120 likes | 338 Views
Pertemuan 7 BAHASA DAN KOMUNIKASI MATERI: Pengertian Bahasa Komunikasi mahluk Primata Non Manusia Komunikasi Non Verbal Struktur Bahasa Bahasa, Pemikiran Dan Budaya Pengaruh Sosial Bahasa Sejarah Bahasa. Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008. Learning Outcome.
E N D
Pertemuan 7BAHASA DAN KOMUNIKASIMATERI:Pengertian BahasaKomunikasi mahluk Primata Non ManusiaKomunikasi Non VerbalStruktur BahasaBahasa, Pemikiran Dan BudayaPengaruh Sosial BahasaSejarah Bahasa Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008
Learning Outcome Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan pengaruh sosial bahasa
Apa itu Bahasa Bahasa yang kita ucapkan (speech) atau ditulis (writing) adalah alah komunikasi kita yang utama. Tulisan sudah ada kurang lebih 6000 tahun yang lalau, namun bahasa itu sendiri telah ada ribuan tahun sebelumnya, tetapi tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya secara persis. Seperti kebudayaan pada umumnya yang mana bahasa merupakan bagian dari kebudayaan itu sendiri, bahasa diteruskan melalui proses pembelajaran, sebagai bagian dari enkulturasi. Enkulturasi adalah pengalaman belajar yang membedakan manusia dari mahluk-mahluk lainnya, lewat mana manusia sejak awal dan juga sepanjang masa hidupnya memperoleh kompetesi dalam kebudayaan. Proses enkulturasi ini dimulai dari masa kecil bahkan saat individu itu masih dalam kandungan.
Dalam konteks bahasa “kata” dihubungkan dengan “sesuatu” atau “benda”. Konpleksitas bahasa tidak ditemukan pada sistem komunikasi pada binatang-binatan lainnya. Bahasa memungkinkan manusia untuk membangkitkan imajinasi, mendiskusikan pengalaman masa lalu dan merencanakan masa depannya. Bahasa juga memungkinkan manusia membagi pengalamannya dengan yang lainnya dan memperoleh keuntungan dari pengalaman-pengalaman itu. Biasanya antropolog mempelajari bahasa dalam konteks sosial dan kulutural dimana bahasa itu digunakan. Para antropolog bahasa menemukan bahwa bahasa dimanapun akan selalu berubah-ubah
Komunikasi Mahluk Primata Non Manusia Sampai sejauh ini dapat diaffirmasi bahwa hanya manusia yang dapat berbicara dalam pengertian yang sebenarnya, dimana ada kata-kata, kalimat dan pengertian. Ini tidak berarti bahwa komunikasi tidak dikenal pad mahluk lain selain manusia. Mahluk-mahluk primata misalnya memiliki cara berkomunikasi. Cara berkomunikasi mahluk primata ini oleh para antropolog (Kottak, 2006) di sebut sebagai; call system dan sign language. 2.1. Call System Sistem vokal dalam call system pada mahluk primata terdiri dari sejumlah suara atau bunyi – call – yang dihasilkan bila dirangsang oleh lingkungan yang dihadapi seperti bila mendapatkan makanan atau acaman. Mahluk-mahluk ini mengeluarkan suara untuk menginformasikan kepada yang lainnya apa yang sedang mereka hadapi.Call system ini bersifat otomatis, tidak fleksibel, mahluk primata tidak dapat mengkombinasikan sistem panggilan dalam bentuk ucapan sebagaimana yang dapat dilakukan dalam bahasa manusia.Manusia dapat mengembangkan kombinasi bahasa dan diteruskan dari satu generasi ke generasi yang lainnya.
Namun walaupun primata-primata liar menggunakan call system, bidang vokal apes (gorila, simpanse, dll) tidak cocok untuk berbicara sebagaimana yang biasa dilakukan oleh manusia. Artinya mahluk-mahluk primata itu tidak mempunyai kemampuan berbahasa seperti pada manusia.
