550 likes | 879 Views
Presentasi Kasus 2 poliklinik. Wanita 38 tahun Dengan Susp Greater Occipital Neuralgia. Kaulana Kaulan Pembimbing : dr. Rivan Danuaji , M. Kes, Sp. S. I. IDENTITAS. Nama : Ny. S Umur : 38 tahun Jenis kelamin : perempuan Pekerjaan : ibu rumah tangga Agama : Islam
E N D
Presentasi Kasus 2 poliklinik Wanita 38 tahun Dengan Susp Greater Occipital Neuralgia Kaulana Kaulan Pembimbing : dr. Rivan Danuaji, M. Kes, Sp. S
I. IDENTITAS • Nama : Ny. S • Umur : 38 tahun • Jenis kelamin: perempuan • Pekerjaan : ibu rumah tangga • Agama : Islam • Alamat : Canden Sukoharjo Jawa Tengah • Tgl MRS : 30 Mei 2014 jam 10.50 WIB • Tgl pemeriksaan : 30 Mei 2014 jam 17.00 WIB • No CM : 01254833
II. ANAMNESA A. KeluhanUtama : NyeriKepala Kronik • Keluhan yang menyertai : Mual, muntah
Satu setengah tahun yang lalu • Penderita mengeluh nyeri kepala, hilang timbul sejak satu setengah tahun yang lalu. • Nyeri kepala di bagian belakang kepala. • Nyeri kepala tidak berpindah-pindah, penderita merasakan nyeri kepala seperti dipukul. • Nyeri kepala dirasakan memberat sewaktu aktifitas. Berkurang bila istirahat. • Nyeri kepala berlangsung sekitar 6 jam. • Didapatkan adanya mual dan muntah saat terjadinya nyeri kepala.
Penderita tidak mengeluh pandangan kabur. • Tidak melihat dobel. • Penderita tidak mengeluh adanya penurunan tajam pendengaran. • Penderita tidak mengeluh telinganya berdenging. • Penderita tidak mengeluhkan adanya gangguan dalam pembauan. • Tidak di dapatkan adanya kelemahan anggota gerak sesisi
Tiga minggu yang lalu • Pasien melahirkan anak kelima nya di RS Karanganyar. • Pasien melahirkan secara sectio cesaria dikarenakan saat itu pasien demam, sehingga menyebabkan denyut jantung bayi terlalu cepat. • Setelah itu pasien istirahat di rumah selama dua hari. Selama 2 hari itu pasien semakin sering mengeluh nyeri kepala. Karena tidak kunjung membaik, maka oleh keluarga penderita dibawa ke RS dr. moewardi.
Pasien dirawat di RSDM selama 10 hari dan sudah di CT Scan kepala dengan hasil bacaan masih dalam batas normal. Kemudian pasien diperbolehkan pulang. Setelah dirumah, pasien mengeluh nyeri kepala lagi dngan disertai mual dan muntah. Kemudian oleh keluarga, penderita dibawa ke RS dr. moewardi. • Penderita mengeluh badannya sedikit demam sejak 10 hari SMRS, pelo tidak ada. • Riwayat kejang , penurunan kesadaran , penurunan berat badan tidak didapatkan. • Penderita tidak mempunyai riwayat trauma kepala.
Buang air kecil dan buang air besar normal. Penderita tidak merot. Penderita masih bisa makan minum, tidak tersedak, tidak ada gangguan menelan. Penderita masih bisa membedakan rasa asam, asin, manis, dan pahit. • Tidak memiliki kebiasaan minum alkohol. • Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi / KB. • Penderita tidak mengeluh batuk pilek atau sakit gigi. • Penderita tidak memiliki benjolan yang tidak normal di leher, dada, maupun ketiak. • Dalam keluarga, hanya penderita yang mengalami hal seperti ini. Tidak ada riwayat pernah mendapat terapi radiasi.
E. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU • Riwayat trauma kepala : tidak ada • Riwayat penggunaan kontrasepsi pil : tidak ada • Riwayat nyeri kepala saat mau datang bulan : tidak ada • Riwayat demam : ada • Riwayat stroke : tidak ada
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA • Riwayat tumor : tidak ada • Riwayat batuk lama : tidak ada • Riwayat peny. yang sama : tidak ada
KEADAAN SOSIAL EKONOMI • Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dengan 5 orang anak, berobat dengan fasilitas bpjs RIWAYAT KEBIASAAN DAN GIZI • Keadaan gizi : kesan cukup • Riwayat konsumsi obat : (-)
III.PEMERIKSAAN FISIK • STATUS INTERNA • Kesan Umum : Kesadaran komposmentis, gizi kesan cukup 2. Tanda Vital : Tensi : 130/90 mmHg nadi : 80 kali/menit respirasi : 18 kali/menit suhu : 36,6o C VAS : 7 McGill : 56
3. Kepala dan Leher • Kepala : dalam batas normal • Leher : pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat, bruit (-) 4. Jantung • Inspeksi : iktus kordis tidak tampak • Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat • Perkusi : kesan normal • Auskultasi : BJ I-II, regular, isi cukup
Paru • Inspeksi : pengembangan simetris • Palpasi : fremitus raba simetris • Perkusi : sonor/sonor • Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+) suara tambahan (-/-) • Abdomen • Inspeksi : cembung, vena tidak tampak • Palpasi : supel, hepar, lien tak teraba • Perkusi : timpani • Auskultasi : bising usus menurun
STATUS PSIKIATRI • Emosi : dbn • Proses berpikir : dbn • Kecerdasan : dbn • Perhatian : dbn
STATUS NEUROLOGIS • Kesan Umum dan Fungsi Luhur • Kepala: dbn • Kesadaran/GCS: composmentis / E4V5M6 • Bahasa : dbn c. Cara berbicara : dbn d. Fungsi psikosensorik : agnosia sensorik : (-) agnosia visual : (-) e. Fungsi psikomotorik : dbn
2. Tanda-tanda Perangsangan Selaput Otak • Kaku Kuduk : (-) • Tanda Brudzinki I : (-) • Tanda Brudzinki II : (-) • Tanda Brudzinki III : (-) • Tanda Brudzinki IV : (-) • Lasegue : (-) • Tanda Kernig : (-)
3. Kolumna Vertebralis • Kelainan Bentuk : (-) • Nyeri Tekan/Ketok Lokal : dbn • Tanda Patrick : dbn • Tanda Kontra Patrick : dbn • Gerakan Vertebra Cervical : dbn • Gerakan Tubuh : dbn
4. Saraf Otak a. Nervus Olfaktorius • KananKiri • Anosmia (-)(-) • Parosmia (-)(-) • Halusinasi (-)(-) • Nervus Optikus • KananKiri • Visus >3/60>1/60 • Kacamata (-) (-) • Lapang Pandang dbn tde • Warna dbntde • Funduskopi dbn tde
Nervus III, IV, V Kanan Kiri • Celah mata simetris simetris • Posisi bola mata tengah tengah • Gerak bola mata dbndbn • Pupil: Ukuran 3mm 3mm • Bentuk bulat bulat • R. Cahaya langsung (+)(+) • R. Cahaya tak langsung (+)(+) • Konvergensi dbn • Akomodasi dbn
d. Nervus V • KananKiri • Sensorik I dbndbn • Sensorik II dbndbn • Sensorik III dbndbn • Otot kunyah dbndbn • Reflek Masseter (-) • Reflek Kornea (+) (+) • Sensorik Lidah dbndbn
Nervus VII Saat Diam Saat Gerak • KananKiriKanan Kiri • Otot dahi simetris simetris • Tinggi alis simetris simetris • Sudut mata simetris simetris • Sudut mulut simetrissimetris • Nasolabial simetrissimetris • Memejamkan mata simetris • Meringis simetris • Sekresi air mata dbn • Pengecap lidah dbn
f. Nervus VIII • KananKiri • Pendengaran dbndbn • Hiperakusis dbndbn • Vertigo (-) • Nistagmus (-)
g. Nervus IX dan X KananKiri • Reflek muntah positifpositif • Pengecapan dbndbn • Posisi uvula dbn • Arkus faring dbn • Menelan dbn • Bersuara dbn • Fenomena vernet rideau dbn
Nervus XI • KananKiri • Bentuk Otot dbn dbn • Angkat bahu dbn dbn • Berpaling dbn dbn
Nervus XII • KananKiri • Atrofi lidah dbndbn • Kekuatan dbn dbn • Posisi diam dbn • Posisi dijulurkan dbn
5. Pemeriksaan Sistem Koordinasi Ekstremitas • Kanan Kiri • a. Gerakan Abnormal : dbndbn • b. Uji Jari-jari Tangan : dbndbn • c. Uji Jari-Hidung : dbndbn • d. Uji Pronasi dan Supinasi : dbndbn • e. Uji hidung-jari-hidung : dbndbn • f. Tapping jari-jari tangan : dbndbn • Uji Tumit-lutut : dbndbn • h. Tapping jari-jari kaki : dbndbn • i. Cara berjalan : dbn • j. Uji Romberg : dbn
