190 likes | 320 Views
Prediksi Awal Bulan Syawwal 1432 Hijriyah. source: http://rukyatulhilal.org/visibilitas/indonesia/1432/syawwal/index.html by Mutoha Arkanuddin. Bagaimana Bisa Terjadi Hilal dan Purnama ?. Moon Phase Simulation.
E N D
PrediksiAwalBulanSyawwal 1432 Hijriyah source: http://rukyatulhilal.org/visibilitas/indonesia/1432/syawwal/index.html by MutohaArkanuddin
Moon Phase Simulation Silahkanklikbidanghitamdantunggusejenak, makaakanterlihatsimulasifasabulan
PrediksiAwalBulanSyawwal 1432 H • Lebarantahuninidikhawatirkanakanberbedahariantarapenetapanpemerintah(Isbat) yang diperkirakanmenetapkan1 Syawwal 1432 H jatuhpadaRabu(31/8) dengankeputusanbeberapaormas-ormassepertiMuhammadiyah, PersisdanmungkinHTI yang sejakawalmenetapkan1 SyawwaljatuhpadaSelasa(30/8). • Hal inijugaterlihatdarikalendermerekayang mencantumkantanggal1 Syawwal yang berbedadengankalenderumumpemerintah. • Sementara NU dan Al-Irsyad Al-IslamiyahdipastikanakanmengikutikeputusanpemerintahyaituberlebaranpadaRabu(31/8) karenasecarakriteriakesimpulannyasama.
PrediksiAwalBulanSyawwal 1432 H • Senin (29/8) sore merupakansaatpelaksanaanrukyatulhilaluntukmenentukanawalbulanSyawwal1432 Hijriyah. • Sore itu, (misalkanuntukwilayah Yogyakarta), Matahariterbenampadapukul17:38 WIB pada azimuth 279° 22' atau 9,3° di Utara titik Barat. • TinggiHilal(Bulan) saatMatahariterbenam1,7° diatas horizon di Selatan Matahari. • Bulanterbenampada17:47 WIB pada azimuth 273°12'. • PadakondisiinisecaraastronomisHilalmustahildapatdirukyat. Ambilcontoh : PosisihilalsaatMaghribdi Yogyakarta 29-8-2011
Ijtimak / Konjungsi / New Moon • Terjadipada: • Senin, 29 Agustus 2011 @ 10:06 WIB - 11:06 WITA - 12:06 WIT • atauSenin, 29 Agustus 2011 @ 03:06 UT • Visibilitas (kenampakan) HilalpadahariterjadinyaIjtimakselepasMatahariterbenamdiseluruhdunia, khususnyakawasan Indonesia, ditunjukkanpadagambarpetadibawahini. Petavisibilitasmengacu padaKriteriaOdehyang mengadopsi Limit Danjonsebesar6° yaitusyaratketinggianhilalagar terlihatdenganmatatelanjang. Kriteriatersebutdikemasdalamsebuahsoftware Accurate Times yang menjadiacuanpembuatanpetavisibilitasini.
Sangattidakmungkindaerahyang beradadibawaharsiranMERAH (E) dapatmenyaksikanHilal, sebabpadasaatituBulanterbenamlebihdulusebelumMatahariterbenamatauijtimaklokal(topocentric conjunction) terjadisetelahMatahariterbenam. • Daerah yang beradapadaarea BIRU TUA (D) (takberarsiran) jugatidakmemilikipeluangmenyaksikanhilalsekalipunmenggunakanalatbantu optik (binokuler/teropong), sebabkedudukanHilalmasihsangatrendah( <6° ) danterangcakramBulanmasihterlalukecilsehinggacahayaHilaltidakmungkinteramati. • Hilalbarumungkindapatteramatimenggunakanalatbantu optikpadaarea dibawaharsiranBIRU MUDA (C). Pada area inipun masihsangatsulitkarenadibutuhkankondisilangityang sangatcerahterutamadilangitBarat. • Wilayah yang beradadalamarsiranUNGU (B) hanyadapatmenyaksikanhilalmenggunakanalatbantu optiksedangkanuntukmelihatlangsungdenganmatadiperlukankondisicuacayang sangatcerahdanketelitianpengamatan. • Hilaldenganmudahdapatdisaksikanpadaarea dibawaharsiranHIJAU (A) baikmenggunakanmatatelanjangapalagimenggunakanperalatanoptikdengansyaratkondisiudaradancuacacukupbaik. • Petainidibuatdanhanyaberlakuuntukdaerah60° Lintang Utara sampai 60° Lintang Selatan.
