1.85k likes | 10.05k Views
PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA. JUNAEDI, S.Pd. SiswaNF.com. Tujuan Belajar. Dapat menjelaskan berbagai usaha perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mepertahankan kemerdekaanya.
E N D
PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA JUNAEDI, S.Pd SiswaNF.com
Tujuan Belajar • Dapat menjelaskan berbagai usaha perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mepertahankan kemerdekaanya. • Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda • Mendeskripsikan peran dunia internasional dalam konflik Indonesia-Belanda • Mendeskripsikan pengaruh konflik Indonesia-Belanda terhadap Keberadaan NKRI • Melacak aktivitas diplomasi Indonesia di dunia internasional untuk mempertahankan kemerdekaan • Mengidentifikasi faktor-faktor yang memaksa Belanda keluara dari Indonesia
Faktor Penyebab terjadinya Konflik 1. Kedatangan Tentara Sekutu Diboncengi oleh NICA • Orang Belanda ikut datang dengan sekutu yaitu NICA (Netherland Indies Civil Administration) yakni pegawai sipil Belanda maka bangsa Indonesia curiga dan akhirnya menimbulkan permusuhan • Kedatangan Belanda (NICA) Berupaya untuk Menegakkan Kembali Kekuasaannya di Indonesia • NICA berusaha mempersenjatai KNIL (Koninklijk Nerderlands Indisch Leger) yakni Tentara Kerajaan Belanda yang ditempatkan di Indonesia
Peran Dunia Internasional • Peranan PBB • 25 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB menerima usul AS tentang pembentukan Komisi Jasa-Jasa Baik (Committee of Good Offices) untuk menyelesaikan konflik Indonesi-Belanda. • Komisi ini dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN)
Komisi Tiga Negara (KTN) • Australia (diwakili oleh Richard C. Kirby) atas pilihan Indonesia • Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland) atas pilihan Belanda • Amerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank Porter Graham), atas pilihan Australia dan Belgia.
2. Peranan Konferensi Asia dan Resolusi Dewan Keamanan PBB • 21 Juli 1947, Belanda melakukan agresi militer Belanda I ke Indonesia • 19 Desember 1948, Belanda melakukan agresi militer Belanda II ke Indonesia • Aksi militer Belanda terhadap Indonesia, mengundang simpati dari negara lain, buktinta diadakan konferensi Asia yang diprakarsai oleh Jawaharlal Nehru dari India dan U Aung San dari Birma (Myanmar)
Isi Resolusi Konferensi Asia • Pengembalian Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta • Pembentukan perintah ad interin yang mempunyai kemerdekaan dalam politik luar negeri , sebelum tanggal 15 Maret 1949 • Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia • Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling lambat pada tanggal 1 Januari 1950
Resolusi PBB • Dengan adanya dukungan negara Asia, Afrika, Arab dan Australia kepada Indonesia, maka tanggal 28 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang disapaikan kepada Indonesia dan Belanda. (isi resolusi lihat hal 52 buku Bse)
Pengaruh Konflik Indonesia-Belanda terhadap Keberadaan NKRI • Masa Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947) Setelah ditandatangani perjanjian Linggarjati 25 Maret 1947, Belanda melakukan agresi Militer I pada tanggal 21 Juli 1947. Indonesia, melakukan siasat perang rakyat semesta dengan bergerilya dan bertahan di dessa-desa Indonesia mendapat dukungan politik dari Timur Tengah
B. Masa Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948) • Belanda melanggar perjanjian Renville dan melakukan agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948. • Pada masa ini pimpinan RI ditangkap termasuk Soekarno, Hatta , KH Agus Salim dan diasingkan • 19 Desember 1948, Syafruddin Prawiranegara berhasil mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatra • Perang gerilya berlanjut dipimpin oleh Jendral Sudirman
kerjakan • Pertempuran Surabaya terjadi tahun ... • Pejuang yang meg
