500 likes | 1.03k Views
HOSPITALISASI PADA ANAK. Arifin Dwi Atmaja, S. Kep. Pendahuluan. Pengalaman hospitalisasi berkesan 1/3 anak pernah di rawat sebelum dewasa Kebanyakan di RSU --> tidak punya bangsal anak khusus Anak dirawat --> stress bagi anak dan keluarga, Gunakan koping, tidak berhasil --> krisis
E N D
HOSPITALISASI PADA ANAK Arifin Dwi Atmaja, S. Kep.
Pendahuluan • Pengalaman hospitalisasi berkesan • 1/3 anak pernah di rawat sebelum dewasa • Kebanyakan di RSU --> tidak punya bangsal anak khusus • Anak dirawat --> stress bagi anak dan keluarga, Gunakan koping, tidak berhasil --> krisis • Anak sakit di bawa IGD --> bukan khusus anak, staf tdk dilatih hadapi anak --> stress>>> • Tenaga kesehatan: perlu mendengarkan dan mengidentifikasi persepsi perasaan anak dan keluarga
Stressor yang umum pada hospitalisasi • Perpisahan • Kehilangan kendali • Perubahan gambaran diri • Nyeri • Rasa takut
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi ortu terhadap penyakit anaknya • Pengalaman dg penyakit/ hospitalisasi • Prosedur medis --> pengobatan dan diagnosis • Sistem pendukung yg ada --> efek thd fungsi • Kekuatan pribadi • Stres tambahan pada keluarga • Keyakinan agama dan latar belakang budaya • Pola komunikasi diantara keluarga
Reaksi Saudara Kandung, tergantung pada • Takut terkena penyakit • Usia yang lebih muda • Hubungan yang dekat • Lamanya tinggal di luar rumah • Penjelasan yang sedikit ttg saudara yang sakit • Perubahan pada ortu --> sering marah
Reaksi Anak akibat Hospitalisasi berdasarkan Usia Perkembangannya
INFANT: Trust vs Mistrust • Anak mengembangkan trust mll hub. yang dekat dengan pengasuh utama, berespon dengan lingk. eksternal, mulai mengeksplorasi lingkungan
Permasalahan • Rasa takut: • Dipindahkan dari rasa takut ortu • Menangis, iritabilitas • Menolak/menarik diri dr pengasuh pada bayi yg lebih besar
Permasalahan…. • Ansietas • Perpisahan: Protes, putus harapan, menjauh • Ansietas, sedih, marah ditunjukkan dengan menangis, menjerit, mencari ortu, menolak org asing, aktifitas fisik • Menarik diri, inaktif, tdk tertarik dg lingkungan • Mudah teralih perhatian pada bayi lebih muda • Membatasi fisik thd restrain & prosedur pd bayi lebih tua
Permasalahan…. • Tidak Berdaya • Lethargi dengan ketergantungan tinggi • Distres emosi krn imobilisasi • Menolak makan dan bermain • Sering menangis dan mengeluh • Tanpa ekspresi
Permasalahan…. • Gangguan Citra Diri • Distress emosi b.d cedera pada tubuh, khususnya kejadian perdarahan pada bayi yang lebih tua • Protes karena pengalaman nyeri berulang
MANAJEMEN ASUHAN Keperawatan • Berikan asuhan yang konsisten • Menyanyi dan berbicara dg bayi • Sentuh, pegang, gendong bayi dan terus berinteraksi selama prosedur • Anjurkan interaksi dg ortu: rooming in, ortu bicara ke anak dan ijin saat mau pergi • Biarkan mainan yg membuat rasa aman anak
BATITA dan BALITA • Otonomi vs malu-malu dan ragu-ragu • inisiatif vs rasa bersalah • Anak belajar ketrampilan baru mobilisasi dan komunikasi utk mengembangkan kedekatan dg keluarga dan pengasuh, eksplorasi lingkungan, mulai menyempurnakan gerakan motrorik halus
Permasalahan • Rasa Takut • memandang penyakit dan hospitalisasi --. hukuman • Takut thd lingkungan dan orang tdk dikenal • Pemahaman yg tdk sempurna ttg penyakit • Pemikiran sederhana • Demonstrasikan: menangis, merengek, mengangkat lengan, menghisap jempol, menyentuh bagian tubuh yg sakit berulang-ulang
Ansietas • Cemas ttg kejadian yg tdk dikenal • --> protes (menangis dan marah), merengek • --> putus harapan: komunikasi buruk, kehilangan ketrampilan yg baru, tdk berminat • --> menyendiri thd lingk. RS
Tidak Berdaya • Merasa gagap krn hilangnya ketrampilan • Mimpi buruk dan takut kegelapan, orang asing, orang berseragam dan yg memberi pengobatan/ perawatan. • Regresi --> toileting tergantung saat makan, menghisap jempol • Protes dan ansietas krn restrain
Gangguan Citra Diri • Sedih dengan perubahan citra diri (perdarahan) • Takut thd prosedur invasif (nyeri) • Mungkin berpikir: bgn tubuh akan keluar kalau selang dicabut
Manajemen Asuhan Keperawatan • Anjurkan ortu berada disamping anak saat prosedur invasif yang menyakitkan • Dekatkan mainan favorit anak • Pertahankan kontak maksimal dengan beberapa perawat. Kenalkan perawat di samping ortu, ijinkan anak bertemu perawat sebelum prosedur dilakukan. • Bantu kunjungan saudara kandung.
