240 likes | 685 Views
MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP). Oleh : Ir. Tri Erina, MM, MBA. RENCANA PEMASARAN (MARKETING PLAN). Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing Plan) Apa yang dimaksud marketing plan?
E N D
MATERI KEWIRAUSAHAAN(ENTREPREUNERSHIP) Oleh : Ir. Tri Erina, MM, MBA
RENCANA PEMASARAN (MARKETING PLAN) Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing Plan) Apa yang dimaksud marketing plan? Marketing plan adalah merupakan bagian dari business plan. Perencanaan yang harus disiapkan seperti dijelaskan oleh Bygrave adalah analisa situasi perusahaan dan lingkungannya analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang dihadapi di pasar.
Inti kegiatan dari marketing plan ini ialah: Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar. Mengembangkan sasaran pemasaran. Menetapkan strategi pemasaran. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan. Karakteristik dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria yaitu: Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang siapa target market, di mana lokasi mereka, beberapa besar kemungkinan daya serapnya. Bagaimana teknik promosi yang efektif. Bagaimana perubahan harga di pasar.
Bagaimana keadaan saingan. Bagaimana S W O T dari perusahaan. Siapkan sumber-sumber yang diperlukan seperti: SDM, keuangan, fasilitas perawatan dan sebagainya. Konsep A I D A + S AIDA + S merupakan singkatan dari: A = Attention I = Interest D = Desire A = Action S = Satisfaction
Wirausaha Harus Melaksanakan Konsep Pemasaran Evolusi yang terdapat dalam perkembangan kehidupan manajemen pemasaran ialah: Konsep Produksi(Production Concept) Konsep Produksi bertitik tolak dari anggapan, bahwa konsumen ingin produk yang harga murah dan mudah dapat dimana-mana. Produsen yang menganut konsep ini, akan membuat produksi secara massal, menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, sehingga harga pokok pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.
Konsep Produk (Product Concept) Mengapa kaum produsen menganut product concept ini? Karena produsen mendasarkan pemikirannya pada asumsi-asumsi berikut: Konsumen akan lebih memperhatikan mutu berbagai barang sebelum mereka membeli. Konsumen mengetahui perbedaan mutu berbagai macam barang. Konsumen selalu mencari barang dengan mutu baik. Produsen harus selalu menjaga mutu untuk mempertahankan langganan.
Konsep Penjualan (Selling Concept) Asumsi yang mendasari konsep penjualan ini ialah: Konsumen cenderung menolak membeli barang yang tidak penting oleh sebab itu mereka harus didorong untuk membeli. Konsumen dapat dipengaruhi memalui stimulasi promosi. Tugas produsen ialah mendorong penjualan. Konsep Pemasaran (Marketing Concept) Asumsi yang mendasari konsep pemasaran ini ialah: Konsumen selalu memilih barang yang dapat memuaskan needs dan wants nya. Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan needs dan wants nya. Tugas organisasi ialah meneliti dan menetapkan segmentasi dan memilih pasar serta mengembangkan program pemasaran yang efektif.
Semboyan promosi yang dilancarkan oleh produsen yang berbunyi antara lain: Kepuasan anda dambaan kami. Jika anda puas beritahu teman, jika anda tidak puas beritahu kami. Semboyan kami adalah kepuasan langganan. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Societal Concept) Konsep pemasaran yang berwawasan sosial adalah konsep yang berusaha memenuhi kebutuhan keinginan dan minat konsumen sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen secara efisien dan efektif dan membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Asumsi yang mendasari pemikiran produsen untuk mengembangkan rasa tanggung jawab ini ialah: Gejala konsumerisme (gejala protes dari konsumen terhadap ketidakpuasan yang dilakukan oleh produsen atau oleh penjual) akan muncul apabila masyarakat memperoleh barang yang tidak baik dan mendapat layanan kurang memuaskan. Masyarakat selalu menuntut tanggung jawab organisasi, begitu mereka mendapat perlakuan yang kurang baik dan bila ekosistem mereka terganggu. Anggota masyarakat selalu menghendaki jaminan keselamatan terutama terhadap komoditi yang mereka beli.
Mengutamakan Pelanggan Dunia bisnis sangat memperhatikan pelanggannya. Untuk menjaga kepuasan langganannya maka perusahaan mencoba melakukan apa yang disebut dengan integrated marketing(pemasaran terpadu). Philip Kotler menyatakan bahwa: pemasaran terpadu ini berarti suatu keterpaduan diantara para karyawan secara bersama-sama memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Contoh pemasaran terpadu ini dapat dilihat pada pemasaran jasa. Pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal dan interaktif.
Pemasaran eksternal berarti kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyiapkan memberi harga, mendistribusikan dan mempromosikan produknya atu jasanya ke konsumen. Pemasaran internal berarti pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melatih dan mendorong karyawannya agar dapat melayani konsumen sebaik-baiknya. Pemasaran interaktif berarti keterampilan karyawan untuk melayani langganan.
Tiga Komponen Marketing Concept Sasaran utama Marketing Concept ialah kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada tiga komponen penting yaitu customer needs and wants, organizationally integrated marketing strategy and goals (Bygrave). Komponen pertama, konsumen mencari nilai dan terpenuhi keinginannya. Komponen kedua, yang membentuk marketing concept ialah organisasi yang terintegrasi, yang utuh. Komponen ketiga ialah goal achievement. Tujuan perusahaan ialah untuk meningkatkan volume penjualan, meningkatkan image terhadap perusahaan dan memperluas market share.