25 Oktober 1945pasukan AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies ) mendarat di Tanjung Perak, Surabaya yang dipimpin oleh A.W.S. MallabyAFNEI melakukan provkasi, seperti : 26 Oktober 1945menyerbu penjara Kalisosok membebaskan kolonel Belanda, 27 Oktober 1945menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak , Kantor Pos DLL dan meminta rakyat Jawa Timur untuk menyerahkan senjata kepada AFNEI.Karena pertempuran sudah mulai, maka tanggal 29 Oktober 1945, Soekarno, Hatta dan Amir Syarifuddin tiba di Surabaya untuk meredakan situasi. Perjuangan Bersenjata 1.Pertempuran Surabaya
Pertempuran Surabaya • Adanya insiden di Gedung Internatio yang mengakibatkan tewasnya Brigjen Malaby, yang diawali pelanggaran gencetan senjata oleh AFNEI. • 9 November 1945, AFNEI mengultimatum rakyat Surabaya yang isinya seperti : AFNEI menuntut rakyat Surabaya atas kematian Mallaby dan rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata kepada AFNEI • 10 November 1945 terjadi pertempuaran dasyat antar AFNEI dan rakyat
BUNG TOMO INSIDEN BENDERA DI HOTEL YAMATO
2. Bandung Lautan Api • 17 Oktober 1945 sekutu mendarat di Bandung • 21 November 1945 sekutu mengultimatum agar menyerahkan senjata, disusul ultimatum ke dua tanggal 23 Maret 1946 agar Tentara Rakyat Indonesia ( TRI ) meninggalkan kota Bandung. • Pemerintah RI mengintruksikan agar TRI meninggalkan kota Bandung, selanjutnya TRI dengan berat hati meninggalkan kota Bandung sambil menyerang kedudukan sekutu dan membumi hanguskan Bandung bagian selatan
3. Pertempuran Medan Area • 9 Oktober 1945 AFNEI tiba di Belawan dipimpin Brigjen Kelly sambil membawa pasukan Belanda untuk mengambilalih pemerintahan. • AFNEI membebaskan tawanan prajurit Belanda dan mempersejatainyamenjadi Medan Batalyon KNIL • 13 Oktober 1945 dimulai pertempuran antara Indonesia dan sekutu. • 18 Oktober 1945 AFNEI mengultimatum Tentara Keamanan Rakyat Indonesia ( TKR ) dan Laskar • 1 Desember 1945 AFNEI memasang sejumlah papan pembatas bertulis Fixed Boundaries Medan Area( batas resmi wilayah Medan ) dan membersihkan kota Medan dari unsur TKR RI, kemudian terjadi pertempuran • April 1946, AFNEI menguasai Medan
4.Serangan Oemoem 1 Maret 1949 • Desember 1948, Belanda melakukan agresi dan menguasai ibukota RI Yogyakarta dan menawan Soekarno, Hatta dan sejumlah menteri • Di Bukittinggi, Sumatra Barat terbentuk Pemeritah Darurat Republik Indonesia ( PDRI ) oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara • 1 Maret 1949 dengan meminta izin kepada Hamengkubuwono IX, TNI melakukan serangan dipimpin letkol Soeharto dan dapat menguasai Yogyakarta selam 6 jam
Seragan Oemoem 1 Maret di Yogyakarta mempuyai arti penting yaitu sebagai berikut 1.Ke dalam : • meningkatkan semangat pejuang RI • mendukung perjuangan diplomasi 2. ke luar : • menunjukan kepada dunia Internasional bahwa TNI mempunyai kekuatan untuk melakukan serangan • mematahkan pasukan Belanda
Perjuangan Diplomasi 1.Perundingan Linggarjati • diadakan tanggal 10 November 1946di Linggarjati, Selatan Cirebon. • Indonesia diwakili: Perdana Menteri Sjahrir, dengan anggota : Moh Roem, Amir Sjarifoeddin, Soesanto Tirtiprojo, Dr. A.K. Gani dan Ali Boedarjo. • Belanda diwakili : Prof Scermerhorn ; dengan anggota : Max Van Poll, E.de Baer dan H,J. Van Mook. • hasil perundingan ditandatangani tanggal 25 Maret 1947di Istana Rijswijk ( Sekarang Istana Merdeka)
Inti isi perjanjian Linggajati • Belanda mengakui wilayah RI meliputi Sumatera, Jawa dan Madura. • RI dan Belanda akan membentuk negara Republik Indonesia Serikat • RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda
2. Perundingan Renville • 21 Juli 1947, Belanda melanggar perjanjian Linggarjati dan melakukan Agresi Militer pertama. • dilaksanakan tanggal 8 Desember 1947, di kapal perang AS “ USS Renville “ • Indonesia diwakili : Amir Syarifuddin • Belanda diwakili : R. Abdulkadir Widjojoatmodjo(orang Indonesia yang memihak Belanda ) • hasil perundingan ditandatangani tanggal 17 Januari 1948
inti isi perjanjian Renville • RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia Belanda • akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan penduduk Jawa, Madura dan Sumatera, apakah mau bergabung dengan RI atau bagian dari NIS • tiap negara (bagian) berhak tinggal di luar NIS atau menyelenggarakan hubungan khusus dengan NIS atau dengan Nederland