Biarkan beberapa regresi dan jelaskan ke orang tua. • Komunikasikan penerimaan regresi ke anak. • Gunakan restrain minimal. • Biarkan anak bebas bergerak selama dan setelah prosedur jika memungkinkan. • Fasilitas rooming in. • Bantu anak menyembunyikan perubahan tubuh (kamuflase).
ANAK SEKOLAH (AWAL) • Industri vs inferioritas • Anak mempertahankan hubungan baru dengan teman sebaya dan teman di luar keluarga • Anak belajar mengkoordinasikan ketrampilan untuk menyelesaikan “proyek”, aplikasi gerak motorik halus, kembangkan kemampuan fisik
Permasalahan • Rasa Takut: • - pahami penyebab penyakit ---- tertular orang lain/tertelan bakteri • - ekspresi verbal dan non-verbal (senyum kecut, menangis, merengek, marah, aktifitas >>).
Ansietas • Paham alasan dipisahkan tetapi masih butuh keberadaan orang tua. • Lebih peduli terhadap rutinitas sekolah dan teman-teman.
Tidak Berdaya • Marah dan frustasi • Lamanya imobilisasi dihubungkan dg menarik diri, bosan, perasaan antipati • Peduli thd kehilangan kontrol emosi, malu karena menangis yg berlebihan selama pengobatan • Tergantung dan imobilisasi
Gangguan Citra Diri • Peduli thd perubahan tubuh, tdk berani melihat insisi/alat-alat • Dapat mengatasi nyeri ringan dengan alih perhatian • Takut thd pembedahan pd daerah genetalia • Peduli pada pengobatan/ kondisi yg membatasi aktifitas/ bermain
Manajemen Asuhan Keperawatan • Batasi aturan dan dorongan pada perilaku • Anjurkan ortu merencanakan kunjungan dg anak • Rencanakan kontak dg guru dan teman • Rencanakan aktifitas bermain --> bergerak • Ijinkan anak memilih dlm batasan yg dapat diterima • Berikan cara-cara anak dpt membantu pengobatan dan puji atas kerjasama anak
Anak Sekolah (Lanjut) • Industri vs inferior • Anak mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, belajar mengendalikan emosi, mengembangkan ketrampilan gerak motorik dan sosial lebih baik, belajar bekerjasama dg anggota kelompok
Permasalahan • Rasa Takut • Paham bahwa penyakit beragam • Menunjukkan sedikit rasa takut tapi bisa ketakutan kalau pengalaman lalu menyakitkan
Ansietas • Pada ortu penting tetapi tidak harus • Peduli thd perpisahan dr guru dan teman • Cemas thd kehilangan PR sekolah dan perubahan peran dalam kelompok
Tidak Berdaya • Berusaha Mandiri • Mencoba “berani” selama prosedur • Kasar pada ortu saat berusaha mandiri membuat stres • Peduli terhadap cara mengekspresikan perasaan dan malu terhadap perilaku berlebihan • Merasa tidak pasti tentang masa depan karena penyakit dan hospitalisasi
Manajemen Asuhan Keperawatan • Monitor perilaku untuk menentukan kebutuhan emosi terutama pada anak yang menarik diri dan tidak berespon • Jelaskan prosedur rinci (jika anak meminta) • Anjurkan kunjungan teman sebaya • Diskusikan respon thd pertanyaan ttg penyakit dan perubahan tubuh • Berikan waktu diskusi • Biarkan anak memilih, partisipasi, privasi, • Ikuti kenginan anak ttg keberadaan ortu
