150 likes | 407 Views
BAHASA INDONESIA Neneng Sri Wulan. ( Definisi Bahasa , Sejarah BI, dan K edudukan BI). Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama , berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. (Kridalaksana). Saussure:.
E N D
BAHASA INDONESIANeneng Sri Wulan (DefinisiBahasa, Sejarah BI, danKedudukan BI)
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama , berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. (Kridalaksana)
Saussure: • Langage: bahasa secara umum/ universal • Langue: sistem bahasa tertentu • Parole: wujud bahasa yang konkret , yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari
hakikat bahasa: • bahasaituadalahsebuahsistem; • bahasaituberwujudlambang; • bahasaituberupabunyi; • bahasaituberwujudarbitrer; • bahasaitubermakna; • bahasaitubersifatkonvensional; • bahasaitubersifatproduktif; • bahasaitubervariasi; • bahasaitubersifatdinamis; • bahasaituberfungsisebagaialatinteraksisosial; • bahasaitumerupakanidentitaspenuturnya.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. • Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu Riau dari abad ke-19. • lingua franca
Penamaan "Bahasa Indonesia" diawalisejakdicanangkannyaSumpahPemuda, 28 Oktober 1928. • Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA • Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA,MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,BANGSA INDONESIA • Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN,BAHASA INDONESIA
Ejaan van ophuisjen (1901) • Hurufï yang berfungsisebagaihurufi,sepertimulaïdenganramai,jugadigunakanuntukmenulishurufysepertidalamSoerabaïa. • Hurufjuntukmenuliskankata-katajang, pajah, sajang, dsb. • Hurufoeuntukmenuliskankata-katagoeroe, itoe, oemoer, dsb. • Tandabaca, sepertikomaain, untukmenuliskankata-katama’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.
EjaanRepublik/ Soewandi (1947) • Hurufoedigantidenganupadakata-kataguru, itu, umur, dsb. • Bunyihamzahdanbunyisentakditulisdengankpadakata-katatak, pak, rakjat, dsb. • Kataulangbolehditulisdenganangka 2 sepertipadakanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an. • Awalandi- dankatadepandikedua-duanyaditulisserangkaidengankata yang mendampinginya.
Ejaanmelindo (Melayu Indonesia) Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
EjaanBahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.
Hasil perumusan “Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975, antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai: • lambang kebanggaan nasional, • lambang identitas nasional, • alat pemersatu masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasanya, dan • alat perhubungan antarbudaya, antardaerah.
Bahasa Indonesia sebagaibahasanegarabefungsisebagai: • bahasaresmikenegaraan, • bahasapengantarresmidilembaga-lembagapendidikan, • bahasaresmididalamperhubunganpadatingkatnasionaluntukkepentinganperencanaandanpelaksanaanpembangunansertapemerintah, dan • bahasaresmididalampengembangankebudayaandanpemanfaatanilmupengetahuansertateknologi modern.