200 likes | 840 Views
Teknologi Dan Rekayasa. Menyolder dengan kuningan dan/atau perak (brazing & brazz welding). Cara penyolderan dengan patri / perak. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari topik ini, siswa dapat : Menjelaskan cara menyolder yang benar menurut standar
E N D
Teknologi Dan Rekayasa Menyolder dengan kuningan dan/atau perak (brazing & brazz welding)
Cara penyolderan dengan patri / perak. • Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari topik ini, siswa dapat : • Menjelaskan cara menyolder yang benar menurut standar • Mengidentifikasi cara penyolderan dengan patri /perak • Menyebutkan metode penyolderan dengan patri/perak sesuai prosedur • Menyebutkan beberapa macam metode menyolder.
Brazing (Mematri keras ) • Pengertian : Suatu proses penyambungan logam dimana cairan bahan tambah mengalir pada celah kapiler diantara dua permukaan yang akan disambung yang saling berhubungan. • Bahan tambah logam non ferro atau paduan yang mempunyai titik cair diatas 800° C, tetapi lebih rendah dari titik cair logam dasar yang disambung. • Bukan termasuk proses las, tetapi proses mematri.
Brazing (Mematri keras) • Patri keras digolongkan dalam dua bagian : • Brazing • Menggunakan bahan tambah dasar tembaga dicampur dengan seng. • Untuk menyambung tembaga, kuningan dan logam ferro. • Silver Brazing • Menggunakan bahan tambah dasar perak dicampur tembaga dan seng. • Untuk menyambung baja, tembaga, perunggu, kuningan dan logam mulia seperti emas dan perak.
LAP BUTT SCARF CORNER CAP SLEEVE TEE Persiapan Brazing (Mematri keras) Bentuk-bentuk sambungan
Bahan Tambah (Filler Rod) • Klasifikasi bahan tambah : • Paduan dengan dasar tembaga : untuk proses patri keras (brazing) • Paduan dengan dasar perak : untuk proses patri perak • Pemilihan bahan tambah : • Jenis bahan yang akan disambung • Proses patri keras yang dikehendaki • Tebal bahan
Flux (Fluksi) • Fungsi : • Membantu melancarkan aliran bahan tambah • Membersihkan permukaan yang disambung terutama lapisan oksida • Mencegah terjadinya oksidasi dengan udara luar selama proses pari keras berlangsung • Bentuk : • Powder / tepung • Pasta • Cair
Flux (Fluksi) • Jenis / tipe : • Tipe Borax – boric acid Temperatur kerja diatas 750° C, terutama digunakan untuk brazing • Tipe Flouborate Temperatur kerja antara 600° C – 810° C, digunakan untuk silver brazing. • Tipe chloride dan alkali flouride digunakan untuk patri keras aluminium
Flux (Fluksi) • Cara pemakaian : • Powder / tepung • Ditaburkan pada permukaan yang disambung • Kawat las dipanaskan kemudian dicelupkan dalam fluksi • Pasta • Ditempel pada permukaan yang disambung • Cair • Dipoleskan pada benda kerja dan kawat las kemudian dipanaskan
Teknik brazing (mematri keras) • Langkah-langkah patri keras : • Pembersihan sebelum dipatri keras • Pemakaian/pemberian flux • Pemasangan/Penyusunan benda kerja • Pemanasan pendahuluan • Pengisian bahan tambah (proses pematrian) • Pendinginan • Pembersihan setelah mematri keras
1. Pembersihan sebelum dipatri keras • Cara mekanik : gerinda, kikir, sikat kawat, pasir, dll • Cara kimia : dicelupkan dalam larutan sulpharic atau nitricacid • Kotoran gemuk, dapat dibersihkan dengan larutan lain misalnya : carbon tetra chloride atau trisodium phosphate.
2. Pemakaian/pemberian flux • Pilih jenis flux yang sesuai dengan logam dasar. • Pakailah flux dengan cara yang benar sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada bungkus flux. • Poleskan atau taburkan flux secara merata pada permukaan benda kerja yang akan dilas dan juga pada kawat las
3. Pemasangan / Penyusunan benda kerja • Susunlah bagian-bagian yang akan disambung sedemikian rupa sehingga dalam pengerjaannya kedudukan benda kerja tidak berubah (terutama untuk benda-benda yang kecil), misal dengan diklem, diikat dengan kawat, dll.
4. Pemanasan pendahuluan • Nyala api yang biasa digunakan untuk patri keras adalah netral atau sedikit karburasi. • Bila diperlukan pemanasan awal gunakan nyala luar, atur jarak inti nyala (± 25 mm diatas permukaan benda kerja). • Mulailah mematri keras dengan menggerakkan/ mengatur nyala hingga permukaan benda yang akan disambung mendapat suhu pemanasan yang sama, sedikit diatas titik cair bahan tambah.
5. Pengisian bahan tambah (proses pematrian) • Celupkan/poleskan kawat las dengan flux dan gunakan kawat las pada tempat yang telah dipanaskan. • Arahkan langsung nyala api pada lokasi penyambungan dimana bahan tambah akan mengalir. • Bahan tambah akan mencair dan cairan akan ditarik kearah panas • Gunakan lebih banyak bahan tambah sehingga bagian yang disambung terisi.
5. Pengisian bahan tambah (proses pematrian) • Pengisian bahan tambah menunggu bila bahan dasar telah mencapai suhu mematri keras / suhu brazing. • Cara mengetahui suhu brazing sbb : Poleskan/taburkan flux pada benda kerja kemudian panaskan, flux akan menguap dan yang tertinggal bentuk padat. Bila flux yang berbentuk padat telah mencair dan menutup permukaan yang akan disambung, maka benda telah mencapai suhu brazing.
6. Pendinginan • Setelah mematri keras selesai, benda kerja didinginkan sehingga bahan tambah menjadi keras. • Panas yang berlebihan waktu mematri keras membuat flux sangat sulit dihilangkan.
7. Pembersihan setelah mematri keras • Prosedur pendinginan tergantung pada tipe flux yang dipakai dan kondisi pemanasan selama operasi mematri keras berlangsung. • Cara-cara membersihkan bekas flux sbb : • Dicelupkan air pendingin • Digosok dengan wool baja atau ampelas • Disikat dengan sikat kawat • Penyemburan dengan pasir • Dicelupkan dalam hydrochloric atau nitricacid • Dicuci dalam sustri soda • Dicuci dengan air panas