250 likes | 550 Views
Sesi 2. B A N K. PENGERTIAN Bank. BANK ad badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dlm bentuk simpanan dan menyalurkannya kpd masyarakat dlm bentuk kredit dan/atau bentuk2 lainnya dlm rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU Perbankan ps.1: 2).
E N D
Sesi 2 B A N K
PENGERTIAN Bank • BANK ad badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dlm bentuk simpanan dan menyalurkannya kpd masyarakat dlm bentuk kredit dan/atau bentuk2 lainnya dlm rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU Perbankan ps.1: 2). • Bank ad badan usaha yg kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan/atau dari pihak lainnya kemudian mengalokasikannya kembali utk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa2 dlm lalu lintas pembayaran (Siamat, 1993: 12). • Bank ad suatu badan yg bertujuan utk memuaskan kebutuhan kredit, baik dgn alat2 pembayarannya sendiri atau dgn uang yg diperoleh dari orang lain, maupun dgn jalan memperedarkan alat2 penukaran baru berupa uang giral (Verryn Stuart).
PERAN BANK dlm Perekonomian • Jasa bank sangat penting dlm pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa bank umumnya terbagi atas 2 tujuan. • PERTAMA, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yg efisien bagi nasabah. Untuk ini bank menyediakan uang tunai, tabungan dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yg paling penting dlm kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yg efisien ini, maka barang hanya dapat dipergunakan dgn cara barter yg memakan waktu. • KE DUA, dgn menerima tabungan dari nasabah & meminjamkan nya kpd pihak yg membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana utk investasi dan pemanfaatan yg lebih produktif. Bila peran ini berjalan baik, ekonomi suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tdk dpt memperoleh pinjaman dan bisnis tdk dapat dibangun karena mereka tdk memiliki dana pinjaman.
SIFAT USAHA Bank(Siamat, 1993: 13) • Sisi PASIVA yaitu kegiatan melakukan penarikan dana dari masyarakat dan pihak ketiga lainnya dengan berbagai instrumen uang. • Sisi AKTIVA yaitu kegiatan usaha yg berhubungan dengan penggunaan atau pengalokasian dana terutama dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan. • Sisi JASA-JASA yaitu kegiatan yag berkaitan dengan pemberian jasa2 dalam mekanisme pembayaran.
Sifat usaha bank sangat dipengaruhi oleh jenis nasabah yg dilayani dan oleh pengaruh persaingan antar bank. Dalam suatu masyarakat yg cukup besar beberapa bank mengkhususkan usahanya dengan melayani segmen pasar tertentu. • Beberapa bank dlm kegiatan usahanya memberikan pelayanan atau jasa2 kpd nasabah berskala besar baik dlm hal penerimaan simpanan maupun dlm hal pemberian kredit. Nasabah2 ini umumnya perusahaan2 besar atau institusi. Kegiatan ini disebut WHOLESALE BANKING atau CORPORATE BANKING.
Selanjutnya beberapa bank memberikan pelayanan terutama kpd nasabah atau usaha2 berskala kecil dan menengah, misalnya memberikan pelayanan 24 jam melalui ATM, melayani simpanan berjangka atau permohonan kredit dlm jumlah relatif kecil disamping menerima tabungan harian dll. Pelayanan ini merupakan kegiatan RETAIL BANKING atau CONSUMER BANKING. • Selanjutnya PRIVATE BANKING merupakan jenis kegiatan pelayanan bank terutama kpd nasabah yg berduit misalnya kpd profesional terkemuka dan orang2 kaya yg lebih menyukai pelayanan secara khusus dari bank.
FUNGSI POKOK Bank(Siamat, 1993: 16) • Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yg lebih efisien dlm kegiatan ekonomi. • Menciptakan uang melalui penyaluran kredit dan investasi. • Menghimpun dana & menyalurkannya kpd masyarakat. • Menyediakan jasa2 pengelolaan dana dan trust (perwalian amanat) kpd individu dan perusahaan2. • Menyediakan fasilitas utk perdagangan internasional. • Memberikan pelayanan penyimpanan utk barang2 berharga. • Menawarkan jasa2 keuangan lain spt: kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer dana dll.