3. Persetujuan Roem-Royen • 19 Desember 1948 Belanda melakukan agresi militer yang ke-dua dengan menyerang ibukota RI Yogyakarta • 7 Mei 1949; Moh. Roem mewakili Indonesia dan Van Royen mewakili Belanda masing-masing membuat pernyataan tentang kesepakatan antara Indonesia dan Belanda ( lihat hal. 62 buku IPS kelas IX bse DepDikNas)
4. Konferensi Meja Bundar ( KMB ) • sebelum Konferensi Meja Bundar, tanggal 19-22 Juli 194 di Yogyakarta dan 31 Juli – 2 Agustus 1949 di Jakarta diadakan Konferensi Inter – Indonesia antara Indonesia dan BFO ( Biijenkomst voor federaal Overleg/Pertemuan Permusyawarahan Federal). Hasilnya : BFO meyokong tuntutan Republik Indonesia atas penyerahan kedaulatan tanpa ikatan politik ataupun ekonomi. • KMB diadakan tanggal 23 Agustus – 2 November 1949 di den Haag (Belanda) • ketua KMB : PM Belanda Willem Drees • delegasi Indonesia : dipimpin oleh Moh. Hatta;BFO dipimpin Sultan Hamid II dari pontianak; Belanda dipimpin Van Maareveen; sedangkan UNCI/ United Nations Commission for Indonesia dipimpin Chritchley
2 November 1949 KMB ditandatangani yang inti isinya: • Belanda mengakui kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir Desember 1949 • mengenai Irian Barat penyeleseiaanya ditunda satu tahun setelah pengakuan kedaulatan • antar RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia – Belanda yang akan diketuai Ratu Belanda • segera akan dilakukan penarikan mundur seluruh tentara Belanda • pembentukan Angkatan Perang RIS (APRIS) dengan TNI sebagai intinya
27 Desember 1949ditandatangani pengakuan kedaulatan RI di Belanda. Pihak Belanda oleh Ratu Juliana, PM Willem Drees, menteri Sebrang Lautan AM.J.A Sassen. Sedangkan Indonesia oleh Moh Hatta. Waktu itu Indonesia bernama Republik Indonesia Serikat.
Faktor –faktor yang memaksa Belanda keluar dari Indonesia Faktor dari dalam • Belanda menyadari bahwa kekuatan militernya tidak cukup kuat memaksa RI tunduk kepadanya • perang yang berkepanjangan merugikan perkebunan dan pabrik – pabrik Belanda • Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia • para pejuang RI terus melakukan perang gerilya dan Serangan Umum Faktor dari luar • Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan pembangunan kepada Belanda
Lembar Kerja Siswa • Kerjakan PG hal 74-76 buku BSe • Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas • Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda setelah Proklamasi Kemerdekaan RI! • Sebutkan tujuan/tugas kedatangan pasukan Sekutu di Indonesia (AFNEI) di bawah pimpinan Sir Philip Christian tiga saja • Apa tujuan PBB membentuk Komisi Tiga Negara • Sebutkan arti penting Serangan Umum 1 Maret 1949 • Sebutkan isi konferensi Meja Bundar (KMB) tiga saja • Sebutkan faktor-faktor yang memaksa Belanda keluara dari Indonesia setelah Kemerdekaan RI
Jawaban LKS • PG • C 6. C • A 7. B • D 8. D • B 9. C • C 10. D
Jawaban LKS B. • a. Kedatangan Tentara Sekutu Diboncengi oleh NICA b. Kedatangan Belanda (NICA) Berupaya untuk Menegakkan Kembali Kekuasaannya di Indonesia 2. a. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang b. Membebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu c. Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan • Untuk membantu menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda • 1.Ke dalam : meningkatkan semangat pejuang RI perjuangan diplomasi 2. ke luar : menunjukan kepada dunia Internasional bahwa TNI mempunyai kekuatan untuk melakukan serangan mematahkan pasukan Belanda 5. a. Belanda mengakui kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir Desember 1949 b.mengenai Irian Barat penyeleseiaanya ditunda satu tahun setelah pengakuan kedaulatan c. antar RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia – Belanda yang akan diketuai Ratu Belanda 6. Faktor dari dalam • Belanda menyadari bahwa kekuatan militernya tidak cukup kuat memaksa RI tunduk kepadanya • perang yang berkepanjangan merugikan perkebunan dan pabrik – pabrik Belanda • Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia • para pejuang RI terus melakukan perang gerilya dan Serangan Umum Faktor dari luar • Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan pembangunan kepada Belanda