551 likes | 1.65k Views
TEKNIK LALU LINTAS. JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS GUNADARMA. JENNIE KUSUMANINGRUM. PENDAHULUAN REKAYASA LALU LINTAS. DEFINISI :
E N D
TEKNIK LALU LINTAS JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS GUNADARMA JENNIE KUSUMANINGRUM
PENDAHULUAN REKAYASA LALU LINTAS • DEFINISI : Menurut Institute of Transportation Engineers, USA, Rekayasa Lalu Lintas (traffic engineering) adalah suatu tahap dari rekayasa transportasi yang menyangkut perancangan, perencanaan geometri dan operasi lalu lintas dari segala macam jalan, jaringan jalan, terminal, tanah sekitarnya serta berhubungan dengan jenis angkutan yang lainnya. Menurut Institute of Civil Engineers, England, Rekayasa Lalu Lintas adalah bagian dari kerekayasaan yang berhubungan dengan perencanaan lalu lintas dan perencanaan jalan, lingkungan dan fasilitas parkir dan dengan alat-alat pengatur lalu lintas guna memberikan keamanan, kenyamanan dan pergerakan yang ekonomis bagi kendaraan dan pejalan kaki
Sasaran Traffic Engineering secara umum : Penggunaan prinsip-prinsip ilmiah, alat-alat, cara-cara, teknik-teknik dan penemuan-penemuan untuk mengatur lalu lintas sedemikian sehingga dapat dijamin pergerakan manusia dan barang dengan aman, cepat, leluasa dan nyaman
Ruang Lingkup rekayasa lalu lintas mencakup 5 bagian penting : • Studi karakteristik lalu lintas • Perencanaan transportasi • Perencanaan geometrik jalan, penerapan rekayasa lalu lintas pada perencanaan geometrik jalan • Operasi lalu lintas • Administrasi
Studi Karakteristik Lalu Lintas meliputi : • Faktor-faktor kendaraan dan manusia • Volume lalu lintas, kecepatan dan kerapatan • Arus lalu lintas, kapasitas jalan dan persimpangan • Pola perjalanan, faktor pertumbuhan dan asal tujuan lalu lintas • Faktor-faktor mengenai parkir dan terminal • Pelayanan fasilitas dan pemakainya • Analisis kecelakaan lalu lintas
Perencanaan transportasi meliputi : • Studi transportasi regional • Perencanaan jangka panjang mengenai jaringan jalan, sistem transportasi umum, terminal dan parkir • Perencanaan khusus pembangunan, peningkatan atau penyebaran kembali lalu lintas • Studi tentang dampak lingkungan • Penelitian faktor-faktor sistem transportasi dan perilaku pemakai jalan pada suatu sistem lalu lintas
Perencanaan geometrik jalan meliputi : • Perencanaan jalan baru • Perancangan ulang jalan dan persimpangan lama untuk meningkatkan kapasitas dan keamanan • Perencanaan parkir dan terminal • Penetapan standar-standar untuk jalan raya
Operasi lalu lintas, operasi lalu lintas dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang dengan cara menerapkan alat-alat kontrol lalu lintas agar sesuai dengan standar dan ketentuan lainnya. Penerapan dapat dilakukan melalui : • Peraturan perundang-undangan • Alat-alat kontrol • Standar dan kebutuhan
Administrasi meliputi : • Organisasi yang berwenang menjalankan tugas pengaturan lalu lintas • Kantor pelaksana harian • Hubungan antar instansi yang terkait • Adminstrasi lanjutan yang mengelola anggaran, kebutuhan personil untuk perubahan administrasi atau organisasi
KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS • Parameter yang digunakan untuk menunjukkan kondisi ruas jalan atau yang akan dipakai untuk desain : • Volume, • Kecepatan dan kerapatan, • Tingkat pelayanan (level of service) • Derajat kejenuhan (degree of saturation) • Derajat iringan • Arus tidak terganggu • Arus terganggu
Volume • Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan (mobil penumpang) yang melewati suatu titik satuan waktu. • Manfaat data (informasi) volume adalah : • Nilai kepentingan relatif suatu rute • Fluktuasi dalam arus • Distribusi lalu lintas dalam sistem jalan • Kecenderungan pemakai jalan
Data volume dapat berupa volume : a. Berdasarkan arah arus • Dua arah • Satu arah • Arah lurus • Arus belok (kiri atau kanan) b. Berdasarkan jenis kendaraan • Mobil penumpang atau kendaraan ringan • Truk besar • Truk kecil • Bus • Angkutan kota • Sepeda motor
Pada umumnya kendaraan pada suatu ruas jalan terdiri dari dari berbagai komposisi kendaraan, sehingga volume lalu lintas dinyatakan dalam jenis kendaraan standar yaitu mobil penumpang, dikenal istilah satuan mobil penumpang (smp) Untuk mendapatkan volume dalam smp, diperlukan faktor konversi dari berbagai macam kendaraan menjadi mobil penumpang, yaitu faktor ekivalen mobil penumpang atau emp (ekivalen mobil penumpang)
c. Waktu pengamatan survei lalu lintas, seperti 15 menit, 1 jam, d. Volume jenuh Merupakan volume yang hanya dikenal pada persimpangan berlampu lalu lintas. Volume jenuh merupakan volume maksimum yang dapat melewati garis stop, setelah kendaraan mengantri pada saat lampu merah kemudian bergerak ketika menerima lampu hijau
Volume lalu lintas mempunyai nama khusus berdasarkan data yang diperoleh : 1. ADT (average dayli traffic) atau LHR (lalu lintas harian rata-rata) yaitu total volume lalu lintas rata-rata harian berdasarkan pengumpulan data selama x hari dengan ketentuan 1<x<365, sehingga ADT dihitung sbb : ADT = Qx / x Dimana : Qx = volume lalu lintas yang diamati selama lebih dari 1 hari dan kurang dari 365 hari X = jumlah hari pengamatan
AADT (average annual daily traffic) atau LHRT (lalu lintas harian rata-rata tahunan) • Yaitu total volume rata-rata harian (seperti ADT) akan tetapi pengumpulan data harus >365 hari (x>365 hari). Perhitungan AADT sama seperti ADT • AAWT (average annual weakday traffic) • Yaitu volume rata-rata harian selama hari kerja berdasarkan pengumpulan data >365 hari. Sehingga AAWT dapat dihitung sebagai jumlah volume pengamatan selama hari kerja dibagi dengan jumlah hari kerja selama pengumpulan data • Maximum annual hourly volume • Adalah volume tiap jam yang terbesar untuk suatu tahun tertentu • 5. 30 HV (30th highest annual hourly volume) atau DHV (design hourly volume) • Yaitu volume lalu lintas tiap jam yang dipakai sebagai volume desain • Rate of flow atau flow rate • Volume yang diperoleh dari pengamatan yang lebih kecil dari 1 jam, akan tetapi kemudian dikonversikan menjadi volume 1 jam secara linier.
Peak hour factor (PHF) • Adalah perbandingan volume 1 jam penuh dengan puncak dari flow rate pada jam tersebut. • Sehingga PHF dihitung sbb : • PHF = volume 1 jam / max flow rate • Misal : • Data volume dicatat setiap 15 menit yaitu masing-masing 250, 275, 300 dan 225 kendaraan, maka volume satu jam adalah 1050 kendaraan dan PHF nya adalah 1050 / (4*300) = 0.875