USAHA Bank(Siamat, 1993: 17-18) • Menghimpun dana dari masyarakat. • Memberikan kredit. • Menerbitkan surat pengakuan hutang. • Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun utk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: • Surat2 wesel termasuk wesel yg diaksep oleh bank. • Surat pengakuan hutang. • Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). • Obligasi. • Surat dagang berjangka waktu sd 1 tahun • Instrumen surat berharga lain berjangka waktu sd 1 th • Memindahkan uang baik utk kepentingan sendiri maupun utk kepentingan nasabah.
Menempatkan dana pada, meminjam dana dari atau meminjamkan dana kepada pihak lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. • Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga. • Menyediakan tempat utk menyimpan barang & surat berharga. • Melakukan kegiatan penitipan utk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak (custodian). • Melakukanpenempatan dana dari nasabah kpd nasabah lainnya dlm bentuk surat berharga yg tdk tercatat di bursa efek.
Membeli melalui pelelangan, agunan baik semua maupun sebagian dlm hal debitur tdk memenuhi kewajibannya kpd bank, dgn ketentuan agunan yg dibeli tsb wajib dicairkan secepatnya. • Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit dan kegiatan wali amanat (trustee). • Menyediakan pembiayaan dgn prinsip bagi hasil. • Melakukan kegiatan dlm valuta asing, penyertaan modal pada perusahaan keuangan (sewa guna usaha/leasing, modal ventura, perush efek, asuransi) dan penyertaan modal sementara utk mengatasi akibat kegagalan kredit.
Dari mana Bank memperoleh DANA? • Dari bank itu sendiri • Berupa setoran modal dari para pemegang saham dan cadangan laba tahun lalu yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. • Dari masyarakat • Dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan maupun simpanan deposito. • Dari lembaga lain • Misalnya kredit likuiditas dari Bank Indonesia (KLBI), pinjaman antar bank (call money), pinjaman luar negeri, surat berharga pasar uang (SBPU) yg diterbitkan oleh bank.
Pengiriman uang Letter of Credit (L/C) Perdag. Surat2 berharga Inkasso Asuransi. Transfer dana Penjualan cek perjalanan Perdag. Valuta asing Perbankan elektronik, mis: ATM, e-banking. Manaj. Dana & investasi Manajemen pajak Custodian Perwalian amanat. Fasilitas overdraft Bank garansi Kartu debit Kartu kredit Standing orders, misalnya pembayaran rekening tagihan scr periodik. JASA KEUANGAN Bank(Siamat, 1993: 18-19)
RISIKO USAHA Bank(Siamat, 1993: 19-20) • Risiko usaha bank merupakan tingkat ketidakpastian mengenai suatu hasil yg diperkirakan atau diharapkan akan diterima. Hasil dalam hal ini merupakan keuntungan bank atau investor. • Semakin tdk pasti hasil yg diperoleh bank, semakin besar kemungkinan risiko yg dihadapi investor & semakin tinggi pula premi risiko atau bunga yg diinginkan investor. Risiko2 yg berkaitan dgn usaha bank pada dasarnya dpt berasal dari sisi aktiva maupun sisi pasiva. • RISIKO USAHA Bank: (1) risiko Kredit, (2) risiko Penanaman dlm sekuritas, (3) risiko Likuiditas, (4) risiko Operasional, (5) risiko Penyelewengan dan (6) risiko Fidusia.
