530 likes | 1.73k Views
FISIOTERAPI pada CEREBRAL PALSY. LATAR BELAKANG. Pengertian CP: Gangguan DISTRIBUSI postural Tonus Letak kerusakan di Otak Terjadi pd masa Tumbang Otak Data Epidemiologis: YPAC th. 2004 = 239 pend, th. 2005 = 118 pend. RSU Dr. Moewardi, th. 2004 = 76 pend. ANATOMI FUNGSIONAL.
E N D
LATAR BELAKANG • Pengertian CP: • Gangguan DISTRIBUSI postural Tonus • Letak kerusakan di Otak • Terjadi pd masa Tumbang Otak • Data Epidemiologis: • YPAC th. 2004 = 239 pend, th. 2005 = 118 pend. • RSU Dr. Moewardi, th. 2004 = 76 pend.
ANATOMI FUNGSIONAL • Otak sbg SSP tumbuh sejak 5 hr konsepsi • Terdiri dari : (1) cortex cerebri, (2) ganglia basalis, (3) thalamus, (4) hypothalamus, (5) mesencephalon, (6) batang otak dan (7) cerebellum • Cortex Cerebri:(1) lobus frontalis, area 4, area 8, (2) lobus parientalis, area 5 dan 7, (3) lobus temporalis, area 41 & 42, (4) lobus occipitalis, area 17
ETIOLOGI • Periventricular leukomalacia atau hemorrhagic lesion • Prenatal :anoksia (anemia, shock pada kehamilan, gangguan plasenta), infeksi pada ibu (misalnya cytomegalovirus, rubela, virus herpes dan syphilis), trauma, factor metabolic, malformasi congenital • Perinatal:anoksia (obstruksi pernafasan, separasi premature plasenta, overdosis sedasi dan kelahiran sungsang) • Postnatal: trauma kapitis, infeksi (meningitis atau enchepalitis), cerebrovascular accident, anoksia (shock, keracunan, tenggelam) dan tumor otak
Klasifikasi Cerebral Palsy Gangg. Distribusi Postural Tonus Fluktuatif Kurang Berlebihan • Sp. Athetoid • Hypo ke normal • Prox > distal CP Flaccid CP Spastik • Tonic Spasm Ath. • Hypo ke hyper • Merata Athetoid murni - hypo ke normal - merata • Choreo athetoid • Hypo ke normal/hyper • merata • Ataxia • Hypo ke normal • Flexi > ekst Hyperkinetik - Normal ke hyper
Klasifikasi Cerebral Palsy (scr General) • CP SPASTIK: • Quadriplegi • Diplegi • Hemiplegi • CP FLACCID • CP ATHETOID • CP ATAXIA
CP SPASTIK DIPLEGI • Tungkai : add – endo – ekstensi Timbul reaksi assosiasi pd lengan • Berguling : fleksi kpl protraksi SG tungkai add + ekst. • Duduk : “W” sit, kedua tangan menyangga • Merangkak : tengkurao knee stand kedua tungkai diseret • Berdiri (dg pegangan): hip & knee semi fleksi, kaki plantar fleksi • Berjalan (dg alat bantu): langkah pendek, kaki plantar, hip & knee semi fleksi
CP SPASTIK HEMIPLEGI • Hypertonus satu sisi tubuh • Lengan: retraksi & Add bahu, fleksi siku, palmar fleksi wrist, fleksi jari2 • Tungkai: add & endo hip, knee sedikit fleksi, ankle plantar, jari2 fleksi • Tumbang / reflek / aktifitas Asymetris • Merangkak : “kesot” via sisi sehat • Berguling: via sisi sakit • Berjalan: serong ke sisi sehat, sisi sakit diseret
CP type spastic athetoid • Fluktuasi hypo ke normal, proksimal > distal, • Ekstremitas sering bergerak • Tjd co-kontraksi pd sendi yg > proksimal • kontraktur fleksor siku, panggul dan lutut • Gangguan keseimbangan • Sulit mulai gerak, bila gerak sulit berhenti
Tonic spasm athetoid • Fluktuasi hypotonus ke hyper scr merata • Gerakan hanya sampai mid range • Co-kontraksi tidak terjadi • kelainan pada vertebrae • Gangguan keseimbangan • Gerakan patah2, kaku mirip robot
Choreo Athetoid • Fluktuasi hypotonus ke normal or hyper scr merata • Gerak memutar • Co-kontraksi tidak terjadi • sub luksasi atau dislokasi bahu/jari-jari serta kaki valgus • Gangguan keseimbangan
Pure Athetoid • Fluktuasi hypotonus ke normal secara merata • Kemampuan bergerak sangat sedikit, sebatas mid range • Kontraksi kejut pada otot secara individu • sub luksasi atau dislokasi bahu/jari-jari serta kaki valgus • Gangguan keseimbangan
