160 likes | 419 Views
UMAT BERAGAMA MESTINYA RUKUN. OLEH Muhammad Adil. 1. Satu umat. AGAMA SAMAWI /LANGIT. Ibrahim. Ismail. Ishaq. Y A H U D I /N A S R A N I. Ya’qub Yusuf Syua’ib Ayub Zulkifli Musa Harun Daud Sulaiman Ilyas Ilyasa ’ Yunus Zakaria Yahya Isa. I S L A M. A R A B. I
E N D
UMAT BERAGAMA MESTINYA RUKUN OLEH Muhammad Adil
1. Satu umat AGAMA SAMAWI/LANGIT Ibrahim Ismail Ishaq Y A H U D I /N A S R A N I Ya’qubYusuf Syua’ibAyubZulkifliMusa HarunDaudSulaimanIlyasIlyasa’YunusZakariaYahyaIsa I S L A M A R A B I SRAEL Muhammad
Manusia satu umat • وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ (الروم: 20) • Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak (QS. al-Rûm: 20).
Para nabi, agama-agama dan kitab-kitab sebagai fakta kemajemukan • كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيم ٍ ( البقرة: 213). • Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (QS. al-Baqarah [2]: 213).
(QS. Yunus: 19). • وَمَا كَانَ النَّاسُ إِلَّا أُمَّةً وَاحِدَةً فَاخْتَلَفُوا وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ فِيمَا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ (يونس:19). • Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu • (QS. Al-Baqarah [2]: 87). • وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ (البقرة: 87). • Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada `Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? • (QS. al-Mâidah [5]: 44). • (QS. Fushshilat: 45).
Amal shalih sebagai jaminan • إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ. • Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (QS. al-Baqarah [2]: 62).
Masing-masing umat memiliki pegangan dan jalannya sendiri • لِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا هُمْ نَاسِكُوهُ فَلَا يُنَازِعُنَّكَ فِي الْأَمْرِ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ إِنَّكَ لَعَلَى هُدًى مُسْتَقِيمٍ (الحج: 67). • Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syariat) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus (QS. Al-Hajj: 67).
Toleransi sebagai Dialog Konstruktif • وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَأُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَهُنَا وَإِلَهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ (العنكبوت: 46). • Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang lalim di antara mereka, dan katakanlah, Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri (QS. al-Ankabût: 46).
Keimanan sebagai Kekuatan Utama dalam Bertoleransi • يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ (المائدة: 105) • Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan (QS. al-Mâidah [5]: 105).
Membangun sistem deteksi dini • Dalam keadaan normal, penting diupayakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk membangun sistem yang dapat mendeteksi potensi konflik sejak dini, sehingga sesegera mungkin bisa diupayakan pencegahannya guna menghindari konflik itu agar tidak sampai meledak.
Membongkar segregasi, membangun integrasi • Aspek lain yang tak kalah pentingnya adalah membongkar tembok segregasi sosial yang memisahkan orang berdasarkan identitasnya, baik yang berbasis agama, keyakinan, kelas sosial maupun etnis. Segregasi itulah yang membuat orang hidup dalam prasangka akibat ketidaktahuan satu sama lain secara lebih pasti. Upaya untuk membuka komunikasi dan dialog terus-menerus perlu terus dilakukan agar bisa menyingkap selubung prasangka, sehingga pada akhirnya secar alamiah tercipta hidup berdampingan secara damai (peacefull coexistence) dan saling-menghargai (mutual respect ) satu sama lain.
Penegakan hukum, jaminan keamanan, keadilan dan kesejahteraan • Ini jelas menjadi tugas pemerintah untuk menegakkan hukum secara adil, memberikan jaminan rasa aman dan mendistribusikan sumberdaya yang tersedia secara adil dan tanpa diskriminasi. Sebab, hampir dalam setiap kasus intoleransi, aspek struktural ini selalu menjadi faktor yang sangat signifikan
Pendidikan Multikultural • Pendidikan sebagai proses pembelajaran dan pendewasan sudah saatnya mengadopsi gagasan multikultural, baik di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun dalam forum-forum publik, sehingga masyarakat bisa lebih terbuka mengenai realitas keberagaman. Ini penting untuk terus menerus mengingatkan kita semua mengenai realitas kehidupan ini sangat tidak tunggal, termasuk dalam pendidikan multikultural adalah membangu wawasan dan pemahaman keagamaan yang terbuka, inklusif dan progresif
Kampanye media • Sudah satnya media massa, baik cetak maupun elektronik, tidak hanya menjadi kepanjangan tangan dari kapitalisme, tetapi juga memperhatikan fungsinya sebagai media informasi dan pendidikan yang mencerdaskan, menyebarkan gagasan multi-kultural, dan mengedepankan prinsip-prinsip obyektivitas, cover both side dan netral.