240 likes | 1.15k Views
Pertemuan Ke-4 Perencanaan Batang Desak Ganda. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pebruari 2005. Dimensi Kayu Dapat Dipergunakan. Hitung Tegangan Ijin. Tegangan Yang Harus Dipenuhi. Analisis Struktur. Tentukan Dimensi Kayu. Kontrol
E N D
Pertemuan Ke-4Perencanaan Batang Desak Ganda Jurusan Teknik SipilFakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta Pebruari 2005
Dimensi Kayu Dapat Dipergunakan Hitung Tegangan Ijin Tegangan Yang Harus Dipenuhi Analisis Struktur Tentukan Dimensi Kayu Kontrol Boros Atau Tidak Hitung Beban Yang Bekerja Beban Hidup Beban mati Beban Angin Perencanaan Batang Desak Ganda Pembebanan
Dimensi Kayu Dapat Dipergunakan Hitung Tegangan Ijin Tegangan Yang Harus Dipenuhi Analisis Struktur Tentukan Dimensi Kayu Kontrol Boros Atau Tidak Hitung Gaya Batang Akibat Beban Mati Hitung Gaya Batang Akibat Beban Angin Pilih Gaya batang Maksimum Akibat Beban Hitung Gaya Batang Akibat Beban Hidup Perencanaan Batang Desak Ganda
Dimensi Kayu Dapat Dipergunakan Berat Jenis Kelas Kuat Hitung Tegangan Ijin Tegangan Yang Harus Dipenuhi Analisis Struktur Tentukan Dimensi Kayu Kontrol Boros Atau Tidak Hitung Nilai b dan g Tentukan Jenis Kayu Berdasarkan Lampiran I Hitung Tegangan Ijin Perencanaan Batang Desak Ganda
Dimensi Kayu Dapat Dipergunakan Hitung Tegangan Ijin Tegangan Yang Harus Dipenuhi Analisis Struktur Tentukan Dimensi Kayu Kontrol Boros Atau Tidak PerencanaanBatangDesak Ganda Usahakan Tegangan mendekati Tegangan Ijin = dengan,P=Gaya desak yang bekerja (kg). Fbr =Luas penampang terpakai (netto) (cm2) w = Faktor tekuk, diambil berdasarkan kelangsingannya (l ). = Tegangan desak sejajar serat (kg/cm2). = Tegangan ijin desak sejajar serat (kg/cm2).
Dimensi Kayu Dapat Dipergunakan Hitung Tegangan Ijin Tegangan Yang Harus Dipenuhi Analisis Struktur Tentukan Dimensi Kayu Kontrol Boros Atau Tidak PerencanaanBatangDesak Ganda Tidak Ya • Jika tegangan yang terjadi lebih besar terhadap tegangan ijinnya berarti struktur tidak mampu menhan beban, sehingga dimensi kayu harus diperbesar. • Jika tegangan yang terjadi masih jauh lebih kecil terhadap tegangan ijinnya berarti dimensi kayu terlalu boros, sehingga dimensi kayu harus diperkecil. • Yang paling bagus adalah tegangan yang terjadi sama dengan atau mendekati tegangan ijinnya.
Nilai b Untuk struktur yang tidak terlindung, misalnya : selalu terendam air, kadar lengas tinggi, terkena air hujan dan matahari, maka b= 2/3. Untuk struktur tidak terlindung namun dapat mengering dengan cepat, misalnya : untuk jembatan, perancah, maka b= 5/6 Nilai g Bila sifat muatan struktur kayu berupa beban sementara, maka tegangan ijinnya harus dikalikan dengan angka 5/4 (g= 5/4).
Besarnya Tegangan Ijin = 170g b g = =150g b g = 40g b g = 20g b g • = Tegangan ijin lentur. • = Tegangan ijin desak sejajar serat. • = Tegangan ijin tarik sejajar serat. • = Tegangan ijin desak tegak lurus serat. • = Tegangan geser desak sejajar serat. Bila arah gaya batang membentuk sudut adengan arah serat kayu (Gambar 2.1), maka tegangan yang diijinkan harus dihitung menurut rumus : = - ( - ) sin a dengan = Tegangan ijin desak kayu dengan sudut a terhadap arah serat.
Besarnya kelangsingan (l) adalah merupakan hasil bagi antara faktor tekuk (lk) dengan jari-jari lembam minimum. dengan : imin = adalah nilai terkecil dari ix dan iy ix = 0,289 h iy = Fbr = Luas penampang brutto (cm2). l = Ir = 1/4 (It +3.Ig) dengan : Ir = Momen Inersia Rencana It = Momen Inersia Teoritis Ig = Momen Inersia Gabungan, dengan anggapan masing-masing bagian digeser hingga berimpit satu sama lain.Ig = Iy = 1/12 . (bgab)3 . h Besarnya faktor tekuk (lk) dapat dihitung dari Gambar 3.3
Potongan Batang Berpenampang Ganda Apabila masing-masing bagian a > 2b, maka dalam menghitung Itdiambil a = 2b.
Gambar 3.3. Besarnya Faktor Tekuk (lk) Jepit-jepit lk= Sendi-jepit lk = Sendi-sendi lk = L Bebas-jepit lk = 2L
P a Gambar 2.1. Arah Gaya Terhadap Batang Horisontal
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA GANTUNGKAN CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT (AIM HIGH)