REMAJA • Identitas vs bingung peran • Anak mengembangkan cara baru berinteraksi dengan keluarga dan teman sebaya, belajar peran sesuai gender dan bekerja mempertahankan peran sosial baru, mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah, belajar fungsi mandiri
Permasalahan • Rasa Takut: • Dpt berfikir hipotesis (sakit krn disfungsi fisiologis dan emosional) • Banyak bertanya dan mengekspresikan rasa takut scr verbal ttg konsekuensi penyakit
Ansietas • perpisahan dgn sekolah dan teman lebih bermakna dp ortu • Menarik diri krn perub. Penampilan
Tidak Berdaya • Peduli thd kehilangan fungsi mandiri • Sulit mengijinkan bantuan scr fisik dan emosi saat marah, frustasi, menarik diri
Gangguan Citra Diri • Peduli dg ancaman perubahan thd perkembangan identitas seksual dan peran sesuai gender • Amat peduli thd perubahan citra diri, kuatir ttg tanggapan orang lain, dikasihani • Sulit bekerja sama jika pengobatan berhubungan dengan perubahan citra diri
Manajemen Asuhan Keperawatan • Fasilitasi perencanaan aktifitas (peer) • Jelaskan ke ortu ttg kebutuhan mandiri • Monitor perilaku bahwa anak ingin bicara • Berikan permainan dan aktifitas lain yg membantu diskusi • Berikan penyuluhan rinci ttg prosedur, pengobatan, terapi yg menyangkut genital • Berikan privasi setiap prosedur
Masuk RS • Rencana: Konseling program oleh perawat • Tahu prosedur medis, fasilitas untuk pasien, petugas perawatan
Persiapan • Atur kamar berdasarkan tingkat usia, dx penyakit, penyakit menular, perkiraan lamanya dirawat • Siapkan teman sekamar (balita s/d remaja) • Siapkan kamar untuk anak dan ortu (formulir dan alat yg dibutuhkan tersedia)
Saat Masuk • Kenalkan tim pada anak dan keluarga • Orientasi ruangan/ fasilitas • Kenalkan anak dan keluarga dg teman sekamar • Berikan gelang identitas • Jelaskan peraturan RS dan jadualnya • Ukur VS, TB dan BB • Lakukan pemeriksaan lab • Dukung anak saat dilakukan pemeriksaan fisik
Saat Masuk ke UGD • Perpanjang prosedur persiapan masuk tidak tepat dan tidak mungkin pada situasi darurat • Jika bukan mengancam kehidupan, ajak anak bekerja sama
Fokus pada komponen konseling dirawat: • perkenalan, gunakan nama anak bukan sayang, tentukan tingkat tukem, inf status kes anak, inf keluhan utama anak dan ortu
Saat Masuk ke ICU • Siapkan anak dan ortu untuk ICU elektif (post op jantung) • Siapkan anak dan ortu untuk masuk yg tak terduga • Siapkan ortu s.d penampilan anak dan perilakunya, saat pertama mengunjungi anak di ICU • Temani ortu disisi tempat tidur anak--> support • Siapkan saudara kandung untuk kunjungan dan monitor reaksi mereka
Stressor di ICU/NICU • Untuk anak dan keluarga • Stresor fisik • nyeri dan rasa tidak nyaman • imobilisasi • kurang tidur • Tidak mampu makan minum • Perubahan kebiasaan eliminasi
Stresor Lingkungan • Lingk. asing • Bunyi yang asing • Orang asing • Bau asing dan tidak enak • Cahaya yg terus menerus • aktivitas ke pasien lain • kesiagaan petugas
Stresor Psikologis • kurangnya privacy • Tidak mampu berkomunikasi • Tidak cukup tahu dan paham tentang situasi • Penyakit yg berat • Perilaku ortu
Stresor Sosial • Hub. yg terputus • peduli thd sekolah atau pek • Gangguan/ kurang bermain