1. MenurutKriteriaRukyatHilal (TeoriVisibilitasHilal) • MelihatlokasiIndonesia menurutpetavisibilitasdiatas, menggunakanteoriVisibilitasHilalmakaseluruhwilayahIndonesia mustahildapatmenyaksikanhilalpadaharipertamaijtimaksore setelahMatahariterbenam. Denganmatatelanjang, Hilalbarumungkindirukyatpadaharikeduaijtimak. DengandemikianmakadiberlakukanISTIKMAL sehinggaawalbulanakanjatuhpada: Rabu, 31 Agustus 2011. • (Catatan: Waspadaidenganapayang disebutsebagaiHilalSyar‘iyaitupengakuanmenyaksikanhilalpadasaathilalbelummungkinataubahkanmustahildirukyat, namunsahdigunakansebagaidasarpenetapanisbatkarenayang bersangkutanbersediadisumpahdenganalasan 'demikemaslahatanumat')
2. MenurutKriteriaHisabImkanurRukyat • Pemerintah RI melaluipertemuanMenteri-menteriAgama Brunei, Indonesia, Malaysia danSingapura(MABIMS) menetapkankriteriayang disebutImkanurRukyahyang dipakaisecararesmiuntukpenentuanawalbulanbulanpadaKalender Islam negara-negaratersebutyang menyatakan :HilaldianggapterlihatdankeesokannyaditetapkansebagaiawalbulanHijriyahberikutnyaapabilamemenuhisalahsatusyarat – syaratberikut: (1) KetikaMatahariterbenam, ketinggianBulandiatashorisontidakkurangdari2° dan (2) JaraklengkungBulan - Matahari(sudutelongasi) tidakkurangdari3°. Atau (3) KetikaBulanterbenam, umurBulantidakkurangdari8 jam selepaskonjungsi/ijtimakberlaku. • BelakangankriteriainihanyadipakaiolehIndonesia dan Malaysia sementaraSingapuramenggunakanHisabWujudulHilaldanBrunei Darussalam menggunakanRukyatHilalberdasarTeoriVisibilitas. • MenurutPetaKetinggianHilaltersebut, padaharipertamaijtimaksyaratImkanurrukyatMABIMS belumterpenuhi. Dengandemikiandiberlakukan ISTIKMAL sehinggaawalbulanjatuhpada: Rabu, 31 Agustus 2011.
3. MenurutKriteriaHisabWujudulHilal • KriteriaWujudulHilaldalampenentuanawalbulanHijriyahmenyatakanbahwa: "Jikasetelahterjadiijtimak, bulanterbenamsetelahterbenamnyamataharimakamalamituditetapkansebagaiawalbulanHijriyahtanpamelihatberapapunsudutketinggianbulansaatmatahariterbenam". BerdasarkanposisihilalsaatmatahariterbenamdibeberapabagianwilayahIndonesia makasyaratwujudulhilalsudahterpenuhi. Makaawalbulanditetapkanjatuhpada: Selasa, 30 Agustus 2011.
4. MenurutKriteriaKalenderHijriyah Global • Universal Hejri Calendar (UHC) merupakanKalenderHijriyahGlobal usulandariKomiteMawaqitdariArab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS) berdasarkanhasilKonferensiKe-2 Atronomi Islam di Amman Jordaniapadatahun2001. Kalender universal inimembagiwilayahduniamenjadi2 region sehinggaseringdisebutBizonalHejriCalendar. ZonaTimurmeliputi 180° BT ~ 20° BB sedangkanZonaBarat meliputi 20° BB ~ BenuaAmerika. Adapunkriteriayang digunakantetapmengacupadavisibilitashilal(Limit Danjon). • Padaharipertamaijtimakzone Barat maupun zone TimurbelummasukdalamkriteriaLimit Danjon. Dengandemikianawalbulandimasing-masingzonaakanjatuhpada: • ZonaTimur: Selasa, 30 Agustus 2011. • Zona Barat : Rabu, 31 Agustus 2011.
