320 likes | 579 Views
MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA. POTENSI PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DI SEKTOR INDUSTRI BAHAN SEMINAR NASIONAL KADIN INDONESIA JAKARTA, 14 DESEMBER 2011. DAFTAR ISI. A. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III TAHUN 2011. (tahun dasar 2000, persen).
E N D
MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA POTENSI PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DI SEKTOR INDUSTRIBAHAN SEMINAR NASIONAL KADIN INDONESIAJAKARTA, 14 DESEMBER 2011
A. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III TAHUN 2011 (tahun dasar 2000, persen) Pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada Triwulan III Tahun 2011 lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi. Secara kumulatif, pertumbuhan industri non-migas sampai dengan Triwulan III Tahun 2011 mencapai 6,49%, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2010 sebesar 5,09% dan merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2005. Sumber : BPS diolah Kemenperin;* ) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
B. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SEKTOR INDUSTRI INDONESIA TAHUN 2001 –TRIWULANIII TAHUN 2011 Sumber: BPS diolahKemenperin
C. NILAI PDB SEKTORAL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PDB NASIONAL Sumber : BPS diolah Kemenperin
D. PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN NON-MIGAS MENURUT CABANG-CABANG INDUSTRI Tabel Pertumbuhan Industri Manufaktur Non Migas s.d. Triwulan III Tahun 2011 Sumber : BPS diolah Kemenperin;* ) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara Pertumbuhan cabang industri non-migas secara kumulatif hingga Triwulan III yang tertinggi dicapai oleh Industri Logam Dasar Besi & Baja sebesar 15,03%, Industri Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki sebesar 8,63%, dan Industri Makanan, Minuman & Tembakau sebesar 7,29%.
E. PERKEMBANGAN EKSPOR NON-MIGAS SAMPAI TRIWULAN III TAHUN 2011 Nilai US$ Juta Sumber : BPS, diolah Kemenperin
F. PERKEMBANGAN IMPOR NON-MIGAS SAMPAI TRIWULAN III TAHUN 2011 Nilai US$ Juta Sumber : BPS, diolahKemenperin Neraca ekspor positif tertinggi sepanjang periode Januari-September 2011 dicapai oleh ekspor produk Tekstil sebesar US$ 5,61 miliar dan Pengolahan Tembaga, Timah, dll sebesar US$ 4,58 miliar. Sementara itu, neraca defisit tertinggi dicapai oleh ekspor produk industri Besi Baja, Mesin-mesin & Otomotif sebesar US$ -22,64 miliar dan Kimia Dasar sebesar US$ -5,40 miliar.
G. PERKEMBANGAN INVESTASI PMDN SAMPAI TRIWULAN III TAHUN 2011 (Rp. Miliar) P : Jumlah Izin Usaha Tetap yang dikeluarkan; I : Nilai Realisasi Investasi dalam Rp. Milyar Sumber : BKPM (data hingga 30 September 2011) Investasi PMDN periode Januari – September 2011 mencapai Rp 52,98 Triliun, jauh lebih tinggi dari Investasi PMDN sepanjang tahun 2010 sebesar Rp 25,61 triliun dan merupakan investasi PMDN tertinggi selama dekade terakhir.
H. PERKEMBANGAN INVESTASI PMA SAMPAI TRIWULAN III TAHUN 2011 (US$ Juta) P : Jumlah Izin Usaha Tetap yang dikeluarkan; I : Nilai Realisasi Investasi dalam US$. Juta Sumber : BKPM (data hingga 30 September 2011) Investasi PMA periode Januari – September 2011 mencapai US$ 14,34 miliar, jauh lebih tinggi dari Investasi PMA sepanjang tahun 2010 sebesar US$ 3,36 miliar dan merupakan investasi PMA tertinggi selama dekade terakhir.
3. INDUSTRI BARANG MODAL 4. INDUSTRI BERBASIS SUMBER DAYA ALAM
5. INDUSTRI PERTUMBUHAN TINGGI 6. INDUSTRI PRIORITAS KHUSUS
A. PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI 2010-2012 (Orang) Sumber : BPS diolah Kemenperin;**) Angka Sangat Sementara; ***) Angka Proyeksi *) Tidak termasuk sektor industri Migas Pada tahun 2011, diperkirakan terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 492.909 orang, dan pada tahun 2012 terjadi penyerapan sebanyak 430.529 orang. Sehingga, rata-rata penyerapan tenaga kerja pada tahun 2010-2012 adalah sebanyak 461.719 orang.
SINERGI DAN KERJA SAMA SELURUH STAKEHOLDER INDUSTRI NASIONAL PENGEMBA-NGAN INDUSTRI NASIONAL