160 likes | 388 Views
PERTEMUAN 6. PROPOSISI. Logika adalah hasil pemikiran kritis dan bukan kritikan. Logika mempunyai peranan korektif atas suatu pertanyaan, pandangan hidup yang sudah mapan dalam masyarakat.
E N D
PERTEMUAN 6 PROPOSISI
Logika adalah hasil pemikiran kritis dan bukan kritikan. • Logika mempunyai peranan korektif atas suatu pertanyaan, pandangan hidup yang sudah mapan dalam masyarakat. • Sikap kritis ialah kecenderungan batin untuk mempertimbangkan sedalam-dalamnya setiap gagasan yang dijumpai.
Contoh : • Bondet sedang jatuh cinta pada Ciput, teman kuliahnya. Tentu saja Bondet ingin mengetahui apakah Ciput juga mencintainya. Di dalam hati, Bondet berpikir demikian : - Setiap kuliah, Ciput senantiasa bersamaku. - Setiap aku ke rumah Ciput, tanggapannya selalu hangat. - Setiap aku sms, selalu di balas dengan ramah Jadi Ciput mencintai diriku.
Karena yakin Ciput juga mencintai Bondet, maka Bondet mengatakan kepada teman-temannya, bahwa Ciput adalah pacarnya. • Selang beberapa saat, teman-temannya mendapati Bondet sedang marah besar, mengumpat-umpat, setelah mendapat undangan pernikahan Ciput. Pertanyaan : Manakah yang merupakan pemikiran kritis, manakah yang merupakan kritikan?
Konsep : Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. • Konsep dari suatu term senantiasa harus memiliki komprehensi dan ekstensi. (komprehensi = luas dan ekstensi =isi)
RAGAM PROPOSISI • Terdapat empat hal yang bisa dilakukan untuk menjelaskan kenyataan : a. Proposisi kategoris. b. Proposisi kondisional. c. Proposisi Konjungtif. d. Proposisi Disjungtif.
a. ProposisiKategoris • Adalah pernyataan yang menjelaskan kenyataan secara langsung, dan bukan penjelasan tentang realisasi antara kenyataan yang satu dengan yang lainnya. • Cara menguji benar atau salahnya dengan menguji kenyataan secara langsung, tanpa membandingkan dengan proposisi lain. • Contoh : Ani sedang memasak di rumah.
4 jenisproposisikategoris • Affirmatif – universal ( proposisi A) • Affirmatif – particular ( proposisi I) • Negatif – universal ( proposisi E) • Negatif – particular ( proposisi O)
1. Affirmatif – universal ( proposisi A) • Huruf A berasal dari Affirmo (saya menyetujui) • Menjelaskan hubungan antara subjek dan predikat, di mana subjeknya dinyatakan tercakup dalam predikatnya • Ciri : semua kenyataan yang tercakup dalam subjek dinyatakan tercakup pula dalam predikatnya.
Contoh : Komodo adalah binatang (komodo sebagai subjek dan binatang adalah predikat). Komodo merupakan konsep, sebagai sesuatu yang dikelompokkan dalam pemikiran untuk dibedakan dengan kenyataan lain. • Penggambaran dalam diagram Euler: K B
Jika konsep Komodo dikaitkan dengan konsep binatang, maka diagramnya akan menjadi : • Jadi : setiap komodo adalah binatang, sedang tidak setiap binatang adalah komodo. B K
Ragam baku dari proposisi A adalah : Semua S adalah P • Kata semua menunjukkan kuantitas proposisi, sejauh mana subjeknya diberi penjelasan, dan karenanya disebut penunjukkan kuantitas (quantifier) • Kata adalah menunjukkan hubungan antara subjek dan predikatnya
Dalam bahasa sehari-hari, sering proposisi tidak diwujudkan dalam ragam bakunya. (contoh : Komodo adalah binatang, komodo itu binatang, setiap komodo adalah binatang. Mempunyai makna yang sama, yaitu Semua komodo adalah binatang). • Untuk menentukan sehat atau tidaknya proposisi tersebut, ubahlah ragam yang tidak baku menjadi ragam baku.
Jangan menafsirkan proposisi melebihi dari apa yang dikatakannya. • Contoh : Semua S adalah P, belum dapat disimpulkan bahwa semua P adalah S. • Tidak pula disangkl bahwa semua P adalah S, tetapi juga tidak menolak kemungkinan bahwa semua P adalah S. • Buat satu contoh bahwa Semua S adalah P,sekaligus semua P adalah S.
Subjek dalam proposisi A ini disebut tersebar (well distributed), artinya setiap kenyataan yang tercakup di dalamnya dijelaskan berkaitan dengan predikatnya. • Sedang predikat dalam proposisi A disebut tidak tersebar, artinya tidak setiap kenyataan yang tercakup dalam predikat itu dijelaskan berkaitan dengan subjek yang dibicarakan.
Penggambaran dengan diagram Venn • Semua S adalah P (tidak ada S yang bukan P dan ada S yang P) • Misal : Semua Ibu adalah perempuan • Tanda + berarti daerah yang tidak ditandai isi (tidak kosong) • Daerah di arsir berarti kosong. • Daerah tidak ditandai, berarti tidak diketahui isi atau kosong. P S S non P S=P P non S +