RISIKO KREDIT (default risk) ad risiko yg dihadapi bank berkaitan dgn kegagalan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yg diterima + bunganya sesuai jadwal yg ditentukan. • RISIKO PENANAMAN DLM SEKURITAS (investment risk) ad risiko ygterkait dgn kemungkinan terjadinya kerugian akibat penurunan nilai pokok dari portofolio surat2 berharga yg dimiliki bank. Penurunan nilai surat2 berharga bergerak BERLAWANAN arah dari tingkat bunga umum. Pada situasi tingkat bunga yg berfluktuasi, bank akan menghadapi kemungkinan risiko perubahan harga pasar atas portofolio sekuritasnya. • RISIKO LIKUIDITAS (liquidity risk) ad risiko yg dihadapi bank dlm rangka memenuhi kebut likuiditasnya utk kredit maupun penarikan dana oleh deposan. Masalah yg timbul ad bank tdk dpt mengetahui dgn tepat kapan dan berapa jumlah dana yg dibutuhkan atau ditarik oleh nasabah.
RESIKO OPERASIONAL merupakan ketidakpastian mengenai kegiatan usaha bank. Dapat berasal dari kemungkinan kerugian operasional jika terjadi penurunan keuntungan akibat struktur biaya, atau karena terjadinya kegagalan atas jasa dan produk2 baru yg diperkenalkan. • RESIKO PENYELEWENGAN (fraud risk) atau penggelapan berkaitan dgn kerugian akibat ketidakjujuran, penipuan atau moral dan perilaku yg kurang baik dari pejabat, karyawan dan nasabah bank. • RESIKO FIDUSIA (fiduciary risk) timbul jika bank dlm usahanya memberikan jasa dgn bertindak sbg wali amanat baik utk individu atau badan usaha. Bank berkewajiban mengelola titipan dana dengan tdk melakukan kegiatan spekulatif & tetap memrhitungkan keuntungan dan keamanan dana. Jika bank gagal melaksanakan tugas ini maka akan terjadi resiko kerugian.
PENGAWASAN thd. Bank(Siamat, 1993: 22) • Pengawasan thd perbankan dilakukan oleh penguasa moneter yaitu Bank Indonesia. • Pengawasan bank BERTUJUAN utk menjamin ketaatan bank thd ketentuan dan peraturan yg berlaku, utk menilai kualitas dan likuiditas asetnya, utk menilai pelaksanaan pengawasan intern yg dilakukan bank ybs, utk mengetahui tingkat kecukupan modal bank, serta utk mengetahui kesehatan kebijakan manajemen bank dlm menjalanka usaha. • Pengawasan dilakukan dengan 2 cara: CARA PASIF melalui laporan2 likuiditas dan keuangan yg terkait dgn pelaksanaan transaksi usaha dan CARA AKTIF melalui pemeriksaan langsung secara periodik atau insidentil thd bank yang bersangkutan.
TINGKAT KESEHATAN Bank(Siamat, 1993: 22-24) • Penilaian tingkat kesehatan bank penting bagi pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank dan pengawas/ pembina bank. • Penilaian dimaksudkan utk menilai apakah pengelolaan bank tlh dijalankan sesuai dgn asas2 perbankan yg sehat dan ketentuan2 yg berlaku, serta utk merapkan arah pembinaan dan pengawasan bank baik scr individual maupun untuk industri perbankan. • Tingkat kesehatan bank dinilai dgn pendekatan kualitatif dan kuantitatif. PENDEKATAN KUALITATIF dilakukan dgn menilai faktor2: permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas.
Penilaian juga dilakukan terhadap pelaksanaan ketentuan tertentu misalnya: • Batas maksimum pemberian kredit. • Posisi devisa netto. • Pemberian kredit usaha kecil. • Pencapaian target pemberian kredit ekspor. • Kualitas aktiva produktif dan cadangannya. • Berdasarkan penilaian keseluruhan, maka kesehatan bank dapat digolongkan dalam 4 (empat) kriteria: • SEHAT • CUKUP SEHAT • KURANG SEHAT • TIDAK SEHAT.