6. Pemeriksaan Sistem Sensorik Tangan Tungkai KananKiriKananKiri a. Rasa Eksteroseptik • Rasa nyeri superficial dbndbndbndbn • Rasa suhu dbndbndbn dbn • Rasa raba ringan dbndbn dbndbn
Tangan Tungkai KananKiriKananKiri b. Rasa Proprioseptik • Rasa getardbn dbn dbndbn • Rasa tekandbndbndbndbn • Rasa nyeritekandbndbndbndbn • Rasa gerak dan posisi dbndbndbndbn
c. Rasa Kortikal kanan kiri • Stereognosis dbndbn • Barognosis dbndbn • Pengenalan 2 titik dbndbn
7. Pemeriksaan Sistem Otonom • a. Miksi : dbn • b. Defekasi : dbn • c. Salivasi : dbn • d. Sekresi Keringat : dbn
8. Pemeriksaan Sistem Motorik dan Reflek a. Lengan Atas Bawah TanganKanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri • Pertumbuhan N N N N N N • Tonus NNN NNN • Kekuatan Fleksi 5 5 5 5 5 5 Ekstensi 5 5 5 5 5 5 • Reflek Fisiologis Bisep +2 +2 Trisep +2 +2 • Reflek Patologis Hoffman (-) (-) Tromer(-) (-)
b. Tungkai • Atas Bawah Kaki • KananKiriKananKiriKananKiri • Pertumbuhan N N N N N N • Tonus NNNN N N • Kekuatan • Fleksi 5 5 5 5 5 5 • Ekstensi 5 5 5 5 5 5 • Klonus • Lutut (-) (-) • Kaki (-) (-)
c. Refleks KananKiri • Refleks Patela +2+2 • RefleksAchiles +2+2 • RefleksBabinski (-) (-) • RefleksChaddok(-) (-) • Refleks Openheim (-) (-) • Refleks Gordon (-) (-) • Refleks Schaefer (-) (-) • Refleks Mendel B (-) (-) • Refleks Rosolimo (-) (-) • Refleks Dinding Perut (-) (-)
Reflek Primitif • Reflek Memegang (-) • Reflek Snout (-) • Reflek Menghisap (-) • Reflek Palmo Mental (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN Foto thorax • CTR 50%, tak tampak infiltrat di edua lapangan paru, corakan bronkovaskular normal, sudut costophrenicus kanan kiri tajam, diafragma kanan dan kiri normal, trakea di engah, sisterna tulang baik Kesan : cor dan pulmo tidak ada kelainan
CT Scan Kepala Kontras ( 24 Mei 2014 di RSDM) • calvaria intake • cranioserebral space dalam batas normal • sulcus dan girus tidak tampak kelainan • tidak terdapat lesi hipodense, hiperdense pada brain parenkim. Pada post kontras tidak dijumpai adanya kontras enhancement • midline shift tidak dijumpai • orbita, dan sinus paranasal, os sphenoid dan os mastoid dextra dan sinistra tidak didapatkan kelainan • pons, cerebellum, cerebellum pontine angle tidak didapatkan kelainan kesan : gambaran MSCT kontras tidak ditemukan kelainan
V. RESUME Resume Anamnesis • Nyeri kepala kronik • Mual • Muntah • Nyeri kepala seperti dipukul • Nyeri kepala tidak berpindah-pindah • Nyeri kepala memberat sewaktu aktivitas • Nyeri kepala berkurang bila istirahat • Nyeri kepala berlangsung selama 6 jam
Resume PemeriksaanFisik STATUS INTERNA • 1. KesanUmum : kesadaran compos mentis, gizicukup • 2. Tanda Vital : TD : 130/90 mmHg RR : 18 x/menit Nadi : 80 x/menit T : 36,6°C VAS: 7 McGill: PRI: 56 PPI:3 STATUS NEUROLOGIS • 1. Kesadaran : GCS E4V5M6 • 2. Fungsi luhur : dbn • 3. Cara bicara :dbn • 4. Fungsi sensoris : dbn • 5. Fungsi motorik : dbn • 6. Nervi craniales : dbn
Resume Pemeriksaan Fisik STATUS NEUROLOGIS • 7. reflek fisiologis : +2 • 8 Reflek patologis :- • 9. Reflek batang otak: dalam batas normal
Resume Pemeriksaan Penunjang • Foto thorax : Cor dan pulmo dalam batas normal • EKG jantung : irama sinus 80 x/menit • Laboratorium: dbn • Ct6 Scan Kepala Polos: tidak ditemukan kelainan
VI. DIAGNOSIS DIAGNOSIS NEUROLOGIS • Diagnosis Klinis : cephalgia kronik, nausea, vomit • Diagnosis Topis : Greater Occipital Nerve • Diagnosis Etiologis: susp Greater Occipital Neralgia DD Cervicogenic neuralgia
VIII. PENATALAKSANAAN ● Medikamentosa • IVFD NaCl 20 tetes / menit • Inj. Ranitidin 1 amp / 12 jam • Inj. Metochlopramide 10mg jika muntah • Inj. Ketorolac 30mg/12jam Pasien dirawat selama 3 hari di bangsal, selama dirawat nyeri kepala mulai berkurang dan pasien dipulangkan.
KONSULTASI / RAWAT BERSAMA • Obsgyn monitoring post partum
Plan • EEG • Rehab medik • Roentgent cervical
PROGNOSIS • Ad vitam : dubia ad bonam • Ad sanam : dubia ada bonam • Ad fungsionam: dubia ad bonam