2.2. Sign Language Eksperimen-eksperimen terkini telah menunjukan bahwa Simpanse, gorila, dapat belajar menggunakan bahasa yang benar walaupun tidak berbicara seperti manusia. Beberapa Siampanse dapat belajar bersama manusia melalui sarana-sarana tertentu, terutama sarana-sarana yang biasa digunakan oleh orang tuli dan bisu. Atau dalam kebiasaan di Indonesia disebut denganan bahasa isyarat. Bahasa isyarat mengkombinasikan suara dan gerak tubuh. Jadi yang dimaksudkan dengan sign language adalah bahasa isyarat. Bahasa isyarat ini dapat dipelajari oleh Simpanse bersama dengan orang tuli dan bisu. Salah satu sifat budaya adalah diperoleh melalui pembelajaran. Dalam konteks ini Simpanse dapat mengajarkan Sign Language ini kepada binatang-binatan yang lainnya, termasuk kepada keturunan-keturunan mereka. Dari penelitian-penelitian ini menunjukan bahwa mahluk-mahluk primata itu memiliki kemampuan seperti manusia dalam mempelajari dan menggunakan bahasa. Walaupun dalam hal ini bahasa yang digunakan oleh mahluk-mahluk itu merupakan hasil intervensi dan pengajaran yang dilakukan oleh manusia. Mahluk-mahluk primata ini dapat menerapkan bahasa secara produktif dan kreatif, walaupun mereka tidak mengetahui filosofinya sebagaimana bila digunakan oleh manusia.
Tabel perbandingan bahasa yang digunakan oleh manusia dengan call system
3. Komunikasi Non Verbal Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa bahasa meruapakan alat utama bagi manusia untuk berkomunikasi. Tetapi walaupun demikian bahasa bukan merupakan satu-satunya alat komunikasi yang digunakan oleh manusia. Kita dapat berkomunikasi bila kita meneruskan informasi tentang diri kita kepada orang lain dan juga menerima informasi dari orang lain. Ekspresi muka kita, cara berdiri, gestikulasi, perpindahan-perpindahan dan bahkan jika kita tidak sadar merupakan bagian dari gaya komunikasi. Gaya-gaya ini memberikan informasi kepada orang lain dan juga melalui gaya-gaya seperti ini kita memperoleh informasi tentang orang lain. Deborah Tannen (1990) menyatakan bahwa ada perbedaan ekspresi antara laki-laki dengan perempuan bila sedang berkomunikasi.
4. Struktur Bahasa 4.1. Speech Sound. (phonology; studi tentang speech sound yang mempertimbangkan suara yang ada dan signifikan dalam suatu bahasa yang digunakan. 4.2. Morfem(morphology; mempelajari bentuk suara-suara yang mengkombinasikan bentuk morfem yakni “kata”. 4.3.Lexiconadalah kamus yang berisi semua kata dan maknanya. 4.4. Syntax adalah keteraturan kata-kata dalam phrase dan kalimat-kalimat.
5. Bahasa, Pemikiran dan Budaya • Noam Chomsky (1995) mengemukakan bahwa otak manusia berisi sejumlah aturan yang terbatas untuk mengorganisir bahasa, sehingga semua memiliki basis struktural yang sama. Adalah kenyataan bahwa orang dapat belajar bahasa asing dan bahwa kata-kata dan ide diterjemahkan dari satu bahasa kedalam bahasa yang lainnya. Semua manusia memiliki kemampuan bahasa dan proses pemikiran. • Namun Sapir dan Whorf memiliki pendekatan yang berbeda dalam kaitannya dengan relasi bahasa, pemikiran dan budaya. Menurut mereka perbedaan bahasa menghasilkan perbedaan dalam cara berpikir. Sapri dan Whorf menegaskan bahwa kategori gramatikal dari perbedaan bahasa menuntun orang atau pembicara untuk berpikir secara berbeda dengan cara yang khusus. • Bahasa, pemikiran dan budaya saling berhubungan dan menentukan persepsi seseorang tentang diri, kelompok dan identitasnya. Kata “black” misalnya tidak saja berarti hitam, tetapi juga memiliki persepsi kultural terhadap golongan etnik tertentu.
6. Pengaruh Sosial Bahasa Studi-studi tentang sosiolinguistik menunjukan bahwa bahwa stratifikasi sosial, kelas-kelas sosial, etnik dan gender memiliki hubungan langsung dengan bahasa. Gaya bahasa kelas-kelas atas berbeda dengan kelas bahwa, demikian juga misalnya cara berbahasa seorang isteri terhadap suami berbeda dari suami terhadap isteri, anak-anak terhadap orang tua, orang tua terhadap anak. 7. Sejarah Bahasa Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa bahasa sudah ada ribuan tahun yang lalu. Bahasa selalu mengalami perkembangan, perubahan-perubahan. Bahasa yang kita gunakan sekarang adalah hasil dari perubahan demi perubahan dari bahasa itu sendiri.