Komoditi Yang Dipasarkan Para wirausaha memasarkan berbagai jeis barang dan jasa antara lain: Barang Konsumsi Ada berbagai jenis barang konsumsi antara lain: Convenience goods, yaitu barang yang dibeli orang untuk kesenangan. Shopping goods. Mereka mau menghabiskan waktu membanding-bandingkan mutu barang, membantingkan harga barang sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Specialty goods, ini merupakan barang-barang mewah yang khusus dijual untuk kelas-kelas masyarakat tertentu.
Instense goods, artinya barang-barang dimana konsumen hanya mau barang itu saja. Bulk goods, ini adalah barang-barang yang memakan tempat yang luas untuk menyimpannya seperti bahan-bahan bangunan, kayu, semen dan pasir. Barang Hasil Bumi Barang Industri Jasa Siapa Yang Memasarkan Pemasaran barang dari produsen sampai konsumen ada beberapa cara: Penyaluran langsung dari produsen ke konsumen seperti kerajinan rumah tangga langsung menjual produknya kepada konsumen.
Penyaluran semi langsung di sini digunakan satu perantara misalnya menggunakan saluran perdagangan eceran. Penyaluran tidak langsung yaitu melalui lebih dari satu perantara misalnya melalui agen, pedagang besar, pedagang eceran dan baru ke konsumen. Startegi Pemasaran Strategi perusahaan adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dicapai oleh perusahaan.
Dalam menyusun strategi pemasaran ada dua variabel utama yang perlu dipertimbangkan, yaitu: Varibel yang Dapat Dikontrol: Market segmentation, disini pengusaha harus menetapkan strategi arah sasaran dari pemasarannya. Market budget, strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan marketing sangat mempengaruhi keberhasilan pemasaran. Timing, disini para pengusaha harus menjaga waktu kapan ia harus mulai melancarkan pemasaran barang-barangnya, atau kapan sebuah toko atau restoran harus tutup. Marketing mix, berarti bauran pemasaran yaitu product, price, place, promotion.
Variabel yang Tidak Dapat Dikontrol oleh pengusaha adalah: Keadaan persaingan. Perkembangan teknologi. Perubahan demografi. Kebijaksanaan politik dan ekonomi pemerintah. Sumber daya alam. Pengembangan Produk Produk ialah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.
Tujuan mengadakan pengembangan produk antara lain, ialah: Memenuhi keinginan konsumen. Memenangkan persaingan. Meningkatkan jumlah penjualan. Mendayagunakan sumber-sumber produksi. Mencegah kebosanan konsumen. Siklus Kehidupan Produk dan Strategi Pemasarannya Siklus kehidupan produk berarti tahap kehidupan produk mulai sejak produk diciptakan, diperkenalkan sampai produk tersebut mengalami kejenuhan.
Siklus kehidupan produk ini terdiri atas 5 tingkatan: Tahap introduksi(introduction). Lebih rinci pada tahap introduksi dapat dilakukan strategi antara lain: Berusaha selalu memperbaiki penampilan produknya. Menyebarkan barang sebanyak-banyaknya ke seluruh toko di seluruh daerah. Kemudian dilakukan sell-out dengan cara melancarkan promosi di mass media secara gencar. Tahap pengembangan(growth). Startegi yang digunakan dalam tahap pertumbuhan ini adalah: Usahakan terus mencari segmen baru, menambah tenaga penjual, menambah armada pengangkutan. Selalu memperbaiki mutu produk dengan penampilan dan kualitas yang prima. Pertimbangakan strategi penurunan harga untuk barang yang harganya tinggi.
Tahap kematangan(maturity). Konsumen mulai bosan, dan menunggu produk baru. Strategi yang dapat dilancarkan adalah: Berusaha mencari segmen-segmen kecil yang belum terisi dengan harapan dapat menarik konsumen baru. Menciptakan produk dengan kemasan besar sehingga jumlah penjualan tetap meningkat. Memperbaiki penampilan produk dengan sesuatu yang baru dengan sedikit perbaikan, seperti merubah disain produk. Tahap menurun(decline). Strategi yang digunakan adalah: Stop anggaran promosi. Pusatkan perhatian pada pasar yang masih ada harapan sedangkan pasar lainnya dihentikan. Menghentikan pasaran produk secara menyeluruh dan ciptakan produk baru. Tahap ditinggalkan(abandonment).
Market Inteligent Market inteligent ini termasuk dalam rangka pengumpulan informasi pemasaran. Informasi pemasaran ini dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal) maupun luar perusahaan (eksternal). Ada 4 langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas intelijen pemasaran: Melatih dan mendorng staf penjualan untuk menemukan dan melaporkan perkembangan baru di pasar. Perusahaan mengirim spesialis sebagai mystery shoppers (pembeli siluman) yang berperan seperti pembeli sungguhan.
Perusahaan membeli informasi dari pihak luar ataupun dari agen-agen penjualan berbagai komoditi. Beberapa perusahaan membentuk suatu pusat pemasaran dan mengumpulkan informasi dengan cara menyebarkan intelijen pemasaran. Turbo Marketing Konsep turbo marketing merupakan perkembangan terakhir dari gejala pemasaran yang menghendaki layanan tercepat buat konsumen. Mega Marketing Mega marketing adalah koordinasi yang strategi dari keahlian ekonomi, psikologi, politik, dan keahlian public relations untuk mendapatkan kerja sama dari berbagai pihak untuk memasuki suatu pasar tertentu.
Menyusun Marketing Plan Marketing plan memuat hal-hal sebagai berikut: Analisa situasi ( S.W.O.T) Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives) Strategi inti (Core Strategi) Jadual Pelaksanaan (Action Plan) Anggaran Pemasaran (Marketing Budget) Kontrol (Control)