaktifan siswa merupakan faktor dominan keberhasilan belajar • kemandirian merupakan jaminan ketercapaian hasil belajar yang optimal • penataan lingkungan bukan penentu terjadinya belajar, tetapi mempermudah belajar
Lanjutan Piaget • bisa berakibat kontraproduktif, budaya individualistik dan sokratik (self-generated knowledge – individualistic pursuit of truth), unggulan budaya barat • teori psikogenesis: pengetahuan berasal dari individu, posisi siswa terpisah dengan interaksi sosial, penciptaan makna / pengetahuan akibat kematangan biologis, primer (individu) – sekunder (sosial). • Mengutamakan interaksi dalam kelompok sebaya, bukan yang lebih dewasa
Lanjutan • Klasifikasi perkembangan kognitif: sensory motor, pra operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. • Asumsi: konsep tersusun dalam jaringan laba-laba yang disebut skemata, konsep terkait akan terhubung: perlunya mengkaitkan pengetahuan baru dengan yang sudah ada, pengetahuan prasyarat memudahkan siswa memahami konsep. • Perubahan struktur kognitif melalui adaptasi yang berimbang (equlibrasi): dengan proses asimilasi dan akomodasi
Jerome Bruner (perkembangan mental, kebermaknaan) • enactive (manipulasi obyek langsung) • iconic (representasi gambar) • symbolic (manipulasi simbol)
Dienes (Permainan) • Dengan permainan siswa menjadi lebih tertarik dan tidak bosan terhadap bahan pelajaran yang diberikan
George Polya (Problem solving/ pemecahan masalah) • prosedur: memahami, merencanakan, melaksanakan, mengecek • Ciri: siswa tertentang, tidak ada prosedur tetap, ada usaha • Model: tidak rutin, soal cerita, soal terapan • Strategi: penemuan terbimbing (guided discovery), investigasi, multiple solution, multiple methods of solution • Pengembangan: Higher Order Thinking (kritis, kreatif, analitik)
Lanjutan Polya • Proses: persiapan (koleksi, informasi, pengamatan, penyelidikan, pendapat) • Analisis (definisi, klasifikasi, evaluasi) • Inkubasi (pengendapan dalam pikiran) • Iluminasi (munculnya ide baru tak terduga) • Usaha sadar menjawab / menyelesaikan
TEORI BELAJAR HUMANISME Landasan teori p b m • Menentang sistem otoriter • Memandang siswa dari • sudut siswa • Pendekatan PBM: • - Berpusat Siswa (fasilitatif) • Pendidikan Multikultural • Belajar Sosial (Bandura) • Scaffolding (Vigotsky) • Belajar: • Mengubah lingk. • Motivasi intrinsik • Bebas dari ancaman • Terarah/tujuan sendiri • Bermakna bagi diri sendiri • Pembelajaran: • Modeling • Belajar Kooperatif • STS/Kontekstual
Lev Vygotsky (Teori Konstruktivisme Sosial) • teori sosiogenesis: primer (kesadaran sosial) – skunder (individu) • tataran pertumbuhan kemampuan: sosial (interpsikologis, intermental) – spikologis (intrapsikologis, intramental) • pembentukan pengetahuan dan perkembangan kognitif: faktor primer intermental, faktor skunder (diturunkan/derivatif) intramental terbentuk melalui internalisasi / penguasaan proses sosial • Siswa berpartisipasi dalam kegiatan sosial tanpa makna, internalisasi / pengendapan, pemaknaan / konstruksi pengetahuan baru, transformatif (menyebabkan perubahan, tidak sekedar transfer)
Lanjutan Vygotsky • Tingkat perkembangan kemampuan: aktual (mandiri) dan potensial (dibimbing, kolaborasi sebaya) – jarak: zona perkembangan proksimal) • Perlunya contoh, demontrasi, prakteks dari orang yang lebih dewasa • Proses konstruksi: konstruksi bersama, dengan bantuan yang diistilahkan dengan scaffolding (contoh petunjuk, pedoman, bagan/gambar, prosedur, balikan) • Melandasi pembelajaran: kolaboratif/kooperative, pbl, kontekstual, autentik