Bagi bank yg melakukan penyimpangan dan pelanggaran thd prinsip2 perbankan yg sehat dan tidak mematuhi ketentuan yg telah ditetapkan, Bank Indonesia dapat memberikan SANKSI berupa: • Penghentian sementara pembukaan kantor2 bank. • Penghentian sementara utk melakukan kegiatan tertentu. • Penggantian direksi dan dewan pengawas. • Penambahan modal dan atau pengalihan kepemilikan • Penggabungan atau peleburan usaha dengan bank lain. • Penghapusan kredit macet • Penghentian dari kliring. • Pencabutan ijin usaha bank yang bersangkutan.
SUMBER2 KEGAGALAN Bank(Siamat, 1993: 26) • Salah kepengurusan • Salah strategi • Praktek bank dalam bank • Penyebaran kredit yg kurang baik • Spekulasi • Kecurangan • Persaingan yg tajam • Pelayanan kpd masyarakat yg kurang baik.
FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI industri perbankan (Siamat, 1993: 23-24) • Fluktuasi NILAI TUKAR dan TINGKAT BUNGA. Membuat fungsi uang berubah menjadi komoditas yg dpt diperdagangkan. • SEKURITISASI. Alternatif sumber dana lain diluar kredit spt penerbitan surat2 berharga (obligasi, saham, commercial paper) mendorong pertumbuhan pasar modal. • GLOBALISASI. Mendorong aliran dana antar negara dlm bentuk investasi atau pinjaman luar negeri (offshore loan) akibat perbedaan tingkat bunga dan nilai tukar. • PERGESERAN PENGELOLAAN UANG oleh masyarakat. Munculnya berbagai alternatif produk instrumen uang dan cara pengelolaan dana sbg alternatif dari penyimpanan dana dlm bentuk tradisional, yg ditawarkan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya.
TREASURY MANAGEMENT. Pengelolaan uang utk menghindari resiko fluktuasi nilai tukar dan tingkat bunga sekalgus memperoleh keuntungan dari fluktuasi tsb. • PERKEMB. TEKNOLOGI. Membantu proses transaksi dan pelayanan bank, memungkinkan bank menawarkan jasa & produk yg lebih baik pada nasabah. • LIBERALISASI. Pembebasan suku bunga dan pagu kredit serta ijin pendirian bank telah mengubah kebijakan perkreditan dan pola persaingan antar bank. • INOVASI KEUANGAN. Munculnya berbagai macam instrumen keuangan memberi alternatif bagi bank dan nasabah dlm alokasi dan penarikan dana serta pendukung dlm transaksi keuangan, spt: swaps, future trading, hedging, floating rate notes, options dll.
Jenis JASA BANK yg digunakan: Tabungan (97,4%) Kartu kredit (71,4%) ATM (65,6%) Deposito (36,5%) Giro (21,7%) Kartu debit (13,7%) (Infobank, Sept 1996) PROFIL Perilaku Nasabah Bank • KRITERIA Bank yg baik: • Asetnya besar (57%) • Inovasi produk (48%) • Layanan baik (48%) • Modal besar (46%) • ROI besar (44%) • PM besar (43%) • Banyak cabang (39%) • ROE besar (38%) (Swasembada, Maret 1990)
Bank PEMERINTAH: Lokasi strategis (45%) Sehat (37%) Banyak cabang (35%) Kredit murah (19%) Layanan bagus (21%) Ada relasi (15%) Ada keringanan (13%) ALASAN MEMILIH Bank(Swasembada, Maret 1990) • Bank SWASTA: • Layanan bagus (49%) • Manaj.prof’sional (46%) • Lokasi strategis (44%) • Sehat (43%) • Banyak cabang (33%) • Terkenal (24%) • Ada relasi (19%)
ALASAN memilih BANK ASING(Swasembada, Maret 1990): • Manaj. Profesional (13%) • Sehat (13%) • Bebas transfer ke LN (12%) • Layanan bagus (10%) • Apakah nasabah memperhatikan neraca bank2 yg dimuat di media massa? • Sering (19%) • Kadang-kadang (33%) • Tidak pernah (15%)