5. MenurutKriteriaRukyatHilal Saudi • Kurangnyapemahamanterhadapperkembangandanmodernisasiilmufalakyang dimilikiolehparaperukyatseringmenyebabkanterjadinyakesalahanidentifikasiterhadapobyekyang disebut "Hilal" baik yang "sengajasalah" maupun yang tidakdisengaja. Klaimterhadapkenampakanhilalolehseeorangataukelompokperukyatpadasaathilalmasihberadadibawah"limit visibilitas" ataubahkansaathilalsudahdibawahufukseringterjadi. SudahbukanberitabarulagibahwaSaudi kerap kali melakukanistbatterhadaplaporanrukyatyang "kontroversi". • KalenderresmiSaudi yang dinamakan "UmmulQura" yang telahberkali-kali menggantikriterianyahanyadiperuntukkansebagaikalenderuntukkepentingannon ibadah. SementarauntukibadahSaudi tetapmenggunakanrukyathilalsebagaidasarpenetapannya. Sayangnyapenetapaniniseringhanyaberdasarkanpadalaporanrukyatdariseseorangtanpaterlebihdahulumelakukanklarifikasidankonfirmasiterhadapkebenaranlaporantersebutapakahsudahsesuaidengankaidah - kaidahsainsastronomimodern yang diketahuimemilikitingkatakurasiyang sangattinggi. PosisiHilalsaatMaghribdikotaMakkah
MenurutKalenderUmmulQura' : • KalenderinidigunakanSaudi bagikepentinganpubliknon ibadah. Kriteria yang digunakanadalah"TelahterjadiijtimakdanbulanterbenamsetelahmatahariterbenamdiMakkah“ makasore itudinyatakansebagaiawalbulanbaru. Padaharipertamaijtimak/konjungsikondisinyasudahmemenuhisyarat. Dengandemikianawalbulanakanjatuhpada: Selasa, 30 Agustus 2011. • MenurutKriteriaRukyatulHilal Saudi : • Rukyatulhilaldigunakan Saudi khususuntukpenentuanbulanawalRamadhan, SyawaldanZulhijjah. Kaidahnyasederhana"Jikaadalaporanrukyatdariseorangataulebihpengamat / saksi yang dianggapjujurdanbersediadisumpahmakasudahcukupsebagaidasaruntukmenentukanawalbulantanpaperludilakukanujisainsterhadapkebenaranlaporantersebut". • MelihatposisiHilal, mustahilrukyatdi Saudi padaharipertamaijtimak. Namundemikianjikaada yang mengakuberhasilmakaawalbulanakanjatuhpada : Selasa, 30 Agustus 2011. (Hilalsyar’i) • Namunjikalaporanrukyatgagal (harusnyamemangdemikian) makaawalbulanakanjatuhpada : Rabu, 31 Agustus 2011.
Scan PrakiraanKetertampakanHilaldiMukaBumipada29 Agustus 2011 Garispemisah yang berlebaran 30-8-2011 dan 31-8-2011
Posisihilal global saatmaghribdimukabumi, 29-8-2011 Posisihilal global saatmaghribdimukabumi, 30-8-2011 source: www.moonsighting.com
Hadistberikutadalahdalilbahwaseorangmuslimhendaknyaberpuasadanberbuka (ber-iedulfitri) bersama-samadenganpenduduknegerinya, denganmayoritas, dandenganpenguasanegerimereka. Inilah spirit kebersamaan yang diinginkanRasulullah saw. : «الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ، وَالفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ، وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ»(١) (ash-shaumuyawmatashumunawalfithruyawmatufthirunawaladh-ha yawmatudhahhuna) "Puasaadalahsaat kalian sama-samaberpuasa, IedulFitriadalahsaat kalian sama-samaber-iedulfithri, danIedulAdh-ha adalahsaat kalian samaberi-ieduladha" (Diriwayatkanoleh Abu Dauddalambabshiyam (2324), at-Tirmidzidalambabshoum, IbnMajahdalambab ash-shiyam, dlldari Abu Hurayrahra. IbnuKatsirmenilaihaditstersebutsahih, sementara al-Albanimenilainyahasan) - أخرجه أبو داود في الصيام (2324)، والترمذي في الصوم (697)، وابن ماجه في الصيام (1660)، وعبد الرزاق في المصنف (7304)، والدارقطني (35)، والبيهقي (6378)، من حديث أبي هريرة رضي الله عنه. وصححه ابن كثير في "إرشاد الفقيه" (1/280)، وحسنه الألباني في "الإرواء" (4/13)
Sekian Dr. Yusuf Qaradhawiberendapat, jikakaum Muslim tidakmampumencapaikesepakatanpadatingkat global, minimal merekawajibberobsesiuntukbersatudalamsatukawasan. Dan tidakbolehterjadidisatunegaraatausatukotakaum Muslim terpecah-pecah; berbedapendapatdalammasalahpenentuanawalRamadhanatauHari Raya. Perbedaandalamsatunegarasemacamitu, tidakdapatditerima. Kaum Muslim dinegaraituharusmengikutikeputusanpemerintahnya, meskipunberbedadengannegara lain. Sebab, itutermasukketaatanterhadap yang ma'ruf. (Yusuf Qaradhawi, Fatwa-Fatwa KontemporerJilid II (terj.), Jakarta: GIP, 1995, hal. 315). KaidahUshulFiqihmenyatakan: "Al-khurûjminalkhilâfmustahabbun" (Menghindardariperpecahanitulebihdicintai (sunnah)." (Lihat, Abu Bakar al-Ahdalasy-Syafii, al-Faraid al-Bahiyahfil-Qawaid al-Fiiqhiyyah, (Semarang: Toha Putra, 1997, hal. 24, kaidah no. 12) Wallahua'lambish-shawab,