Ataxia • Fluktuasi hypotonus ke normal secara merata • Kadang ada spastisitas kelompok fleksor • Gerak sangat sedikit • cidera akibat mudah jatuh • Kemampuan fiksasi sendi sangat minimal gangguan keseimbangan
Flaccid • Kualitas tonus otot sangat minimal • Sangat sedikit bergerak • Co-kontraksi tidak terjadi • penurunan kapasitas paru kegagalan fungsi paru dead
Hyperkinetik • Fluktuasi tonus, normal ke sedikit spastic • Ekstremitas selalu bergerak • Kemampuan motorik halus minimal • Timbul pola gerak primitive • Gerakan rotasi tak mampu dilakukan • Focus perhatian sulit dilakukan • Kontrol tangan dan mata minimal • mudah cidera akibat jatuh atau benturan
PEMERIKSAAN • Anamnesis • Gambaran umum pasien: kemamp inter dan intrapersonal, perasaan emosional, intelegensia umum, kead umum ekstr. & togok • Gambaran umum kecacatan: Kemamp wicara, pendengaran, penglihatan, Inter dan Intra personal, kead emosi dan mentalnya, Kontraktur dan kecacatan • Kemamp fungsi dasar : yg bisa & tak bisa • Pemeriksaan Spesifik: • tonus postural secara general • Pemeriksaan spastisitas • reaksi otomatis, reflek primitif, reaksi asosiasi, reaksi keseimbangan • pola gerak • Pengukuran kemampuan fungsional kasar
TERAPI • Normalisasi tonus • Fascilitasi gerak normal • Stimulasi aktifitas/kemampuan fungsional • Pencegahan dan pemulihan kecacatan
Konsep Tumbang(Illingworth & Dunst, 1976) • Tumbang merupk proses kontinyu dg arah logitudinal & transversal • Tumbang bergantung pd maturitas syaraf • Tumbang urutan sama, kecepatan beda. • Tumbang menganut azas chepalo-caudal • Gross motor fine motor • Dipengaruhi oleh genetik & lingkungan
NORMALISASI TONUS HYPERTONUS HYPOTONUS INHIBISI STIMULASI & FASC. N D T -tapping -Weight bearing, -aproksimasi traksi -quick icing, -reaksi assosiasi, -stretch reflex -cubitan STRETCHING KELUAR POLA SPASTIS K o C & R I P FASC. FUNGSIONAL & TUMBANG
BOBATH CONCEPT • Filosofi neurodevelopmental • Dynamic • Berurutan • Cephalo caudal • Proksimo distal • Otomatik volunter • Responsif & adaptif
Basic principle: • Pattern of movement • Arah tumbang pola gerak CP : 1) penguatan reflek primitif, (2) tumbang pola abnormal, (3) kompensasi / adaptasi ke gerak abnormal • FT’s mengarahkan ke pola gerak normal • Use of handling • Normalisasi tonus • Membangkitkan koordinasi gerak & postur • Develop skilled • Adaptive responses
Pre-reuisites for movement • Tonus postural yang normal akan menahan pengaruh gravitasi saat suatu gerak dilakukan • Innervasi yg berlawanan dari kelompok otot memungkinkan aksi agonis & antagonis terkoordinasi & seimbang • Fiksasi postural sangat penting agar otot mampu menggerakkan sendi yg lebih distal
Konsep Terapi Inhibit abnormal reaction RIP Develop functional skill Facilitate normal reaction Play, ADL KoC Develop movement sequences Balance & protective reaction
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN SAAT TERAPI • Sequences neurodevelopmental harus diperhatikan tapi tidak harus diikuti secara kaku • Postural mekanik dan normal postural tonus tumbang menyangkut: fiksasi postural, mekanisme antigravity, righting reaction, equilibrium reaction • Kecacatan harus dicegah • Stimulus afferent: sentuhan, temperatur, vision, pressure, stretch, tapping, hearing • Sensorymotor experience voluntary skilled movement, cognition
Contoh home program Aproksimasi pd kepala stimulasi kepala tegak
Sweap pd tangan stimulasi tangan membuka fascilitasi supporting reaction pd tangan
Fascilitasi reflek tegak pd kepala & supporting reaction ke depan
Fascilitasi ekstensor vertebrae & supporting reaction pd lengan ke depan
Facilitasi rotasi vertebrae & supporting reaction ke samping