290 likes | 518 Views
PERAN DAN KOMITMEN SEKTOR KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGENDALIAN AIDS. Oleh dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH M enteri Kesehatan R epublik Indonesia. Pertemuan Nasional AIDS IV Yogyakarta ,3 Oktober 2011. Lingkup Bahasan. S ituasi Masalah HIV-AIDS di Indonesia
E N D
PERAN DAN KOMITMEN SEKTOR KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGENDALIAN AIDS Oleh dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH Menteri Kesehatan Republik Indonesia Pertemuan Nasional AIDS IV Yogyakarta ,3 Oktober 2011
Lingkup Bahasan Situasi Masalah HIV-AIDSdi Indonesia PerandanKomitmenSektorKesehatan PencapaianIndikatorKeberhasilan PermasalahandanUpaya yang Dilakukan Kesimpulan
Situasi Masalah HIV-AIDS di Indonesia 3
JumlahKasus HIV dan AIDS MenurutTahun, 2005-2011 2011: s.d. Juni Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
10 Provinsi dengan Kumulatif Kasus AIDS Terbanyak Sampai dengan Juni 2011 5
Persentase Kematian AIDS Tahun 2005-2011 % 2011: s.d. Juni Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
Proporsi Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko Sampai dengan Tahun 1995 dan 2000 1995 2000 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi 7
Proporsi Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko Sampai dengan Tahun 2005 dan 2010 2005 2010 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi 8
Peran dan Komitmen Sektor Kesehatan 9
Pencapaian Target Pengendalian HIV-AIDS dan IMS • Sektor kesehatan : Kemenkes, Dinkes Provinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas, UPT. • Civil Society termasuk swasta & masyarakat madani. • Masyarakat
Strategi Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia Pemberdayaan masyarakatswasta dan madani Mengutamakan pada upaya promotif-preventif Pembiayaan Pengembangan dan pemberdayaan SDM Pengobatan, pemeriksaan penunjang Manajemen pengendalian
Kebijakan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia Advokasi, sosialisasi, pengembangan kapasitas. Manajemen & profesionalisme. Aksesibilitas & kualitas. Jangkauan pelayanan Program berbasis masyarakat. Jejaring kerja, kemitraan, kerja sama. Pemenuhan kebutuhan sumber daya. Promotif dan preventif. MDGs,komitmen nasional & internasional
Kegiatan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia Aspeklegal Advokasidansosialisasi Pengembangansumberdayamanusia Jejaringkerjadanpartisipasimasyarakat Logistik Konselingdantes HIV Perawatan, dukungandanpengobatan Pencegahanpenularan HIV dariibukeanak
Kegiatan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia 9.PengendalianIMS 10. Program pengurangandampakburuk 11. Pengamanandarah donor danprodukdarah 12. Kewaspadaanuniversal 13. KolaborasiTB-HIV 14. Surveilansepidemiologidanpengembangansisteminformasi 15. Monitoring danevaluasi 16. Sistempembiayaan
Komitmen Kemenkes • Respons Kemenkes terhadap Epidemi AIDS sdh dimulai 1986, sebelum kasus AIDS ditemukan di Indonesia. • Renstra Kemenkes Tahun 2010-2014 • Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan termasuk HIV-AIDS dan IMS, 2010-2014 • Pokja Pengendalian HIV-AIDS Kemenkes • Pembiayaan Pengendalian HIV-AIDS utk Obat ARV. 15
Pembiayaan Pengendalian HIV-AIDS Melalui APBN Tahun 2007-2011 (Dalam Ribuan Rupiah) Rp 16
Pencapaian Indikator Pengendalian HIV-AIDS 17
MDGs dan Inpres No. 3/2010 Penggunaan Kondom pada Kelompok Hubungan Seks Berisiko Tinggi Prevalensi HIV, 2010 Pengetahuan Komprehensif pada Penduduk ≥15 Tahun, 2010 *Pemodelan Matematik HIV di Indonesia, 2009 *Riskesdas, 2010 *STBP, 2009 18
Jumlah yang Memenuhi syarat Pengobatan ARV dan Yang Diobati di Indonesia Tahun 2010-2011 Tahun *s.d. Juni 2011 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
Jumlah Orang yang Berumur ≥15 Tahun yang Menerima Konseling dan Testing HIV, 2011 20 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
Jumlah Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Pencegahan Penularan HIV Sesuai Pedoman, 2011 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi 21
Upaya Peningkatan Pengetahuan Komprehensif tentang HIV AIDS pada Penduduk Usia 15-24 Tahun, 2011 (Inpres No. XX/2011) Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi 22
Permasalahan dan Upaya yang Dilakukan 23
Permasalahan Utama • 1. Masih rendahnya pengetahuan tentang HIV/AIDS di masyarakat. • Rendahnya penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi. • Stigma dan diskriminasi • Pelaksanaan Program Pengurangan Dampak Buruk Napza
Permasalahan Utama 5. Masih rendahnya cakupan PMTCT 6. Pelaksanaan Program HIV-AIDS dan IMS di Lapas, daerah perbatasan, daerah sulit dan terpencil lainnya 7. Partisipasi masyarakat, LSM, lembaga keagamaan, kemasyarakatan lainnya, dan orang terdampak 8. Kesinambungan pelaksanaan program, pendanaan dan ketergantungan pada lembaga donor
Upaya yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Komprehensif • Memperbanyak jenis dan jumlah media KIE utk usia 15-24th • SKB 4 Menteri tentang Peningkatan Pengetahuan Komprehensif HIV-AIDS • Peningkatan KIE HIV-AIDS pada kelompok berisiko tinggi • Kampanye Aku Bangga Aku Tahu • Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota meningkatkan pengetahuan komprehensif HIV-AIDS pada usia 15-24 tahun.
Upaya yang Dilakukan Dalam Peningkatan Penggunaan Kondom • Penyusunan regulasi tentang pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS • Peningkatan outlet distribusi & promosikondom. • Peningkatan klinik Infeksi Menular Seksual di Puskesmas wilayah berisiko tinggi. • Promosi dan penyusunan Pedoman Manajemen Penggunaan Kondom
Kesimpulan • Komitmen Kemenkes dalam pengendalian HIV-AIDS dan IMS sangat kuat • Jumlah ODHA yang akses ART meningkat, sejalan dengan peningkatan APBN untuk obat ARV • Pengetahuan komprehensif tentang HIV-AIDS pada penduduk usia 15-24 tahun masih rendah. • Peran serta semua sektor, masyarakat swasta maupun madani sangat penting.