200 likes | 1.43k Views
ANALISIS TITIK IMPAS. Sebelum bisa menghitung titik impas atau menganalisis kaitan antara biaya – volume produksi – laba, terlebih dahulu harus dianalisis: a. Komponen biaya produksi b. Jenis-jenis biaya. Komponen Biaya Produksi. Biaya produksi terdiri dari :
E N D
Sebelum bisa menghitung titik impas atau menganalisis kaitan antara biaya – volume produksi – laba, terlebih dahulu harus dianalisis: a. Komponen biaya produksi b. Jenis-jenis biaya
Komponen Biaya Produksi Biayaproduksiterdiridari: • Bahanbakulangsung (bahanbakuygdapatditelusurilangsungkeproduk) • Tenagakerjalangsung (tenagakerjaygterkaitlangsungdenganproduk) • Overhead pabrik (biaya-biayatidaklangsungygterkaitdenganpembuatanproduk)
Jenis-Jenis Biaya • Biayavariabel (variabel cost) total biayaakanbertambahatauberkurangseiringdengankenaikanataupenurunan volume produksi. • Biayatetap (fixed cost) total biayaakantetapselamaproduksiberadadalamrentangproduksi yang relevan.
Kasus Pak Tio ingin membuka usaha Bika Padang. Adapun bahan untuk membuat satu loyang bika adalah sebagai berikut: - Tepung beras : 100 gr - Santan : 50 ml - Tape : 50 gr - Bahan-bahan lain : 10 gr Karena usaha ini baru dimulai maka pak Tio sebagai pemilik merangkap koki yang memasak. Untuk memanggang kue pak Tio menggunakan oven kompor gas.
Pertanyaan • Sebutkan komponen biaya produksi kue Bika Padang! • Sebutkan biaya produksi kue Bika Padang yg tergolong biaya variabel dan yang tergolong biaya tetap.
Analisis Biaya-Volume-Laba • Analisis ini diperlukan untuk memulai sebuah usaha agar usaha tidak merugi. • Pengusaha harus menganalisis biaya-biaya apa saja yang terkait dengan pembuatan produk, kemudian menentukan berapa volume penjualan yg harus diraih agar memperoleh laba yang diharapkan.
Rumus • Asumsi: - TFC = Total BiayaTetap - V = BiayaVariabel / unit - P = HargaJual / unit - Q = KuantitasTerjual - EBT = Labasebelumpajak - EAT = Labasetelahpajak - T = Pajak
Rumus 1 RumusTitikImpas (Break Even Point) TFC Q = -------------- P - V Contoh: Diketahuibiayavariabel/unit untukmembuatbikapadangadalahRp 1.500, total biayatetapadalahRp 500.000 Hargasebuahbikadipasaranadalah: Rp 2500. Berapabuahbika yang harusdijualolehpakTio agar pulangpokok?
Jawab Diketahui: P = Rp 2.500; V = Rp 1.500; TFC = Rp 500.000 Rp 500.000 Q = --------------------------- = 500 buah Rp 2.500 – Rp 1.500 Total penjualan = 500 x Rp 2500 = Rp 1.250.000
Rumus 2 Rumus dg target labasebelumpajak: TFC + EBT Q = ---------------------- P - V Contoh: Diketahuibiayavariabel/unit untukmembuatbikapadangadalahRp 1.500, total biayatetapadalahRp 500.000 Hargasebuahbikadipasaranadalah: Rp 2500. Berapabuahbika yang harusdijualolehpakTio agar memperolehlabasebelumpajaksebesarRp 300.000?
Jawab Diketahui: P = Rp 2.500; V = Rp 1.500; TFC = Rp 500.000; ∏ = Rp 300.000 Rp 500.000 + Rp 300.000 Q = --------------------------- -------- = 800 buah Rp 2.500 – Rp 1.500 Total penjualan = 800 x Rp 2500 = Rp 2.000.000
Rumus 3 Rumus dengan target laba setelah pajak Apabila kitainginmenghitungtingkatpenjualan yang harusdiraihdengan target labasetelahpajak, ygharusdilakukanadalah: • Konversi besaranlabasetelahpajak (earning after tax (EAT)) menjadibesaranlabasebelum pajak (EBT) . Rumus yg digunakan: EAT = (1 –T) EBT • Setelah besar EBT diketahui langsung masukkan ke rumus dg target labasebelumpajak: TFC + EBT Q = ---------------------- P - V
Contoh Diketahui biaya variabel/unit untuk membuat bika padang adalah Rp 1.500, total biaya tetap adalah Rp 500.000 Harga sebuah bika dipasaran adalah: Rp 2500. Berapa buah bika yang harus dijual oleh pak Tio agar memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp360.000 (asumsi: tarif pajak = 10%)?
Jawab Diketahui: P = Rp 2.500; V = Rp 1.500; TFC = Rp 500.000; EAT = Rp 360.000. EAT = (1 – T) EBT Rp 360.000 = ( 1 – 10%) EBT EBT = Rp 360.000 / 90% EBT = Rp 400.000
Sambungan…… Rp 500.000 + Rp 400.000 Q = --------------------------- -------- = 900 buah Rp 2.500 – Rp 1.500 Total penjualan = 900 x Rp 2500 = Rp 2.250.000