30 likes | 165 Views
Jurusan Arsitektur FTSP UMB 1. NPV (Net Present Value) Aliran Costs dan Benefits yang telah kita discount akan menghasilkan present value dari Costs dan Benefits. Kemudian, present value dari total gross benefits (total gross benefits yang telah di-discount) kita
E N D
Jurusan Arsitektur FTSP UMB 1. NPV (Net Present Value) Aliran Costs dan Benefits yang telah kita discount akan menghasilkan present value dari Costs dan Benefits. Kemudian, present value dari total gross benefits (total gross benefits yang telah di-discount) kita kurangi dengan present value dari total costs (discounted total costs) akan menghasilkan net present value (NPV). Apabila dalam perhitungan tersebut NPV hasilnya positif, berarti proyek dapat dilaksanakan; akan tetapi apabila NPV hasilnya negatif, maka proyek tersebut harus ditolak atau dibatalkan/tidak dilaksanakan. Kemudian, apabila kita telah memperoleh NPV positif (NPV +), tahap berikutnya adalah membandingkan total gross benefits discounted (B = benefits) dengan total costs discounted (C = costs) selama umur ekonomis (economic life) proyek tersebut. Hasil perbandingan B/C mempunyai 3 kemungkinan : (1). Jika B/C > 1, maka proyek diterima. (2). Jika B/C < 1, maka proyek ditolak. (3). Jika B/C = 1, maka break even point. http://www.mercubuana.ac.id 1
Jurusan Arsitektur FTSP UMB 2) peningkatan di dalam tingkat kesejahteraan para karyawan beserta keluarganya; 3) faktor keamanan dan sebagainya. Intangible benefit ini walaupun tidak dapat/sulit diukur dengan nilai uang akan tetapi pada hakekatnya manfaat tersebut dapat dirasakan bagi masyarakat dan pemerintah Kota, utamanya bagi kelangsungan hidup dari proyek yang bersangkutan. Seperti telah diutarakan di muka, bahwa untuk mencari present value (PV) dari future costs dan benefits selama umur ekonomis proyek, kita menggunakan discount factor (DF). Discount ini tergantung pada discount rate yang akan digunakan, yang dapat dicari dalam tabel bunga berbunga dalam buku yang berjudul : Compounding and Discounting Tables for Project Evaluation yang ditulis oleh J. Price Gittinger, buku tersebut diterbitkan oleh Bank Dunia (World Bank). Atau kita dapat pula membuat daftar discounting rate dengan menggunakan program Microsoft Excel dengan menggunakan formula sebagai berikut :6) +1/(1+$B$3)^A5 Dimana : A5 = adalah Column A nomor baris 5, yang kita isi dengan nomor tahun 1. B3 = adalah Column B nomor baris 3, yang kita input dengan besaran%. Misal 10%, yang berarti discount rate sebesar 10%. Dengan demikian maka rumus di atas berarti : +1/(1+10%)^1 Caranya : Kita dapat membuat daftar dengan melakukan input sebagai berikut : http://www.mercubuana.ac.id 3
Jurusan Arsitektur FTSP UMB FIRR yang akan diperoleh selama umur ekonomis dari proyek tersebut. Jika hasil kalkulasi menunjukkan FIRR lebih rendah dari Interest Cost of Capital, maka perlu dilakukan analisa EIRR. Dengan kata lain, analisa ekonomi EIRR atau Economic Internal Rate of Return diperlukan untuk mengukur berapa tingkat EIRR yang diperoleh dari investasi yang dilakukan tersebut. Bila EIRR > dari interest cost of capital, maka proyek dapat dilaksanakan, sebaliknya bila EIRR < interest cost of capital, maka proyek ditolak/tidak dilaksanakan. Pustaka Modul Pengembangan Pelatihan Manajemen Prasarana dan Sarana Perkotaan (MPSP) http://www.mercubuana.ac.id 5