170 likes | 479 Views
Cognitive Dissonance Theory. Leon Festinger. Dissonance : Discord Between Behaviour and Belief.
E N D
Cognitive Dissonance Theory Leon Festinger
Dissonance : Discord Between Behaviour and Belief • Cognitive Dissonance is the distressing mental state that people feel when they “find themselves doing things that don’t fit with what they know, or having opinions that do not fit with other opinions they hold” (Griffin, 2003 : 209). • Festingermenyatakankebutuhanuntukmenghindariketidakcocokan, samamendasarnyadengankebutuhanuntukkeamananataukebutuhanuntukmemuaskan rasa lapar
FokusdariteoriFestingeradalahperubahansikap yang terjadisetelah dissonance • Ketegangandaridisonansimemotivasikitauntukmengubahperilakudankepercayaandalamusahanuntukmenghindari ‘perangbatin’ • Semakinpentingisutersebutbagikitadansemakinbesarketidaksesuaianantaraperilakudankepercayaan, makasemakintinggijugajarakdissonance yang kitarasakan
Disonansikognitifterjadi, jikaseorangindividumengalamipenyesalandimanaterjadiketidakseimbanganataukekecewaan yang diakibatkanolehsesuatudariindividutersebut, agar orangitukembalipadakondisi yang seimbang • Festingerjugamenyampaikandisosnansikognitif, sebagaisuatuprosespenghilanganstres yang disebabkanolehtidakkonsistennyasuatukepercayaandariseorangdengantindakannya
3 Hypotheses : Ways to Reduce Dissonance Between Attitudes and Actions • Selective exposure prevents dissonance *Festingerberasumsipadadasarnyaseorangakanmenghindariinformasi yang dapatmenambahketidakcocokan. * Kita biasanyaakanmemilih/bergauldenganorang – orang yang menyukaikitadanakancenderungmendengarkanopinidanmenyeleksisegalahal yang konsistendengankepercayaankita
* Festingermencontohkantentangkampanyebahayamerokok. Semakingencarkampanyetersebut, semakinperokoktidakmemperhatikankampanyeitu, karenahalitutidaksesuaidengankepercayaanmerekatentangrokok. 2. Postdecision dissonance creates a need for reassurance * Keputusan yang dibuatsecaratiba – tibadapatmenimbulkanketegangandankeraguandalamdiri, setelahsemuakeputusanitudbuat.
* Tigakeadaan yang menimbulkanpostdecision dissonance : a. Semakinpentingnyaisuitu b. Semakinlamanyaseseorangmenundauntukmengambilkeputusandiantara 2 pilihan yang menarik c. Semakinbesarnyakesulitandalammelawankeputusan yang telahdibuat
* Kondisiinimembuatkitamenyesalakankeputusan yang telahkitaambilatassuatupilihan. * Contoh (Griffin, 2003 : 212) - Ketikamembelimobil, banyak model yang ditawarkan, harga yang ditunjukkan pun mahal, tapicustomerdiyakinkanolehpihak marketing bahwaiabisamembayarmobiltersebutdengancicilan yang murahsetiapbulannya. - Setelahkontrakpembelianditandatangani, pembelitetapmencariinformasimengenaimobil yang dibelinya, untukmemastikanbahwamobil yang dipilihnyaituadalahpilihan yang tepat
3. Minimal Justification for Action Induces a Shift in Attitude * Seoranginginmembujukmantanperokok yang menderitakanker, untukmenghentikanhujatannyapadaperusahaanrokokdanmenghargaikeinginanperusahaantersebutuntukmemasarkanprodukmereka. * Dari pihakperusahaanberusahameredamhujatantsb. Seorangmeyakinkanatasannyatentangpesanapa yang akandiasampaikankemasyarakat, yaitutentangintensiperusahaan yang inginmemasarkanproduk, bukanmemasarkanpenyakit.
* Hal inimenunjukkanbahwasikapdanperilakumerupakanawaldanakhirdarirangkaianhubungansebab – akibat : Attitude Behaviour
* NamunFestingermengubahrangkaiantersebutmenjadi : Behaviour Attitude * Hipotesisinimenyarankanlebihduluuntukmengubahopinimasyarakatterhadapperusahaanrokoktsb. * Festingermenambahkansebaiknyamemberikaninsentif yang cukup (minimum) kepadapublik yang mengkritik.
State-of-the-art revisions : The cause and effect of dissonance • Bagaimanajikakeyakinanawalseseorangitubahayaatausalah ? • Apakahteoriinibisamengubahkeyakinantersebut ? • Strategipenghargaandanpunishmentdapatmemberikanperubahan yang signifikandalamdiriseseorang • Posisiorangakancenderunglebihselective exposuredanmenghindariidemengancam • Jikaseseorangakhirnyamengadopsisudutpandangorang lain, makaikatanakanberkelanjutankepost-decision dissonance
Mengapaperilaku yang tidakkonsistenmenyebabkanperubahansikapketika “imbalan” yang akandidapatkantidakbesar ? • Self Consistency * Menurut Elliot ArronsonteoriFestingerinimasih minim dalamprediksikebenaran. * Diamenyatakanbahwakeinginanoranguntukkonsistenantarakepercayaan yang dimilikidanperbuatan yang dilakukannyadapatmenimbulkandisonansi, sehinggaorangcenderungmengurangidisonansitersebut. * Arronsonmenyimpulkan, inibukanlogical inconsistency, tapilebihpadapsychological inconsistency.
2. Personal Responsibility for Bad Outcomes (The New Look) * Joel Cooper setujudenganArronson, bahwaperilaku yang tidakkonsisten, tidakdapatsecaralangsungmembentukdisonansi * Choopermenyimpulkan, disonansimerupakankeadaan yang merangsangoranguntukberperilakusedemikianrupa yang disebabkanolehsuatuhal * Semakinbesarresponsibility yang kitaberikan, makadisonansi yang akanterbentukmakinbesar pula danakhirnyamemunculkan rasa bersalahpadadiriseseorangdanmenjadikanmerekatidaknyamandengankeadaantersebut.
3. Self-Aaffirmation to Dissipate Dissonance * Claude Steele tidakberasumsibahwadisonansiselalumendorongoranguntukmembenarkantindakanmerekadenganmengubahsikapmereka. * Beberapaorangberuntungdapatmengedepankansejumlahpikiranpositiftentangdirimereka yang akanmenghapuskanperhatianuntukmemulihkankonsistensi. * Hargadiri yang tinggiadalahsumberdayauntukpengurangandisonansi yang buruk. * Kebanyakanorangakansangattermotivasiuntukmempertahankancitradirinya.
Arronson, Cooper dan Steele, masing – masingmenawarkanrevisiatasteoridisonansikognitifdariFestiger. Tapibukanberartikitamengambilsalahsatu, lalumembuang yang lain. • Seperti yang dinyatakanoleh Cooper, masing – masingmenggambarkanperbedaandanbagianpentingdariseluruhprosesdisonansi. Memberikankontribusi yang khaspadapemahamankitaterhadapbagaimanadisonansikognitifdimediasidandireduksi.