John Dewey (CTL) • mengkaitkan bahan pelajaran dengan situasi dunia nyata • mendorong siswa menghubungkan yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, pengalaman sesungguhnya dan penerapannya / manfaatnya • strategi: authentic, inkuiri, praktek kerja, pemecahan masalah • sangat cocok untuk pelajaran IPA
PRINSIP-PRINSIP CTL Constructivism Inquiry Questioning Learning community Modeling Authentic assessment Reflection
STRATEGI CTL Dalam penerapan CTL gunakan lima bentuk belajar (REACT): Relating (menghubungkan materi pelajaran konteks kehidupan nyata dan pengetahuan awal siswa) Experiencing (membangun konsep) Applying (menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari) Cooperating (belajar dan berhasil bersama teman) Transfering (menemukan dan memecahkan masalah baru
Lanjutan CTL • 2. Model pembelajaran, gunakan: • siklus belajar, PBL, pembelajaran dengan teks
Freudenthal dan Treffers (RME: Realistic Mathematics Education) • pematematikaan: horizontal (H), diteruskan Vertikal (V); realistic (H+,V+) • mekanistik (drill & practice: (H- dan V-); empiris (H+, V-); strukturilistik (H-, V+)
DIRECT INSTRUCTION • Fase 1 : Penyampaian tujuan pembelajaran • Fase 2 : Demonstrasi pengetahuan atau ketrampil. • Fase 3 : Latihan terbimbing • Fase 4 : Tes formatif dan umpan balik • Fase 5 : Latihan pemantapan dan transfer • pengetahuan/ketrampilan
BELAJAR KOOPERATIF • Siswa belajar dalam kelompok-2 kecil: • Saling membantu antara satu dengan yang lain • Berdiskusi dan berdebat dengan yang lain • Saling menilai pengetahuan yang diperoleh • Saling mengisi kekurang pahaman pada yang lain
Sebagai revolusi pembelajaran dikelas Kerja kelompok Bukan perubahan pada pengajaran guru tetapi • Mengubah: • bekerja individual • cara belajar individual • latihan (drill) individual Sehingga: Setiap individu dalam kelompok menguasai konsep yang dipelajari
MENGAPA TIDAK KOMPETISI? Kompetisi tidak selalu salah, NAMUN • Kompetisi jarang bersifat sehat • Kompetisi jarang bersifat efektif • Kebanyakan siswa mengharap siswa lain gagal, • agar dirinya lebih mudah berhasil • Siswa yang tak tertandingi mengurangi motivasi • Siswa yang tertinggal tidak meningkatkan motivasi
S T A D (Student Team Achievement Divisions) • Guru menyajikan materi pelajaran • (ceramah, baca buku, dll) 2. Siswa belajar kelompok (4-5 siswa) 3. Siswa mengerjakan tes formatif (kuiz) 4. Tiap kelompok mendapat penghargaan
T G T • Guru menyajikan materi pelajaran • (ceramah, baca buku, dll) 2. Siswa belajar kelompok (4-5 siswa) 3. Siswa pergi ke meja turnamen (3 org/meja) 4. Turnamen (menjawab soal pada kartu) 5. Kembali ke kelompok dan menghitung rata-rata skor
JIGSAW III A B C D I A B C D II A B C D A AA B BB C CC D DD III A B C D I A B C D II A B C D TES DAN PENGHARGAAN KELOMPOK
INVESTIGASI KELOMPOK • Guru menyajikan isu atau masalah luas • Setiap siswa mengidentifikasi subtopik yang berbeda • Siswa yang subtopiknya sama membentuk kelompok • Tiap kelompok merencanakan investigasi • Melaksanakan investigasi (data, analisis data, kesimpulan) • Menyiapkan/menyusun laporan • Menyajikan laporan akhir kepada kelompok lain • Evaluasi
ONE STAY – TWO STRAY • Penyajian materi (ceramah/buku teks) • Pemberian tugas (masalah/latihan) Kelompok awal (3 orang) mengerjakan tugas Satu orang tinggal, dua orang bertamu untuk mendapat informasi dari kelompok lain Penamu pulang, memberi oleh-oleh kepada penjaga rumah
THINK-PAIR-SHARE: Penyajian masalah (klasikal) Berpikir individual (think) Diskusi kelompok, dua orang (pair) Diskusi kelas (share)
Sumber: Oleh: Dr. Subanji, M.Si. Universitas Negeri Malang